Anda di halaman 1dari 20

ACARA VI

I JUDUL
MENGENAL EKOSISTEM
II TUJUAN
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam
ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.
III DASAR TEORI
1. Pengertian ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun
1935 (Indriyanto,2006:19).
Ekosistem dapat didefinisikan
organisme

yang

saling

sebagai

berinteraksi

satu

suatu

kelompok

sama

lain,

dan

berinteraksi pula terhadap lingkungan- nya secara terus-menerus


(Sudarmadji,2004:19).
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks yang di
dalamnya

terdapat

habitat,

tumbuhan,

dan

binatang

dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga


semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan
aliran energi (Indriyanto,2006:53).
1. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya
berupa

dartan.

Berdasarkan

letak

geografisnya

(garis

lintangnya)
2. Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar.Organismee yang hidup di air tawar pada umunya telah
beradaptasi dengan lingkungannya
3. Ekosistem air laut
Habitat laut (Oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam)
yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah
laut tropik, karena suhunya tinggi danpenguapan besar. Di
daerah

dingin,

suhu

air

laut

merata

sehingga

air

dapatbercampur,maka daerah permukaan laut tetap subur


dan banyak plankton serta ikan.Gerakan air dari pantai ke
tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan

sebaliknya,

sehingga

memungkinkan

terbentuknya

rantai

makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan


berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal (Kaligis,1986:4.23).
Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas disamping
yang fundamental (umun) yang secara bersama-sama dengan
lain-lain ekosistem yang ada melakukan peranan terhadap
keseluruhan ekosistem alam di bumi kita (Ryadi,1981:27).
2. Komponen struktur ekosistem
Masing-masing ekosistem dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu abiotik (komponen tak hidup) dan biotik (komponen hidup)
(Sudarmadji,2004:20).
a. Faktor faktor abiotik
Faktor-faktor abiotik meliputi semua komponen kemis dan
fisik dari lingkungan, misalnya temperatur, cahaya, tanah,
terdapatnya berbagai macam nutrisi, jumlah kelembapan, dan
sebagainya. Sebagai contoh, sebagaimana temparetur berfariasi
sepanjang

tahun,

dan

bagaimana

curah

hujan

tersebar

sepanjang musim (Sudarmadji,2004:21).


Alat yang digunakan untuk mengukur komponen abiotik ada
beberapa

macam,

diantaranya

higrotermometer

(untuk

mengukur kelembapan dan suhu udara), anemometer (untuk


mengukur kecepatan angin), soil tester (untuk mengukur pH
tanah), luxmeter (untuk mengukur intensitas cahaya), dan
masih banyak alat pengukur faktor abiotik lannya (Tim Dosen
Pembina,2013:23).
b. Komponen biotik
Berdasarkan segi trofik dan nutrisinya, maka komponen
biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut:
- Komponen autotrof (autotrophic)
Organismee yang mampu menyediakan atau mensintesis
makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari
bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan
-

energi utama berupa radiasi matahari


Komponen heterotrofik (heterotrofhic)
Organisme yang hidupnya selalu memanfatkan bahan
organik sebagai bahan makananya, sedangkan bahan
organik yang dimakannya itu disediakan oleh organisme
lain (Indriyanto,2006:21).

a) Produsen
Dalam setiap ekosistem, produsen yang paling penting
adalah tumbuhan hijau, yang meliputi pepohonan, rumput,
kaktus, algae, dan lain-lain yang ini sangat bergantung
pada tipe ekosistemnya (Sudarmadji,2004:23).
Produsen dalam ekosistem adalah jasad yang memberi
makanan

diri

sendiri

atau

bersifat

autotrof

(Ewusie,1990:152).
b) Konsumen
Organisme heterotrof misalnya binatang dan manusia yang
makan organisme lain. Jadi yag disebut sebagai konsumen
adalah

semua

organisme

dalam

ekosistem

yang

menggunakan hasil sintesa (bahan organik) dari produsen


atau dari organisme lain (Indriyanto,2006:22).
a. Konsumen pertama (konsumen primer)
Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu
binatang

yang

makan

tumbuhan

hijau.

Contoh

organisme yang termasuk herbivora adalah serangga,


rodensia,

kelinci,

kijang,

sapi,

kerbau,

kambing

,zooplankton,crustacean,danmollusca(Indriyanto,2006:2
2).
b. Konsumen kedua (konsumen sekunder)
Golongan karnivora kecil dan Omnivora. Karnivora kecil
ialah binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari
karnivora besar dan makanan binatang lain yana masih
hidup, misalnya anjing, kucing, ruba, anjing hutan,
burung jalak, burung prenjak, dan burung gagak.
Omnivora yaitu organisme yang memakan herbivora
dan tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja
(Indriyanto,2006:22).
c. Konsumen ketiga (karnivora tingkat tinggi)
Golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi).
Karnivora besar yaitu binatang yang memakan atau
memangsa
omnivora,

karnivora
misalnya

kecil,

singa,

herbuvora,

harimau,

burung raja wali (Indriyanto,2006:23).

maupun

serigala,

dan

d. Mikrokonsumen
Tumbuhan atau
parasit,

binatang

scavenger,

dan

yang

hidupnya

saprobe.Parasit

sebagai

tumbuhan

maupun binatang hidupnya bergantung kepada sumber


makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan
saproba hidup dengan makan bangkai binatang dan
tumbuhan yang telah mati (Indriyanto,2006:23).
c) Makhluk pengurai (dekomposer)
Makluk pengurai terdiri atas dua kolompok organismee,
yaitu fungi dan bakteri (Sudarmadji,2004:27).
Pengurai ini meliputi kelompok tingkat makanan utama
yang terkhir dalam ekosistem.Kelompok ini terutama terdiri
dari jasad renik tanah seperti bakteri, dan jamur, walaupun
juga mencakuo cacing tanah, rayap, tungau, kumbang, dan
artropoda

kecil

lainya.

Funsi

jasad

pengurai

dalam

ekosistem adalah untuk menguraikan berbagai senyawa


organik

yang

tersimpan

dalam

tubuh

produsen

dan

konsumen (tumbuhan dan hewan) maupun dalam bahan


buangannya seperti kotoran hewan atau guguran daun
tumbuhan (Ewusie,1990:153).
3. Perpindahan energi dan nutrisi
Rantai makanan
Yaitu transfer atau pemindahan energi dari sumbernya
melalui

serangkaianorganisme

yang

dimakan

dan

yang

memakan (Indriyanto,2006:30).
Pada prinsipnya, rantai makanan dapat dibedakan
kedalam tiga kelompok sebagai berikut :
1. Rantai pemangsa, yaitu pemindahan energi dan materi
dari produsen (tumbuhan) ke binatang kecil, kemudian ke
binatang yang besar, dan berakhir pada binatang yang
paling besar
2. Rantai parasit, yaitu pemindahan energi dan materi dari
organisme basar ke organisme kecil
3. Rantai saprofit, yaitu pemindahan energi dan materi dari
organisme mati (bahan orgaik) ke mikroorganisme atau
jasad renik (Indriyanto,2006:30).
Jaring makanan
Jaring makanan, yaitu gabungan dari berbagai rantai
makanan.Semua rantai makanan dalam ekosistem tidak dapat

berdiri

sendiri,

melainkan

saling

makanan.Jaring

makanan

menggambarkan

kestabilan

berkaitan

dalam

antarrantai

ekosistem

ekosistem

tesebut.

dapat
Semakin

banyak rantai makanan dan makin besar kemungkinan


tebentuknya

gabungan

menunjukkan

dalam

kestabilan

jaring
yang

makanan,
sangat

akan
tinggi

(Indriyanto,2006:31-32).
Tinggkat trofik
Tingkat trofik menunjukkan urutan organisme dalam rantai
makanan

pada

pemahaman

suatu

tingkat

ekosistem.

trofik,

maka

Berdasarkan
organismee

ekosistem dikelompokkan sebagai berikut :


a. Tingkat trofik pertama
Semua organisme yang berstatus sebagai

atas
dalam

produsen.

Semua junis tumbuhan hijau membentuk tingkat trofik


pertama
b. Tingkat trofik kedua
Semua organismee yang berstatus sebagai herbivora.
Semua herbivora (konsumen primer) membentuk tingkat
trofik kedua
c. Tingkat trofik ketiga
Semua organismee yang berstatus sebagai karnivora kecil
(konsumen sekunder)
d. Tingkat trofik keempat
Semua organismee yang berstatus sebagai karnivora besar
(karnivora tinggkat tinggi)
e. Tingkat trofik kelima
Semua organisme yang
(dekomposer

dan

berstatus
transformer)

sebagai
atau

perombak
semua

mikroorganisme (Indriyanto,2006:32).

(Ansyah,2013).
Bahwa dalam tingkat trofik terjadi penyusutan jumlah
biomasa pada tingkatan trofik yang berada di atasnya.

rpkaodusnivchebl

Penyusutan biomasa ini merupakan tingkatan kritis yang


berhubungan

dengan

aliran

dalam

ekosistem

(Sudarmadji,2004:33).

Struktur Trofik dan Piramida ekologi


Pyramida ekologi dapat digolongkan ke dalam tiga tipe
piramida, yaitu:
1. Piramida jumlah
Piramida yang menggambarkan

terjadinya

penurunan

jumlah individu organisme pada tiap tahap tingkatan trofik.


Jadi dalam piraida jumlah itu yang diliukis adalah jumlah
individu

yang

berbeda

pada

tiap

tingkat

trofik

(Indriyanto,2006:33).

Piramida jumlah individu organism dalam suatu ekosistem


(Indriyanto,2006:34).

2. Piramida biomassa
Piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
atau peningkatan biomassa organism pada tiap tahap
tingkatan

trofik.

Piramida

biomassa

pada

ekosistem

daratan dan ekosistem perairan terjadi perbedaan bentuk


(Indriyanto,2006:34).

rpkaodusnivchebl
Ekosistem daratan

Ekosistem perairan

3. Piramida energi
Piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
energy pada tiap tahap tingkat trofik. Pada setiap urutan
tingkat trofik terjadi kehilangan
energy(Indriyanto,2006:35).

Piramida energi dalam suatu ekosistem(Indriyanto,2006:35).

IV ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat tulis
b. Plot
c. Higrotemometer
d. Anemometer
e. Kamera
2. Bahan
Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus)

V LANGKAH KERJA
Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati

Ditentukan daerah pengamatan (dibuat kuadran 1x1 m2 )

komponen biotik dan abiotiknya didata atau diinventarisasi

Kelengkapan komponen yang teramati di data

Membuat diagram antara komponen-komponen dengan daur energi


VI HASIL PENGAMATAN
1.

KETERANGAN :

Rumput teki
Begagan
Tapak liman
Rumput biasa
Rumput A
Rumput B
Serangga A
Serangga B
Belalang A
Belalang B
Daun kering
Rumput kering
Batang kering
- Tabel pengamatan
-

Kompone

Jenis

Jumla

n
-

Biotik

Rumput teki
Begagan
Tapak liman
Rumput biasa
Rumput A
Rumput B
Serangga A
Serangga B
Belalang A
Belalang B

h
45

90

24

Abiotik

Daun kering
Rumput kering
Batang kering
Kelembapan
Cahaya

matahari
Tanah
Suhu

12
6

1
150

243
-

1
76%

300
Catatan : - Cahaya matahari pada saat praktikum
menunjukkan keadaan yang redup

2.

- Tanah memiliki keadaan yang gembur


Komponen biotik dan abiotik
a. Biotik
Rumput teki
= 45
Begagan
= 9
Tapak liman
=3
Rumput biasa
= 90
178

Rumput A
=7
Rumput B
= 24
Serangga A
=9
Serangga B
= 12
Belalang A
=6
Belalang B
=1
- Jumlah
= 206
biotik
%- biotik = abiotik +biotik x
-

28

100 %
- Presentase masing-masing jenis terhadap biotiknya (%=
206
= 600 x 100 %
nRA
x 100 %)
N
-

% Rumput teki

% Begagan

% Tapak liman

=
=

45
x 100 =21.84
206

9
x 100 =4.36
206
=

3
x 100 =1.45
206

% Rumput biasa

90
x 100 =43.68
206

% Rumput A

7
x 100 =3.39
206

% Rumput B

% Serangga A

9
x 100 =4.36
206

% Serangga B

12
x 100 =5.82
206

6
x 100 =2.91
206

% Belalang A

% Belalang B

24
x 100 =11.65
206

1
x 100 =0.48
206

b. Abiotik
- Daun kering = 150
- Rumput kering
= 243
- Batang kering
=1

- Jumlah
% abiotic =
100 %

= 394

abiotik
abiotik +biotik

- Presentase
394 masing-masing jenis terhadap abiotiknya
= 600 x 100 %
n
(%= N x 100 %)
-

% Daun kering

150
x 100 =38.07
394

% Rumput kering

243
x 100 =61.67
394

% Batang kering

1
x 100 =0.25
394

produsen
x 100
Nseluru h

3. Tingkat tropik
-

% Produsen
-

178
x 100 =77.76
206

% Rumput teki

45
x 77.76 =19.66
178

% Begagan

9
x 77.76 =3.93
178

% Tapak liman

3
x 77.76 =1.31
178

% Rumput biasa

% Rumput A

% Rumput B

% Konsumen

=
=

90
x 77.76 =39.32
178

7
x 77.76 =3.06
178

24
x 77.76 =10.48
178

konsumen
x 100
Nseluruh

28
x 100 =13.59
206

9
x 13.59 =4.37
28

% Serangga A

% Serangga B

12
x 13.59 =5.82
28

% Belalang A

6
x 13.59 =2.91
28

% Belalang B

1
x 13.59 =0.48
28

VII PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul mengenal ekosistem, dengan
daerah sekitar kampus sebagai bahan pengamatan. Dilakukan
dengan cara membuat kuadran yang berukuran 1 x 1 m 2 yang
dibatasi dengan plot. Setelah diamati diketahui bahwa terdapat
beberapa faktor penyusun ekosistem. Diantaranya adalah
faktor biotik dan faktor abiotik. Berdasarkan teori, faktor biotik
adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup (binatang,
tumbuhan, dan mikroba). Sedangkan faktor abiotik adalah
komponen yang terdiri atas benda mati (air, udara, dan energi).
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
ditemukan beberapa komponen biotik dan abiotik. Komonen
biotik terdiri dari beberapa jenis rumput seperti rumput teki
(45), begagan (9), rumput biasa (90),rumput A (7), dan
Rumput B(24), serangga A (9 ekor), serangga B (12 ekor),
belalang A (6 ekor), dan belalang B (1 ekor). Sedangkan
komponen abiotik terdiri dari satu batang kering, daun kering
(150),

rumput

kering

(243),

tanah

memiliki

keadaan

gembur,kelembapan udara sebesar 76% dan cahaya memiliki


keadaan

redup

mendung.Setelah

karena

pada

dilakukan

saat

praktikum

perhitunganjumlah

cuacanya
komponen

abiotik lebih besar daripada komponen biotiknya. Yaitu


dengan presentase biotik 34.33% dan presentase komponen
abiotik 65.66%
Berdasarkan hasil perhitungan yang termasuk
produsen adalah berbagai jenis rumput, karena memiliki
jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar 77.76 %. Dan yang
bertindak

sebagai konsumen adalah jenis

hewan kecil,

serangga dan belalang. Memiliki jumlah presentase 13.59%,


dengan rincian sebagai berikut :

Serangga B

tingkat pertama

Serangga A

9
x 13.59 =4.37
28

tingkat ke dua

Belalang A

6
x 13.59 =2.91
28

tingkat ke tiga

Belalang B

12
x 13.59 =5.82
28

sebagai konsumen

sebagai konsumen

sebagai konsumen

1
x 13.59 =0.48
28

sebagai konsumen

tingkat ke empat.
-

Berdasarkan literatur yang ada seharusnya jenis

serangga dan belalang termasuk konsumen tingkat pertama,


karena pada saat praktikum tidak menenukan konsumen
karnivora kecil dan karnivora besar (tingkat tinggi), jadi
klasifikasi

tingkat

komsumen

didasarkan

pada

banyak

sedikitnya jumlah presentase hewan (serangga dan belalang).


-

Komponen

biotik

adalah

faktor

yang

sangat

penting, dan dapat menentukan tipe ekosistem dalam suatu


daerah tertentu. Komponen biotik ini terbagi menjadi tiga
kategori berdasarkan peranannya dalam ekosistem, yaitu
sebagia produsen, konsumen, dan makhluk pengurai. Secara
singkat kita dapat menjelaskan atau menggambarkan siklus
nutrisi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik, yaitu
siklus

nutrisi

dari

lingkungan

ke

produsen,

konsumen,

makhluk pengurai dan kembali ke lingkungan abiotik. Pada


saat

yang

sama

energi

cahaya

matahari

mengalir

ke

produsen, konsumen, makhluk pengurai, dan ke luar sistem.


Hubungan
makhluk

mendasar
pengurai

antara

produsen,

menyusun

struktur

konsumen,

dan

dasar

yang

memungkinkan ekosistem terus-menerus berfungsi.


Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan telah
ditemukan komponen biotic dan abiotik.Dari masing masing

komponen mempunyai peranan masing- masing. Seperti


dalam komponen abiotik yang ditemukan misalnya cahaya
matahari,

cahaya

energicahaya

yang

matahari

berfungsi

sebagai

sumber

untuk

membantu

proses

digunakan

fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau. Begitu juga


dengan daun kering, rumput kering, dan batang kering yang
nantinya

akan

diuraikan

oleh

makhluk

pengurai

(dekomposer), hasil uraian ini akan bermanfaat bagi tanah


karena

dapat

menyuburkan

tanah.

Tanah

itu

sendiri

merupakan media tanam dari produsen, misalnya beraneka


jenis rumput (rumput teki, tapak liman, begagan, dan lainlain) jika tanahnya subur maka kualitas dan jumlahnyaakan
semakin banyak, dan akan berdampak pada konsumen yang
semakin baik pula. Jadi, dalam ekosistem ini komponen biotik
dan abiotik saling berhubungan, dan mengadakan timbal
balik.
-

Tingkatan trofik, dalam tingkatan trofik organisme

dalam ekosistem dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,


sesuai

dengan

kedudukan

atau

tingkatan

status

organisme.Tingkatan trofik pertama adalah produsen.Tingkat


kedua

adalah

konsumen

primer,

tingkat

ketiga

adalah

konsumen sekunder. Tingkatan keempat adalah karnivora


tingkat tinggi, dan tingkat yang ke lima adalah dekomposer
atau transformer.
Dari tingkatan trofik ini dapat disusun sebuah
piramida yang disebut piramida ekologi, yaitu suatu diagram
piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara
tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif
pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang
menempati

tingkat

trofik

bawah

memiliki

jumlah

yang

banyak. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya


semakin sedikit
produsen,

pula.Tingkat

konsumen

dankarnivora

tingkat

trofik

primer,
tinggi.

tersebut terdiri
konsumen

Dimana

dari

sekunder,

produsen

selalu

menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah, karena


jumlahnya

paling

banyak,

dalam

praktikum

ini

jumlah

hkptearolbndiucv)g(smj

produsen sebanyak
rumput.

77.76

Sedangkan

yang terdiri dari berbagai macam

herbivora

atau

konsumen

primer

menempati tingkat trofik kedua yang terdiri dari berbagai


jenis hewan kecil misalnya belalang dan serangga, konsumen

sekunder menempati tingkat trofik ketiga, karnivora tingkat


tinggi menempati tingkat trofik ke empat atau puncak
piramida,

karena

jumlahnya

paling

sedikit.Dapat

digambarkansebagai berikut:

Pengamatan yang dilakukan tidak menemukan

konsumen sekunder dan karnivora tingkat tinggi, karena

lingkungan yang dipakai merupakan lingkungan kampus yang

dijaga kebersihanya.Sehingga diagram yang dapat dibuat


hanya

sampai

pada

konsumen

tingkat

pertama

saja.

Praktikum ini juga tidak menemukan hewan pengurai atau

decomposer.
Berdasarkan sumber yang ada seharusnya tingkat
trofik sebagai berikut :
-

teramati

Berdasarkan data yang diperoleh, ekosistem yang


termasuk

ekosistem

lengkap

karena

memiliki

komponen biotikdan abiotik.


-

VIII KESIMPULAN
- Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulaka
bahwa :
1. Komponen ekosistem terdiri dari komponen
a. Komponen biotic (rumput teki, begagan, tapak liman,
rumput biasa, rumput A, rumput B, belalang A, belalang B,
serangga A, dan serangga B)
b. Komponen abiotik ( Suhu, tanah, daun kering, cahaya,
batang kering, rumput kering, dan kelembapan)
2. Kedudukan dalam ekosistem
a. Produsen (rumput teki, begagan, tapak liman, rumput
biasa, rumput A, dan rumput B)
c. Konsumen (belalang A, belalang B, serangga A, dan
serangga B)

DAFTAR PUSTAKA
Ansyah,Suliy.2013.Ekosistem
Rantai

Makanan

dan

Jaring.Online.Tersedia:http://sulegratis.blogspot.com/2013/01/ekosistem-rantai-makanan-danjaring14.html.23 April 2013


-

Ewusie,J.Yanney.1990.Pengantar

Ekologi

Tropika.Bandung:ITB

Bandung
-

Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:PT Bumi Aksara

Kaligis,Jenny.RE.1986.Buku Materi Pokok Biologi 1 Modul 1-

5.Jakarta:karunika Jakarta Universitas Terbuka


Ryadi,Slamet.1981.Ecology Ilmu Lingkungan, Dasar-dasar &

Pengertiannya. Surabaya: Usana Offset Printing


Sudarmadji.2004.Pengantar Ilmu Lingkungan.Jember:Universitas
Jember

Tim

Dosen

Pembina.2013.Petunjuk

Dasar.Jember: Universitas Jember


-

Praktikum

Biologi

- LAMPIR
AN
-

- LAPORAN BIOLOGI
- ACARA VI
- MENGENAL EKOSISTEM
-

Nama

: Maulfi Aida Nur Fitri

Nim : 120210101051

Kelas

: Biologi Dasar B

- PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


- FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
- UNIVERSITAS JEMBER
-

2013

Anda mungkin juga menyukai