Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Unsur Rb dalam bahasa latin adalah Rubidius yang artinya Merah
Menyala. Rubidium di temukan oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhof
pada tahun 1861 di dalam mineral Lepidolite dengan menggunakan
Spektroskop. Ketika Bunsen dan Kirchof memeriksa sampel mereka petalite,
mereka menemukan dua garis spektrum merah jauh ke dalam bagian merah
spektrum. Mereka menamai Rubidium, elemen baru mereka setelah Rubidus
bahasa Latin yang berarti 'Merah Terdalam'.
Kirchhof dan Bunsen memproses 150 kg lepidolite yang mengandung
hanya 0,24% rubidium oksida (Rb2O). Kedua kalium dan rubidium bentuk
garam larut dengan asam kloroplatinat, namun garam-garam ini
menunjukkan sedikit perbedaan kelarutan dalam air panas. Oleh karena itu,
rubidium hexachloroplatinate menjadi kurang larut (Rb 2PtCl6) yang di peroleh
dengan kristalisasi fraksional. Setelah pengurangan hexachloroplatinate
dengan hidrogen, proses ini menghasilkan 0,51 gram rubidium klorida untuk
studi lebih lanjut. Isolasi skala besar pertama cesium dan senyawa rubidium,
di lakukan dari 44.000 liter air mineral yang di hasilkan oleh Bunsen dan
Kirchhof, selain 7,3 gram cesium klorida, juga 9,2 gram rubidium klorida.
Rubidium adalah elemen kedua, tak lama setelah di temukan cesium, melalui
alat spektroskopis, yang di temukan dalam waktu satu tahun oleh Bunsen
dan Kirchhof.
BAB II PEMBAHASAN
i. KEBERADAAN DI ALAM
Rubidium mempunyai titik leleh rendah, mudah menguap dan sukar di
buat melalui elektrolisis. Rubidium di peroleh dalam bentuk uap yang di buat
pada suhu tinggi. Unsur ini terdapat dalam mineral fosfat trifilit. Unsur ini
ternyata di temukan lebih banyak dari yang di perkirakan beberapa tahun
lalu.
.
Sekarang ini, Rubidium di anggap sebagai elemen ke 16 yang paling
banyak di temukan di kerak bumi lebih kurang sebanyak seng dan lebih
banyak dari tembaga. Rubidium ada di Pollucite, Leucite, dan Zinnwaldite
yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Rubidium di temukan
di Lepidolite sebanyak 1.5% dan di produksi secara komersil dari bahan ini.
Mineral-mineral kalium seperti yang di temukan pada danau Searles,
California dan Kalium Klorida yang di ambil dari air asin di Michigan juga

mengandung Rubidium dan sukses di produksi secara komersil. Elemen ini


juga di temukan bersamaan dengan Cesium di dalam Depositpollucite di
danau Bernic, Manitoba.
ii. SIFAT FISIKA

SIFAT FISIKA
Rubidium (Rb)
Kondisi
Padat
Densitas cairan pada titik didih 1,46
(gr/cm3)
Titik didih 00 C
688
0
Titik leleh 0 C
39,33
Energi ionisasi (Kj/mol)
403
Jari-jari ion
1,48
Konfigurasi elektron
2.8.18.8.1
Keelektronegatifan
0,8
3
Kerapatan (gr/cm )
1,532
Kalor peleburan (Kj/mol)
2,19
Kalor penguapan (Kj/mol)
75,77

iii. SIFAT KIMIA


Sangat reaktif
Dapat membentuk senyawa basa kuat
Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga mudah
mengalami oksidasi
Membentuk kation dengan muatan +1
Bila di bakar akan mengubah warna lain, sifat ini yang dapat di jadikan cara
kualitatif logam alkali (di kenal dengan tes warna nyala)
Dapat membentuk cair pada suhu ruangan
Merupakan logam alkali yang halus
Yang paling elektropositif
Mudah terbakar di udara dan bereaksi keras di air
Membakar hidrogen yang terlepas
Dapat membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan
emas, cesium dan kalium

Membuat lidah api berwarna ungu

Fransium

Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di
Paris. Unsur ini merupakan unsur terakhir yang ditemukan di alam bukan buatan. Fransium
secara kimiawi memiliki sifat mirip Cesium, dan merupakan unsur terberat dalam golongan
alkali.
Fransium sangat langka keberadaannya di alam bebas. Walau fransium secara alami dapat
ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya
kurang dari satu ons. Jumlah terbesar yang pernah dikumpulkan sekitar 10.000 atom (dari
fransium-210) diciptakan pada ultracold Stony-Brook pada tahun 1997. Fransium juga bisa
dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton.
Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di
tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Ini satu-satunya isotop fransium yang
muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik unsurunsur ini diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini Fransium belum pernah
dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi.
Sifatnya yang tidak stabil dan sangat langka di alam, tidak ada aplikasi komersial untuk
Fransium. Fransium telah digunakan untuk tujun penelitian dalam bidang biologi dan struktur
atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk brebagai jenis kanker juga telah
dieksplorasi.

CESIUM

Cesium ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan Kirchohoff pada tahun 1860
dalam air mineral dari Durkheim. Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite,
pollucte (silikat aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai