Kelompok 8A
Hafizha M Putri
240210120037
Niken A Malfian
240210120039
Ajeng Yuriandani
240210120040
Magdalena Hasian
240210120041
Felixius Munaba
240210120061
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2014
I.
Tujuan
Mengetahui jumlah mikroba yang terdapat dalam udara dan suatu ruangan
II. Teori Dasar
Uji sanitasi lingkungan merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengamati tingkat pertumbuhan dan jenis mikroba yang ada di lingkungan dan
sekitarnya. Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan beberapa sampel
yaitu mikroba yang di ambil pada udara bebas di dalam laboratorium, di luar
laboratorium. Percobaan kedua dilakukan pada sanitasi ruangan dengan
menggunakan media meja atau lantai dengan berbagai perlakuan.
Udara tidak mengandung mikroorganisme secara alami, tetapi kontaminasi
dari lingkungan
sekitarnya
mengakibatkan
udara mengandung
berbagai
mikroorganisme, misalnya dari debu, air, proses aerasi, dari penderita saluran
infeksi dan lain-lain. Mikroorganisme yang terdapat diudara biasanya melekat
pada bahan padat mikro misalnya debu atau terdapat didalam droplet / tetesan air.
Jika didalam suatu ruangan banyak terdapat debu dan cair, maka mikroba yang
ditemukan didalamnya juga bermacam- macam termasuk bakteri, kapang ataupun
khamir .
Mikroorganisme udara didalam ruang pengolahan, dapat diuji secara
kuantitatif menggunakan agar cawan yang dibiarkan terbuka selama beberapa
waktu tertentu didalam ruangan tersebut atau dikenal dengan Metoda Cawan
Terbuka. Jenis mikroorganisme yang sering terdapat diudara pada umumnya
bakteri batang pembentuk spora baik yang bersipat aerobik maupun anaerobik,
bakteri koki, bakteri gram negatif, kapang dan khamir.
Udara mengandung campuran gas-gas yang sebagian besar terdiri dari
Nitrogen (N2) 23%, Oksigen (O2) 21%, dan gas lainnya 1%. Walaupun udara
bukan medium yang baik untuk mikroba tetapi mikroba selalu terdapat di udara.
Adanya mikroba disebabkan karena pengotoran udara oleh manusia, hewan, zatzat organik dan debu. Jenis-jenis mikroba yang terdapat di udara terutama jenis
Bacillus subtilis dapat membentuk spora yang tahan dalam keadaan kering
(Pelczar, 1986).
Banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen yang ditularkan
melalui udara, misalnya bakteri penyebab tuberculosis (TBC) dan virus flu yang
dapat ditularkan melalui udara pernapasan. Beberapa cara yang digunakan untuk
membersihkan udara yaitu:
1. Menyiram
tanah
dengan
air
sehingga
mengurangi
debu
yang
berterbangan.
2. Menyemprot udara dengan desinfektan sehingga udara berkurang
mikrobanya
3. Dengan menggunakan radiasi sinar ultraviolet.
Hal yang penting pada ruangan yang diperhatikan adalah lantai, dinding, dan
langit-langit. Lantai yang licin dan dikonstruksi dengan tepat, mudah dibersihkan.
Lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit untuk dibersihkan. Lantai yang
terkena limbah cairan misalnya dari alat pemasakan dan tidak ditiriskan dengan
baik dapat menjadi tempat penyediaan makanan bagi bakteri dan serangga.
Dinding
dan
langit-lngit
yang
kasar
dapat
membawa
bakteri
seperti
Gambar
NA
Jumla
h
Koloni
Densitas
(NA)
Gambar
PDA
Jumlah
Koloni
Densitas
(PDA)
7
Lab. Pen 1
15
588,75
Basil(-)
8
Lab Pen 2
37
1693,86
26
1147,12
43
158,5452
25
981,25
khamir
36
1460,96
Kapang
Basil(-)
Khamir
Kapang
9
Koridor Lt. 1
132,3708
Basil (-)
Khamir
10
WC
basil (-)
12
471
Kapang
Khamir
11
Perpustakaan
Basil (-)
12
Lab. mikro
Coccus (-)
11
431,75
353,25
12
549,5744
17
778,2804
Kapang
Khamir
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)
Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan Sanitasi Ruangan
Kel
Jumlah
Unit
Koloni
Koloni
14
61,16
Meja
11
56,05
Lantai
Air
4,53
Meja
Air
18,13
Lantai
Lysol
Meja
Alkohol 70%
Lantai
Super pel
15,287
Meja
5,096
Lantai
Soklin
15,287
Tempat
Pembersih
Lantai
7
10
11
Gambar
12
Meja
Kapas + air
13
66,24
Lantai
Wipol
8,7372
Meja
Alkohol 70%
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)