Anda di halaman 1dari 2

Jawaban Pertanyaan tentang Patofisiologi Hemoroid

1. Apa pengaruh kehamilan terhadap hemoroid?


Pada ibu hamil, rahim yang berisi janin akan meningkatkan tekanan di daerah abdomen
atau perut. Tekanan dari fetus pada abdomen dan perubahan hormonal menyebabkan pembuluh
hemoroid membesar, hormon-hormon yang berpengaruh tersebut adalah:

Esterogen: esterogen dapat membuat pembuluh darah melebar. Pelebaran pembuluh di


sekitar anus itu akan ditutup selaput lendir, kulit, jaringan ikat, atau otot-otot polos yang

lama kelamaan membengkak sehingga menimbulkan tonjolan.


Progesteron: hormon ini menyebabkan kontraksi pada usus menjadi lemah sehingga ibu
hamil menjadi sering sembelit yang merupakan salah satu faktor pendukung penyebab
hemoroid. Hormon ini menyebabkan tingkat osmolaritas saluran pencernaan meningkat
sehingga kebanyakan air pada feses terserap. Akibatnya feses menjadi keras, hal ini jug

adapat memicu hemoroid.


Relaksin: hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran. Sekresi hormon ini menyebabkan dilatasi vena
ekstremitas dan anus.
Hemoroid pada ibu hamil umumnya terjadi ketika usia kehamilan memasuki fase

trisemester kedua, yaitu 12-24 minggu karena rahim sudah mulai membesar sehingga tekanan
menjadi sangat tinggi, selain itu produksi hormon-hormon yang berpengaruh tersebut juga
semakin meningkat. Hemoroid pada ibu hamil akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan
karena hormon pada ibu hamil akan menjadi kembali stabil.

2. Mengapa orang obesitas dapat menderita hemoroid?

Seseorang dengan badan gemuk atau obesitas akan mengalami tekanan besar pada tubuh
bagian bawah, lemak pada perut menekan sampai ke bagian anus hingga bagian vena rektum.
Hal ini memicu pelebaran pembuluh darah yang kemudian menyebabkan terjadinya hemoroid.

Anda mungkin juga menyukai