Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR FISIKA MATERIAL

ELEKTRONIK
Tugas 1
Energi Band Gap dan Jenis Ikatan

Annisa Khair

10211005

Chyntia Nurapriliyani

10211006

M. Rizka Taufani

10211028

Elysabeth Stevany

10211093

Alex Topani Lubis

10210074

Nova Lailatul Rizkiyah

10212042

Naufal Ramadhan

10213101

Wahyu Hartanto

10213077

Martha Eva Yohana

10213044

Tabel 1. Berapa senyawa dengan karateristiknya


SENYAWA

BAND GAP (EV)

JENIS IKATAN

KONDUKTIVITAS
-6

InSb
GaAs

0,17 atau 0,67


1,43

ionik
ionik

2x10
10-6

ZnO

3,2

ionik

4,6x10-7-1,5x10-2

-4

SIFAT
Semikonduktor
Semikonduktor

Semikonduktor

Al
Hg
Si

3,4x10
1,65 x10-4
1,14

Logam
Logam
Kovalen

3,8 x10
1x106
4,3 x10-4

Konduktor
Konduktor
Semikonduktor

Ge

0,66

kovalen

1,67

Semikonduktor

Tabel 2. Konduktivita bahan

Kategori
Isolator
Semikonduktor
Logam dan semi logam
Kategori
Isolator
Semikonduktor
Konduktor

Konduktivitas (m)-1
10-5 10-17
105 10-5
108-105

Energi Gap (Ev)


>6
~1
0

Jenis Jenis Ikatan


1. Ikatatan Ionik

Ikatan yang terjadi bila terdapat transfer satu atau lebih electron dari satu atom ke atom

lainnya (serah terima electron).


Ikatan ionik terjadi pada atom atom unsur logam atau nonlogam dengan nilai
elektronegativitas yang sangat berbeda[1]
Secara umum material yang memiliki ikatan ini pada suhu kamar berupa padatan Kristal
(crystalline solids) yang dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan dan tidak larut

dalam cairan nonpolar[1]


Titik lebur dan didih yang tinggi
Contoh material NaCl, CaCl2,CdS, ZnS, ZnO, ZnTe, dan K2O

Sifat :
- Keras dan stabil
- Konduktor yang buruk (jika berwujud padatan)
- Suhu penguapan tinggi (1000 - 2000 K)
- Tidak tembus cahaya

- Mudah larut dalam cairan polar (air)


- Menyerap radiasi infra merah
2. Ikatan Kovalen
Ikatan yang terjadi karena atom atom yang saling berbagi(sharing) pasangan electron[2]
Ikatan kovalen terjadi pada antar atom
unsur nonlogam yang memiliki nilai

elektronegativitas yang mirip


Beberapa memiliki titik lebur dan didih yang rendah, kecuali intan.
Material yang dihasilkan sulit menghantarkan listrik (nilai konduktivitas kecil) yang

ecara umum larut dalam pelarut nonpolar


Contoh material: O2, CO2, C2H6, H2O, SiC, PbS, dan PbTe

Sifat:
- Tidak larut dalam zat cair biasa
- Penghantar yang buruk
- Tembus cahaya (intan)
- Energi kohesif kristal ini besar keras (intan, Si)
- Titik lelehnya sangat tinggi (intan : 4000 K)

3. Ikatan logam
Ikatan yang terjadi pada atom atom unsur logam.
Terjadi ikatan logam karena tiap atom logam memiliki electron valensi (satu electron
untuk Na), saat sebuah kristal terbentuk electron valensi pada atom ini terlepas dan
menjadi electron bebas, yang mampu bergerak melalui kristal yang terbentuk[3], sehingga
menjadi penghantar listrik dan kalor yang baik. Contoh material Na, Fe, Al, Au, dan Co
4. Ikatan Van der Waals
Ikatan antar molekul yang terjadi saat terdapat ikatan ion dan(atau) kovalen secara

bersamaan sehigga terdapat ketidakseimbangan muatan pada molekul[4]


Distribusi muatan pada molekul yang tidak simetri menyebabkan adanya momen dipole.
Akibatnya,, misalkan untuk air, karena tarikan antar molekul polar ini terjadilah kohesi,

viskositas, dan tegangan permukaan[5]


Contoh: Gaya antar molekul H2O dan polyethylene

Sifat :

Konduktivitas termal dan listik tinggi

Titik didik dan titik leleh tinggi

Konduktor yang baik

Cenderung melepaskan elektron bermuatan positif

Berkilau dan memantulkan cahaya

dapat ditempa

Bersifat keras

Data Nilai Energi Band Gap Untuk Beberapa Material

REFERENSI
[1] http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/chemical/bond2.html#c1
[2] http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/chemical/bond.html#c4
[3] Omar, M. A., Elementary Solid State Physics: Principles and Applications. Addison
Wesley
[4] https://www.ndeed.org/EducationResources/CommunityCollege/Materials/Structure/
waals.htm

[5] http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/chemical/waal.html#c1
[6] Kittel, C., Introduction to Solid State Physics, 6th Ed., New York:John Wiley, 1986,
p. 185.
[7] Streetman, Ben G.; Sanjay Banerjee (2000). Solid State electronic Devices (5th ed.).
New Jersey: Prentice Hall. p. 524. ISBN 0-13-025538-6.
[8] Vella, E.; Messina, F.; Cannas, M.; Boscaino, R. (2011). "Unraveling exciton
dynamics in amorphous silicon dioxide: Interpretation of the optical features from 8
to 11 eV". Physical Review B 83: 174201. Bibcode:2011PhRvB..83q4201V.
doi:10.1103/PhysRevB.83.174201
[9] Baumeister, P.W. (1961). "Optical Absorption of Cuprous Oxide". Physical Review

121 (2): 359. Bibcode:1961PhRv..121..359B. doi:10.1103/PhysRev.121.359

Anda mungkin juga menyukai