Kelas : 7.5
Restoran di
Pinggir Sungai
Matahari yang bersinar terang, mewarnai pagi
ku kembali. Rumah dipinggir sungai ternama di
kota seperti memberi kedamaian tersendiri bagi
penghuninya. Aku mliat sebuah kapal melintas,
melewati sebuah gedung besar tua di kota itu.
Gedung itu adalah sebuah pabrik gula ternama
di daerah Alaska, tempatku. Pemiliknya meniggal
dan pabriknya ditutup.
Angin yang bersehembus menerbangkan kain
jendela kamar mengusap tubuhku. Aku pun
terbangun, aku melihat ayah menungguku di
bangku taman, suasana rumahku terlihat begitu
sejk meuk. Ayah terlihat seperti memegang
sesuatu. Dengan langkah setengah tersadar, aku
berjalan menuruni tangga. Rumahku kosong,
hanya ada ayah. Aku langsung berlalri
menghambur ke pelukan ayah,rasanya sama
seperti pertama kali aku memeluknya. Ayah
menunjukkan sebuah foto gedung yang penuh
poster
-TAMAT-