Anda di halaman 1dari 25

I JUDUL

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN


STRUKTUR SEL
II TUJUAN

1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara


penggunaanya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan
diamati di bawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel
tumbuhan

III DASAR TEORI


Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang
terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang
akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat
bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop
(Latin: micro:kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan

daya pisah seseorang, sehingga

memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus.


(Waluyo, 2013:1)
Mikroskop

merupakan

alat

utama

dalam

melekukan

pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat


digunakan umtuk memppelajari stuktur dari benda-benda yang
kecil. Ada dua prinsip dasar yang membedakan untuk untuk
mikroskop,

yang

pertama

mikroskop

optic

dan

yang

kedua

mikroskop electron. Mikroskop optic ssering diguakan dan sudah


dimiliki oleh sebagoan besar sekolah menengah. Dari mikroskop
optic ini perlu dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop
stereo. (Parjatmo,1987:1)
Mikroskop

merupakan

alat

terpenting

dalam

sitologi

(cytology), bidang yang mempelajari stuktur sel. Namun sekedar


menjelaskan beraneka ragam organel dan struktur-struktur lainya
dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsi-fungsinya.
(Campbell, 2008:105)

Semasa hidup Hooke, penemu lain yang juga berhasil


mengembangkan pemakaina mikroskop untuk melihat mikroba
(makhluk renik) dalam setetes air. (Yatim,1987:9)
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda
tipis

dan

trasparan.

Perbesaran

yang

sering

terdapat

pada

mikroskop biologi adalah sebagai berikut :


Objektif 4x, okuler 10 x, perbesaran total 40 x
Objektif 10 x, okuler 10 x, perbesaran total 100 x
Objektif 40 x, okuler 10 x, perbesaran total 400 x
Objektif yang paling kuat untuk mikroskop optic adalah 100 x.
(Parjatmo,1987:1)
Miroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda benda
yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan
maupun tidak. Mikroskop stereo memiliki sifat sebagai berikut:
a. Mempunyai 2 objektif dan 2 okuler
b. Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan
adalah medan pandang yang luas dan jarak kerja yang
panjang.
c. Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air,
dapat tebal maupun tipis.
d. Mikroskop stereo yang

sering

dipakai

mempunyai

perbesaran
Objektif 1 x atau 2 x
Okuler 10 x atau 15 x
Perbesaran total sampai 30 x (Parjatmo,1987:1-4)
Ada dua macam mikroskop:
1. Mikroskop biasa
Mikroskop biasa,

prinsipnya

ditemukan

Hans

dan

Zaccharias Janssen (1590), menggunakan cahaya sebagai


pemantul

bayangan

objek.

Mikroskop

ini

memiliki

kombinasi dua lensa : obyektif dan okuler. (Yatim,1987:9)


2. Mikroskop electron
Mikoroskop electron ditemukan oleh Knoll dan Ruska
(1932), mempergunakan electron sebagai pemantulan
bayangan suatu objek.(Yatim,1987:9)
Macam-macam mikroskop :
1) Mikroskop medan gelap

Objek

yang

diamati

pada

mikroskop

ini

terang

benderang dan sangat nyata terhadap medan gelap (latar


belakang yang gelap). Dengan menahan sebagian berkas
cahaya yang masuk kedalam kondensor, cincin medan gelap
hanya melewatkan berkas cahaya yang mengenai objek pada
slide spesimen agar memasuki objektif. Karena itu objeknya
menjadi

diterangi

dalam

medan

mikroskopik

yang

seharusnya gelap. (Aryantha, 2000:34)


2) Mikroskop cahaya
Daya pisah mikroskop cahaya dalam keadaan ideal ialah
kira-kira

setengah

panjang

gelombang

cahaya

yang

digunakan. Perbesaran lebih lanjut tidak akan memberikan


resolusi yang lebih jelas dan akan mempersempit lapangan
penglihatan. (Jawetz, 1996:8)
3). Mikroskop fluoresensi (pendar)
Objek

yang

diwarnai

dengan

pewarna

pendar

(fluorescent dye) akan berwarna lain di bawah mikroskop


pendar dari pada jika dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa. Kualitas yang dikenal sebagai pendar dapat diamati
dengan adanya cahaya ultraviolet. (Volk, 1984:26)
4). Mikroskop fase kontras
Prinsip alat ini adalah rumit. Apabila mikroskop biasa
digunakan, nukleus sel hidup yang tidak diwarnai tidak
dapat dilihat. Walaupun begitu, karena nukleus itu ada
dalam sel, adanya nukleus ini mengubah sedikit hubungan
cahaya yang melalui nukleus dengan cahaya yang melalui
materi sekitar inti. Hubungan ini yang tidak dapat ditangkap
oleh mata manusia, disebut perbedaan fase. (Volk, 1984:27)
5) Mikroskop elektron
Mikroskop yang

menggunakan

berkas

electron,

bukannya cahaya biasa atau ultraviolet. Karena panjang


gelombang berkas elektron jauh lebih pendek (kira-kira
0,005nm)dibandingkan panjang gelombang bahkan cahaya
ultraviolet, daya pisah mikroskop ini menjadi sangat besar.
(Volk,1984:27)
Bagian-bagian Mikroskop :

1. Lensa Okuler
2. tabung
3. sekrup pengarah kasar
4. sekrup pengarah kasar
5. pegangan
6. pegangan sedia
7. sendi inklinasi
8. cermin
9. kaki
10.

lensa objektif

11.

revolver

12.

kondensor

13.

diafrakma

14.

pengatur kondensor

(Elisa.2011)

Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop


cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut:
1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di
hadapan pemakai.
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah
berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai
bunyi klik pada revolver
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya
masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang)
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara


memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk
mempertajam putarlah pemutar halus
6.
Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10
X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi
klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan
simpan pada tempat yang tidak lembab.
(Zulfikar.2011)
Sel adalah suatu satuan yang dinamis oleh karena selalu
mengalami perubahan. Perubahan sel dapat berupa pertambahan
ukuran

dan

perubahan

volume,
fungsi,

karena

proses

pertumbuhan

misalnyakarena

proses

maupun

diferensiasi.

(Yuwono,2005:7)
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang
dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel harus memperoleh
energy dari luar untuk digunakan dalam proses proses vital,
misalnya

pertumbuhan,

perbaikan,

dan

reproduksi.

(Stanfield,2006:1)
Semua sel tersusun atas komponen-komponen kimiawi utama
yaitu

protein,

asam

nukleat,

lemak

dan

polisakarida.

(Yuwono,2005:7)
Sel itu berukuran mikroskopis, artinya hanya dapt dilihat
dengan pertolongan mikroskop. (Yatim,1987:16)
Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan
materi paling sederhana yang dapat hidup.(Campbell, 2008:102)
Ada 2 tipe macam tipe sel utama, sel prokariotik dan sel
eukariotik.
1) Prokariotik (Pro=primitif, karion= inti)
Sel prokariotik sebagai contoh missal bakteri dan gamggang
biru. Inti sel prokariotik tidak dapat dilihat di bawah mikroskop
meskipun telah diberi warna. Hal ini disebabkan zat inti belum
mempunyai pembungkus selaput onti, sehingga tidak dapat
terlihat dengan pewarnaan. Sel prokariotik terdiri dari materi
inti (DNA, RNA dan protein inti)
(Winatasasmita, 1986:3)
2) Eukariotik (Eu=baik, karion=inti)

Dilihat dari nama namanya sel ini sudah mempunyai inti sel
yang jelas, dengan pewarnaan tertentu dapat dilihat dibawah
mikroskop biasa. Inti sel dibangun oleh selaput inti (membran
inti). (Winatasasmita, 1986:6)
Sel dibina atas 3 komponen utama:
1. Membrana
Selaput tipis disebut juga :plasmalemma. Berperan:
a. Mengatur keluar masuk zat
b. Hidup bertetangga (masyarakat)
c. Memahami semboyan dan menyatakan sikap atau reaksi
atas semboyan atau perubahan suasana lingkungan.
(Yatim,1987:20)
2. Plasma
Disebut
juga
sitoplasma
(sito=sel,
plasma=cairan).
(Yatim,1987:21)
Berbagai nama telah diberikan seperti substansi dasar,
hialoplasma, sitosol, dan lain-lain. Sebagian besar adalah
air yang didalamnya terlarut banyak molekul kecil-kecil dan
ion serta juga sejmlah besar protein. Fungsi sitoplasma itu
merupakan

fungsi

organel-organel

yang

terdapat

didalamnya. (Kimball,2000:96)
3. Inti
Inti atau nucleus berbentuk bundar atau lonjong. Pada
beberapa

sel

ada

yang

berbentuk

lengkung

dan

bergelembung. (Yatim,1987:28)
Nucleus merupakan pusat pengendali dalam sel. Jika nucleus
dalam

sel

telur

dirusak,

maka

telur

itu

tidak

dapat

melanjutkan perkembangannya menjadi individu yang baru.


(Kimball,2000:93)

Organel organel:
1. Mitokondria
Mitokondria adalah benda benda bulat atau bentuk tonkat
yang ukuranya berkisar antara 0,2 m sampai 5 m.
(Kimball,2000:96)
Mengandung belahan-belahan halus sehingga kedalaman
terbagi-bagi. Belahan itu disebut crista (jamak : cristae).
(Yatim,1987:28)
Fungsi mitokondria

sudah

jelas.

Mengubah

energy

potensial berbagai makanan menjadi energy potensial yang


disimpan di dalam ATP.energi ATP itu digunakan untuk
melakukan berbagai kegiatan. (Kimball,2000:97)
2. Kloroplas

Kloroplas hanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan dan


ganggang

tertentu.

Kloroplas

merupakan

tempat

fotosintesis. (Kimball,2000:97-98).
Kloroplas mengandung pigmen chlorophyll, dan sedikit
pigmen lain seperti dimiliki kloroplas. (Yatim,1987:27)
3. Ribosom
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil yang
tersuspensi didalam sitoplasma. (Kimball,2000:98)
Disebut juga palade. Ada yang melekat kedalam lapisan
luar reticulum endoplasma, ada yang lepas tersebar dalam
plasma. Fungsi tempat sitesa protein. (Yatim,1987:23)
4. Reticulum Endoplasma
Reticulum endoplasma adalah system yang sangat luas
membrane didalam sel. Reticulum endoplasma yang penuh
dengan ribosom itu dinamai reticulum endoplasmic kasar
atau RER. (Kimball,2000:98)
Reticulum endoplasmatik juga dijumpai tanpa adanya
ribosom

yang

melekat,

maka

dinamai

Reticulum

endoplasmatik licin atau SER. (Kimball,2000:99).


RE halus : sintesis lipit, metabolism karbihidrat,
penyimpanan

Ca2+,

detoksifikasi

obat

dan

racun.

(Campbell,2008:132)
RE kasar : membantu sintesa protein sekresi dan
berbagai protein lain dari ribosom terikat, manambahkan
karbohidrat ke glikoprotein, menghasilkan membrane baru.
(Campbell,2008:132)
5. Aparat Golgi
Aparat golgi dijumpai pada hamper semua sel hewan dan
tumbuhan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi
membrane. (Kimball,2000:99)
Fungsi membungkus, mengepak dan menggetahkan zat
keluar sel. (Yatim,1987:24)
6. Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang dibatasi
oleh membrane tunggal. Lisosom dihasilkan oleh apart golgi
yang penuh denga protein. Lisosom terutam ditemukan
dalam segala macam sel hewan. (Kimball,2000:99-100)
Fungsi merombak (lysis, lisa) berbagai molekul yang
kompleks sehingga jadi sederhana, atau memakan benda
asing. (Yatim,1987:24)
7. Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasmatik yang berisi cairan.
(Kimball,2000:101)

Jarang terdapat, kecil dan kurang berperan pada sel


hewan. Selalu terdapat dan berperan penting pada sel
tumbuhan. (Yatim,1987:25)
8. Peroksisom
Peroksisom besarnya hamper sama dengan lisosom.
Sejumlah fungsi metabolic lainya dikerjakan peroksisom
dalam jaringan khusus atau organismme, tetapi kecuali
enzim katalase. (Kimball,2000:100)
9. Sentrosom
Sentrosom terdapat pada sel

hewan.

Pada

waktu

pembelahan sel, sentrosom terdiri dari 2 bagian berbentuk


batang halus yang tegak lurus satu sama lain. Mempunyai
fungsi
10.

dalam

pembentukan

benang

gelendong

inti.

(Winatasasmita,1986:39)
Sentriol
Sel hewan dan sel beberapa mikroorganisme tumbuhan
tingkat rendah mengandung dua sentriolyang terdapat
dalam

sitoplasma

didekat

permukaan

sebelah

lluar

nukleusnya. Pada beerapa sel, sentriol berduplikasi untuk


membentuk

benda

basal

silia

(Kimball,2000:105).
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan:

(Ainul.2013)
IV ALAT DAN BAHAN :
1) Alat :
a) Mikroskop
b) Gelas objek
penutup
c) Pipet tetes
d) Scalpel
e) Silet tajam

2)
dan

gelas

3)
4) Bahan :

dan

flagella.

a) Potongan

kertas

yang

bertuliskan huruf d atau


b
b) Air

c)
d)
e)
f)
g)

Epitel rongga mulut


Bawang merah
bayam
Methilen blue
Alcohol 70%

5)
6) V LANGKAH KERJA :
1. Pengamatan potongan huruf b atau d
7)

Mempersiapkan alat dan bahan

8)
Meletakkan
potongan huruf d atau b pada gelas objek
9)
10)
11)

Menutup perlahan dengan gelas penutup

12)
13)
Mengamati preparat dengan perbesaran lensa obyektif lemah
14)Mempersiapkan alat dan bahan
15)
16)
Meletakkan
potonganletak
huruf
d atau dengan
b pada
gelas
objek yang diamati
Menggambar
perbedaan
bayangan
letak
bayangan
17)
18)
Menutup perlahan dengan gelas penutup
19)
Sambil mengamati lensa
okuler, menggeser objek ke

20) arah kanan dengan memutar pengatur halus.


Mengamati preparat
dengan perbesaran lensa obyektif lemah
21)
22)
Menggambar
dan tuliskan hasil pengamatan yang kalian amati

23)
Menggambar perbedaan letak bayangan dengan letak bayangan yang diamati
2. pengamatan luas bidang pandang
24)
25)

Sambil mengamati lensa


okuler, menggeser objek ke
26)
arah kanan dengan memutar pengatur halus.

Menggambar dan tuliskan hasil pengamatan yang kalian amati

27)
28)
29)
30)
31)
32)
33)
34)
35)
36)
37)
38)
39)
40)
41)
42)
43)
44)
45)
46)
47)
48)
49)
3. Mengamati bentuk dan srtuktur sel
1. Mengamati sel hewan
(bahan:epitel rongga mulut)

2. Mengamati
(bahan

sel

bawang merah)
50)

tumbuhan

umbi

lapis

51)
Menyiapkan
alat dan bahan
52)

Menyiapkan alat dan bahan

53)
54)
Membersihkan
skalpel dengan alkohol
70 % selaput dalam umbi lapis bawang merah
Mengambil
55)
56)
Mengorek bagian ronng mulut dengan skalpel
Meletakkan pada gelas obyek
57)
58)
Meletakkan korekan pada gelas obyek

Menetesi dengan air

59)
60)
Menetesi dengan methilen blue dan menetesi
Menutup
sedikit
gelas
air obyek dengan gelas penutup
61)
62)
Menutup dan mengamati pada mikroskop Mengamati pada mikroskop
63)
64)
Menggambar bentuk yang tampak Menggambar bentuk yang tampak
65)
66)
67)

Menyiapkan alat dan bahan

68)
69) Menyayat bagian kulit bayam
70)
71)
Meletakkan sayatan pada gelas obyek
72)
73)
74) gelas obyek dengan air
Menetesi
75)
3. Mengamati
sel berbentuk
pipih (Epidermis
daun bayam)
Menutup
gelas obyek
dengan penutup
obyek
76)
77)
78)
Mengamati dengan mikroskop

Menggambar bentuk yang tampak

79)
80)
81)
82)
83)
84)
85)
86)
87)
88)
89)
90)
91)
92)
93)
94)
95)
96)
97)
98)
99)

VI HASIL PENGAMATAN

100)101) Pengam
N

102) Gambar

103) Keterangan

atan

104)105) Potongan

115) sebelum

123) Pergesaran :

116)

124)

huruf d

106)

117)

107)

118)

108)
109)
110)
111)
112)
113)
114)

125) ben

126) bay

da
127) Kiri

angan
128) Kan

121)

129) Kan

an
130) Kiri

122)

an
131) Atas 132) Baw

119)
120) sesudah

133) baw

ah
134) atas

ah
135)
136) Batas batas :
137) Atas : 17 mm
138) Bawah : 10 mm
139) Kanan: 146 mm
140) Kiri:139 mm
141)
142) Perbesaran : 4 x
10 = 40x

143)151) Potongan

153) sebelum

169) Pergesaran :

154)

170)

huruf b

144)152)

155)

145)

156)

171) Ben

172) bay

da
173) Kiri

angan
174) Kan

159)

175) Kan

an
176) Kiri

160)

an
177) Atas 178) Baw

157)

146)

158)

147)
148)
149)

161)

150)

162)
163)
164) sesudah
165)

166)
167)
168)

179) Baw

ah
180) atas

ah
181)
182) Batas batas:
183) Atas : 20 mm
184) Bawah : 22.7 mm
185) Kanan: 29.3 mm
186) Kiri:24.3 mm
187)
188) Perbesaran : 4 x

189)192) Epitel
3

rongga

190)

mulut

&

193)

191)194)
4

195)
196)
197)
198)
199)
200)
201)

202)

10 = 40x
1. Membrane sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma
203)
204)
205) Zoom : 40 x

206)213) bawang

214)

215)

merah

207)

216)

208)

217)

209)
210)
211)

1. Dinding sel
2. Ruang antar
226) Bentuk sel heksa
gonal

218)

227)

219)

228)

220)

229)

221)

212)

230) Zoom : 10 x 10

222)

=100x

223)
224)

231)242) Daun
6

225)
243)

1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas pengangkut

bayam

232)

244)

233)

245)

234)

246) Perbesaran 1000

235)

236)
237)
238)
239)
240)
241)
247)
248)

Luas bidang pandang mikroskop:


1. Perhitungan pengamatan Potongan huruf d

1. Geser kanan = 146 mm


249) Geser kiri = 139 mm

2. Geser bawah
257)

= 10 mm

Geser atas =

17 mm
250) d = 7 mm
258) d = 3 mm
251) r = x d
252) = x 7 = 3,5 mm
253) L1 = r2
254)

= 3.14 x 3.52

259) r = x d
260) r = 1.5 mm
261)

262)

L2 = r2
= 3.14 x 1.52

255)

= 3.14 x 12.25

263)

= 3.14 x 2.25

256)

= 38.465 mm2

264)

= 7.065 mm2

265) 2. Perhitungan pengamatan Potongan huruf b


266)

1. Geser kanan = 29.3 mm


2.

Geser kiri =

24.3 mm

5.
6.
7.

10. Geser bawah


mm

= 22.7

11.

Geser

atas

3.

d = 5 mm

4.

r=xd

= 20 mm
12.

d = 2.7 mm

13.

r=xd

= x 5 = 2,5 mm

14.

r = 1.35 mm

L1 = r2

15.

L2 = r2

16.

= 3.14 x 2.52

8.

= 3.14 x 6.25

9.

= 19.625 mm2

1.35

3.14

17. = 3.14 x 1.8225


18. = 5.723 mm2

19.

VII PEMBAHASAN

20.
Pada praktikum kali ini dengan judul penggunaan mikroskop
serta pengamatan bentuk dan struktur sel, bertujuan untuk
dapat memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan
cara

penggunaannya,

praktikan

juga

diharap

mampu

mempelajajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan


diamaati di bawah mikroskop serta dapat mengamati bentuk
dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
21.
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati
sebuah objek yang sangat kecil dan halus dengan tingkat
ketelitian yang tinggi alat ini sangat membantu dalam
penlitian biologo karena kemampuan mata manusia secara
telanjang tidak bisa mengamati objek tersebut.
22.

Kompo

nen-komponen mikroskop terdiri dari:


1. Lengan : menyangga atau menjaga tegaknya mikroskop
2. Kaki mikroskop : menumpu berdirinya mikroskop
3. Lensa okuler : lensa yang letaknya dekat dengan mata dan
berfungsi untuk mengamati.
4. Lensa Objektif : lensa yang letaknya dekat dengan objek. Lensa
objektif memiliki beberapa perbesaran yaitu 4x, 10x, dan 40x.
5. Meja mikroskop (kondensor) : untuk meletakkan preparat
6. Revolver : untuk mengganti perbesaran obyek
7. Diafrakma : untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
8. Penjepit : untuk mempertahankan preparat
9. Pemutar makro : untuk menaik turunkan kondensor
10.

Cermin :untuk memfokuskan cahaya dan dapat diputar - putar

11.

Pemutar mikro : untuk menaik turunkan kondensor

12.

Lensa Kondensor : suatu lensa yang berfungsi untukpendukung pencahayaan

pada obyek
23.

Mikros

kop memiliki dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa
yang berada tepat diatas objek

disebut lensa objektif dan lensa

okuler adalah lensa yang berada didekat mata. Mikroskop cahaya


menggunakan lensa cembung, mengakibatkan dalam bentukan
bayangan objek yang terlihat pada lensa okuler terbalik dengan
objek yang sebenarnya pada kertas. Serta dalam lensa okuler
terlihat

objek

semakin

besar

dibanding

objek

pada

kertas.

Perbesaran yang pertama dilakukan oleh lensa objektif.


24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Dari gambar diatas, Oleh lensa okuler bayangan

ini akan diteruskan dan membentuk bayangan maya, terbalik


dan diperbesar. Bayangan dari lensa okuler inilah sebagai
bayangan akhir yang dilihat oleh pengamat.

Dengan

penjelasan tersebut dan diketahui bahwa bentukan bayangan


bersifat maya, terbalik dan diperbesar sangat sesuai dengan
pengamatan diatas bahwa dalam pengamatan potongan
huruf d dalam lensa okuler menjadi huruf p dan huruf b
menjadi huruf

q. serta dalam pengamatan dilakukan

pergeseran objek benda ke arah kanan, maka bayangan


terlihat dalam lensa okuler objek bergeser kearah kiri, begitu
juga dengan pergeseran objek kearah kiri, maka bayangan
yang terlihat dalam lensa okuler, objek bergeser kearah kanan
dan apabila objek digeser ke atas maka bayangan akan
bergeser ke bawah dan apabila objek digeser ke bawah
bayangan akan bergeser ke atas.

32.

Pada

pengamatan

luas

bidang

pandang

dilakukan

dengan cara menggeser huruf ke arah kanan, kiri, depan, dan


belakang. Menggeser huruf ke kanan sampai huruf yang terlihat
hanya bagian belakangnya saja atau titik akhir huruf, kemudian
menarik skala yang berada pada meja mikroskop. Setelah itu,
Mencatat skala yang didapat kemudian menggeser huruf kearah kiri
sampai huruf yang terlihat hanya titik bagian belakang saja.
Dengan melihat skala yang dituju, setelah mendapat 2 skala yang
berbeda.

Kemudian

menghitung

diameternya

dengan

cara

mengurangkan kedua skala yang lebih besar dengan skala yang


lebih kecil dari perhitungan itu akan didapatkan diameter bidang.
Untuk mengetahui jari-jari, maka harus membagi diameter dengan
2. Setelah mendapatkan jari-jari kemudian menghitung luas bidang
pandang dengan menggunakan rumus

L = r2. Pergeseran juga

dilakukan

Caranya

kedepan

dan

kebelakang.

sama

dengan

pergeseran ke kanan dan ke kiri.


33.

Cara

penggunaan

mikroskop

dengan

benar

dapat

dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut, meletakkan


mikroskop ditempat terang. Mengatur cermin datar dan cekung
sedemikian rupa hingga kaca kondensor menjadi terang. Menaikkan
meja mikroskop semaksimal mungkin atau lebih dekat dengan lensa
objektif, dengan memutar tombol kondensor hingga berbunyi klik.
Menempatkan

preparat

di

meja

mikroskop.

Mengamati

dari

perbesaran lemah ke kuat.


34.

Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati pada

mikroskop sebagai berikut, apabila bahan-bahan atau objek yang


akan diamati masih dalam bentuk bahan mentah bukan preparat,
bahan

tersebut

diiris

tipis

dan

rata

atau

disayat

dengan

menggunakan silet tajam yang masih steril (bersih). Sedangakan


apabila obyek yang akan diamati menggunakan preparat awetan
atau bahan jadi, preparat langsung diletakkan pada meja obyek
dengan perlahan-lahan dan menjepitnya dengan penjepit obyek.
35.

Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat

yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel harus memperoleh


energy dari luar untuk digunakan dalam proses proses vital,
misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.
36.

Pada praktikum kali ini, pengamatan dilakukan pada sel

hewan dan sel tumbuhan dengan tujuan agar praktikan mampu

menjelaskan tentang struktur dan bentuk sel tumbuhan dan sel


hewan serta mampu menggambarkan bermacam-macam bentuk
sel. Dalam praktikumkali ini mengunakan epitel rongga mulut,
bawang merah dan daun bayam.
37.

Obyek sel hewan dengan menggunakan bahan epitel

rongga mulut, dilakukan dengan cara mengorek epitel kulit rongga


mulut dengan scalpel yang telah dibersihkan dengan alcohol 70%,
kemudian meletakkan korekan diatas gelas objek, dan menetesi
korekan tersebut dengan methilen blue dan sedikit air, kemudian
menutup gelas objek dengan gelas penutup, dengan perbesaran
40x dapat diamati sebuah gambar sekumpulan dari beberapa sel
yang membentuk jaringan yang terdiri dari inti, sitoplasma dan
membrane sel. Bentuk sel tersebut pipih dan tidak beraturan
dengan fungsi sebagai pelindung organ bagian dalam. Jarak antar
sel rapat. Gambar pada mikroskop ini berwarna kebiruan akibat dari
pewarnaan methilen blue.
38.

Pada

sel

tumbuhan

pengamatan

dilakukan

terhadap bermacam-macam bahan seperti sel umbi lapis


bawang merah, dan daun bayam. percobaan ini dilakukan
dengan cara menyayat selaput bagian dalam umbi lapis
bawang merah. Bayangan yang tampak pada mikroskop pada
perbesaran 100x adalah sekumpulan sel berwarna merah
cerah berbentuk heksagonal atau segienam yang berderetderet membentuk jaringan. sel tersebut terdiri dari diding sel
dan ruang antar sel . Jaringan yang terlihat pada mikroskop
adalah tanpa inti hanya ruang kosong. Lembaran-lembaran
sel tersebut berfungsi sebagai pelindung seluruh permukaan
sel bagian dalam dari umbi lapis bawang.
39.

Pengamatan berikutnya dilakukan pada sel daun

bayam, percobaan ini dilakukan dengan cara menyatat


melintang daun bayam. Dengan perbesaran 1000x tampak
sekumpulan sel yang membentuk jaringan-jaringan seperti
epidermis,

korteks,

dan

berkas

pengangkut.

Epidermis

berfungsi sebagai pelindung sel dan mempertahankan bentuk


sel, bentukanya persegi dan rapat tidak ada ruang antar sel,
jaringan tiang bentuknya panjang dan rapat berfungsi sebagai
tempat klorofil, jaringan spons bentuknya tidak beraturan dan
letaknya berjauhan, dan berkas pengangkut berfungsi sebagai

alat transportasi sel, dimana dalam berkas pengankut ada


yang dinamakan Xilem yang berfungsi menganggkut air dan
mineral

dari

dalam

tanah,

dan

Floem

yang

berfungsi

menganggut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.


1. Sel Hewan

2. Sel

3. Lisosom

Tumbuhan
4. Dinding sel

5. Sentriol

6. Kloroplas

7. Sentrosoma

8. Vakuola

tumbuhan. Bentuk sel hewan

40.

Dari

percobaan

ini

menunjukkan perbedaan
dari bentuk dan struktur
sel

hewan

dan

sel

cenderung berubah-ubah dari satu

sel ke sel yang lain. berbeda dengan sel tumbuhan yang cenderung
memiliki bentuk sel yang tetap, dikarenakan struktur penyusun sel
tumbuhan terbentuk dari dinding sel yang bersifat kaku yang
berasal dari lignin. Sedangkan pada sel hewan tidak ditemukan
dinding sel maka dari itu bentuk sel hewan dapat berubah-ubah
atau tidak tetap. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan :
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.

57.
58.
59.
60.
61.

VIII PENUTUP

8.1 Kesimpulan :
1. Komponen-komponen mikroskop :
a) Bagian optik, yang terdiri tiga system lensa yaitu: lensa
okuler, lensa objektif, dan lensa kondensor.
b) Bagian non-optik, yang terdiri dari lengan mikroskop, kaki
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar makro dan mikro,
penjepit preparat, dan cermin
2. Dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah
mikroskop, bahan akan teramati dengan baik apabila irisan
melintang permukaan objek (preparat) benar-benar tipis, halus
dan rata, agar dapat ditembus oleh cahaya dan menghasilkan
bayangan yang maksimal pada lensa okuler. Cara kerja sesuai
petunjuk yang diberikan dengan perbesaran maksimum akan
mendapat bentuk yang bayangan jelas pada lensa okuler. Dan
Luas bidang pandang mikroskop dapat dihitung menggunakan
rumus L= r

3. Struktur sel hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Bentuk sel


tumbuhan tetap tidak berubah ubah dikarenakan struktur
penyusun sel tumbuhan dilengkapi dengan dinding sel,
sendangkan sel hewan struktur penyusunnya tidak dilengkapi
dinding sel. Bentuk sel bermacam-macam, ada yang tidak
beraturan ada yang heksagonal, dan Kubus.
62.
1) Gambar sel epitel rongga mulut
2) Gambar sel umbi lapis
bawang merah
63.
64.
65.
66.
67.
68.

3) gambar epidermis daun bayam

69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.

LAMPIRAN
76.
77.
78.

79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.

86.
87.

Gb.1 Perbedaan sel Hewan dan sel Tumbuhan

88.
89.
90.
91.
92.
93.

Gb.2 Sel Epitel Rongga Mulut

Penampang Bawang Merah


94.
95.
96.
97.

Gb. 3

98.
99.

100.

Gb.3 Penampang Daun Bayam

101.
102.
103.

104.

DAFTAR PUSTAKA
105.

106. Ainul,Aji.2013. Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan


Beserta Gambar. Online. Tersedia:http://blogpenerang.blogspot.com/2013/02/perbedaan-sel-hewan-dan-seltumbuhan.html. 26 Maret 2013
107. Anonim,2010. Kuliah Dasar Sitologi. Online.
Tersedia:.http://biologigonz. Blogspot .com / 2010/09/kuliah-dasarsitologi.html. 26 Maret 2013
108. Aryantha,I.Nyoman.2000.Pengantar Mikrobiologi
Umum.Jakarta:Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional
109.

Campbell,Neil.A.2008.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga

110. Elisa. 2011. Mikroskop. Online.tersedia: http://blog.uad.ac.id/elisa


/files/2011/12 / mikroskop-skb-semarang.jpg. 27 Maret 2013
111. Image.2012. Bawag Merah. Online. Tersedia:
http://www.google.com /imgres? Imgu
rl=http://2.bp.blogspot.com/- . 26 Maret 2013
112. Jawetz,Ernest.dkk.1995.Mikrobiologi
kedokteran.Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
113.

Kilmball,John.W.2000.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga

114. Neneng. 2012. Laporan Praktikum Sel Epithelium Rongga.


Online. Tersedia: http://nenengnd.blogspot.com/2012/10/laporanpraktikum-sel-epitelium-rongga.html. 26 Maret 2013
115.

Parjatmo,widjojo.

1987.

Umum 1. Bandung:Angkasa

Panduan

Praktikum

Biologi

116.

Stanfield,D.william.dkk.2006.Biologi

Molecular.

Jakarta:Erlangga
117.

Volk,Wesley.A.dkk.1988.Mikrobiologi

Dasar.Jakarta:Erlangga
118. Waluyo, joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember:
Jember University Press
119.

Yatim,wildan.1987.Biologi. Bandung:Tarsito

120.

Yuwono,triwibowo.2005.Biologi

Molekular.

Jakarta:Erlangga
121.

Zulfikar,Achmad. 2011. Cara Menggunakan Mikroskop dengan

Benar. Online. Tersedia:http://www.akujagoan.com/2011/01/caramenggunakan-mikroskop-yang-benar.html. 26 Maret 2013


122.

123. LAPORAN BIOLOGI


124. ACARA 1
125. PENGGUNAAN MIKROSKOP
SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN
STRUKTUR SEL
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.

137.
138.
139.
140.

141.

Nama

: Maulfi Aida Nur Fitri

142.

Nim : 120210101051

143.

Kelas

: Biologi Dasar B

144.
145.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


MATEMATIKA

146.

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU


PENDIDIKAN
147.

UNIVERSITAS JEMBER
148.

2013

Anda mungkin juga menyukai