) SEBAGAI
ANTIOKSIDAN DAN AKTIVITAS HAMBATANNYA
TERHADAP PROLIFERASI SEL KANKER HeLa
REDOYAN REFLI
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ABSTRAK
REDOYAN REFLI. Potensi Ekstrak Daun Tin (Ficus carica L.) sebagai
Antioksidan dan Aktivitas Hambatannya terhadap Proliferasi Sel Kanker HeLa.
Dibimbing oleh LATIFAH K. DARUSMAN dan WULAN TRI WAHYUNI.
Buah tin (Ficus carica L.) secara empiris dan berdasarkan penelitian
ilmiah dilaporkan memiliki sifat antioksidan dan antikanker. Namun, penelitian
ilmiah tentang pemanfaatan daun tin sebagai antikanker belum pernah dilaporkan.
Penelitian ini mengkaji potensi antioksidan dan antikanker ekstrak daun tin.
Berdasarkan uji fitokimia, simplisia daun tin mengandung flavonoid, tanin, steroid
dan alkaloid. Flavonoid, tanin, steroid daun tin masing-masing diekstraksi dengan
teknik maserasi menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstrak yang diperoleh diuji
antioksidan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan diuji toksisitas dengan
metode letalitas larva udang. Ekstrak flavonoid menunjukkan aktivitas
antioksidan terbaik dengan IC50 150 mg/L, sementara uji toksisitas menunjukkan
nilai LC50-nya sebesar 191.43 ppm. Ekstrak flavonoid daun tin kemudian
difraksinasi menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif dan dihasilkan tujuh
fraksi. Uji hambatan proliferasi sel kanker HeLa dengan metode 3-[4,5dimetiltiazol-2-il]-2,5-difeniltetrazolium bromida menunjukkan fraksi teraktif
ialah fraksi F7 yang dapat menghambat proliferasi sel kanker HeLa sebesar
57.18% pada konsentrasi 800 ppm. Berdasarkan identifikasi menggunakan
spektrofotometer ultraviolet dan inframerah transformasi fourier, fraksi F7 diduga
mengandung senyawa isoflavon atau flavon.
ABSTRACT
REDOYAN REFLI. The Potency of Fig Leaf Extract (Ficus carica L.) as an
Antioxidants and its Inhibitory Activity against HeLa Cancer Cell Proliferation.
Supervised by LATIFAH K. DARUSMAN and WULAN TRI WAHYUNI.
Fig fruit (Ficus carica L.) has antioxidant dan anticancer properties both
empirically and scientific reseach. However, scientific research on the use of fig
leaf as anticancer has not reported yet. This study examined the antioxidant and
anticancer protency of fig leaf extract. Based on the phytochemicals test, simplicia
of fig leaf contains flavonoids, tannins, steroids and alkaloids. Flavonoids,
tannins, steroids of fig leaf were extracted by maceration technique using suitable
solvent. The extracts were tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl antioxidant
method and brine shrimp lethality test toxicity method. Flavonoid extract showed
highest antioxidant activity with IC 50 150 mg/L, while the LC50 for toxicity tests
was 191.43 ppm. Flavonoids extract of fig leaf was fractionated using preparative
thin layer chromatography and obtained seven fractions.Proliferation inhibition
test against HeLa cancer cell by 3-[4,5-dimethylthiazol-2yl]-2,5-diphenyl
tetrazolium bromide method showed the most active fraction was fraction F7
which inhibit 57.18 % proliferation of HeLa cancer cells at concentrations of 800
ppm. Based on the identification using ultraviolet spectrophotometer and fourier
transform infrared, F7 fraction suspected to contain isoflavones or flavones
compounds.
REDOYAN REFLI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul Skripsi : Potensi Ekstrak Daun Tin (Ficus carica L.) sebagai Antioksidan
dan Aktivitas Hambatannya terhadap Proliferasi Sel Kanker HeLa
Nama
: Redoyan Refli
NIM
: G44052579
Disetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Diketahui
Ketua Departemen Kimia
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang
menjadi sutradara kehidupan yang menetapkan skenario terbaik bagi hambahamba-Nya. Atas nikmat, hidayah, dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan judul Potensi Ekstrak Daun Tin (Ficus carica L.) sebagai
Antioksidan dan Aktivitas Hambatannya terhadap Proliferasi Sel Kanker HeLa
yang dilaksanakan sejak bulan September 2011 di Laboratorium Kimia Analitik
Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Pusat Studi Biofarmaka (PSB),
dan Pusat Studi Satwa Primata (PSSP).
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Prof Dr Ir Latifah K.
Darusman, MS, dan Ibu Wulan Tri Wahyuni, SSi, MSi selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan kepada penulis. Terima kasih
juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir H Achmad, MS yang banyak
mengarahkan dan memotivasi penulis, Kak Budi Arifin, SSi, MSi selaku komisi
pendidikan dan dosen penguji, Bapak M. Khattib, SSi, MSi selaku dosen penguji,
Bapak Eman, Ibu Nunung, Ibu Silmi, Ibu Salina, dan rekan-rekan (Akbar, Arjun,
Ichsan, Wina, Pita, Fitria, Zurida, dan Diah) serta sahabat-sahabat seperjuangan di
Masjid Al-Hurriyyah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini. Doa terbaik penulis persembahkan bagi semua pihak yang telah
banyak membantu, semoga Allah membalas semua kebaikan yeng telah
dilakukan, senantiasa menuntun kita dalam kebaikan dan memudahkan kita dalam
mencapai impian dan cita-cita kita. Amin.
Terkhusus penulis persembahkan dan banyak terima kasih penulis sampaikan
kepada kedua Orang Tua, Adik, Kakek, Nenek, dan pihak keluarga lainnya. Atas
restu, semangat, dan doa dari mereka, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi khalayak umum.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Redoyan Refli, dilahirkan di Kota Bekasi pada
tanggal 1 Januari 1988 dari Ayah bernama Refrizal Rivai dan Ibu bernama Lili
Magdalena, SPd. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Pendidikan formal menengah penulis selesaikan di Pesantren Modern
Terpadu Prof Dr HAMKA, Kabupaten Padang Pariaman, lulus tahun 2002, dan di
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, lulus tahun 2005. Penulis masuk
Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Pertanian Bogor.
Selama studi di Departemen Kimia IPB, penulis bergabung dalam Bagian
Kimia Analitik. Penulis telah melaksanakan praktik lapangan di PT Bintang
Toedjoe, Pulomas, Provinsi DKI Jakarta. Selama mengikuti perkuliahan, penulis
pernah menjadi asisten praktikum Kimia Analitik I pada tahun 2008/2009 dan
asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada tahun 2008/2009.
Penulis juga memperoleh beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) selama
satu tahun empat bulan, mulai bulan September 2006 sampai Desember 2007, dan
beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) selama tahun 2008. Penulis juga
aktif dalam organisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Hurriyyah IPB,
Badan Pengelola Rumah Tangga (BPRT) Al-Hurriyyah IPB, Organisasi
Mahasiswa Daerah (OMDA) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (IPMM), dan
Himpunan Profesi (Himpro) Ikatan Mahasiswa Kimia (Imasika).
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ VII
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... VII
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ VII
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Tin (Ficus carica L.) .......................................................................... 1
Flavonoid ............................................................................................................ 2
Tanin................................................................................................................... 2
Triterpenoid/Steroid ........................................................................................... 3
Ekstraksi ............................................................................................................. 3
Uji Antioksidan Metode DPPH dan Antioksidan............................................... 3
Uji Toksisitas Metode BSLT .............................................................................. 4
Kanker dan Uji Proliferasi Sel Kanker Metode MTT ........................................ 4
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ................................................................................................... 4
Metode Penelitian ............................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Air ............................................................................................................ 7
Uji Fitokimia ...................................................................................................... 8
Ekstraksi ............................................................................................................. 8
Uji Antioksidan Metode DPPH .......................................................................... 9
Uji Toksisitas Metode BSLT .............................................................................. 9
Penentuan Eluen Terbaik dengan KLT ............................................................ 10
Fraksionasi dengan KLT Preparatif ................................................................. 10
Uji Proliferasi Sel Kanker ................................................................................ 11
Analisis Spektrum UV-Tampak ....................................................................... 11
Analisis Spektrum FTIR ................................................................................... 11
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan........................................................................................................... 11
Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Hasil uji fitokimia ............................................................................................... 8
2 Aktivitas antioksidan........................................................................................... 9
3 Rentang serapan spektrum UV-tampak senyawa flavonoid ............................. 11
4 Absorpsi FTIR gugus-gugus fungsi fraksi F7.................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Tanaman tin (Ficus carica L.). ........................................................................... 2
2 Struktur flavonoid (1), isoflavonoid (2), dan neoflavonoid (3). ......................... 2
3 Mekanisme reaksi metode DPPH........................................................................ 4
4 Mekanisme reaksi MTT menjadi MTT formazan. .............................................. 4
5 Rendemen ekstrak daun tin. ................................................................................ 9
6 Aktivitas toksisitas ekstak daun tin. .................................................................. 10
7 Hasil pemisahan ekstrak flavonoid menggunakan eluen metanol:etil asetat:air
(1.5:8:0.5) dengan 3 kali ulangan ..................................................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Bagan alir penelitian ......................................................................................... 16
2 Identifikasi tanaman tin (Ficus carica L.)......................................................... 17
3 Ekstraksi flavonoid............................................................................................ 18
4 Ekstraksi steroid ................................................................................................ 19
5 Ekstraksi tanin ................................................................................................... 20
6 Kadar air simplisia daun tin .............................................................................. 21
7 Hasil uji aktivitas antioksidan metode DPPH ................................................... 22
8 Hasil uji aktivitas toksisitas metode BSLT ....................................................... 24
9 Hasil uji T nilai LC50 ......................................................................................... 25
10 Hasil fraksionasi ekstrak flavonoid menggunakan KLT preparatif ................. 25
11 Uji proliferasi sel kanker HeLa ........................................................................ 26
12 Spektrum UV-tampak & FTIR fraksi F7 .......................................................... 27
PENDAHULUAN
Setiap organisme mempunyai sistem
pertahanan alami untuk menjinakkan radikal
bebas. Terbentuknya radikal bebas yang
bersifat prooksidan (pemacu oksidasi)
diimbangi oleh tubuh dengan membentuk
antioksidan (penangkal oksidasi). Sejumlah
enzim dalam tubuh bertindak sebagai
penangkal radikal bebas, seperti glutation,
superoksida dismutase (SOD), katalase, dan
glutation peroksidase. Dalam keadaan sehat,
jumlah antioksidan di dalam tubuh dapat
mengimbangi radikal bebas. Namun, dalam
keadaan tertentu seperti sakit, stres, pekerja
keras yang melebihi takaran biasanya,
perokok berat, peminum alkohol, dan kondisi
lingkungan yang tidak sehat dan tercemar oleh
polusi dapat mengganggu pertahanan tubuh
terhadap radikal bebas. Keadaan ini disebut
dengan stres oksidatif. Keadaan ini mendasari
terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan
oleh radikal bebas seperti penyakit kanker,
jantung koroner, dan penyakit degeneratif
lainnya
(Astawan
2009).
Untuk
meminimumkan efek buruk dari stres
oksidatif dibutuhkan suplemen antioksidan
dari luar tubuh.
Kanker merupakan salah satu penyakit
yang disebabkan oleh radikal bebas dan telah
menjadi penyakit yang sangat ditakuti saat ini.
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak
menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di
dunia, 12% kematian disebabkan oleh kanker
dan menjadi pembunuh nomor 2 setelah
penyakit kardiovaskular (Kemenkes 2012).
Berdasarkan data dari survei kesehatan rumah
tangga (SKRT) tahun 2002, kanker menjadi
penyakit penyebab kematian keenam di
Indonesia. Sekitar 70 persen penderita kanker
mulut rahim (serviks) baru menyadari terkena
kanker dan berobat ke rumah sakit dalam
kondisi kanker stadium lanjut (Soehartati
2012).
Akhir-akhir ini, berbagai metode terapi
penyakit kanker telah banyak dilakukan, salah
satu di antaranya ialah kemoterapi.
Kemoterapi menghambat pertumbuhan kanker
dengan
menghambat
proliferasi
atau
membunuh sel kanker tersebut. Namun,
metode ini tidak efektif. Ketidakefektifan
metode ini disebabkan oleh kesulitan dalam
mendesain
senyawa
kemoterapi
yang
mempunyai aktivitas antikanker tinggi, tetapi
efek sampingnya rendah terhadap sel normal
(Gibbs 2000). Kesulitan ini menyebabkan
penelitian antikanker dari bahan alam banyak
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Tin (Ficus carica L.)
Dalam bahasa Inggris, tanaman tin (Gambar
1) disebut fig. Kebanyakan orang sering
menyebutnya sebagai tanaman ara. Tanaman ini
mempunyai nama Latin Ficus carica L.
Tanaman yang telah ada sekitar ribuan tahun
lalu ini dapat tumbuh subur dan berbuah lebat
di tengah terik matahari, bahkan di padang
pasir sekalipun. Oleh karena itu, tanaman ini
terkadang disebut pohon kehidupan. Tanaman
ini juga dapat ditemukan di daerah beriklim
kontinental dengan musim panas (Sobir &
Mega 2011). Tanaman tin berasal dari Asia
Barat, tumbuh di daerah pantai Balkan hingga
Afganistan (Nix 2010). Tanaman tin juga
dapat tumbuh di Asia Tenggara, toleran
terhadap kekeringan dan suhu dingin (-9 C),
tetapi tetap membutuhkan unsur-unsur hara
yang optimum untuk menjaga mutu buahnya.
Pertumbuhannya membutuhkan pencahayaan
sebagian atau penuh, dan kelembapan ratarata hingga kering.
N-N(C6H5)2
NO2
O 2N
NO2
+ AH
NO2
1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil
+ A
NO2
1,1-Difenil-2-pikrilhidrazin
Keterangan:
A = bobot bahan sebelum dikeringkan (g)
B = bobot bahan setelah dikeringkan (g)
Uji Fitokimia (Harborne 1987)
Uji Flavonoid. Sebanyak 0.5 g simplisia
daun tin ditambahkan 10 mL air panas
kemudian dididihkan selama 5 menit dan
disaring. Filtrat ditambahkan 0.5 g serbuk Mg,
1 mL HCl pekat, dan 1 mL amil alkohol.
Campuran dikocok kuat-kuat. Uji positif
ditandai dengan munculnya warna merah,
kuning, atau jingga pada lapisan amil alkohol.
Uji Alkaloid. Sebanyak 0.5 g simplisia
daun tin dilarutkan dengan 10 mL kloroform
dan beberapa tetes NH4OH pekat, disaring ke
dalam tabung reaksi tertutup. Ekstrak
kloroform dalam tabung reaksi dikocok
bersamaan dengan penambahan 10 tetes
H2SO4 2 M kemudian lapisan asamnya
dipindahkan ke dalam tabung reaksi lainnya.
Lapisan asam ini diteteskan pada lempeng
tetes dan ditambahkan pereaksi Mayer,
Wagner, dan Dragendorf. Uji positif ditandai
dengan muncul endapan berwarna putih,
cokelat, dan merah jingga berturut-turut pada
pereaksi Mayer, Wagner, dan Dragendorf.
Uji Terpenoid dan Steroid. Uji ini
menggunakan pereaksi Lieberman-Buchard.
Sebanyak 0.5 g simplisia daun tin dilarutkan
dengan 25 mL etanol panas (50 C) selama 1
jam, disaring, dan residu ditambahkan eter.
Filtrat ditambahkan 3 tetes anhidrida asam
asetat dan 1 tetes asam sulfat pekat secara
berurutan. Larutan dikocok perlahan dan
dibiarkan beberapa menit. Uji positif ditandai
dengan terbentuknya warna merah atau ungu
untuk triterpenoid serta hijau atau biru untuk
steroid.
Uji Tanin. Sebanyak 0.5 g simplisia daun
tin dilarutkan dengan 10 mL air panas,
dididihkan selama 5 menit, lalu disaring.
Filtrat ditambahkan 10 mL FeCl3 1%. Uji
positif ditandai dengan munculnya warna
hijau kehitaman atau biru tua.
Ekstraksi Flavonoid (Markham 1988)
Sampel daun ditimbang sebanyak 50 g
kemudian dimaserasi dengan 200 mL pelarut
MeOH:H2O (9:1) sebanyak 3 kali. Sampel
disaring dan diambil filtratnya. Residu
dimaserasi dengan 200 mL pelarut
MeOH:H2O (1:1) sebanyak 3 kali, kemudian
dipisahkan antara filtrat dan residunya. Setiap
maserasi dilakukan selama 24 jam dan disertai
dengan pengadukan teratur. Seluruh filtrat
yang diperoleh dikumpulkan, kemudian
: intensitas tinggi
: intensitas sedang
: intensitas rendah
: tidak terdeteksi
12.00
11.08
% Rendemen
10.00
8.00
6.00
4.00
1.75
2.00
0.58
0.00
Flavonoid
Tanin
Steroid
Sampel
Vitamin C
IC50
(mg/L)
150
286
-2.295
4.5
10
250
200
191.43
150.14
153.85
Tanin
Steroid
150
100
50
0
Flavonoid
Pita 2 (nm)
250280
250280
Pita 1 (nm)
310350
330360
250280
350385
245275
275295
310330 bahu
300330 bahu
230270
230270
(kekuatan
rendah)
340390 bahu
380430
270280
(Kekuatan
rendah)
465560
Jenis Flavonoid
Flavon
Flavonol (3-OH
tersubstitusi)
Flavonol (3-OH
bebas)
Isoflavon
Flavanon dan
dihidroflavonol
Kalkon
Auron
Antosianidin
dan antosianin
DAFTAR PUSTAKA
Agoes A. 2008. Obat antikanker. Di dalam:
Rahardjo R, editor. Kumpulan Kuliah
Farmakologi,
Fakultas
Kedokteran,
Universitas Sriwijaya. Ed ke-2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. hlm 261271.
[AOAC] Association of Official Analitycal
Chemist. 2006. Official Methode of
Analysis. Ed ke-18. Washington DC:
AOAC.
Astawan M. 2009. A-Z Ensiklopedia Gizi
Pangan Untuk Keluarga. Jakarta: Dian
Rakyat
Barile FA. 1997. Continuous cell line as a
model for drug toxicity assessment. Di
dalam: Castell JV, Gomez-Lechon MJ,
editor.
In
Vitro
Methods
in
Pharmaceutical Research. California:
Academic Pr. hlm 33-54.
Calleja MC, Persoone G. 1992. Cyst-based
toxicity tests IV, the potential of
ecotoxicological tests for the prediction of
acute toxicity in man as evaluated on the
first ten chemicals of the MEIC progme
ATLA. Altern Lab Anim 20(3):396-405.
Cannas A. 2009. Tannins: fascinating but
sometimes
dangerous
molecules.
[terhubung
berkala].
http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxica
gents/tanin.html [8 Apr 2012].
Chapdelaine JM. 2010. MTT Reduction-A
Tetrazolium-Based Colorimetric Assay for
Cell
Survival
and
Proliferation.
Pennsylvania: Pharmakon Res Int.
13
antioksidan
(1,1-diphenyl-2pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga
(Abrus precatorius L.). Makara Sains
13:50-54.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan RI.
2012. Kanker Penyebab Kematian
Keenam Terbesar di Indonesia [terhubung
berkala].
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/i
nfo-umum-kesehatan/539-kankerpenyebab-kematian-keenam-terbesar-diindonesia.html [09 Jul 2012].
Krishna MG, Pallavi E, Ravi KB, Ramesh M,
Venkatesh S. 2007. Hepatoprotective
activity of Ficus carica Linn. leaf extract
against
carbon
tetrachloride-induced
hepatotoxicity in rats. DARU 15(3):162166.
Kubota T. 2003. Cancer Chemotherapy
Chemosensitivity Testing is Useful In
Evaluating the Appropriate Adjuvant
Cancer Chemotherapy for Stages III/IV
Gastric Cancers Without Peritoneal
Dissemination. Anticancer Res. 23:583587.
Lanskya EP, Helena M. Paavilainena,
Pawlusb AD, Newmana RA. 2008. Ficus
spp. (g): Ethnobotany and potential as
anticancer and anti-inammatory agents.
Ethnopharmacol 119:195213.
List
PH,
Schmidt
Phytopharmauceutical
Boston: CRC Pr.
PC.
1989.
Technology.
14
LAMPIRAN
16
Ekstraksi flavonoid
Ekstraksi tanin
Ekstraksi terpenoid
18
Maserasi
[Pelarut MeOH:H2O (9:1)]
Residu
Maserasi
[Pelarut MeOH:H2O (1:1)]
Filtrat dikumpulkan
Dipekatkan dengan penguap putar
Filtrat pekat (volume sepertiga volume semula)
Partisi berturut-turut dengan heksana dan kloroform
Fraksi air
Dikeringbekukan selama 24 jam
Ekstrak flavonoid
19
Maserasi
(Pelarut MeOH)
Dipekatkan dengan penguap putar
Dihidrolisis dengan KOH 10% (dalam EtOH)
Diatas penangas air, 100C, 3 jam
Ekstrak Et2O
Fase Et2O
Fase air (pencuci dibuang)
Keringkan dengan Na2SO4 anhidrida
Ekstrak steroid
20
Maserasi
(Pelarut MeOH)
Dipekatkan dengan penguap putar
Dipartisi dengan heksana
Residu dibuang
Ekstraksi dengan aseton:air (70:30) + 0.1% asam askorbat
Cucian dibuang
Ekstrak dicuci dengan CHCl3
Cucian dibuang
Ekstrak tin
21
Ulangan
1
2
3
Bobot
Awal
(g)
Bobot
Akhir
(g)
2.0004
2.0005
2.0001
1.9274
1.9274
1.9298
Kadar air
Rerata
SB
SBR
(%[b/b])
3.65
3.65
3.51
(%[b/b])
(%[b/b])
(%)
3.61
0.08
2.19
( )
( )
Simpangan aku ( )
(
)
)
.100% =
.100% = 2.19%
Keterangan:
Bobot awal adalah bobot simplisia sebelum dikeringkan (g)
Bobot akhir adalah bobot simplisia setelah dikeringkan (g)
22
70.00
% inhibisi
60.00
30.00
y = 0.1458x + 28.094
R = 0.977
20.00
0.00
0
100
200
300
konsentrasi (ppm)
45.00
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
% inhibisi
y = 0.1073x + 19.314
R = 0.9312
100
200
300
konsentrasi (ppm)
16.00
14.00
12.00
% inhibisi
3. Ekstrak steroid
Konsentrasi
% Inhibisi
(mg/L)
200
10.47
100
10.73
50
10.97
12.5
12.98
3.125
14.19
40.00
10.00
50.00
10.00
8.00
y = -0.0161x + 13.045
R = 0.6299
6.00
4.00
2.00
0.00
0
100
200
konsentrasi (ppm)
300
23
Lanjutan Lampiran 7
Perhitungan IC50 steroid
X = konsentrasi (ppm), Y= % inhibisi
Y = -0.0161.X + 13.045
50 = -0.0161.X + 13.045
X = -2,295 ppm
% Inhibisi
82.42
70.86
62.72
34.55
21.82
% inhibisi
4. Vitamin C
Konsentrasi
(mg/L)
200
100
50
12.5
3.125
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
y = 6.7754x + 19.241
R = 0.9481
10
konsentrasi (ppm)
15
24
Perhitungan LC50
y = Log konsentrasi, x= % kematian
y = 0.0248x + 1.042
y = 0.0248(50) + 1.042
y = 2.282
Log (A) = 2.282
A = 191.43 ppm
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
y = 0.0248x + 1.042
R = 0.987
0
50
100
% Kematian
Perhitungan LC50
y = Log konsentrasi, x= % kematian
y = 0.0173x + 1.3115
y = 0.0173(50) + 1.3115
y = 2.1765
Log (A) = 2.1765
A = 150.14 ppm
Log Konsentrasi
y = 0.0173x + 1.3115
R = 0.8874
0.00
50.00
100.00
150.00
% Kematian
Perhitungan LC50
y = Log konsentrasi, x= % kematian
y = 0.0211x + 1.1321
y = 0.0211(50) + 1.1321
y = 1.7802
Log (A) = 2.1871
A = 153.85 ppm
Log Konsentrasi
-50.00
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
y = 0.0211x + 1.1321
R = 0.9919
0.00
50.00
% Kematian
100.00
25
SE Mean
17,8235
24,2112
9,90870
P-
Menghasilkan tolak H0 dan terima H1, sehingga flavonoid dan tanin tidak berbeda nyata
Steroid
StDev
35,6470
41,9956
9,61862
SE Mean
17,8235
20,9978
4,80931
P-
Menghasilkan tolak H0 dan terima H1, sehingga flavonoid dan steroid tidak berbeda nyata
Fraksi
1
2
3a
3b
4
5
6
7
8
Rf
0.06
0.17
0.27
0.23
0.30
0.39
0.65
0.81
0.95
Bobot
kosong
(g)
37.6388
36.8145
37.2892
37.5775
38.5986
36.6021
37.3032
37.4041
37.3094
Total
Bobot
kosong+sampel
(g)
37.6466
36.8370
37.2897
37.5796
38.6086
36.6056
37.3054
37.4130
37.3132
Perhitungan Rendemen :
Jumlah ekstrak = 0.2029 + 0.2050 = 0.4079 g
% Rendemen
= 15.03%
Bobot
fraksi
(g)
0.0078
0.0225
0.0005
0.0021
0.0100
0.0035
0.0022
0.0089
0.0038
0.0613
Rendemen
(%)
1.91
5.52
0.12
0.51
2.45
0.86
0.54
2.18
0.93
15.03
26
Fraksi 1
44.53
17.52
15.09
7.79
13.36
% Inhibisi
Fraksi 2
Fraksi 4
-1.22
33.58
0.73
-18.73
-41.36
33.09
13.38
17.76
16.30
-8.76
Fraksi 7
57.18
3.16
-12.41
7.76
-51.34
Crude
6.33
14.11
6.57
0.19
-9.73
80.00
57.18
60.00
44.53
33.58
% Inhibisi
40.00
800 ppm
20.00
400 ppm
0.00
200 ppm
Fraksi 1
-20.00
-40.00
-60.00
Fraksi 2
Fraksi 4
Fraksi 7
Crude
100 ppm
27
2 = 268 nm
1 = 325 nm
Spektrum UV-tampak
Regang C=C
aromatik
Regang O-H
Spektrum FTIR
Regang C-O