PEMBAHASAN
Pada bab ini perawat akan membahas kesesuaian antara tinjauan teoritis
dan tinjauan kasus pada klien dengan Diabetes Mellitus di ruangan Penyakit
Dalam Lantai 6 Blok C RSUD Koja Tanjung Priok Jakarta Utara. Tinjauan kasus
merupakan permasalahan yang perawat temukan di ruangan pada tanggal 18
November 2015. Pembahasan ini dibuat dengan langkah proses keperawatan yang
dimulai dengan pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
A.
Pengkajian
Tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan ananda dalam
melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
Dari hasil pengkajian didapatkan data-data bahwa klien mengalami
Diabetes tidak terkontrol dengan kadar glukosa pada pengkajian awal 315
mg/dl. Menurut keterangan klien, dia telah menderita DM selama 1 tahun
yang lalu. Dari hasil wawancara klien didapatkan bahwa ada anggota keluarga
klien yang pernah menderita DM yaitu ibu klien sendiri.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan fisik dan wawancara juga didapatkan
bahwa kondisi fisik klien lemah, adanya bengkak pada kaki kiri dan sedikit
memerah, ditambah klien sering merasa haus sehingga banyak minum, sering
pula buang air kecil,. Gejala-gejala ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa gejala DM mencakup keletihan, poliuria, polidipsia, luka pada kulit
dengan kesembuhan yang lambat, memerah, dan bernanah.
B.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang dapat diangkat pada Tn. MB dari hasil pengkajian
adalah:
1) Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan agen injury
biologis (selulitis)
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis
osmotic
makanan
yang
disukai/dikehendaki
temasuk
kebutuhan etnik/kultural.
5. Pemeriksaan gula darah dengan finger stick.
6. Kolaborasi pemberian insulin berdasarkan status pemeriksaan terakhir
gula darah klien.
Pada hari ke-2 kelolan, tidak ditemukan adanya permasalahan baru
dan melanjutkan diagnosa yang ada.
D.
Implementasi
Pelaksanaan implementasi dapat dilakukan dengan baik, hal ini
dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara klien, keluarga klien dengan
perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan intervensi
yang telah disusun sebelumnya.
Untuk implementasi diagnosa pertama Gangguan rasa nyaman:
nyeri berhubungan dengan agen injury biologis (selulitis) adalah:
-
:36.6C
RR :24 x/mnt.
-
Memberikan terapi cairan sesuai indikasi, seperti normal salin dengan atau
tanpa dekstrosa. Hasil:
Diberikan terapi cairan NaCl 0.9% 500cc 12 tts/mnt
Evaluasi
Evaluasi yang telah dilakukan adalah evaluasi sumatif yang mana
dilakukan setiap hari setelah tindakan keperawatan dilaksanakan yang
diuraikan dalam bentuk SOAP, dari 3 diagnosa yang ditegakkan terdapat 1
diagnosa resiko yang belum terjadi yaitu Resiko perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan
dan
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. MB dengan
Diabetes Mellitus di ruang rawat penyakit dalam lantai 6 blok C maka
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan diagnosis kasus ini dapat diterima dan sesuai dengan
literatur
yang ada.
2. Faktor penyebab/risiko terjadinya DM pada Tn. MB adalah obesitas.
3. Mengatasi masalah yang ditemukan pada klien perlu direncanakan
beberapa tindakan keperawatan dengan menentukan tujuan yang
hendak dicapai sesuai dengan prioritas masalah.
4. Tidak semua klien dengan Diabetes Mellitus mengalami masalah kaki
dengan ulkus, tapi klien dapat juga mengalami gangguan lain.
5. Implementasi dalam hal ini menerapkan rencana tindakan yang nyata
pada klien sesuai dengan perencanaan yang disusun. Hubungan perawat
dengan klien yang terbuka terutama dalam mengadakan kontrak kerja
tindakan selama melakukan atau melaksanakan pekerjaan sehingga
memudahkan
perawat
untuk
mengadakan
pendekatan
untuk
Saran
1. Pada pengkajian diharapkan perawat melakukan pengkajian secara
menyeluruh agar dapat menegakkan diagnosa secara tepat dan benar,
sehingga diharapkan dalam penegakan intervensi sesuai dengan kondisi
klien yang sebenarnya.
2. Bagi perawat evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan dan
diharapkan
DAFTAR PUSTAKA