(Keseluruhan KD)
STANDAR KOMPETENSI:
KOMPETENSI DASAR :
6.1. Mendeskripsikan Infrastruktur Dan Suprastruktur Politik Di
Indonesia.
6.2. Mendeskripsikan Perbedaan Sistem Politik Di Berbagai Negara.
6.3. Menampilkan Peran Serta Dalam Sistem Politik Di Indonesia.
Waktu : 4 x 45 Menit
STANDAR
KOMPETENSI :
6. Menganalisis Sistem
Politik di Indonesia
KOMPETENSI DASAR :
6.1. Mendeskripsikan
Infrastruktur Dan
Suprastruktur Politik
Di Indonesia.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan:
Rusandi S.
David Easton
Robert Dahl, dll.
Kel. Penekan
Media Komunikasi
Suprastruktur
Politik
Tokoh Politik
1. SISTEM POLITIK
a. Pengertian Sistem Politik
Dalam arti umum, politik adalah macam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik/negara yang
menyangkut proses menentukan dan sekaligus
melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu.
Kata politik (Yunani) polis = negara kota. Polis berarti city
state merupakan segala aktivitas yang dijalankan oleh Polis
untuk kelestarian dan perkembangannya politike techne
(politika).
Politik pada hakikatnya the art and science of government atau
seni dan ilmu memerintah.
SISTEM POLITIK
MENCAKUP :
MASUKAN (INPUT)
UMPAN BALIK
MASUKAN (Input)
Referensi Kebijaksanaan
sarana kekuasaan
Sistem Budaya
Politik
Struktur Politik
Pengembanga Integrasi
n
UMPAN BALIK
Dampak
kebijaksanaan
pemerintah
HASIL (Output)
Kebijaksanaan
pemerintah
Dampak
kebijaksanaan
pemerintah
SISTEM
TEKNIS
1. Demokrasi Politik,
2. Demokrasi Terpimpin,
3. Oligarki Pembangunan,
4. Oligarki Totaliter,
5. Oligarki Tradisional
KEBANGSAAN
Partai Masjumi,
Partai Sjarikat
Indonesia,
Pergerakan
Tarbiya Islamiah
(Perti),
Partai Kristen
Indonesia
(Parkindo),
Dll.
MARXISME
NASIONALISME
Partai
Komunis
Indonesia
(PKI)
Partai
Sosialis
Indonesia
Partai
Murba
Partai
Buruh
Permai
Partai
Demokrat
Tionghoa (PTDI)
Partai
Indonesia
Nasional (PIN)
IPKI
1.
2.
3.
Tahun
Pemilu
1.
Partai Persatuan
Pembangunan (PPP)
Golongan Karya
(Golkar)
Partai Demokrasi
Indonesia (PDI)
1971
14.833.942 (96)
34.348.673 (236)
5.516.849 (30)
2.
1977
18.722.138 (99)
39.313.354 (232)
5.459.987 (29)
3.
1982
20.871.880 (94)
48.334.724 (242)
5.919.702 (24)
4.
1987
13.701.428 (61)
62.783.680 (299)
9.324.708 (40)
5.
1992
16.624.647 (62)
66.599.331 (282)
14.565.556 (56)
6.
1997
25.340.028 (89)
84.187.907 (325)
3.463.225 (11)
NO
1.
12.
2.
13.
3.
14.
4.
15.
5.
16.
6.
17.
7.
18.
8.
19.
9.
20.
10.
21.
................
11.
48.
Contoh
institusi
Kelompok
penekan
G. SUPRASTRUKTUR POLITIK
Merupakan
mesin politik
resmi sebagai
penggerak
politik formal.
Supra struktur
politik mantap
Waktu : 4 x 45 Menit
Standar
Kompetensi :
6. Menganalisis Sistem
Politik di Indonesia..
Kompetensi Dasar :
6.2. Mendeskripsikan
Perbedaan Sistem
Politik Di Berbagai
Negara.
6.3. Menampilkan
Peran Serta Dalam
Sistem Politik Di
Indonesia.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Inggris
RRC
Indonesia
Partisipasi Politik
WN
Faktor-faktor
Pendukung
Partisipasi Pol.
Bentuk Partisipasi
Tingkatan Partisipasi
Pendidikan Politik
Kesadaran Politik
Sosialisasi Politik
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
URAIAN / KETERANGAN
1.
Latar Belakang
Sejarah
2.
Kondisi
Sosiologis
3.
Kondisi Kultural/
Budaya
4.
Kondisi
Psycho-Sosial /
Kejiwaan
masyarakat
5.
Pedoman
Filsafat
6.
Paham atau
Ideologi yang
diterapkan
7.
Pedoman
Konstitusi dan
Hukum
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
URAIAN / KETERANGAN
1.
Latar Belakang
Sejarah
2.
3.
Kondisi Kultural/
Budaya
4.
Kondisi
PsychoSosial /
Kejiwaan
masyarakat
5.
Pedoman
Filsafat
6.
Paham atau
Ideologi
yang
diterapkan
7.
Pedoman
Konstitusi
dan
Hukum
Faktor Yang
Mempengaruhi
Uraian / Keterangan
1.
Latar Belakang
Sejarah
2.
Kondisi
Sosiologis
3.
Kondisi Kultural/ Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendiBudaya
sendi multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk
selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela
berkorban untuk bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah,
toleransi, dan saling menghormati telah diwariskan kepada caloncalon pemimpin melalui jalur-jalur pendidikan formal, in-formal,
maupun nor-formal.
4. Kondisi
PsychoSosial /
Kejiwaan
masyarakat
5. Pedoman
Filsafat
6. Paham atau
Ideologi
yang
diterapkan
7. Pedoman
Konstitusi
dan Hukum
Aspek formal
Aspek materiil
Aspek normatif (kaidah)
CARA KERJA
URAIAN SINGKAT
1.
Sosial Politik
..........................................................................
2.
Rekruitmen Politik
..........................................................................
3.
Komunikasi Politik
..........................................................................
2. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah pola pembinaan dan proses politik pada
masyarakat Inggris yang dikenal sangat patuh kepada peraturan perundangan dan
disiplin dalam kehidupan seharihari ! ..............................................................................................
DEWAN
NEGARA
..................................
MAHKAMAH RAKYAT
TERTINGGI
..................................
DEMOKRASI PANCASILA
................................................ .................................................
.....
......
NON-KONVENSIONAL
Pengajuan petisi
Diskusi politik
Berdemonstrasi
Kegiatan kampanye
Konfrontasi
Mogok
harta benda.
Tindak kekerasan politik terhadap
manusia.
NO
BENTUK
PARTISIPASI
URAIAN / KETERANGAN
1.
Aphatetic
Inactives
2.
Passive
Supporters
3.
Contact
Specialist
6. Community
Activist
7. Protesters
(Menyimpang)
Pembunuh politik, teroris, pembajak
Aktivis
Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu,
pimpinan kelompok kepentingan
Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok
kepentingan, aktif dalam proyek-proyek sosial
Partisipan
Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam
pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.
Pengamat
Orang Yang apolitis
2) KESADARAN POLITIK
Menurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik adalah suatu proses
batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan
urgensi (hal terpenting) urusan kenegaraan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Bidang
1.
Politik
Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak
langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain :
a. Ikut memilih dalam pemilihan umum,
b. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR,
Menteri, dan sebagainya,
c. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan lain-lain.
2.
Ekonomi Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatankegiatan antara lain :
a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik dalam
bentuk jasa, barang, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.
b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produkproduk unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetitif daripada
produk luar.
c. Kesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi
kesejahteraan dan kemajuan bersama.
3.
4.
Hankam Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatankegiatan antara lain :
a. Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.
b. Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau
lingkungan tempat tinggalnya.
c. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap tegak
negara Republik Indonesia.
d. Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar pelaksanaan
pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2) SOSIALISASI POLITIK
Sarana Dalam
Sosialisasi
Politik
Keluarga (family)
Sekolah
Partai Politik
2.
3.
BENTUK
PARTISIPASI
URAIAN SINGKAT
Passive
Support
.......................................................................................................
.....................................................................................................
Contact
Specialist
............................................................................
............................................................................
..
Community
Activist
............................................................................
............................................................................
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan penjelasan, ciri-ciri umum sistem politik menurut Almond !
2. Dalam hal penerapan, jelaskan perbedaan orientasi tujuan partai politik di
Indonesia pada masa orde baru dan era reformasi !
3. Pada akhir abad 20-an, gerakan partisipasi politik di Indonesia semakin
meningkat, berikan alasan penjelasannya !
4. Berikan penjelasan tentang pentingnya pendidikan politik dalam kegiatan
partisipai politik di Indonesia !
5. Berikan masing-masing 2 (dua) contoh wujud sosialisasi politik di dalam
keluarga, sekolah maupun melalui partai politik !
STUDI KASUS
PARTAI POLITIK ALAMI KRISIS,
DAYA ARTIKULASI MENURUN
Setelah pemilu (2004), daya artikulasi partai politik menurun. Tidak heran jika sekarang kekuatan di
luar negara muncul dengan kekuatan yang lebih kentara. Kondisi ini memperlihatkan betapa partai
politik sekarang mengalami krisis. Hal ini disampaikan oleh pengamat Fachry Ali dalam diskusi tentang
sikap partai politik terhadap masalah diplomasi pertahanan dan keamanan nasional yang
diselenggarakan Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Kamis 4 Mei 2006.
Menurut Fachry, partai politik memang sudah bisa menerima hasil pemilu. Namun, pemerintah yang
terpilih tidak mampu membuatg koalisi nasional secara besar-besaran. Problemnya, presiden terpilih
yang berasal dari partai kecil akan bermasalah ketika berhadapan dengan parlemen. Untungnya ada
Jusuf Kalla, yang berhasil menguasai Golkar sehingga bisa membuat stabilitas politik lebih kuat di
parlemen, ujarnya.
Sayangnya, partai seperti PPP hampir tidak bersuara pada kebijakan pemerintah dan rakyat. Bahkan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang sudah menempatkan diri sebagai oposisi, tidak
punya kepandaian menangkap esensi persoalan. Mereka tidak punya kemampuan meluncurkan
persoalan pada saat yang tepat. Jadinya, fungsi oposisi hampir tidak berjalan, dan yang dilakukan
hanya hal-hal kecil. Padahal, PDIP potensial tampil berhadapan dengan pemerintah, ujarnya.
Sumber : Harian Kompas, 5/5/2006
TAGIHAN TUGAS :
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang terjadinya krisis dan
menurunnya daya artikulasi partai politik di Indonesia pasca pemilu 2004 !
3. Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya dalam membangun artikulasi
partai politik guna meningkatkan kinerja di parlemen !
4. Sebagai pelajar, apa yang harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi ploitik?
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan
kinerja pemerintah dengan mitra kerjanya parlemen :
a. Sebagai salah satu kelompok kepentingan !
b. Sebagai ketua suatu partai politik !
c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat !
d. Sebagai Presiden Republik Indonesia !
INQUIRI
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang
tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi
Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang
berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan !
1. Pahami kembali tentang rumusan demokrasi Pancasila , dan
buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud demokrasi
Pancasila dalam pengambilan keputusan di sekolah !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak
atau elektronik) sekitar pelaksanaan sistem politik demokrasi
Pancasila (cara pengambilan keputusan),
3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau
role play di dalam kelas !