Anda di halaman 1dari 41

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan dari

empat jenis penyakit infeksi yaitu :

Toxoplasma
Rubella
cytomegalovirus

Harpes

infeksi ini sama sama berbahaya bagi


janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil
Gejala

klinis

dibedakan

dari

yang

ada

penyakit

sering
lain

sulit

karena

gejalanya tidak spesifik


Pemeriksaan

laboratorium

sangat

diperlukan >>>>>>> terapi yang adekuat

INFEKSI
TOKSOPLASMA
( TOKSOPLASMOSIS)

Definisi
Infeksi yang disebabkan oleh parasit yang
disebut toxoplasma gondii.
Epidemiologi
Toxoplasma gondii menginfeksi 3-6 per
1000 wanita hamil
90 % kasus tidak menunjukkan tanda
klinis
resiko bayi lahir memperoleh infeksi
kongenital sebesar 4-7/1000 ibu hamil

resiko meningkat 50/1000 ibu hamil, bila


ibu hamil tidak memiliki antibody spesifik.

Etiologi
Toksoplasma gandii
parasit yang menginfeksi burung dan
mamalia
Tahap utama daur hidupnya pada kucing
( pejamu definitif)
Dalam sel epitel usus kecil berlangsung 2
daur:
Daur Aseksual (skizogoni)
Daur seksual (gametogoni, sporogoni)

Toksoplasma gondii ditularkan kepada


wanita hamil melalui :
Ingesti daging sapi atau babi setengah
matang yang mengandunh kista.
Kontak dengan tinja (Oosit) kucing
yang terinfeksi
Janin dapat terinfeksi melalui plasenta

PATOGENESIS

Manifestasi klinis
Infeksi pada ibu :
Rasa lelah
Nyeri otot
Demam
menggigil
Ruam makulopapular
Kadang-kadang limfadenopati

Infeksi Pada janin


Berat badan lahir rendah
Hepatosplenomegali
Ikterus
Anemia
kelainan neurologis dengan kejang
Kalsifikasi intrakranium
Retardasi mental
Hidrosefalus / mikrosefalus
korioretinitis

Dampak Toksoplasmosis pada bumil :


Abortus Spontan ( 4%)
lahir mati (3%)
Bayi menderita toksoplasmosis bawaan

Pemeriksaan Penun jang


Anti- Toxoplasma IgG, IgM dan IgA
Aviditas Anti- Toxoplasma IgG

Tatalaksana
Bagi wanita yang diduga mengidap toksoplasmosis aktif
dianjurkan :
1. Spiramisin

2-4 gram/ hari per oral di bagi dalam 4 dosis


selama 3 minggu, kemudian setelah 2 minggu
sampai kehamilan aterm
2. Piremitamin
. 1 mg/kg/hari secara oral selama 3-4 hari
. ESO: depresi sutul secara gradual dan reversible
. Untuk mengantisipasi ditambahkan asam folinik 2x
5 mg inj I.M tiap minggu selama pemakaian
piremitamin

piremitamin dapat menimbulkan efek


teratogenik, sehinga dianjurkan pemakaian obat
ini pada trimester II setelah umur kehamilan 24
minggu guna menghindari efek teratogenik.

3. Sulfadiazine
. 50-100 mg/kg/hari secara oral dibagi
dalam 2 dosis
. ESO:
Reaksi
hematuria
dan
hipersensivitas.

Untuk
toksoplasma
kongenital
dapat
diberikan :
Sulfadiazin : 50-100mg/kg/hari
Piremitamin :0,5 1 mg/kg setiap 2-4 hari
selama 20 hari
serta injeksi I.M asam folinik 5 mg setiap
2-4 hari
Pengobatan dihentikan ketika anak berumur
1 tahun karena diharapkan imunitas
selulernya telah memadai u/ melawan infeksi
tersebut.

Pencegahan
tes skrining terhadap toksoplasma
Menghindari kontak dengan kucing
Menghindari menyentuh mata atau mulut,
ketika membawa daging mentah dan
segera mencuci tangan setelah memegang
daging merah.
Mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan
sebelum memakannya
Memakan daging yang dimasak matang.

INFEKSI RUBELLA

Definisi
Rubella ( German Measles) yaitu suatu

infeksi yang disebabkan oleh virus rubella.


Menimbulkan penyakit yang ringan pada
keadaan tidak hamil
Tapi bila terjadi selama kehamilan
terutama pada trimester I mengakibatkan
kematian janin atau malformasi kongenital
berat ( Sindroma rubella kongenital)

Epidemiologi
Tersebar luas
Pada usia 19 tahun > 85% orang pernah
terinfeksi
Wanita hamil dengan rubella mempunyai
distribusi angka cacat bawaan pada janin
tergantung pada tuanya kehamilan:

Trimester 1 ke bawah : 30-50%


Trimester II
: 6,8%
Trimester III
: 5,3%

Etiologi
Infeksi ini disebabkan oleh virus rubella
Patogenesis
Bila infeksi terjadi pada wanita yang tidak
imun pada kehamilan 14 minggu pertama
dapat dipastikan terjadi viremia dan
infeksi pada janin.
Selanjutnya virus akan mengadakan
invasi terhadap sel yang membelah secara
aktif dan mengubah gennya.

Manifestasi Klinis
Infeksi pada ibu:
1/3 wanita yang terinfeksi asimtomatik
viremia mendahului munculnya gejala klinis
sekitar 1 minggu
gejala klinis dapat berupa:
Limfadenopati
Demam
Malaise
Atralgia
Ruam makulopapular yang dimulai di wajah
dan menyebar ke badan hingga ekstremitas

Efek pada janin :


Seiring meningkatnya durasi kehamilan
kemungkinan infeksi ke janin semakin
kecil
Sindroma Rubela kongenital salah 1 efek
pada janin yan terinfeksi yang ditandai
dengan :

kelianan mata: katarak,glaucoma,


microftalmia, dan lain lain
Penyakit jantung
Tuli sensorineural
Cacat susunan syaraf pusat

Hambatan pertumbuhan janin


Trombositopenia dan anemia
Hepatitis, hepatosplenomegali. Ikterik
Kelainan tulang
Kelainan kromosom

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan titer
antibody.
Jika seseorang terinfeksi peningkatan titer
antibody pada minggu 1-2 setelah gejala ruam, atau
2-3 minggu setelah onset viremia.
Kepastian infeksi ini dinyatakan dengan adanya
konversi dari igM negative menjadi positif dan
meningkatnya igG secara bermakna. Kadar igM ini
dapat puladibuktikan dalam darah tali pusat.Terlihat
IgM spesifik pada ibu hamil menunjukkan suatu
infeksi primer dalam waktu beberapa bulan

Tatalaksana
Penanganan secara suportif
Bila bayi berisiko terkena infeksi dapat
ditawarkan Abortus terapeutik.
Pemberian vaksinasi dianjurkan 3 bulan
sebelum kehamilan
Pemberian vaksinasi rubela tidak boleh
diberikan sesaat sebelum kehamilan
ataupun selama kehamilan, karena dapat
menginfeksi janin.

Pencegahan
Cara yang paling efektif adalah dengan
pemberian imunisasi
Vaksin MMR ( Measles, Mumps,Rubella)
Setelah pemberian imunisasi MRR,
penundaan kehamilan harus dilakukan
selama 3 bulan.

Cytomegalovirus
(CMV)

Etiologi dan Epidemiologi


Adalah penyakit yang disebabkan oleh
cytomegalovirus
Cytomegalovirus ( CMV) termasuk virus asam
deoksiribunokleat dan sensitifeter dan juga
merupakan golongan virus herpes DNA.
Dinegara maju CMV adalah infeksi kongenital
yang paling utama dengan angka kejadian 0,32% dari kelahiran hidup.

Patogenesis
Penularan atau transmisi CMV ini
berlangsung secara horizontal, vertikal,
dan hubungan seksual.
Transmisi horizontal terjadi melalui
Droplet Infection dan kontak dengan
air ludah dan seni.
Tranmisi vertikal adalah penularan proses
infeksi maternal ke janin

Manifestasi Klinis
Demam tinggi yang tidak teratur selama 3
minggu atau lebih
Koriorenitis
Koloitis hepatosplenomegali
Limfadenopati
Kerusakan otak

Diagnosis
Infeksi primer pada kehamilan dapat
ditegakkan dengan menggunakan metode:
Serologi dan Virologi
Diagnosis prenatal harus dikerjakan pada
ibu dengan kehamilan yang menunjukkan
infeksi primer pada umur kehamilan sampai
20 minggu.
Diagnosis prenatal dilakukan dengan
metode PCR dan isolasi virus pada cairan
ketuban.

Tatalaksana
Ganciclovir
5 mg/kg BB bolus IV setiap 12 jam selama
14- 21 hari, untuk dosis pemeliharaan
diberikan 3.75mg/kgBB/hari IV selama 5
hari setiap minggu.
Foscarnet
20mg/kgBB bolus IV, kemudian 120 mg/kg
iv setiap 8 jam selama 2 minggu, dosis
pemeliharaan diberikan 60 mg/kgBB/hari
intravena selama 5 hari setiap minggu

Cidofilir
5 mg/kg intravena setiap minggu selama 2
minggu
Valganciclovir
900 mg secara oral 2 x sehari selama 3
minggu, untuk dosis pemeliharaan diberikan
dengan dosis 900 mg 1x sehari

Herpes simplex Virus


(HSV)

Infeksi ini disebabkan virus Herpes


Simpleks
HSV ada dua jenis HSV-1 dan HSV2
HSV -1 bertanggung jawab atas terjadinya
infeksi herpes non genital, tetapi kadangkadang mengenai pula traktus genitalius.
HSV -2 secara ekslusif hanya ditemukan
pada traktus genitalis yang sebagian besar
kasus ditularkan lewat kontak seksual.

Patogenesis
HSV berinteraksi dengan sel-sel epitelial
atau neuroepitel dan saraf
Masa inkubasi antara 2-4 minggu
Selama infeksi, HSV berpisah ke satu atau
lebih saraf sensory ganglia, sistem
kekebalan yang utuh menyembuhkan
infeksi pada pintu masuk
Rute penularan HSV dari ibu ke bayi
adalah melalui saluran kelahiran yang
terinfeksi.

Manifestasi klinis
infeksi HSV melibatkan genitalial eksternal
vagina dan serviks
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
terinfeksi HSV 2 biasanya memperlihatkan
lepuh pada kulit
Efek pada kehamilan :
Abortus
Lahir mati
Cacat kongenital

Diagnosis
Adanya banyak ulkus diagnosis
sementara herpes
Untuk dx.pasti harus dikomfirmasikan
dengan
Pemeriksaan kultur jaringan
Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan ELISA

Tatalaksana
Selama berlangsung serangan, pasien harus :
Memakai celana dalam sepanjang waktu
karena tanpa sengaja pasien dapat
menggaruk daerah yang terinfeksi ketika
sedang tidur sehingga pada saat tangannya
menyentuh mata, virus tersebut dapat
berpindah ke mata
Pasien harus mencuci tangan setelah
menyentuh
daerah
terinfeksi
atau
mengoleskan obat

Asiklovir
Diberikan per oral dengan dosis 200mg
selama 5x sehari dalam waktu 5 hari
Untuk infeksi sekunder yang berat dapat
diberikan preparat antimikroba spectrum
luas
Untuk pencegahan kontak antara janin
dan virus pada saat persalinan dapat
dipertimbangkan SC

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai