KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan modul sadar sistem muskuloskeletal ini tanpa menemui halangan suatu apapun. Dan tidak
lupa pula Shalawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah membawa
kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
Kami ucapkan terima kasih kepada para pengajar, fasilitator dannarasumber atas bimbingan dan ilmu
yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikantugas ini dengan baik. Laporan ini merupakan hasil
diskusi PBL Modul Dasar Sistem Muskuloskeletal. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari buku-buku text
book, diskusi kelompok, journal ilmiah, dan diskusi dengan beberapa narasumber, dan lainnya dengan
pemahaman berdasarkan pokok bahasan.
Kami sadari laporan hasil dari Modul 2 ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran
yangmembangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya dan untuk perbaikan lapoaran
kedepannya.Demikian yang dapat kami sampaikan, Insya Allah laporan ini dapat bermanfaatkhususnya bagi
kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagiadik-adik kami selanjutnya.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Jakarta, 18 Maret 2014
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
BAB 1 ISI...3
1.1 Skenario 3.3
1.2 Pertanyaan.3
BAB 2 PEMBAHASAN4
2.1 a) Definisi dari nyeri.4
b) Definisi dari Osteoartritis, Gout, dan Artritis Reumatoid....................................................4
2.2 Penyebab dari nyeri sendi.4
2.3 Mekanisme nyeri akibat inflamasi6
2.4 Mekanisme nyeri akibat gangguan mekanik.8
2.5 a) Sendi-sendi yang mengenai OA, RA, dan Gout..12
b) Menggambarkan kelainan-kelainan sendi akibat inflamasi dan...12
gangguan kronik
2.6 Komplikasi penyakit yang timbul dari penyakit nyeri sendi dalam skenario .13
2.7 a) Diagnosa banding antara OA, RA, dan Gout...15
b) Prognosis dari penyakit nyeri sendi dalam skenario?..........................................................32
2.8 Tindakan promotif, rehabilitatif, preventif, dan kuratif pada penyakit dengan nyeri sendi33
BAB 3 PENUTUP.35
3.1 Kesimpulan..35
3.2 Saran35
Daftar Pustaka36
3
BAB I
ISI
1.1 SKENARIO 3
Ny. Mirna (39 tahun) penjaga kantin di asrama datang berobat ke dokter dengan keluhan nyeri
pada jari-jari tangannya kanan dan kiri, nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul
terutama bila cuaca dingin dan pagi hari. Pagi hari jari-jari tangan juga sering terasa kaku. Ny.
Mirna juga juga mengeluh kesulitan bila ingin mencuci baju dan berpakaian
1.2 PERTANYAAN
1. a) Apa definisi dari nyeri?
b) Jelaskan definisi dari Osteoartritis, Gout, dan Artritis Reumatoid
2. Jelaskan penyebab dari nyeri sendi
3. Bagaimana mekanisme nyeri akibat inflamasi?
4. Bagaimana mekanisme nyeri akibat gangguan
mekanik?
5. a) Apa saja sendi-sendi yang mengenai OA, RA, dan Gout?
b)Menggambarkan kelainan-kelainan sendi akibat inflamasi dan gangguan kronik
6. Jelaskan komplikasi penyakit yang timbul dari penyakit nyeri sendi sesuai skenario
7. a) Jelaskan diagnosa banding antara OA, RA, dan Gout
b) Bagaimana prognosis dari penyakit nyeri sendi dalam skenario?
8. Sebutkan tindakan promotif, rehabilitatif, preventif, dan kuratif
pada penyakit dengan nyeri sendi
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi, atau dijelaskan
berdasarkan kerusakan tersebut. Definisi ini menghindari pengkorelasan nyeri dengan suatu
rangsangan (stimulus); definisi ini juga menekankan bahwa nyeri bersifat subjektif dan
merupakan suatu sensasi sekaligus emosi.
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
progresif, dimana sendi merupakan sasaran utama. Penyakit ini adalah salah satu dari
sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantarai oleh imunitas dan tidak diketahui
penyebabnya. Artritis rheumatoid kira-kira 2 kali lebih sering menyerang perempuan daripada
laki-laki. Insidens meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada perempuan.
Artritis Gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler.
Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik, sekurang-
kurangnya terdapat Sembilan gangguan, yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat
(hiperurisemia).
Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago
sendi. Osteoarthritis merupakan bentuk artritis yang paling lazim terjadi, jumlahnya melebihi
separuh dari semua kasus artritis. Osteoarthritis lebih lazim terjadi pada perempuan daripada
laki-laki dan ditemukan pada orang yang berusia 45 tahun dan disebut sebagai sendi yang rusak
karena dipakai. Berdasarkan pemikiran bahwa sendi akan aus sejalan dengan bertambahnya
usia.
2.2
Penyebab Umum Nyeri Sendi:
Obesitas dan kelebihan berat badan
Kondisi di usia sebelumnya
5
Faktor keturunan
Perubahan hormonal
Perubahan cuaca
Asam yang berlebihan di dalam tubuh
Kekurangan zat gizi tertentu
Aktivitas fisik yang berlebihan
Osteoarthritis
Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang rawan dari sendi dan dikenal juga sebagai arthritis
degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi pada usia 40-60 tahun.
Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini lebih
berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi ligamen dan tendon yang bergabung
dengan tulang dan otot. Disebabkan oleh destruksi jaringan sendi.
Gout
Disebabkan oleh kelebihan penumpukan asam urat dalam ruang antar sendi yang menyebabkan
rasa sakit dan radang sendi.
6
2.3
Nyeri akibat adanya inflamasi diawali dengan adanya antigen yang berupa mikroba, dan agen-
agen lain yang dapat menimbulkan inflamasi. Kemudian terjadilah aktivasi sel T helper yang
selanjutnya memberi respon terhadap antigen tersebut dan akan mengaktifkan sel T CD4+.
Dari hasil aktivasi sel T CD4+ ini kemudian terbentuklah sitokinin. Sitokinin tersebut, kemudian
akan mengaktifkan sel B, anti makrofag, dan aktifasi sel endotel. Dari ketiga proses aktifasi
tersebut, proses aktivasi selanjutnya yang menimbulkan nyeri adalah proses aktivasi makrofag
yang kemudian mengaktifkan lagi sitokin, dari hasil aktivasi sitokin ini kemudian terbentuk
fibroblas, kondrosit, dan sel sinovial yang selanjutnya merangsang pelepasan kolagenase,
stromelisin, elastase, PGE2( yang merupakan salah satu mediator nyeri yang dibentuk melalui
jalur metabolit asam arakidonat), dan enzim lain. Jalur lain yang menimbulkan nyeri adalah
proses dari aktivasi sel endotel yang kemudian memicu pengeluaran molekul adhesi dan
selanjutnya mengakumulasi sel radang yang kembali merangsang terbentuknya prostaglandin.
7
Dari proses di ataslah yang kemudian terbentuk rasa nyeri pada inflamasi sendi.
8
AA (Asam Arakidonat) merupakan suatu asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty
acid) yang dilepaskan dari fosfolipid melalui fosfolipase sel. Proses metabolitnya melalui salah
satu dari dua jalur utama, yaitu jalur siklooksigenase yang menyintesis prostaglansin (sebagai
mediator dari nyeri yang akan terjadi) dan juga menyintesis tromboksan, jalur lain dinamakan
jalur lipoksigenase yang menyintesis leukotrien dan lipoksin.
Melalui dua jalur dari proses metabolit asam arakidonat inilah mediator-mediator nyeri sendi
akibat adanya inflamasi terbentuk, contohnya prostaglandin.
2.4
Mekanisme nyeri akibat gangguan mekanik pada dasarnya sama seperti mekanisme nyeri
akibat inflamasi. Perbedaannya hanya penyebab stimulus atau rangsangannya saja. Nyeri akibat
gangguan mekanik disebabkan oleh adanya stimulus atau rangsangan akibat penuaan atau efek
mekanik, misalnya: pengapuran, kekurangan atau kelebihan cairan sinovial, dll. Proses
mekanisme nyeri terdiri dari: transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.
Transduksi Proses rangsangan yang menggangu sehingga menimbulkan aktivitas listrik
(potensial aksi) di reseptor nyeri (nosiseptor). Saraf perifer merupakan reseptor pertama yang
menangkap satu rangsangan. Saraf perifer terdiri dari tiga tipe neuron yang berbeda: neuron
aferen (sensorik), neuron motorik, dan neuron pascaganglion simpatik. Nosiseptor merupakan
saraf aferen primer untuk menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri. Saraf aferen primer
terdiri dari serat-serat yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran, kecepatan hantaran, dan
karakternya. Berikut ini tabel serat-serat aferen primer.
Tipe Serat Kecepatan konduksi
(m/s)
Diameter (m) Karakteristik
A 60-120 12-22 Bermielin, sensasi kinestetik
A 50-70 4-12 Bermielin, sensasi sentuhan,
tekanan
A 12-30 2-5 Bermielin, nosiseptor, sensasi
nyeri yang cepat (first pain),
tajam, terlokalisasi
C 0,5-2 0,4-1,2 Tidak bermielin, nosiseptor,
sensasi nyeri yang lambat
(second pain), nyeri tumpul,
intens, dan menyebar
9
Salah satu kemungkinan proses transduksi adalah pengaktifan nosiseptor oleh zat-zat
kimia penghasil nyeri yang dibebaskan di tempat cedera jaringan. Ada dua pengaktivan yaitu:
aktivasi primer dan aktivasi sekunder. Aktivasi primer merupakan aktivasi langsung dengan
tekanan intensif yang menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan sel menyebabkan dibebaskannya
kalium (