Anemia
Anemia
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anemia
Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin.11,12
Poplack dan Varat menyatakan, bahwa anemia ditegakkan bila konsentrasi
Hb di bawah persentil tiga sesuai usia dan jenis kelamin berdasarkan
populasi normal.13,14 Diagnosis anemia ditegakkan berdasarkan temuan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium yang dapat mendukung
sehubungan dengan gejala klinis yang sering tidak khas.15 Klasifikasi anemia
pada anak menurut World Health Organisation (WHO) tahun 2006 adalah
berdasarkan usia (Tabel 2.1).1 Berdasarkan derajat dari anemia maka WHO
dan National Cancer Institute (NCI) mengklasifikasikan anemia menjadi 4
kelompok, yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.2.16
Hemoglobin (g/dL)
< 11
< 12
4
Universitas Sumatera Utara
WHO
NCI
Derajat 1 (ringan)
Derajat 2 (sedang)
Derajat 3 (berat)
dan
proses
katabolisme
yang
dalam
bekerjanya
Rentang normal dari cardiac output bervariasi sesuai dengan berat badan
pasien, sehingga cardiac index lebih sering digunakan. Cardiac index adalah
cardiac output dibagi dengan luas permukaan tubuh pasien (nilai normal
cardiac index adalah 2.6 4.2 L/menit/m2).7
Anemia
akan
menginduksi
terjadinya
mekanisme
kompensasi
Kontraktilitas
Preload
Pemendekan serat
miokardium
Afterload
Frekuensi jantung
Stroke volume
Cardiac output
Resistensi perifer
Tahanan arteri
Peningkatan
Penurunan
Gambar 2.1. Interaksi antara komponen yang mengatur curah jantung dan
tekanan arteri7
10
berat dengan konsentrasi Hb < 6.5 g/dL yang dialami selama minimal 4
bulan, menunjukkan terjadinya perbaikan hemodinamik setelah koreksi dari
anemia.33 Pada tahun 1927, telah dilaporkan seorang penderita infeksi cacing
tambang dengan Hb 2.9 g/dL yang memiliki rasio jantung toraks (RJT)
sebesar 62%. Ukuran jantung kembali normal dengan RJT 49% ketika Hb
11
dengan
bantuan
roentgenogram
memperlihatkan
hilangnya
2.3.
serta
12
13
dinding ventrikel kiri menebal yang disebut eccentric hipertrofi. Hipertrofi ini
merupakan mekanisme adaptasi untuk melindungi jantung dari peningkatan
tahanan dinding jantung.31,32,35,38
Data longitudinal menunjukkan bahwa risiko dari penyakit jantung
iskemik, gagal jantung, dan kematian meningkatkan secara progresif. Risiko
terendah dijumpai pada pasien dengan hipertrofi konsentrik ventrikel kiri.
Risiko medium dijumpai pada pasien dengan dilatasi ventrikel kiri dengan
fungsi sistolik yang intak, dan risiko tinggi dijumpai pada pasien dengan
disfungsi sistolik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anemia sebagai
predisposisi terjadinya dilatasi ventrikel kiri dengan kompensasi hipertrofi
yang dapat mengakibatkan disfungsi sistolik.21
Gagal jantung merupakan komplikasi serius dari anemia. Etiologi dari
gagal jantung
14
Sebagian besar disfungsi jantung disebabkan oleh abnormalitas dari
jantung kiri. Sehingga evaluasi klinis dari fungsi jantung, terutama dinilai dari
fungsi ventrikel kiri. Fungsi pompa dari ventrikel kiri tergantung pada
kemampuannya untuk mengisi (fungsi diastolik) dan mengosongkan (fungsi
sistolik). Fungsi sistolik ventrikel kiri dapat diukur sebagai fraksi ejeksi
ventrikel kiri. 7,38,39
Penelitian sebelumnya melaporkan fungsi ventrikel kiri yang normal
pada pasien dengan anemia berat kronis, sementara penelitian lainnya
memperlihatkan adanya derajat disfungsi ventrikel kiri yang bervariasi
dengan penurunan yang bermakna dari fractional shortening dan abnormal
interval waktu sistolik. Hingga saat ini, belum ada konsensus yang
menyatakan apakah kontraktilitas otot jantung disebabkan oleh anemia berat
yang lama atau terganggu oleh proses kelebihan cairan yang kronis.40
Dua dekade lalu, analisa kontraktilitas miokardium menggunakan
hubungan antara LV end-systolic wall stress (ESSm) dan rate-corrected
velocity of circumferential fiber shortening (VCFc). Hubungan ini tidak
tergantung oleh preload, frekuensi jantung, dan afterload. Sehingga dapat
merefleksikan secara akurat kontraktilitas miokardium.39,40
Suatu penelitian pada 57 anak dengan SCA yang berusia 1 hingga 18
tahun menunjukkan, bahwa pasien anemia memiliki corrected ejection time
(ETc) yang lebih lama serta nilai FS dan
15
penurunan
kontraktilitas
antara ESSm-VCFc
miokardium
pada
anemia.
16
kiri
pada
pasien
SCA,
kontraktilitas
dievaluasi
dengan
sistolik.
Pengukuran-pengukuran
ini
sangat
tergantung
dan
17
Hb
Eritrosit
Viskositas darah
Pengantaran oksigen
Aktivitas simpatik
Resistensi perifer
Tonus vena
Venous return
Stroke Volume
Kontraktilitas miokard
Cardiac output
Frekuensi Jantung
Aliran darah
KARDIOMEGALI
Keterangan :
: yang diteliti