1. Definisi
Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek
fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan
memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek
fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan
lainnya. Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang
dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama
pada pergerakan.Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang
yang umumnya disebabkan oleh tekanan.
Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh
atau hantaman langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada sepertiga
tengah atau proksimal klavikula.
2. Epidemiologi
Kasus patah tulang klavikula termasuk kasus yang paling sering dijumpai. Pada anakanak sekitar 1016 % dari semua kejadian patah tulang, sedangkan pada orang
dewasa sekitar 2,65 %. Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden
fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki
perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu
sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10%
dan bagian proximal sekitar 5%. Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur
merupakan fraktur clavicula. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon,
frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur
clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1
kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.
3. Penyebab
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat
jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstreched hand) dimana trauma
dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini telah
diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum patah tulang klavikula
adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat
jatuh atau terkena pukulan benda keras. Data ini dikemukankan oleh Nowak et a,l
Nordqvist dan Peterson. Patah tulang klavikula karena jatuh dengan posisi lengan
tertarik keluar (outstreched hand) hanya 6% terjadi pada kasus, sedangkan yang
lainnya karena trauma bahu. Kasus patah tulang ini ditemukan sekitar 70% adalah
hasil dari trauma dari kecelakaan lalu lintas.
Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya
disebabkan oleh tekanan. Peristiwa ini dapat terjadi karena:
a. Peristiwa trauma tunggal. Patah tulang pada peristiwa ini biasanya
dikarenakan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan dapat berupa pemukulan,
penekukan, pemuntiran ataupun penarikan.
b. Tekanan yang berulang-ulang.Tekanan
yang
berulang-ulang
dapat
II.
III.
Haemothorak
b) Komplikasi lambat :
Malunion: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam
waktu semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data demografi / identitas klien antara lain: nama, umur, jenis kelamin, agama,
tempat tinggal, pekerjaan, dan alamat klien.
b. Keluhan utama
Klien dengan fraktur klavikula biasanya akan menegeluh nyeri dan kesulitan
bergerak pada bagian bahu.
c. Pemeriksaan Fisik
Pengukuran tanda-tanda vital
Inspeksi dan palpasi adanya deformitas serta krepitasi pada dinding dada
Kaji adanya keterbatasan gerak pada daerah fraktur
d. Pemeriksaan Penunjang
Rontgen torak untuk mendignosis adanya pneumotoraks dan hematotoraks.
Laboratorium : pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui: Hb,
hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED)
meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas.
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan : Agen injuri fisik dan kerusakan jaringan.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, kerusakan
muskuloskeletal.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (benturan /
gesekan).
Resiko infeksi berhubungan dengan trauma dan kerusakan jaringan.
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan, keterbatasan
kognitif ditandai dengan pengungkapan masalah.