Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan

Beban pajak merupakan hasil perkalian antara tarif pajak dengan dasar pengenaan
pajak, maka semakin tinggi tarif pajak, semakin tinggi pula pajak yang harus dipikul.
Corporate tax management secara umum memiliki 4 critical variables yang focus
pada upaya peminiman beban pajak sesuai dengan rumusan pajak di atas. Keempat variable
kritis tersebut adalah: (1.) Meminimumkan tarif pajak (minimize tax rate), variabel ini lebih
focus terhadap bagai mana WP dalam mengelola penghasilan kena pajak (PKP) sehingga bisa
dikenakan tarif pajak yang paling kecil; (2.) Mengoptimalkan biaya pengurang (optimize tax
deduction); (3.) Memaksimalkan pengecualian penghasilan (maximize income exemtion),
variabel ini digunakan karena ketentuan perundang-undangan perpajakan biasanya mengatur
hal-hal yang terkait dengan pengecualian penghasilan sebagai objek pajak; (4.) Eksplorasi
fasilitas/insentif pajak yang ada (explore allowable tax facilities/incentives).
Pelaksanaan corporate tax management di lingkungan perusahaan berdasarkan
kelompok waktu dibagi dalam 3 kategori yakni: Time frame yang bersifat rutin yaitu saat
penyusunan budged, Built-in dalam corporate planning sehingga ide-ide tax planning dapat
disisipkan dalam perencanaan korporasi, dan secara insidentil yaitu saat perusahaan akan
berencana melakukan suatu transaksi yang cukup signifikan atau saat melakukan aksi
korporasi.
Hakiki dari tax planning merupakan suatu prroses untuk menentukan tujuan (a
process to determine goals), yang umumnya dilakukan berdasarkan sumber daya yang dimilki
oleh perusahaan (resources based program), dilakukan dengan cara terus-menerus
memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan teknik dan metodologi untuk mencapai
target tujuan.
Pengorganisasian manajemen pajak akan tergantung dari besaran (size) perusahaan,
kerumitan dan kompleksitas (complexity) urusan perpajakan suatu perusahaan. Terdapat
3(tiga) unsur penting yang harus diorganisir dalam rangka manajemen perpajakan yang
ekonomis, efektif dan efisien, yaitu :

tax personel, sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan yang akan menjalankan

hak dan memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan


infrastrukutur pekerjaan, baik berupa hardware dan software yang mendukung tax
personel menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya

proses dan prosedur kerja, apakah dalam bentuk SOP (Standard Operation Procedure)
Perpajakan yang baku atau semacam Tax Manual sederhana yang dipakai sebagai
pedoman pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan perusahaan.
Dengan semakin besarnya lingkup organisasi perusahaan, kebijakan dan proses

implementasi pengorganisasian perpajakannya tidak bisa lagi digantungkan kepada tax


personel (orang) sebagaimana sering terjadi di perusahaan kecil. Untuk keperluan itu,
perusahaan membuat Tax Manual atau SOP (Standar Operation Procedures) perpajakan yang
secara garis besar berisikan Manual Kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Hak &Pemenuhan
Kewajiban Pajak Perusahaan. SOP Perpajakan umumnya menjelaskan alur manajemen
perpajakan di suatu perusahaan, termasuk alur komunikasi kerja dan fungsi-fungsi dalam
manejemen pajak.
Pengeloalaan kas yang efektif dapat ditempuh dengan menekan prinsip nilai wkatu
dari uang time value of money melalui optimalisasi pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan. Implementasinya dalam beberapa tindakan manajemen pajak, dapat
dilakykan seperti: (1.) Pembayaran pajak tepat waktu; (2.) Penundaan atau pengangsuran
utang pajak; (3.) Pengurangan pembayaran angsuran pajak di tahun berjalan; (4.) Pengajuan
pembebasan pemotongan pajak dan/atau pengurangan pajak; dan (5.) Pemindahbukuan
pembayaran pajak.

Anda mungkin juga menyukai