09 Studi Perubahan Ol
09 Studi Perubahan Ol
Mahasiswa Pasca Sarjana, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor. E-mail: sakka_psl@yahoo.com
2
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB, Bogor
3
Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor.
ABSTRACT
The study of shoreline changes during 1990 - 2008 in the delta of the River Jeneberang,
Makassar was conducted by evaluating sediment transport into and out of a cell. Longshore
sediment transport was computed by considering the influence of heights and angles of the
breaking waves. Results of calculation of sediment transport showed that the dominant of
sediment transport was to the north during the arrival of the southwest and west waves, and to
the south when the wave coming from the northwest. Comparison between shore profiles
resulting from model and coastline satellite imagery showed similarity. The difference between
the two tend to be occurred at the head land part of the shoreline. This was due to complexity of
coastal dynamic at the area. The results of the 19 years shoreline simulation showed that there
was a tendency of abrasion at the upsteam head land part as the wave energy tend to converge
and accretion at the bay part as the wave energy tend to diverge. Abrasion mainly occurred at
Tanjung Bunga (head land) where the coast retreat 181.1 m. Accretion occur in the bay area
(Tanjung Merdeka) where the coast advance to the sea for about 59.8 m. The shoreline tend to
be stable when the profile was straight such as Barombong Coast.
Keywords: abrasion, accretion, sediment transport, shoreline changes.
ABSTRAK
Penelitian perubahan garis pantai selama tahun 1990 - 2008 dilakukan di delta Sungai
Jeneberang, Makassar dengan memperhitungkan angkutan sedimen yang masuk dan keluar sel.
Perhitungan angkutan sedimen sejajar pantai dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh
tinggi dan sudut gelombang pecah. Hasil perhitungan angkutan sedimen menunjukkan bahwa
angkutan sedimen dominan ke utara pada saat gelombang datang dari arah barat daya dan barat
serta dominan ke selatan saat gelombang dari barat laut. Namun demikian secara keseluruhan
angkutan sedimen dominan ke utara. Hasil perbandingan profil garis pantai hasil model dengan
citra satelit menunjukkan adanya kemiripan. Perbedaan terutama terjadi pada pantai berbentuk
tonjolan karena pada lokasi demikian dinamikanya lebih kompleks. Simulasi model selama 19
tahun (1990 2008) menunjukkan tendensi adanya proses abrasi pada pantai yang berbentuk
tonjolan akibat energi gelombang yang terfokuskan, sedangkan pantai melengkung mengalami
sedimentasi akibat energi gelombang menyebar. Proses abrasi terutama terjadi pada pantai
Tanjung Bunga yang berbentuk tonjolan (181.1 m), sedangkan proses sedimentasi terutama
terjadi pada pantai Tanjung Merdeka bagian selatan sejauh 59.8 m. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pantai Barombong bagian selatan lebih stabil dibandingkan dengan lokasi
lain karena profil garis pantainya cenderung lebih lurus.
Kata Kunci: abrasi, akresi, angkutan sedimen, perubahan garis pantai.
112
Sakka et al.
I. PENDAHULUAN
Untuk keperluan perencanaan
pengelolaan kawasan pantai, diperlukan
penelitian tentang perubahan garis pantai
sehingga pembangunan yang dilakukan
tidak berdampak terhadap lingkungan.
Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengetahui perubahan garis pantai
di
suatu lokasi
adalah dengan
menggunakan model numerik (Dabees
and Kamphuis, 2000).
Beberapa model numerik telah
dibuat untuk mensimulasikan perubahan
garis pantai, model ini meliputi model
dua dimensi dan tiga dimensi. Model dua
dimensi menghitung perubahan garis
pantai
dengan
cara
mengamati
pergerakan posisi garis pantai dengan
asumsi bahwa profil pantai tidak berubah
yang biasa disebut metode one-line,
sedangkan
model
tiga
dimensi
mengamati variasi topografi. Model
numerik dua dimensi dibuat oleh
Leontyev (1996) untuk mengamati
perubahan garis pantai dalam waktu
singkat di sekitar struktur tegak lurus
pantai dengan menggunakan metode oneline. Diperoleh bahwa jumlah total
material sedimen yang terangkut adalah
25 x 103 m3 untuk daerah sebelah utara
groin dan 12 x 103 m3 untuk daerah
sebelah selatan groin dengan perubahan
garis pantai tertinggi adalah melebihi 4
m.
Purba dan Jaya (2004) meneliti
perubahan garis pantai dan penutupan
lahan di pesisir Lampung timur yang
menggunakan citra Landsat-TM tahun
1991, 1999, 2001 dan 2003 dan
menemukan erosi di sisi hilir tonjolan
garis pantai dan akresi di daerah lekukan.
Ashton dan Murray (2006) meneliti
pengaruh sudut datang gelombang
terhadap perubahan garis pantai yang
berbentuk spit dan tanjung dan
memperoleh bahwa interaksi antara input
sedimen,
pembentukan
kembali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
113
114
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
Sakka et al.
Mulai
Data
Gelombang Laut Lepas
Penentuan Posisi
Garis Pantai Awal
Transformasi Gelombang
hrke =1
Perhitungan Perubahan
Garis Pantai
Jika t >
1 hari
tidak
ya
Update Batimetri
hrke = hrke+1
t = t+t
Perhitungan
Angkutan Sedimen
Transformasi Gelombang
Jika hrke
> hrke-n
tidak
ya
Cetak Hasil
Selesai
pantai,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
submodel
115
116
5/ 2
Q K rms
H brms sin 2 b
1/ 2
16
b
s
(1)
parameter s adalah massa jenis sedimen
(kg/m3), adalah massa jenis air laut
(kg/m3), b adalah indeks gelombang
pecah, n adalah porositas sedimen, b
adalah sudut gelombang pecah (derajat).
(2)
H brms 0.706H b
(3)
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
(4)
Sakka et al.
Qi = Transpor sepanjang
pantai
Garis pantai
Sel i
i+1
i1
yi
x
x
Qkelua
Qmasu
k
Gambar 3. Angkutan sedimen yang masuk dan keluar sel (Horikawa 1988)
Volume sedimen yang berada dalam sel
(V) diperoleh dengan asumsi bahwa
kedalaman dasar pantai (h) dalam sel
adalah homogen (Gambar 2), yaitu:
V h y x
(5)
y 1 Qi 1 Qi
t h x
(6)
dimana :
adalah angkutan sedimen
pada titik i dan
adalah angkutan
sedimen pada titik i-1.
y 1 Qi 1 Qi
Qs1 Qs 2
t h x
(7)
yit 1
1 Qit1 Qit
Qst1 Qst 2 t
h x
(8)
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
117
dimana:
yit = Jarak antara geris pantai dan garis
referensi di titik i pada waktu t
(m)
t
Qi = Angkutan sedimen sejajar pantai
di titik i pada waktu t (m3)
Qst1 = Angkutan sedimen dari sungai-1
per satuan lebar pada waktu t
(m3/det/m)
118
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
Sakka et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
119
N
N
765 764
000 000
S
0
100 0 m
9 75 00 00
9 45 00 00
9 30 00 00
Tanju ng Merdek a
9 43 000 0
9 75 00 00
9 60 00 00
9 42 950 0
9 45 00 00
9 30 00 00
Barombong
9 42 850 0
9 42 800 0
Barombong
9 42 900 0
9 42 600 0
9 42 550 0
9 42 500 0
9 42 450 0
900 00 0
105 00 00
#
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra1999
Garis Pantai Citra 2003
Garis Pantai Citra 2008
Batas Model
C dan D : Nama Lokasi
P eta Ga ris Pan tai Citra
94 275 00
9 42 400 0
750 00 0
94 280 00
9 42 750 0
9 42 650 0
9 42 300 0
9 42 250 0
9 42 200 0
100 0 m
765 500
766 000
766 500
B ogor 2 011
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
600 00 0
750 00 0
900 00 0
105 00 00
S u la w e si S e la t a n
K o ta M a k a s s a r
930 00 00
9 42 150 0
600 00 0
P ro ye k si
G rid
945 00 00
Tanjung Bunga
94 285 00
9 42 100 0
100 0
960 00 00
94 290 00
9 42 050 0
E
S
975 00 00
S u la w e si S e la t a n
600 00 0
G rid
94 295 00
765 764
000 000
105 00 00
K o ta M a k a s s a r
P r o ye k si
94 300 00
G
900 00 0
930 00 00
750 00 0
945 00 00
600 00 0
Gambar 5. Perubahan garis pantai hasil citra tahun 1990 2008, lokasi A, B, C,
D, E, F dan G pada gambar bagian bawah dibuat dari gambar bagian
atas yang diperbesar
120
100 0 m
960 00 00
763 000
975 00 00
765 000
94 240 00
762 500
S. Jeneberang
94 245 00
764 500
105 00 00
94 250 00
762 000
94 255 00
764 000
900 00 0
94 260 00
94 205 00
763 500
761 500
750 00 0
766 500
S
100 0
94 265 00
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra1999
Garis Pantai Citra 2003
Garis Pantai Citra 2008
Batas Model
A dan B : Nama Lokasi
94 210 00
763 000
761 000
930 00 00
94 215 00
762 500
945 00 00
94 220 00
762 000
960 00 00
94 225 00
761 500
S u la w e si S e la t a n
K o ta M a k a s s a r
600 00 0
G rid
766 000
Peta Indeks :
105 00 00
P ro ye k si
761 000
900 00 0
975 00 00
94 230 00
750 00 0
765 500
Peta Indeks :
Peta Indeks :
600 00 0
N
765 000
764 500
94 305 00
9 42 700 0
764 500
763 500
94 270 00
94 235 00
100 0
764 000
763 000
E
9 75 00 00
763 500
9 60 00 00
765
763000
000
9 45 00 00
764
762500
500
9 30 00 00
764
762000
000
Bu
ng
a
763500
500
761
Ta
nj
un
g
763000
000
761
Tanjung Merdeka
762 500
9 60 00 00
762 000
9 43 050 0
761 500
9 42 350 0
761 000
750 00 0
900 00 0
105 00 00
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra1999
Garis Pantai Citra 2003
Garis Pantai Citra 2008
Batas Model
E, F dan G : Nama Lokasi
P eta Ga ris Pan tai Citra
Ta hun 1990 , 199 9, 2 003 d an 2 008
Sum ber P eta :
1. Citra La ndsat Ta hun 1 990, 199 9,
2 003 d an 2 008
2. Ha sil A nalisis Mode l
3. S urvey La pang an
Se kolah Pascasa rjana
Program Stu di Ilm u K elauta n
Institut P ertanian Bog or
B ogor 2 011
Sakka et al.
Tabel 1. Jarak perubahan garis pantai hasil citra tahun 1990 2008
Perubahan Garis Pantai (m)
Lokasi
1999
Mundur
Maju
A
B
C
D
E
F
G
5.5
4.3
47.8
38.5
32.8
25.9
67.5
120.7
32.2
76.1
33.3
Tahun
2003
Mundur Maju
4.0
4.0
3.2
33.0
98.6
4.9
16.3
19.9
70.6
29.6
23.0
5.1
2008
Mundur Maju
2.0
20.8
11.4
64.2
66.9
190.3
6.2
28.2
13.6
59.4
29.1
-
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
121
9 75 00 00
9 60 00 00
Bu
ng
a
Ta
nj
un
g
9 45 00 00
9 30 00 00
9 75 00 00
9 60 00 00
9 45 00 00
9 30 00 00
Tanjung Merdeka
Tanjung Merdeka
9 42 950 0
9 42 900 0
9 75 00 00
9 43 000 0
9 42 650 0
9 42 800 0
Batas Model
C dan D : Nama Lokasi
Peta G aris P antai Citra da n M odel
Tah un 20 08
94 275 00
600 00 0
G rid
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra 2008
Garis Pantai Model 2008
764 500
766 000
122
900 00 0
105 00 00
Batas Model
E, F dan G : Nama Lokasi
Peta G aris P antai Citra da n M odel
Tah un 20 08
Sum ber P eta :
1. Citra La ndsat Ta hun 1 990, dan 2008
2. Ha sil A nalisis Mode l
3. S urvey La pang an
766 500
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
750 00 0
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra 2008
Garis Pantai Model 2008
Gambar 6. Perubahan garis pantai hasil citra dan hasil model tahun 2008, lokasi
A, B, C, D, E, F dan G pada gambar bagian bawah dibuat dari gambar
bagian atas yang diperbesar.
(lokasi B) mempunyai bentuk garis
pantai melengkung, sedangkan pantai
Barombong bagian utara (lokasi C)
berbentuk tonjolan. Garis pantai Tanjung
Merdeka bagian selatan berbentuk
tonjolan sedangkan barombong bagian
utara berbentuk lurus. Garis pantai
Tanjung Bunga (lokasi F dan G)
berbentuk tonjolan.
Hasil simulasi model (Tabel 3) juga
memperlihatkan bahwa selama tahun
S u la w e si S e la t a n
K o ta M a k a s s a r
P ro ye k si
94 280 00
9 42 750 0
105 00 00
94 285 00
Barombong
900 00 0
105 00 00
930 00 00
750 00 0
94 290 00
600 00 0
P r o ye k si
900 00 0
945 00 00
750 00 0
100 0 m
960 00 00
S u la w e si S e la t a n
K o ta M a k a s s a r
600 00 0
975 00 00
9 42 600 0
105 00 00
94 295 00
9 42 550 0
G
900 00 0
930 00 00
9 42 500 0
750 00 0
100 0
945 00 00
9 42 450 0
600 00 0
Peta Indeks :
E
S
100 0 m
960 00 00
9 42 400 0
94 300 00
100 0
E
94 240 00
Se kolah764
Pascasa
rjana 765 000
500
763 500
764 000
Program Stu di Ilm u K elauta n
Institut P ertanian Bog or
B ogor 2 011
94 245 00
G r id
94 250 00
Batas Model
A dan B : Nama Lokasi
766 500
975 00 00
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal1990
Garis Pantai Citra 2008
Garis Pantai Model 2008
94 255 00
930 00 00
S. Jeneberang
750 00 0
900 00 0
105 00 00
600 00 0
P r o ye k si
94 260 00
S u la w e si S e la t a n
K o ta M a k a s s a r
94 265 00
105 00 00
766 000
94 305 00
94 270 00
900 00 0
945 00 00
766500
000
763
750 00 0
765 500
E
Peta Indeks :
960 00 00
765000
500
763
100 0 m
975 00 00
765500
000
762
94 205 00
764000
500
762
G rid
94 210 00
764
000
761 500
600 00 0
94 215 00
763
761 500
000
Peta Indeks :
94 220 00
763 000
100 0
N
765 000
764 500
E
S
94 225 00
762 500
765
000
764
000
94 230 00
N
764500
500
763
764
763000
000
94 235 00
762 000
763
766500
000
9 60 00 00
763
765000
500
9 45 00 00
762
765500
000
9 30 00 00
762
764000
500
B arombong
761 500
764
000
9 43 050 0
761 500
000
763
763 000
9 42 850 0
762 500
9 42 700 0
762 000
Sakka et al.
Tabel 2. Selisih perubahan garis pantai antara hasil citra dan hasil model relatif
terhadap garis pantai awal
Selisih Perubahan Garis Pantai (m)
Tahun
Lokasi
1999
2003
2008
Jarak Rata-rata Err Jarak Rata-rata Err Jarak Rata-rata
A 0.01 - 8.7 1.7 41.8 0.01 - 2.4
1.0 39.1 0.01 - 8.2
1.9
B
0.01 - 9.4
2.5 28.1 0.15 - 6.3
2.6 46.2 0.02 - 6.7
3
C 0.12 - 23.7 7.8 18.3 0.08 - 7.8
3.1 27.3 0.04 - 17.1 4.6
D 0.01 - 28.2 4.8
7.3 0.07 - 10.6 6.6 19.2 0.13 - 10.2 3.1
E 0.03 - 18.6 5.9
9.1 0.01 - 11.9 5.0 22.1 0.54 - 15.3 3.2
F
0.25 - 4.9
3.6
6.2 0.09 - 1.7
1.0 23.6 4.42 - 9.9
7.7
G
0.01 - 8.1
3.1 23.9 0.03 - 9.5
5.2 12.2 0.02 - 10.5 5.7
Err
44.9
31.0
51.2
13.5
16.9
15.3
4.9
Lokasi
A
B
C
D
E
F
G
2003
Maju
18.9
69.3
126.3
32.6
77.2
36.7
Mundur
5.7
8.2
5.6
27.0
91.9
2008
Maju
6.3
9.9
23.9
62.3
29.5
22.6
5.2
Mundur
6.0
0.2
16.5
12.2
60.4
58.0
181.1
Maju
7.9
26.2
28.9
59.8
32.6
-
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
123
9 42 800 0
9 42 750 0
9 75 00 00
9 60 00 00
9 45 00 00
Ta
nj
un
g
S u la w e si S e la t a n
9 30 00 00
Bu
ng
a
9 75 00 00
9 60 00 00
9 30 00 00
9 30 00 00
Barombong
Tanjung Merde ka
9 60 00 00
9 42 950 0
9 42 600 0
9 42 550 0
9 42 500 0
9 42 450 0
9 45 00 00
9 43 000 0
9 42 700 0
9 42 650 0
9 42 300 0
9 42 250 0
9 42 200 0
9 42 400 0
Tanjung Merdeka
766 500
767 000
124
600 00 0
P r o ye k si
750 00 0
900 00 0
105 00 00
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal 1990
Garis Pantai Model 1999
Garis Pantai Model 2003
Garis Pantai Model 2008
Batas Model
E, F dan G : Nama Lokasi
Pet a G aris P anta i M ode l
Ta hun 1990 , 199 9, 2 003 d an 2 008
Sum ber P eta :
1. Citra La ndsat Ta hun 1 990
2. Ha sil A nalisis Mode l
3. S urvey La pang an
Se kolah Pascasa rjana
Program Stu di Ilm u K elauta n
Institut P ertanian Bog or
B ogor 2 011
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32
105 00 00
930 00 00
94 275 00
766 000
900 00 0
945 00 00
750 00 0
K o ta M a k a s s a r
G rid
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal 1990
Garis Pantai Model 1999
Garis Pantai Model 2003
Garis Pantai Model 2008
Batas Model
C dan D : Nama Lokasi
600 00 0
Gambar 7. Perubahan garis pantai hasil model tahun 1990 2008, lokasi A, B, C, D, E,
F dan G pada gambar bagian bawah dibuat dari gambar bagian atas yang
diperbesar
arah utara. Hasil penelitian yang sama
juga didapatkan oleh Departemen PU.,
(1989) dan Suriamihardja (2005) bahwa
angkutan sedimen di lokasi penelitian
dominan ke arah utara.
Dari hasil tumpang tindih garis
pantai hasil model dan hasil citra
diperoleh bahwa persentase kesalahan
hasil model terhadap citra berkisar antara
4.9 51.2% (Tabel 2). Pada penelitian ini
perubahan garis pantai dari citra satelit
diperoleh dari data citra landsat yang
100 0 m
960 00 00
105 00 00
94 280 00
764 500
900 00 0
94 285 00
9 42 150 0
105 00 00
750 00 0
Peta Indeks :
975 00 00
900 00 0
S u la w e si S e la t a n
600 00 0
E
S
100 0
K o ta M a k a s s a r
P r o ye k si
100 0 m
94 290 00
750 00 0
767 000
94 295 00
94 240 00
600 00 0
G rid
94 245 00
9 42 100 0
930 00 00
105 00 00
94 250 00
9 42 050 0
S
100 0
945 00 00
900 00 0
KETERANGAN :
Garis Pantai Awal 1990
Garis Pantai Model 1999
Garis Pantai Model 2003
Garis Pantai Model 2008
Batas Model
E
A dan B : Nama Lokasi
765 000
960 00 00
750 00 0
94 255 00
930 00 00
G rid
766 500
975 00 00
945 00 00
763 500
S. Jeneberang
94 260 00
S u la w e si S e la t a n
600 00 0
766 000
94 300 00
105 00 00
K o ta M a k a s s a r
P r o ye k si
765 500
94 305 00
900 00 0
960 00 00
764 500
765 000
Peta Indeks :
750 00 0
975 00 00
764 000
100 0 m
94 265 00
763 500
600 00 0
94 205 00
763 000
763 000
94 270 00
C
94 210 00
762 500
762 500
94 215 00
762 000
762 000
100 0
Peta Indeks :
94 220 00
761 500
761 500
764 500
E
W
94 225 00
761 000
764 000
765 000
94 230 00
W
94 235 00
761 000
763
765500
000 763 000764 000
763 500
000
764
9 75 00 00
762
500
764
000
9 45 00 00
763762
500000
Barombong
761 500
763 000
9 43 050 0
761 000
762 500
9 42 900 0
762 000
9 42 850 0
761 500
9 42 350 0
761 000
Sakka et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Desember 2011
125
126
http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32