Anda di halaman 1dari 36

10

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Motivasi Belajar


2.1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yg timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dng tujuan tertentu. Motivsi
sangat berkaitan dengan kata motif yang berarti adalah daya pendorong atau tenaga
pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam
diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kedua kata tersebut berkaitan satu sama lain namun memiliki arti yang
berbeda.
Sardiman (20011: 73) memaparkan perbedaan antara motif dan motivasi :
Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan
didalam diri subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi
aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan yang mendesak.
Jadi dapat disimpilkan bahwa motivasi akan muncul setelah adanya motif
dalam diri sseorang, ketika motif motif tersebut telah di realisasikan dalam
tindakan, maka pada saat itu seseorang telah memiliki motivasi.
Sardiman (2011 : 75) menjelaskan pengertian motivasi :
Motivasi dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

11

sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakan perasaan tidak suka itu.
Selanjutnya, Moh. Surya (2004:62) mengemukakan bahwa :
Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan atau meningatkan
dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada
pencapaian suatu tujuan.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai
motivasi akan berusaha dengan segala cara yang dapat ia lakuka untuk mencapai
tujuannya. Sedangkan pengertian motivasi menurut Mc. Donald (dalam Sardiman,
2011 : 71) berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc Donald ini
mengandung tiga elemen penting (dalam Sardiman 2011 : 74) Motivasi itu
mengawali terjadinya perubahan energipada diri setiap individu manusia.
Walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya akan
menyangkut kegiatan fisik manusia.
a. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalaan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
b. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya
karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, yaitu tujuan.
Dari penjelasan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
motivasi adalah sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang berupa
sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12

menggerakkan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang dikehendaki
tercapai. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatan sebagai keseluruhan daya
penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

2.1.2 Jenis Jenis Motivasi


Motivasi terbagi menjadi dua tipe atau kelompok yang umum dikenal
dengan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang pendorongnya berasal dari dalam diri individu, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu. Menurut Sardiman
(2011:89) :
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan motivasi intrinsik, yaitu motif yang
aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Dalam kegiatan belajar
mengajar motivasi ekstrinsik tetap lah penting bagi siswa karena dorongan untuk
belajar dari siswa berubah ubah sehingga dibutuhkan motivasi ekstrinsik.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia
secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
luar dirinya. Dalam proses belajar, motivasi ini sangat diperlukan. Seorang siswa
yang tidak memiliki motivasi intrinsik akan sulit sekali melakukan aktivitas belajar
secara terus menerus.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

13

2.1.3 Fungsi Motivasi


Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, karena akan membuat
prestasi belajar menjadi optimal. Makin tepat motivasi diberikan akan makin
berhasil pula pelajaran itu, jadi motivasi akan senantiasa mnentukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa. Motivasi sangat berkaitan dengan suatu tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman
(2011:85) :
a. Mendorong Manusia untuk berbuat, artinya motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Selain itu

motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha untuk

pencapaian prestasi, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan
hasil yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa dapat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya.

2.1.4 Prinsip Prinsip Motivasi Belajar


Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

14

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar


seseorang. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 118), tidak ada seorangpun
yang belajar tanpa ada motivasi, tidak ada motivasi maka tidak ada kegiatan
belajar. Untuk memaksimalkan fungsi motivasi, maka prinsip-prinsip motivasi
dalam belajar bukan hanya sekedar diketahui, akan tetapi harus diterapkan dalam
aktivitas belajar mengajar. Berikut ini ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar
menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 118), yaitu :
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih giat belajar dan
berusaha untuk memperoleh prestasi yang tinggi, sehingga ia akan lebih
sering belajar dibandingkan dengan siswa yang kurang memiliki motivasi.
b. Motivasi intrinsik lebih utama dari motivasi ekstrinsik dalam belajar.
motivasi intrinsik lebih utama karena motivasi ini tidak perlu dirangsang
dari luar, oleh karena itu motivasi ini biasanya akan bertahan lebih lama
dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik. Akan tetapi, motivasi
ekstrinsikpun perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk mendongkrak
siswa yang kurang memiliki motivasi, misalnya dengan cara memberikan
pujian, menilai pekerjaan siswa, menerapkan metode pembelajaran yang
menarik, metode dan media yang digunakan sesuai dengan materi yang
disampaikan, pemberian hadiah, dan sebagainya.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
motivasi berupa pujian akan memberikan efek rasa bangga bagi siswa
sehingga ia akan mengulangi hal yang sama, sedangkan hukuman akan
memberikan efek jera dan kurang baik untuk psikis siswa.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
segala kegiatan, termasuk belajar, memerlukan adanya motivasi, karena
motivasi merupakan daya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu.
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
seseorang yang memiliki motivasi maka ia akan lebih yakin kepada dirinya
sendiri dengan adanya semangat dan keinginan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
seorang siswa yang memiliki motivasi belajar maka ia akan memiliki daya
juang yang tinggi untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15

ditemuinya, sehingga ia akan terus menerus berusaha belajar dengan giat


sehingga prestasi belajarnya akan lebih baik.
Dari

berbagai

hasil

penelitian

menyimpulkan

bahwa

motivasi

mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan


indikator baik buruknya prestasi belajar seorang anak.

2.1.5 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar


Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan,
dengan motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam belajar.
Menurut Sardiman (2011 : 92) ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar disekolah
a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justruuntuk mencapai angka/nilai
yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan
atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat. Tetapi ada juga,bahkan banyak siswa bekerja atau belajar
hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan
motivasi kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang
menginginkan angka baik.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

16

sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan


untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual
maupun saingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan didalam dunia
industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk
meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d. Ego Involvment
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan
segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar.
Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi.
f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalu terjadi kemajuan,
akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri
siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi,
pemberiannya harus tepat.
h. Hukuman
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan


secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.oleh karena itu guru
harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri
anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah
barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai minat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan reward/pujian,
meningkatkan hasrat anak didik dalam belajar, menggunakan simulasi dan
permainan dalam belajar untuk memusatkan perhatian siswa, adanya kompetisi,
serta adanya tes/ulangan sehingga siswa terdorong untuk lebih giat belajar agar
mendapatkan hasil yang terbaik.

2.1.6 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi belajar


Motivasi merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan agar tercapai. Motivasi belajar merupakan usaha-usaha yang dilakukan
para siswa agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Dari gambaran
tersebut terlihat adanya kaitan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

18

Berikut pendapat para ahli mengenai hubungan antara motivasi dan prestasi
belajar :
1. Dalyono (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 167):
Mengingat motivasi merupakan motor penggerak dalam perbuatan, maka
bila ada anak didik yang kurang memiliki motivasi intrinsik maka diperlukan
dorongan dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik agar anak didik termotivasi untuk
belajar...
2. Noehi Nasution (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2006 : 166)
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi-kondidi psikologis
yang mendorong seseorang untuk belajar. ...hasil belajar akan meningkat jika
motivasi untuk belajar bertambah.
3. Sardiman (2011 : 86)
...dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.

Selain teori teori yang dikemukakan diatas menyatakan bahwa motivasi


belajar berpengaruh terhadap pretasi belajar adapula penelitian penelitian yang
menyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa,
hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh : Malida Puji Ayu
Lestari(2011),

Iis

Nurlela

(2011),

Diko

Aldila

(2009),

Yanti

Surya

Anggrani(2008), Satwika Rahing Astuti (2008). Dari hasil penelitian penelitian


tersebut menyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar siswa.
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19

Seorang siswa yang memiliki motivasi yang baik dalam belajar maka
siswa tersebut mempunyai banyak energi untuk belajar secara terus menerus
dalam suatu mata pelajaran. Bila berlangsung secara konsisten maka pada evaluasi
belajar siswa tersebut tidak akan menemui kesulitan yang berarti dan dapat
menghasilkan prestasi belajar yang baik.

2.1.7 Indikator Motivasi Belajar


Menurut Uman Suherman ( 2002:29 ) pengukuran motivasi dapat dilihat
dari indikator indikator sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)

Frekuensi perilakunya
Kualitas perilakunya
Ketabahannya
Pengorbanannya
Rasa ingin tahu terhadap sesuatu.

Sedangkan indikator motivasi menurut Herlin Febriana Dwi Prasti dilihat


dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114607 menyatakan bahwa
indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Kuatnya kemauan untuk berbuat


Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
Ketekunan dalam mengerjakan tugas
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang
dewasa.
7) Lebih senang bekerja mandiri
8) Dapat mempertahankan pendapatnya.
Dari kedua penjelasan indikator tersebut maka indikator indikator yang
akan diteliti penulis dalam penelitian ini adalah :
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

20

1) Kuatnya kemampuan untuk berbuat


2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar akuntansi
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
5) Ulet menghadapi kesulitan
6) Lebih senang bekerja sendiri
7) Dapat mempertahankan pendapatnya.
Peneliti mengambil indikator-indikator diatas karena menganggap
indikator tersebut telah mewakili apa yang telah dikemukakan oleh kedua ahli.

2.2 kompetensi Guru


2.2.1 Pengertian Kompetensi Guru
Pengertian dasar kompetensi (Competency) adalah kemampuan atau
kecakapan. Pengertian kompetensi menurut Uzer Usman (2010:4) berarti suatu
hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang
kualitatif maupun kuantitatif. Sedangkan pengertian guru Menurut UndangUndang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 1 tentang Guru dan Dosen :
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan menengah
Istilah kompetensi guru memiliki banyak arti dan makna, Broke and Stone
(dalam E. Mulyasa, 2003:25) mengemukakan bahwa kompetensi guru
sebagai......descriptive of qualitive nature of teacher behaviour appears to be
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

21

entirely meaningful... kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang


hakikat perilaku yang penuh arti.
Menurut Pupuh Faturrohman

dan M. Sobry sutikno (2007 : 44)

kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dengan melaksanakan


kewajiban kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Dari beberapa pengertian kompetensi yang telah dipaparkan tersebut
dapat disimpulkan Kompetensi guru adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seorang guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Dalam penelitian ini,
dimensi kompetensi guru yang diukur adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial.

2.2.2 Kompetensi Pedagogik


2.2.2.1 Pengertian Kompetensi Pedagogik
Menurut Fachruddin (2009:33) secara umum pedagogik adalah ilmu
pendidikan dalam mengelola pembelajaran. Agar proses pembelajaran bisa
berjalan lancar serta tujuan pembelajaran bisa terwujud.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa :
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan beberapa potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan paparan teori yang telah dikemukan di atas, kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Dalam mengelola
pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius dalam menciptakan suatu
pembelajaran yang kondusif dan nyaman, sehingga siswa akan merasa senang
mengikuti pembelajaran.
2.2.2.2 Indikator Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik dapat diukur dengan menentukan indikator dari
kompetensi pedagogik (diadaptasi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).
1. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar :
a. Mampu mendeskripsikan tujuan pembelajaran.
b. Mampu memilih materi
c. Mampu menentukan metode / strategi pembelajaran
d. Mampu mengalokasikan waktu
2. Kemampuan melaksanakan interaksi atau mengolah proses belajar
mengajar :
a. Mampu membuka pelajaran
b. Mampu menyajikan materi
c. Mampu menggunakan media dan metode
d. Mampu menggunakan bahasa yang komunikatif
e. Mampu memotivasi siswa
f. Mampu menyimpulkan pelajaran
g. Mampu memberikan umpan balik
h. Mampu melaksanakan penilaian
i. Mampu menggunakan waktu
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

23

3. Kemampuan melakukan penilaian :


a. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran
b. Mampu memeriksa jawaban
c. Mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian
d. Mampu menyusun program tindak lanjut hasil penelitian
e. Mampu melaksanakan tindak lanjut
f. Mampu mengevalusasi hasil tindak lanjut
g. Mampu menganalisis hasil evalusi program tindak lanjut hasil
penilaian.

2.2.3 Kompetensi Kepribadian


2.2.3.1 Pengertian Kompetensi kepribadian
Menurut Fachruddin (2009:41) mengemukakan bahwa :
kompetensi kepribadian ialah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi guru itu sendiriyang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur
sehingga terpencar dalam perilaku sehari-hari.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28 ayat 3 butir b dijelaskan bahwa kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif ,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Dari beberapa definis diatas dapat disimpulkan Kompetensi kepribadian
adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa dan juga bisa
menjadi teladan bagi siswa, serta berakhlak mulia.

2.2.3.2 Indikator Kompetensi Kepribadian

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

24

Kompetensi kepribadian dapat diukur dengan menentukan indikator dari


kompetensi kepribadian (diadaptasi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).
1. Mampu menunjukkan sikap guru :
a. Mampu bersikap mantap, arif dan bijaksana
b. Mampu menjaga wibawa, jujur, dewasa
c. Mampu bersikap empati
d. Mampu memposisikan diri sebgai guru
2. Mampu memberikan keteladanan :
a. Mampu memegang teguh norma kesusilaan yang ada.
b. Mampu memberikan contoh teladan pada anak didik.

2.2.4 Kompetensi Sosial


2.2.4.1 Pengertian Kompetensi sosial
Cece Wijaya (1994:52) bahwa kompetensi sosial adalah suatu
kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dengan peserta didik dan orang
tua peserta didik,
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28, ayat 3 butir d dijelaskan bahwa:
Kemampuan sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali pesera didik,
dan masyarakat sekitar.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi
sosial adalah kemampuan guru berinteraksi baik dengan siswa, orang tua siswa
maupun dengan lingkungan masyarakat.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

25

2.2.4.2 Indikator Kompetensi Sosial


Kompetensi sosial dapat diukur dengan menentukan indikator dari
kompetensi sosial (diadaptasi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru)
1. Interaksi guru dengan siswa :
a. Mampu berinteraksi secara efektif dengan sisiwa di dalam kelas
b. Mampu berinteraksi secara efektif dengan siswa di luar kelas
2. Interaksi guru dengan orang tua siswa :
a. Mampu berinteraksi efektif dengan orang tua secara formal
b. Mampu berinteraksi efektif dengan orang tua siswa secara informal
3. Mampu berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun
4. Mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional
5. Mampu bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku.

2.2.5 Kompetensi Profesional


2.2.5.1 Pengertian Kompetensi Profesional
Menurut Fachruddin (2009:74) kompetensi profesional guru adalah
kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di
bidang pendidikan atau keguruan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28 ayat 3 menjelaskan bahwa:
Kemampuan profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran materi secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

26

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan Kompetensi profesional


guru merupakan kemampuan seorang guru dalam penguasaan materi serta
konsep-konsep pembelajaran agar agar mampu mengembangkan pembelajaran
untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan.
2.2.5.2 Indikator Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional guru dapat diukur dengan menentukan indikator dari
kompetensi profesional guru (diadaptasi dari Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).
1. Kemampuan penguasaan materi :
a. Mampu menguasai substansi pembelajaran
b. Mampu mengorganisasikan materi pembelajaran
c. Mampu menyesuaika materi pelajaran dengan kebutuhan siswa
2. Pemahaman terhadap perkembangan profesi :
a. Mampu mengikuti pengembangan kurikulum
b. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK
c. Mampu menyelesaikan permasalahan umum dalam proses belajar dan
hasil belajar
d. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat dan metode
dan sumber belajar yang relevan (sesuai)
e. Mampu mengembangkan bidang studi
f. Mampu memahami fungsi sekolah.

2.2.6 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
pasal 8, 9 dan 10 Tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No. 74 tahun
2008 pasal 2 Bab II Tentang guru, serta Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005
pasal 28 ayat 3 Tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan pedagogik, kompetensi
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

27

profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kompetensi


pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
Dalam

proses

pembelajaran

guru

diharapkan

dapat

membimbing

dan

mengarahkan pengembangan agar pembelajaran berjalan secara efektif dan


mencapai hasil yang diharapkan. Sesuai yang dikemukakan oleh E. Mulyasa
(2008:78) bahwa:
Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,
serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kegiatan manajemen sistem
pembelajaran, sebagai keseluruhan proses untuk melaksanakan kegiatan
pembelajran secara efektif.
Siswa akan lebih merasa nyaman dan bersemangat apabila guru dapat
mengelola kelas dan mengerti siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Kompetensi profesional guru adalah kemampuan penguasaan materi
secara luas dan mendalam. Penguasaan materi dan konsep harus dimiliki oleh
seorang guru. Guru yang profesional harus dapat memberikan pemahaman konsep
dan materi yang sangat mendalam kepada peserta didik.. Apabila Kemampuan
profesional guru sudah terpenuhi oleh seorang guru akan tercipta peserta didik
yang berprestasi dengan pemahaman konsep yang mendalam serta keberhasilan
dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Seperti yang diungkapkan oleh Nana
Sudjana (2010 : 19) bahwa:
Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bahan integral dari proses
belajar mengajar, jangan dianggap pelengkap bagi profesi guru. Guru yang
bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai bahan yang akan
diajarkannya. Penguasaan bahan pelajaran ternyata memberikan pengaruh
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

28

terhadap hasil belajar siswa. Nana Sudjana mengutip pendapat yang


dikemukakan oleh Hilda Taba yang menyatakan bahwa keefektifan pengajaran
dipengaruhi oleh (a) karakteristik guru dan siswa, (b) bahan pelajaran, dan (c)
aspek lain yang berkenaan dengan sistuasi pelajaran. Jadi terdapat hubungan
yang positif antara penguasaan bahan pelajaran oleh guru dengan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Artinya, makin tinggi penguasaan bahan pelajaran
oleh guru makain tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa.
Kompetensi

kepribadian

memiliki

andil

terhadap

keberhasilan

pendidikan. Pribadi guru berperan dalam membentuk pribadi siswa, ketika


seorang guru melakukan perilaku yang baik, siswa akan secara langsung
mencontoh perilaku tersebut. Oleh karena itu, suatu kepribadian atau personal
yang baik serta patut menjadi teladan harus dimiliki oleh setiap guru yang nanti
berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa dan kepribadian.

Apabila

seorang siswa sudah memiliki perilaku dan karakteristik yang baik tidak akan sulit
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut juga dikemukakan oleh E.
Mulyasa (2008:117) :
Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pribadi para peserta didik. kompetensi kepribadian ini
memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian
anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM),
serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada
umumnya.
Interaksi melalui proses pembelajaran sangat ditentukan oleh guru, siswa,
dan masyarakat. Dalam hal ini kaitan antara kompetensi sosial guru dengan
prestasi belajar siswa terlihat pada bagaimana interaksi dan komunikasi yang
dilakukan oleh guru dengan siswa serta komunikasi yang dilakukan guru dengan
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

29

orang tua menyangkut perilaku atau prestasi siswa. Semakin sering komunikasi
dan interaksi yang terjadi antar guru dengan siswa, dan juga guru dengan orang
tua siswa baik secara formal maupun informal guru akan semakin memahami
karakteristik siswa. Sehingga guru akan mudah melakukan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini akan berdampak
pada peningkatan prestasi belajar siswa. Seperti yang dikemukan oleh E. Mulyasa
(2008: 187) mengemukakan bahwa :
Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan
dan prestasi belajar siswa. Cara tersebut antara lain diskusi, hadap masalah,
bermain peran, dan kunjungan langsung ke lingkungan sosial siswa. Jika
kegiatan-kegiatan dan metode-metode tersebut terus dilakukan secara efektif,
maka akan dapat mengembangkan kecerdasan baik kecerdasan sosial maupun
kecerdasan akademik.
Teori- teori tersebut menunjukkan adanya pengaruh antara kompetensi
guru yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai
dengan penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh : Iis Nurlela (2011), Siti
Hotimah(2011), Risa Indah Hapsari(2010), Inggit Siforesmi(2008), dari hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa. Siswa akan merasa nyaman dan bersemangat
dalam belajar apabila guru dapat mengelola kelas, menguasai dan menyampaikan
materi pelajaran dengan baik, menjadi teladan yang baik bagi siswa dan guru
memiliki komunikasi yang baik antara siswa, orang tua siswa dan lingkungan
sekitarnya.
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

30

2.3 Prestasi Belajar


2.3.1 Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prestasi
belajar dan proses belajar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk
mengetahui prestasi belajar seorang siswa biasanya dilakukan evaluasi terhadap
materi pelajaran yang telah diberikan.
Muhibbin Syah (2008 : 141) mengatakan bahwa Prestasi belajar
merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar
secara keseluruhan. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 21)
bahwa Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa
dalam segala hal yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetahuan atau
kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai individu dalam mengikuti kegiatan proses belajar

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

31

mengajar karena pendidikan bertujuan mengembangkan bidang kognitif, afektif,


dan psikomotor.

2.3.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Muhibbin (2002:144) mengatakan secara umum ada tiga faktor yang
mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar siswa, yaitu 1) Faktor internal atau
faktor dari dalam diri siswa, yaitu : motivasi, sikap, minat, bakat, kebiasaan belajar
dan intelegensi, 2) faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa, yaitu :
guru,keluarga, masyarakat, teman, rumah, sekolah, peralatan, 3) Faktor pendekatan
yaitu smetode dan strategi belajar.
Sedangkan Slameto ( 2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar
individu. Berikut ini uraian mengenai kedua faktor tersebut :
1. Faktor Intern
Dalam faktor intern ada tiga hal, yaitu :
a. Faktor Jasmaniah dibagi menjadi dua, yaotu :
1) Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya/bebas dari penyakit
2) Cacat tubuh, sesuatu yang menyebabkan kurang baik/kurang
sempurna mengenai tubuh/badan
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain
adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, kecakapan,
sikap, kebiasaan, motivasi, disiplin dan partisipasi
c. Faktor kelelahan
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

32

Kelelahan bisa berupa kelelahn jasmani maupun kelelahan rohani.


Agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga hasil atau prestasinya
memuaskan, harus dihindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya.
2. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu :
a. Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat
Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat.
Kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul dan
bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas yang sesuai dengan latar belakang
permasalahan, maka faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut
dalam penelitian ini dilihat dari motivasi belajar dan kompetensi guru.

2.3.3 Indikator Prestasi Belajar


Menurut Muhibbin Syah (2008:216) bahwa pengungkapan hasil belajar
ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman
dan hasil belajar. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini disebabkan,
perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak dapat diraba).
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana
yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

33

dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Di bawah ini adalah
tabel yang menunjukkan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar.
Tabel 2.1
Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah/Jenis Prestasi

Indikator

Cara Evaluasi

A. Ranah Cipta (Kognitif)


1. Pengamatan

1. Dapat menunjukkan;
2. Dapat membandingkan;
3. Dapat menghubungkan.

1. Tes lisan;
2. Tes tertulis;
3. Observasi.

2. Ingatan

1. Dapat menyebutkan;
2. Dapat menunjukkan kembali.

1. Tes lisan;
2. Tes tertulis;
3. Observasi.

3. Pemahaman

1. Dapat menjelaskan;
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan
sendiri.

1. Tes lisan;
2. Tes tertulis.

4. Aplikasi/Penerapan

1. Dapat memberikan contoh;


2. Dapat menggunakan secara tepat.

1. Tes tertulis;
2. Pemberian tugas;
3. Observasi.

5. Analisis (Pemeriksaan
dan pemilahan secara
teliti)

1. Dapat menguraikan;
2. Dapat mengklasifikasikan / memilah
milah.

1. Tes tertulis;
2. Pemberian tugas.

6. Sintesis (Membuat
paduan baru dan utuh)

1. Dapat menghubungkan materimateri, sehingga menjadi kesatuan


baru;
2. Dapat menyimpulkan;
3. Dapat menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)

1. Tes tertulis;
2. Pemberian tugas

.
B. Ranah Rasa (Afektif)
1. Penerimaan

1. Menunjukkan sikap menerima;


2. Menunjukkan sikap menolak.

1. Tes Tertulis;
2. Tes skala sikap
3. Observasi

2. Sambutan

1. Kesediaan berpartisipasi / terlibat;


2. Kesediaan memanfaatkan.

1. Tes skala sikap;


2. Pemberian tugas;
3. Observasi

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

34

3. Apresiasi
(Sikap menghargai)

1. Menganggap penting dan


bermanfaat;
2. Menganggap indah dan harmonis;
3. Mengagumi.

1. Tes skala penilaian


sikap;
2. Pemberian tugas;
3. Observasi.

1. Internalisasi (Pendalaman)

1. Mengakui dan meyakini;


2. Mengingkari.

1. Tes skala sikap


2. Pemberian tugas
ekspresif (yang
menyatakan sikap)
dan tugas proyektif
(yang menyatakan
perkiraan atau
ramalan).

2. Karakterisasi
(Penghayatan)

1. Melembagakan ataum meniadakan;


2. Menjelmakan dalam pribadi dan
perilaku sehari-hari

1. Pemberian tugas
ekspresif dan
proyektif;
2. Observasi.

Kecakapan mengkoordinasikan gerak


mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh
lainnya.

1. Observasi;
2. Tes tindakan.

1. Kefasihan melafalkan /
mengucapkan;
2. Kecakapan membuat mimik dan
gerakan jasmani.

1. Tes lisan;
2. Observasi;
3. Tes tindakan.

C.. Ranah Karsa (Psikomotor)


1. Keterampilan bergerak dan
bertindak

2. Kecakapan ekspresi verbal


dan non-verbal

(Sumber: Muhibbin Syah, 2008:217-218)


Berdasarkan tabel indikator di atas yang menjadi indikator dalam penelitian
ini adalah nilai UAS Kelas XII yang berasal dari ranah kognitif dengan penilaian
tes tertulis.

2.4

Pembelajaran Akuntansi

2.4.1 Pengertian Akuntansi


Menurut Umi Muawanah dan Fahmi Poernawati (2008:400) akuntansi dapat
didefinisikan dari 2 sudut pandang, yakni definisi dari sudut pemakai jasa
akuntansi dan dari sudut proses kegiatan :
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

35

Dari sudut pandang pemakai, akuntansi dapat didefinisikan


sebagai ilmu yang menyediakan informasi berupa pelaporan keuangan
yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan
ekonomi dan kondisi perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang
kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan dan penganalisaan data
keuangan suatu organisasi (perusahaan).
Sedangkan definisi akuntansi menurut Syafri Sofyan Harahap (2003:4) :
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternative dalam mengambil kesimpulan
oleh para pemakainya.
Dengan demikian, secara umum pengertian akuntansi adalah sistem informasi
keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas dan kondisi suatu organisasi (perusahaan).

2.4.2 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi Di SMA


Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Dengan demikian
juga halnya dengan mata pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan
informasi yang bermanfaat.
2. Materi akuntansi berupa pokok-pokok bahasan dari pengertian secara
umum, pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan baik
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

36

3. Pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses


akuntansi dari bukti transaksi sampai menjadi laporan keuangan.
(Depdiknas, 2002:3).
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan untuk karakteristik
pembelajaran akuntansi adalah :
1) Siswa Belajar Informasi
2) Siswa Belajar konsep
3) Siswa Belajar Prosedur
Secara garis besar, akuntansi dibagi menjadi akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan menghasilkan informasi keuangan
berwujud laporan keuangan yang terutama ditujukan kepada pihak ekstern
perusahaan, sedangkan akuntansi manajemen menghasilkan informasi keuangan
yang terutama ditujukan kepada pihak intern perusahaan.
Dari kedua pembagian akuntansi tersebut, yang merupakan bahan ajar bagi
siswa SMA lebih banyak mengarah kepada akuntansi keuangan.

2.5 Kerangka Pemikiran


Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, proses belajar mengajar
merupakan kegiatan paling penting, karena dalam proses belajar mengajar terjadi
interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar
adalah proses interaksi antara berbagai potensi yang ada di dalam diri siswa
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

37

dengan berbagai potensi yang ada di lingkungan sekitar, sedangkan menurut


Muhibbin (2002:68) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah
laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan melibatkan proses kognitif.
Hasil belajar di dunia pendidikan pada umumnya ditunjukan dengan
prestasi belajar. Artinya bahwa keberhasilan proses belajar mengajar salah
satunya dapat dilihat pada hasil atau prestasi belajar yang dimiliki siswa. Menurut
Muhibbin Syah (2008 : 141) mengatakan bahwa Prestasi belajar merupakan hasil
interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara
keseluruhan.
Sedangkan

menurut

Syaiful

Bahri

Djamarah (2002 : 21) bahwa

Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam


segala hal yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetahuan atau
kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Jadi Prestasi belajar adalah gambaran keberhasilan seseorang dalam upaya
mengoptimalkan semua kemampuan yang dimilikinya melalui suatu kegiatan
yang diikutinya.
Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi
belajar. Prestasi belajar akan optimal apabila ditunjang dengan motivasi belajar
yang tinggi. Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar siswa.
Dengan adanya motivasi belajar yang baik dalam belajar akan menunjukan

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

38

prestasi belajar yang baik pula. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sardiman (2011 : 75)
motivasi dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakan perasaan tidak suka itu.
Selanjutnya, Moh. Surya (2004:62) mengemukakan bahwa
Motivasi itu sebagai upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada
pencapaian suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan maka kesimpulan dari pengertian
motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang
berupa sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta
menggerakkan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang
dikehendaki tercapai.
Ukuran atau Indikator motivasi belajar dari penelitian ini adalah :
1) Kuatnya kemampuan untuk berbuat
2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar akuntansi
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
5) Ulet menghadapi kesulitan
6) Lebih sering bekerja sendiri
7) Dapat mempertahankan pendapatnya

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

39

Selain motivasi, faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar


adalah guru. Menurut Pupuh Faturrohman dan M. Sobry sutikno(2007 : 44)
kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dengan melaksanakan
kewajiban kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Sedangkan menurut Broke and Stone (dalam E. Mulyasa, 2003:25)
mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai......descriptive of qualitive
nature of teacher behaviour appears to be entirely meaningful... kompetensi guru
merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku yang penuh arti.
Dari beberapa pengertian kompetensi yang telah dipaparkan di tersebut
Kompetensi guru adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya. Kompetensi yang harus dimiliki seorang
guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial.
Menurut Fachruddin (2009:33) secara umum pedagogik adalah ilmu
pendidikan dalam mengelola pembelajaran. Agar proses pembelajaran bisa
berjalan lancar serta tujuan pembelajaran bisa terwujud.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa :
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan beberapa potensi yang dimilikinya.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40

Berdasarkan paparan teori yang telah dikemukan di atas, kompetensi


pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Dalam
mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius dalam menciptakan
suatu pembelajaran yang kondusif dan nyaman, sehingga siswa akan merasa
senang mengikuti pembelajaran.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28 ayat 3 butir b dijelaskan bahwa kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif ,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Menurut Fachruddin (2009:41) mengemukakan bahwa :
kompetensi kepribadian ialah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi guru itu sendiriyang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur
sehingga terpencar dalam perilaku sehari-hari.
Dari beberapa definis diatas dapat disimpulkan Kompetensi kepribadian
adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa dan juga bisa
menjadi teladan bagi peserta didik, serta berakhlak mulia.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28, ayat 3 butir d dijelaskan bahwa:
Kemampuan sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali pesera didik,
dan masyarakat sekitar.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

41

Pendapat lain dikemukan oleh Cece Wijaya (1994:52) bahwa


kompetensi sosial adalah suatu kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi
dengan peserta didik dan orang tua peserta didik,
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi
sosial adalah kemampuan guru berinteraksi baik dengan peserta didik maupun
dengan lingkungan masyarakat
Menurut Fachruddin (2009:74) kompetensi profesional guru adalah
kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai
keahlian di bidang pendidikan atau keguruan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28 ayat 3 menjelaskan bahwa:
Kemampuan profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran materi secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan Kompetensi profesional
guru merupakan kemampuan seorang guru dalam penguasaan materi serta
konsep-konsep pembelajaran agar mampu mengembangkan pembelajaran untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Adapun indikator dari keempat kompetensi dalam penelitian ini
(diadaptasi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008
tentang Guru) adalah sebagai berikut :
1) Kompetensi pedagogik
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

42

Kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan


melaksanakan interaksi atau mengolah proses belajar mengajar,
kemampuan melaksanakan interaksi atau mengolah proses belajar
mengajar, kemampuan melakukan penilaian.
2) Kompetensi kepribadian
Mampu menunjukkan sikap guru, mampu memberikan keteladanan.
3) Kompetensi sosial
Interaksi guru dengan siswa , interaksi guru dengan orang tua siswa,
berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun, menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara efektif, bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku
4) Kompetensi profesional
Kemampuan penguasaan materi, pemahaman terhadap perkembangan
profesi.
Secara teoritis kerangka pemikiran dalam penelitian ini di gambarkan
sebagai berikut :

Faktor internal

Motivasi
belajar

Faktor yang mempengaruhi


prestasi belajar siswa

Faktor eksternal

prestasi belajar siswa

Kompetensi
Guru

Gambar 2.1
Model Kerangka Pemikiran
Motivasi dan kompetensi guru memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhibbin
(2002:144) secara umum ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

43

prestasi belajar siswa, yaitu 1) Faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa,
yaitu : motivasi, sikap, minat, bakat, kebiasaan belajar dan intelegensi, 2) faktor
eksternal atau faktor dari luar diri siswa, yaitu : guru,keluarga, masyarakat, teman,
rumah, sekolah, peralatan, 3) Faktor pendekatan yaitu smetode dan strategi
belajar.
Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar, yaitu mendorong
meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar. Motivasi memegang
peranan penting dalam memberi semangat, dan rasa senang dalam belajar
sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak
untuk melaksanakan kegiatan belajar yang pada akhirnya akan mampu
memperoleh prestasi belajar yang baik. Adanya motivasi dapat mengakibatkan
siswa lebih antusias untuk mempelajari akuntansi. Siswa yang memiliki motivasi
akan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran dan aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran tersebut, sedangkan siswa yang tidak memiliki motivasi cenderung
untuk bersikap pasif ketika dikelas. Selain itu siswa yang lebih banyak bertanya,
menyampaikan pendapat dan turut serta mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru akan terlibat secara langsung, sehingga siswa tersebut akan lebih siap dalam
menghadapi evaluasi belajar. Oleh karena itu, siswa yang memiliki motivasi yang
tinggi cenderung mempunyai prestasi yang lebih memuaskan. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

44

Selain motivasi belajar, kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi


belajar siswa. Seorang guru yang memiliki kompetensi yang tinggi, akan lebih
mengetahui bagaimana cara untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan namun siswa dapat tetap fokus terhadap materi pelajaran yang
disampaikan, sehingga guru dapat menggunakan waktu belajar yang tersedia
dengan efektif dan efisien. Sehingga dengan begitu prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa pun akan berbeda dengan siswa yang di ajar oleh guru yang
kompetensinya rendah. Dari penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa
kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Maka hubungan variabel dari penelitian ini adalah apabila motivasi belajar
siswa tinggi maka prestasi belajarnya pun akan tinggi, kemudian apabila
kompetensi guru tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi. Sehingga
apabila motivasi belajar tinggi dan kompetensi guru tinggi maka prestasi belajar
pun akan tinggi. Namun apabila motivasi belajar rendah dan kompetensi guru
rendah maka prestasi belajar pun rendah.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hubungan antar variabel dapat dilihat
dari gambar paradigma penelitian berikut ini :

Motivasi Belajar Siswa


X1

Kompetensi Guru

Prestasi Belajar
Siswa
Y

X2
Dea Febrian, 2012
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

45

Keterangan :
: Pengaruh Langsung
Gambar 2.2
Hubungan Variabel

2.6 Hipotesis
Hipoteis dapat diartikan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Arikunto,
2002: 64 ). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Motivasi belajar siswa dan kompetensi guru berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar
2. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.

3. Kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Dea Febrian, 2012


Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun
Ajaran 2011/2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai