PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transpotasi adalah tindakan atau kegiatan mengangkut atau memindahan
muatan (barang atau orang) dari suatu tempat ke tempat lain (Adisasmita,2011).
Beberapa manfaat transportasi antaralain manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan
manfaat politik. Manfaat ekonomi transport adalah penggunaan transportasi untuk
bekerja, berdagang, atau kegiatan lainnya yang dapat membantu meningkatkan
perekonomia.
Kota Surakarta merupakan salah kota besar yang memiliki daya tarik dari segi
kebudayaan. Untuk menunjang daya tarik ituKota Surakarta sendiri memiliki
program wisata transportasi untuk mengundang wisatawan ke kota tersebut. Moda
yang dipilih dalam wisata transportasi tersebut adalah bus tingkat dua dan railbus
yang masih jarang ditemui di Kota-Kota lainnya. Pemilihan moda tersebut saat tepat
digunakan di kota yang memiliki kebudayaan yang menarik seperti Kota Surakarta.
Kota Surakarta sudah memilihrailbusyang kondisinya sudah tidak terpakai
lagi. Hal ini dikarenakan perusahaan yang mengelola railbus tersebut mengalami
kerugian, dan beberapa rel yang dilalui mengalami kerusakan. Selain hal itu, belum
adanya sinkronisasi antara peraturan pemerintah dengan perusahaan pengelola. Oleh
karena itu, perlu diadakan moda trem.Penggunaan tremdi Kota Surakarta dapat
menunjang daya tarik kota tersebut. Peggunaan trem dapat diletakan di pusat-pusat
yang menunjukkan Kota Surakarta sebagai Kota Budaya.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penggunaan trem di Kota
Surakarta perlu diadakan perencanaan yang lebih matang. Perencaan ini tidak terlepas
dari masterplan transportasi dan RDTR Kota Surakarta. Dengan perencaan yang lebih
matang, diharapkan penggunaan trem di Kota Surakarta dapat lebih dimanfaatkan
oleh masyarakat. Selain untuk mempermudah perpindahan, juga dapat menjadi daya
tarik bagi Kota Surakarta sendiri.Trem dapat dimanfaatkan sebagai alat transportasi
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
I-1
yang menunjang bagian pariwisata dari Kota Surakarta. Penggunaan trem di lokasi
yang mencerminkan kbudayaan Kota Surakarta salah satunya di sekitar Keraton
Surakarta merupakan ide yang dapat diterapkan dalam pengembangan transportasi di
Kota Surakarta, dan juga dapat menunjang wisata transportasi yang telah ada di kota
tersebut.
Agar perencanaan trem yang akan direncanakan perlu diadakan penelitian
untuk menentukan perencanaan trem yang baik. Hal yang perlu diteliti pertama
adalah bangkitan dan tarikan pada zona-zona yang tersebar di pusat dan sub pusat
kegiatan di Kota Surakarta. Setelah menentukan bangkitan dan tarikan, selanjutnya
perlu meneliti sebaran pergerakan masyarakat di zona-zona yang telah ditentukan.
Setalah diketahui, selanjutnya dilakukan penelitiaan unuk menentukan penduduk
yang memilih menggunakan moda. Dengan demikan, dapat diteliti rute trem di Kota
Surakarta.
1.2
Identifikasi Masalah
Persoalan yang timbul dalam penggunaan railbus di Kota Surakartaadalah
sudah tidak beroperasinya moda tersebut, meski baru sejak 26 Juli 2011. Mulai
terbengkalainya penggunaan moda ini dikarenakan beberapa alasan, antara lain
kurang tersosialisasinya pengandaan moda ini kepada masyarakat sehingga tidak
banyak masyarakat yang menggunakan moda tersebut, selain itu harga untuk
mengunakan railbus terbilang lebih mahal dibandingkan dengan moda lain yang
memiliki kecepatan lebih dan dapat mengantar penumpang dengan waktu yang lebih
efisien. Namun yang paling utama adalah belum ada sinkronisasi antara peraturan
pemerintah terhadap penggunaan railbus di Kota Surakarta.
Hal lain yang menyebabkan penggunaan railbus di Kota Surakarta tidak lagi
berjalan adalah adanya beberapa rel dan generator yang mengalami kerusakan
sehingga perlu diadakan perbaikan terlebih dahulu. Selain itu, disebutkan bahwa
perusahaan transportasi yang mengelola railbus di Kota Surakartayaitu PT. INKA
mengalami kerugian sehingga tidak lagi dapat mengoperasikan moda tersebut.
I-2
Namun isu lain mengatakan bahwa setelah perbaikan rel yang rusak di Kelurahan
Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon railbus ini akan beroperasi kembali.
Pada saat ini, telah terdapat rel kereta yang dapat digunakan sebagai jalur
railbusnamun masih dimanfaatkan sebagai jalur untuk kereta uap yang masih
digunakan setiap hari minggu untuk rekreasi menikmati kereta uap.Rel kereta yang
digunakan sebidang dengan jalan yang terdapat di Kota Solo, berbeda dengan kereta
api yang biasa digunakan masyarakat pada hari-hari biasanya. Sehingga perlu
diadakan penelitian untuk menempatkan moda trem di Kota Surakarta.
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah;
1. Mengidentifkasi pusat dan sub pusat kegiatan yang dilayani trem di Kota
Surakarta
2. Menentukan bangkitan dan tarikan pada zona yang tersebar di pusat sub pusat
yang dilayani trem di Kota Surakarta
3. Menentukan sebaran pergerakan pada zona yang tersebar di pusat sub pusat
yang dilayani trem di Kota Surakarta
4. Menentukan potensi jumlah penumpang yang menggunakan moda trem di
Kota Surakarta
5. Menetukan pemilihan rute trem di Kota Surakarta
6. Menentukan rencana operasional dan pembiayaan perencanaan trem di Kota
Surakarta.
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1
I-3
Sebelah Utara
: Kabupaten boyolali
Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Sealatan
: Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Barat
: Kabupaten Sukoharjo
I-4
I-5
1.4.2
Januari.
1.4.3
dalam laporan ini adalah sebagai berikut, untuk menentukan step pertama yaitu
bangkitan dan tarikan menggunakan analisis regresi linier berganda. Step kedua,
sebaran pergerakan, menggunakan matriks asal tujuan dengan model gravity. Untuk
step ketiga, pemilihan moda menggunakan logit multinomial. Dan step keempat
pemilihan rute yang efektif dan step efisien menggunakan model all or nothing.
Metode analisis regresi linier adalah metode yang digunakan untuk
mempelajari hubungan permasalahan yang diteliti dengan membentuk hubungan
antara variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). Matriks asal tujuan
dengan model gravity adalah model analogi yang mengasumsikan pola pergerakan di
masa datang dapat diproyeksikan dengan nilai tingkat pertumbuhan zona. Untuk
pemilihan moda digunakan model logit multinomial yang dapat mengukur daya tarik
setiap pilihan yang telah diberikan kepada responden. Step terakhir, pemilihan rute,
menggunakan metode all or nothingyaitu metode yang mengasumsikan bahwa
seseorang akan memilih rute berdasarkan rute yang terpendek dan meminimumkan
hambatan transportasi.
Rute alternatif trem yang ada di Kota Surakarta terdapat tiga rute. Rute
pertama adalah rute yang melewati Jalan Brigjen Slamet Riyadi Jalan Jenderal
Sudirman Jalan Urip Sumoharjo Jalan Sutarto Jalan Sutami. Alternatif rute
kedua melewati Jalan Brigjen Slamet Riyadi Jalan Bayangkara Jalan Veteran
Jalan Kapten Mulyadi Jalan Brigjen Slamet Riyadi. Alternative ketiga melewati
Jalan Brigjen Slamet Riyadi Jalan Jenderal Sudirman Jalan Urip Sumoharjo
Jalan Sutarto Jalan Sutami Jalan Juanda.
I-6
I-7
1.5
Sistematika Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan, ruang lingkup wilayah, ruang lingkup waktu,
dan sistematika pembahasan dalam penyusunan laporan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang digunakan dalam proses penyusunan
dan analisis laporan studi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Berisi tentang metode pengumpulan data, metode analisis,
kerangka pembahasan dan desain survei yang digunakan dalam
penyusunan laporan studi.
BAB IV
BAB V
I-8