PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
dengan dokter/perawat;
3.
dengan dokter/perawat.
Ketiga jenis pelayanan diatas memiliki peran yang sama penting dalam
menciptakan citra keprimaan dari seluruh rangkaian proses pelayanan.
2.3 Prinsip Pelayanan Prima
Bentuk bentuk pelayanan prima yang seharusnya diberikan kepada masyarakat
yang berjumlah puluhan/bahkan ratusan orang setiap hari oleh Rumah Sakit,
secara teknis berbeda satu sama lain. Dari sekian ribu pelayanan itu, hanya sedikit
yang terhitung sebagai pelayanan prima, karena memenuhi beberapa prinsip,
yaitu:
1.
harus ada prosedur yang berbeda dan terpisah keduanya. Pelayanan bagi
pelanggan external harus diutamakan dari pada pelanggan internal.
c.
Proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah system yang nyata, yaitu tatanan yg
memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai unit dalam organisasi Rumah Sakit.
Jika perpaduan itu cukup baik, pelanggan (pasien) tidak merasakan bahwa mereka
telah berhadapan dengan beberapa unit yang berbeda. Dari segi design
pengembangan,
setiap
pelayanan
selayaknya
memiliki
prosedur
yang
Pelayanan juga perlu dilihat sebagai sebuah system lunak (soft system),
yaitu sebuah tatanan yang mempertemukan manusia yang Satu dengan yang lain.
Pertemuan itu tentu melibatkan sentuhan-sentuhan emosi, perasaan, harapan,
keinginan, harga diri, nilai, sikap dan perilaku. Agar kita dapat merebut hati
konsumen, proses pelayanan sebagai soft system harus berjalan efektif, artinya
mampu mengungkit munculnya kebanggaan pada diri petugas dan membentuk
citra positif di mata pelanggan.
3.
a.
utusan Tuhan yang dikirimkan secara khusus ke rumah sakit kita. Kita akan
melayani mereka dengan penuh cinta kasih bila kita merasa sebagai hamba yang
dikasihiNya, tanpa merasa kita sebagai hamba yang dikasihi Allah maka mustahil
kita mampu mengasihi orang lain
b.
Pelayanan yang baik diberikan untuk semua orang tanpa memandang tingkat
ekonomi, jabatan, suku, agama atau jenis kelamin. Kita juga diharapkan tidak
pilih-pilih terhadap pelayanan yang kita lakukan. Meski pelayanan itu bukan yang
disukai tetapi kita tetap mengerjakannya dengan senang hati.
d.
Semangat memberi
Perbaikan Berkelanjutan
Konsumen juga pada hakikatnya belajar mengenali kebutuhan dirinya dari proses
pelayanan petugas Rumah Sakit. Berdasarkan catatan petugas Rumah Sakit,
semakin baik mutu pelayanan yang diberikan, kadang-kadang akan menghasilkan
konsumen yang semakin sulit untuk dipuaskan, karena tuntutannya yang semakin
tinggi dan meluas.
5.
Memberdayakan Pelanggan
Pelayanan utama
Pelayanan pendukung
Pelayanan tambahan
Jenis pelayanan yang memiliki prioritas paling rendah, yaitu yang mungkin
dibutuhkan pelanggan pada saat mereka sedang memanfaatkan pelayanan utama
atau pendukung. Pelayanan ini meliputi mushalla, kios surat kabar/majalah, kios
buah-buahan, dan sebagainya. Tanpa adanya pelayanan tambahan, pelayanan
utama/pendukung masih dapat berjalan dengan baik, namun dengan adanya
pelayanan tambahan akan menjadi nilai tambah bagi kondisi pelayanan secara
umum
2.4 Pelayanan Prima di Rumah Sakit
Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan
oleh karyawan RS untuk memenuhi/bahkan melampaui harapan pengguna jasa
rumah sakit. Dimana harapan ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap
jasa atau produk yang pernah digunakan, Informasi layanan yang diterima dari
berbagai sumber atau janji-janji dan faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari
pengguna jasa rumah sakit sendiri.
Pelayanan prima di Rumah Sakit melibatkan seluruh karyawan dari manajer
puncak sampai ke pekarya. Para profesi yang meliputi berbagai bidang kedokteran
atau kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit, yang tidak
hanya dituntut profesional akan tetapi juga diharapkan peran serta aktifnya dalam
manajemen Rumah Sakit termasuk manajemen mutu (Sunartini, 2000).
Pelayanan prima di Rumah Sakit merupakan pelayanan yang bermutu tinggi
yang diberikan pada pasien, berdasar standar kualitas tertentu untuk memenuhi
bahkan melebihi kebutuhan dan harapan pasien, sehingga tercapai kepuasan
pasien dan akan menyebabkan peningkatan kepercayaan pasien kepada Rumah
Sakit.
Unsur unsur melayani prima sebagaimana dimaksud dengan pelayanan
umum, sesuai keputusan Menpan No. 81/1993, yaitu (1). Kesederhanaan, (2).
Kejelasan dan Kepastian, (3). Keamanan, (4). Keterbukaan, (5) Efisien, (6).
Ekonomis, (7). Keadilan yang merata, (8). Ketepatan waktu.
2.5 Masalah dalam Pelayanan Prima dalam Kesehatan di Rumah Sakit
Dalam proses pelayanan prima dapat timbul suatu permasalahan. Dalam
menyelesaikan permasalahan dapat dengan menggunakan pendekatan sistem,
apakah masalah pelayanan dikarenakan adanya masalah dalam input (M1-M6),
proses pemberian pelayanan itu sendiri, output atau hasil pelayanan yang tidak
memuaskan maupun masalah dampak pelayanan yang merugikan.
Penyelesaian masalah dapat menggunakan model Siklus Problem Solving dan
dengan metode siklus PDCA yang secara garis besar adalah :
a; Identifikasi masalah dan menetapkan masalah prioritas.
b; Mencari sebab sebab masalah dan sebab masalah yang menonjol.
c; Mencari solusi dan merencanakan solusi utama (Plan).
d; Melaksanakan solusi yang tepat (Do).
e; Memeriksa hasil pelaksanaan (Check).
f;
Menjaga dengan baik apabila solusi telah selesai dan tepat untuk
meningkatkan mutu pelayanan serta membuat standar standar atau
pedoman pedoman, serta mengkomunikasikan standar standar
pelayanan yang bagus ini kepada pelanggan (Action).
Pasien yang ekspresif yaitu pasien yang mempunyai sifat tegas, terlihat
seperti pemarah karena mungkin kesal dengan sesuatu/seseorang,
Pasien Keras Kepala yaitu pasien yang tidak mudah menyatakan setuju,
berpegang teguh pada pemikirannya sendiri meskipun terkadang salah.
Pasien serba tahu yaitu pasien yang memiliki pengetahuan yang luas
mengenai pelayanan di RS, dan banyak bertanya.
Pasien yang analitis yaitu pasien yang menginginkan info sebanyakbanyaknya, mempunyai kekuatan logika dalam berpikir.
A-Ajukan solusi
o S-Selesaikan masalah dengan positif
o
diinginkan.
2; Ketetapan; pelayanan yang diberikan relevan dengan kebutuhan pasien
dan
akuntabilitas;
pelayanan
yang
diberikan
dapat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan
oleh karyawan Rumah Sakit untuk memenuhi/bahkan melampaui harapan
10
pengguna jasa rumah sakit. Pelayanan prima di Rumah Sakit melibatkan seluruh
karyawan dari manajer puncak sampai ke pekerja. Pelayanan yang diberikan pada
pasien merupakan pelayanan yang bermutu tinggi, berdasar standar kualitas
tertentu untuk memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan harapan pasien,
sehingga tercapai kepuasan pasien dan akan menyebabkan peningkatan
kepercayaan pasien kepada Rumah Sakit.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
diharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Makalah ini
perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2000), Perilaku Pelayanan Prima, Diklat Pelayanan Prima, LAN RI,
Jakarta.
Anonim, (2000), Management Kualitas Pelayanan Prima, PT Pinter Konsultama,
Jakarta.
11
12