bergabungnya dua atau lebih molekul dengan ikatan kovalen. Metode cross linking dilakukan
dengan mengganti gugus OH dengan gugus eter, ester, atau fosfat. Cross linking
menguatkan ikatan hidrogen dalam granula dengan ikatan kimia yang berperan sebagai
jembatan diantara molekul molekul. Menguatnya ikatan hidrogen dikarenakan
dilakukannya penambahan cross linking agent pada suspensi pati. Beberapa dari cross linking
agent antara lain : epichlorohydrin, adipicacid anhydride, vinylacetate, STTP, dan
monosodium fosfat.
Metode Cross linking biasanya diterapkan dalam modifikasi pati. Karakteristik dari
pati cross linking adalah suhu gelatinasi pati menjadi meningkat, pati tahan pada Ph rendah
dan pengadukan. Metode cross linking bertujuan menghasilkan pati yang tahan tekanan
mekanis, tahan asam dan mencegah penurunan viskositas pati selama pemasakan. Cross
linking dipakai apabila dibutuhkan pati dengan viskositas tinggi atau pati dengan ketahanan
geser yang baik seperti dalam pembuatan pasta dengan pemasakan secara terus menerus dan
pemasakan cepat pada injeksi uap. Sebagai hasilnya, ketika pati cross linked dipanaskan air,
granula granula nya akan mengembang sehingga ikatan hindrogennya akan melemah. Pada
modifikasi pati metode cross linking, salah satu pereaksi yang digunakan adalah
STPP( Sodium Tri Poli Phosphat).
Dengan demikian, Cross linking digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk