Siapakah pemimpin itu sebenarnya? Apa makna dari kata pemimpin itu? Apakah
sekedar seseorang yang bisa mempengaruhi orang lain? Apakah hanya sebatas
bisa mengajak orang lain untuk menuruti permintaannya?
Pada hakikatnya, setiap manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Setiap orang
adalah pemimpin bagi dirinya masing-masing. Artinya, setiap diri harus bisa
memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Seseorang harus bisa
memimpin dirinya untuk bisa mengatur waktunya, memilah kegiatan yang bisa ia
lakukan, dan sebagainya.
Menurut Presiden Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Saudara Muhammad Ali Zainal Abidin, pemimpin adalah orang yang bisa memberi
teladan kepada orang lain. Teladan berupa sikap, perbuatan, dan cara berpikir.
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki moral, yang dengan moral itu dia bisa
menjadi teladan yang baik bagi pengikutnya. Sementara itu, menurut Prof. dr. Yati
Soenarto, pemimpin yang baik adalah seseorang yang mengakui kekurangan dan
memahami kelebihan serta membangun hubungan dengan saling memahami dan
menghormati.
Prof. dr. Ali Gufron Mukti, MSc, Ph.D mengatakan, karakteristik pemimpin yang baik
antara lain : bersifat jujur, amanah, menjadi contoh bagi orang lain, berpikir ke
depan, memihak yang miskin atau orang-orang kecil, menyampaikan kebenaran,
menginspirasi orang lain, bertanggung jawab, percaya diri, berpikir dan berbuat halhal positif, mampu mendelegasikan tugas, dan mampu mengendalikan keadaan.
Sifat jujur dan amanah tentu penting untuk dimiliki seorang pemimpin. Ia harus
jujur dalam menjalani tugasnya, jujur kepada anggota atau pengikutnya, jujur
dalam segala hal agar tidak ada kesalahpahaman. Ia pun harus amanah karena ia
telah diberi kepercayaan oleh anggota atau pengikutnya untuk memimpin mereka
dan ia tidak boleh merusak kepercayaan tersebut dengan mengkhianati mereka.
Pemimpin juga harus bisa menjadi contoh bagi orang lain dan berpikir ke depan.
Pemimpin yang baik tentu akan memberi contoh yang baik bagi anggota atau
pengikutnya. Ia pun harus berpikir ke depan, maksudnya ia harus memiliki visi yang
harus ia tuju dan bekerja keras untuk mencapai serta menuntaskan visi itu.
Pemimpin memihak orang miskin atau orang-orang kecil, terutama pemimpin dalam
bidang kesehatan. Contohnya, ada yang bilang bahwa orang miskin dilarang sakit.
Pemimpin dalam bidang medis harusnya tidak akan membiarkan pernyataan
tersebut terbukti kebenarannya. Pemimpin tentunya akan memihak kepada orangorang kecil yang kurang mampu agar mereka pun mendapatkan hak mereka berupa
jaminan kesehatan atau pengobatan serta perawatan yang intensif ketika mereka
terserang penyakit.