1 July 2012
Tok.. Tok..
Rikaa, bangun!!
.....
Rikaaa, ayo cepat bangun!! pelan-pelan suara mama merangkak masuk ke
dalam lubang telingaku, menabrak gendang telingaku membuat si saraf-saraf
bergerak membawa suara mama ke otak. BUM! Aku terbangun.
Hoaaaaahm (buset dah, nguap gede banget, hhe)
Tok.. Tok..
Rikaaaa!! Bangun!!
Iyaaaa mama!
Ceklek..
Ayo bangun, katanya dijemput jam 5. Ini udah setengah lima.ayo cepetan sholat
dulu terus siap-siap. Jangan sampe yang jemput ntar nunggu lama
Sekali lagi suara mama masih merangkak kalau masuk ke lubang telinga.
Maklum, baru bangun jadi setengah arwah itu masih melayang-layang belum
mau nyatu ama jasad. Ketagihan di alam mimpi kayaknya.
Ayo cepetan, Nak!
He-em.. he-em, ma
Dibangunin itu temen-temennya!
iyaa
Dan mama pun berpaling.
Aku (yang alhamdulillah nyawanya udah balik ke jasad semua, takut ketangkap
malaikat atau jin kali ya -_-), langsung jalan ke kamar mandi. Cuci muka, sikat
gigi, wudhu, sholat, bangunin temen-temen, suruh temen-temen sholat, mandi,
ganti baju, daaaan siap!
Aku siap!! Temen-temenku juga siap!!
Ada Nina sama Aida. Sebenarnya, liburan ini yang ikutan ke rumahku ada Tansa
sama Rindanya juga, tapi nggak tau entah kenapa mereka balik ke kampus
(ealah sok banget kampus, haha) duluan. Kangen asrama, mungkin.
Yap, hari ini kita mau ke saronde!! (back sound : yeeeeey!! (*)(^^)
--> *garing). Jadi, teman aku di zaman unyu-unyu merah putih yang sekarang
ketemu lagi di putih abu-abu (kayak sinetron aja -_-), si Nanda Khairunnisa Jusuf
itu terpilih jadi The Princess of Language di sekolah. Dan, sebagai teman yang
baik, kita malakin (teman baik kok malakin, perlu dipertanyakan!) dia, minta
diajakin ke saronde. Karena kebetulan, papanya dia kerja di daerah sana. So,
sebagai teman yang tak bisa melakukan apa-apa (melas banget kayaknya, tapi
semoga Nanda ikhlas ^^), dan papanya juga setuju, kita diajak ke saronde!!
Sekitar jam 6 kita masih di dalam kamar, di rumah. Belum juga datang si
penjemput,yaa si Nanda itu. Padahal janjinya jam 5, dan kita yang di rumahku
udah siap bahkan kita pun udah sarapan. Galau dah jadinya () Berkali-kali
sms, berkali-kali liat hape nungguin balesan sms, di miskol nggak diangkat, dan
berbagai cara sudah dicoba tapi tetap tak ada respon darinya.
Nggak dibales sama Nanda, coba ke Ulfah. Nggak dibales juga. Aduh, mana nih
si Princess kok nggak dateng-dateng ya?
Pip! Ada sms (bukan pip sih sebenernya, tapi lupa waktu itu pake nada apa
smsnya, jadi pip aja, hhe). Dari Yuni. Yaah, kirain dari Nanda. Tapi nggak apa
sih, dia juga mau ikut, mungkin Nanda sms dia.
So berangkat ngoni?? (kalian udah berangkat?)
Aduh, kayaknya Nanda belum ngubungin dia juga deh -_Belum uti, Nanda tidak sms? Sending...
Tidak ada. Kita pigi pa nga pe rumah jo aa, biar Nanda sekalian ba jemput..
(nggak ada. Aku ke rumahmu aja ya, biar Nanda sekalian jemputnya)
Oh, iyo jo sini, so siap olo torang.. (oh iya, kesini aja, kita juga udah siap)
Okesip!
Sambil nunggu Yuni, aku, Nina, Ai galau lagi. Ada untungnya juga sih, si nanda
telat jemput. Soalnya handycam yang mau di bawa lupa di-charge semalam, jadi
sambil nunggu Nanda, sambil nunggu Yuni, sambil nunggu yang lain,
handycamnya dikasih sarapan dlu, hhe.
Tetot! Bunyi klakson mobil (bukan begitu juga sih bunyinya, yah pokoknya bunyi
klakson dah). Eh, si Yuni udah nyampe. Emang nggak terlalu jauh sih rumahku
sama rumah Yuni.
(sambil sok malu-malu begitu deh)
Assalamualaikum sok banget kalem lagaknya Yuni (eheheh ^^). Boleh masuk
ini? (garing banget kan, nanya begituan?)
Ya ampun, garing! Ndak, ndak boleh masuk!
Ih ala, so mo pulang ulang kita ah (Ih, mau pulang lagi aja ah)
Aih, masuk jo! (masuk aja)
"Nah, daripada galau begini, foto-foto aja, yuk! Ya Yuni, ya?" ada usul dari
seseorang dari aku, Nina, Aida, dan Afra.
"Oh, iyoiyo! Boleh-boleh. Ayu yuk, di sawah situ aja!"
Dan kaki-kaki kita pun melangkah riang ke sawah di dekat situ. Daripada
menggalau kan, lebih baik bernarsis (nggak tau siapa yang bikin hukum ini).
Hamparan padi yang mulai menguning, ditambah sinar matahari jam 6 yang
hangat, dikali langit pagi biru cerah dengan awan-awan cantik dan kawanan
burung yang mulai mencari makan, sama dengan background buat foto yang
sangaaaaaaat indah <--lebay. Tapi beneran indah kok, subhanallah. Sangat cocok
untuk menghilangkan rasa galau. Anda tertarik? Silahkan coba sendiri. Hubung
08xxxxxxxxxx (maaf menggaring ^^v).
Sekitar jam 8 sang jemputan yang ditunggu-tunggu pun baru datang
(bayangkan, dari jam 5 ke jam 8 ngaretnya -,-). Ada Nanda sendiri, adiknya
Nanda ; Nadya, papanya Nanda, Ulfah, dan Icha. Jadilah kita ke Saronde ber-10
termasuk papa Nanda dan Nadya.
Perjalanan ke saronde meliuk-liuk. Kayak jalanan di puncak tuh. Banyak bukit,
pohon-pohon unik, kebun jagung di atas gunung, ada sungai tapi nggak ada
airnya (nah lo, masa nggak ada airnya?). Ada juga nih, pohon pepaya, tanpa
cabang dan daunnya cuma ada di pucuk atas. nggak tau nanti kalo tumbuh
buahnya muncul dari mana. Hhe,
Eh, musik dong! Musik.. musik! yah, sebagaimana yang kita ketahui Nanda itu
suka nyanyi dan suka musik. Mungkin motto-nya music is my life atau apalah
semacam itu yang jelas, dia sangat amat suka dunia musik.
Ada yang bawa MP3?
Aku bawa katanya Ulfah. Tapi vierra semua isinya
Yaudahlah, nggak pa-pa. Yang penting ada hiburan
Seperti yang Ulfah bilang tadi, memang isi MP3-nya lagu vierra semua.
Beralbum-album Vierra-nya. Dari yang jadul sampe yang paling baru ada.
Di balik sebuah mimpi
Ada sebuah harapan
Ada sebuah kisah yang tersimpan
Berjuang untuk hidup
Berjuang untuk jiwa
Berjuang untuk sahabat sejati
Dan aku ingin terus bermimpi
Dan ingin mewujudkannya
Bila harus ku berlari
Bila harus ku terjatuh
Bila nanti ku terluka
Ku tak akan meminta
Di sinilah ku berdiri
Di sinilah ku bertahan
Aku tak akan berpaling
Karna ku bisa dan ku akan terbang
Fly away, fly away
Searching for the brightest light
Fly away, fly away
Searching for the brightest light
Aduuh, jadi inget pensi pertama, Chibel sama Afifah nyanyi lagu itu buat
pembukaan pensi. Sayangnya Fifah sama Chibel nggak ikut di perjalanan kita ini,
kan mungkin bakal lebih seru.
Separuh perjalanan berlalu, kita brenti sebentar di tugu yang ada tulisan
Gorontalo Utara. Alhamdulillah, sudah sampai sini, perjalanan kita sebentar
lagi berakhir. Kebetulan Nadya pengen buang air dulu. Kita yang nggak pengen
buang air malah foto-foto di tugu deh, dengan papa Nanda sebagai fotografer
(astagfirullah, orang tua disuruh jadi tukang foto x_X). Nah, dari tugu itu,
kelihatan laut dari jauh. Baguuuuuuuus banget. Kata papa Nanda, laut itu yang
nanti akan jadi tempat pemberhentian kita. Aduh, makin kebelet nyampe di
Saronde!
Okeh, perjalanan dilanjutkan! Lagi-lagi terpesona dengan pemandangannya.
Sekarang lebih banyak sawah hijau kekuningan karena tertimpa sinar matahari.
Tapi bukit-bukit tetap ada dan jalanannya masih meliuk-liuk. Dipenuhi
pepohonan rimbun. Bahkan saking rimbunnya, tidak tertembus sinar matahari.
Keren deh pokoknya!
Sekitaran setengah sepuluh pagi, kita sampai di pelabuhan anggrek. Perjalanan
darat kita berakhir disini. Dari pelabuhan sini, kita nyebrang pake perahu ke
saronde. Ada banyak perahu besar kecil berjejer disini. Ada tuh yang tulisannya
taxi saronde, taxi khusus ke saronde. Hhe,,
Perjalanan dari pelabuhan ke saronde kurang lebih 20 menit. Wuihhh,
pemandangan yang cantik nggak bosan-bosan memenuhi penglihatan. Sejauh
mata memandang lautan luas, biru jernih dengan background bukit-bukit hijau
dan awan-awan putih. Dari jauh kelihatan pulau-pulau. Ada yang besar, ada yang
lumayan besar, ada yang kecil, sama yang lumayan kecil. Yaa, banyak deh. Ulfah
sama Aida sibuk berharap ngeliat lumba-lumba tiba-tiba muncul. Dari tadi
kepalanya nggak berhenti liat ke kiri kanan depan belakang, kali aja ada lumbalumba nongol. Tapi aku pikir, emang ada ya? Entahlah..
Semakin dekat ke Saronde, lautnya makin bagus. Ada 3 kombinasi warna biru ;
biru tua, tosca, sama biru muda. Nggak tau apa yang melukis gradasi warna itu.
Pokoknya, subhanallah!
Eh! Bintang laut!! tiba-tiba Ulfah teriak.
Mana? Mana? Mana?
Mana?
Mana?
Semuanya mau lihat bintang laut juga.
Tadi ada disitu, udah lewat yaaah, penonton kecewa.
Nanti ada banyak kok, bintang lautnya bapak-bapak yang mengemudi perahu
osam (osam = nimbrung).
Iya Pak? Baner?
Iya nanti disana banyak bintang lautnya
Uhuuyy! Asyiiik!! *\(^0^)/* (<-- masa kecil kurang bahagia, belum pernah liat
bintang laut -_-)
Hup! Loncat dari perahu dan kaki-kakiku langsung menginjak pasir lembut pantai
saronde.. Huiii.. Langsung deh, hal pertama yang dilakukan pas turun dari
perahu apa lagi kalau bukan foto-foto (yah maklumi sajalah -,-). Macam-macam
gaya nggak puas-puas. Tapi akhirnya berhenti juga karena harus nyimpan tas
dan barang bawaan lain di cottage. Dan, pemandangan di Saronde bukan cuma
di sudut itu, masih banyak sudut yang lain. So,, lets go around!!!
Kita istirahat sebentar, minum air dan makan makanan kecil. Habis itu, langsung
lari ke pantai, menyapa pasir-pasir halusnya Saronde yang lebih enak dipijak
tanpa alas kaki. Gerombolan karang hitam menarik perhatian kita-kita
mendatangi dia. Waw! Nice! Cool! Karang-karang besar berjejer panjang, lembut
menyentuh air laut. Sejauh mata memandang, nggak bisa berhenti bilang waw
dan waw karena memang benar-benar waw.
Nanda udah ngibrit ke lautnya. Nadya malah di cottage, tiduran. Dia nggak
terlalu suka suasana pantai, kayaknya sih (sok tau!). yang lain? Masih bermain di
atas karang, foto-foto! Mumpung ada kamera baru ^^
Woooyy!! Siniii!! Nanda teriak dari jauh.
Tunguuuu!! Bentar lagiiii!!!
Cepetaaaaann!! Disini banyak bintang laut!!
Manaaa??
Siniiiiii!!!
Dikasih tau ada bintang laut, baru dah pada lari ke tempat Nanda. Dan memang
benar! Bintang lautnya bertebaran disitu. Lucu! Warnanya orange dan ada bintilbintilnya warna hitam. Tangan-tangan kita langsung mencelupkan diri ke dalam
air, mencoba menyentuh keluarganya Patrick. Foto-foto lagi, hha (nggak bosanbosan nih foto-foto -,-)
Eh, susun jadi metamorf, yuk!
Ah ya! Ayoayo!
Nggak kepanjangan kalau metamorf? Bintang lautnya cukup nggak?
Iyo. Te cukup depe bintang laut kalo metamorf. Susun jadi lima belas jo!
Angkatan lima belas toh (Iya, bintang lautnya nggak nyukup kalau metamorf.
Susun jadi lima belas aja)
Sawwa! (sawwa = menyatakan setuju)