Anda di halaman 1dari 16

AKUT ABDOMEN

DOSEN PEMBIMBING
dr. H. Atik Sutisna,
Sp.An

DISUSUN OLEH :
PANCA INDRA LAKSONO
YORIM SORA PASILA
YUELSA FEBRIYANTI
YULIANA

LATAR BELAKANG
Akut abdomen adalah penyakit yang disebabkan oleh nyeri
pada abdomen yang timbul akibat masalah bedah dan non
bedah serta terjadi secara tiba-tiba (Sudoyo dkk, 2006).
Sindroma akut abdomen menghasilkan angka yang cukup tinggi
di ruang unit gawat darurat. Angka ini mencakup berbagai
kalangan usia, jenis kelamin maupun kelompok sosio-ekonomi.
Apapun penyebabnya, manifestasi klinis yang paling menonjol
dari kondisi di atas adalah nyeri akut pada daerah abdomen.
Namun perlu ditekankan bahwa terdapat banyak macam
penyakit abdomen dengan manifestasi berupa nyeri yang tidak
membutuhkan pembedahan.
Sehubungan dengan itu, seorang klinisi harus memiliki
pengetahuan yang memadai tentang anatomi, persarafan dan
juga fisiologi dari organ visera maupun rongga abdomen. Ketiga
faktor ini akan sangat membantu dalam menentukan sumber
nyeri

TUJUAN & MANFAAT


Tujuan Umum
Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Blok
Tujuan Khusus
Untuk memberikan penjelasan mengenai berbagai
kompleksitas dalam akut abdomen
Untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai gambaran
klinis berbagai kasus dalam dunia medis yang terkait dengan
akut abdomen
Manfaat
Menjadi bahan pembelajaran pribadi yang menambah
pengetahuan serta wawasan penulis mengenai sindroma akut
abdomen
Pembaca dapat memahami lebih jauh tentang komponen yang
ikut berperan dalam menyebabkan terjadinya akut abdomen
Dapat menambah bahan bahan pustaka institusi

INDEKS

DEFINISI AKUT
ABDOMEN

PATOFISIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

MANIFESTASI
KLINIS

ETIOLOGI

DIAGNOSIS

ANATOMI &
FISIOLOGI ABDOMEN

DIAGNOSIS BANDING

PENATALAKSANAA
N

DEFINISI AKUT ABDOMEN


AKUT
ABDOMEN

TERMINOLOGI

Akut
abdomen
adalah
penyakit
yang
disebabkan oleh nyeri abdomen yang timbul
akibat masalah bedah dan non bedah serta
terjadi secara tiba-tiba. (Sudoyo dkk, 2006)
Terminologi akut abdomen mengacu pada
gejala dan tanda dari adanya penyakit intraabdominal
yang
seringkali
memerlukan
diagnosis
spesifik
serta
tindakan
pembedahan sesegera mungkin. (Jones &
Claridge, 2004)

INDEKS

EPIDEMIOLOGI
Dari berbagai studi, tercatat bahwa di Amerika Serikat
5% hingga 10% (5 hingga 10 juta) pasien unit gawat
darurat menunjukkan gejala dan tanda dari kondisi ini.

Studi lainnya mencatat persentasi pasien unit gawat


darurat sebesar 25% yang mengeluhkan nyeri abdomen.

Poin terpenting dari data di atas, adalah bahwa semua


pasien menunjukkan tanda-tanda yang hampir serupa,
sehingga
membuat
baik
diagnosis
maupun
penatalaksanaan menjadi semakin sulit dilakukan
(Cordell WH dkk, 2002).
INDEKS

ETIOLOGI AKUT
ABDOMEN
Peradangan bisa primer karena peradangan alat pencernaan
Keadaan akut abdomen dapat disebabkan karena perdarahan,
seperti pada appendisitis atau sekunder melalui suatu
peradangan, perforasi atau obstruksi pada alat pencernaan
pencemaran peritoneum karena perforasi tukak lambung,
dan juga bisa karena trauma benda tajam maupun benda
perforasi dari Payer's patch pada typhus abdominalis atau
tumpul.
perforasi akibat trauma (Sudoyo dkk, 2006).

TABEL 1

TABEL 2

INDEKS

Anatomi dan Fisiologi Inervasi


Abdomen
Perkembangan dari anatomi
rongga abdomen dan organ-organ
visera mempengaruhi manifestasi, patogenesis dan klinis dari
penyakit abdominal peritoneum dan persarafan sensoris visceral
sangat penting untuk evaluasi acute abdominal disease (Rani,
2006).
Foregut meliputi faring, esofagus,
foregut
lambung,
dan proksimal duodenum.
Setelah 3
minggu
perkembangan
janin, usus
primitive
terbagi
menjadi :

midgut

hindgut

Arteri mesenterika superior


menyuplai dari ke midgut (distal
duodenum sampai midtransversal
kolon).

hindgut terdiri dari kolon distal dan


rectum.
INDEKS

LANJUTAN>>>
Serabut aferen yang menyertai suplai
vaskuler memberikan
persarafan
sensoris pada usus dan terkait peritoneum
viseral. Sehingga penyakit pada proksimal
duodenum (foregut) merangsang serabut aferen
celiac axis menghasilkan nyeri epigastrium.
foregut

Baik foregut,
midgut
maupun
hindgut
memiliki
hubungan erat
dengan lokasi
nyeri

Rangsangan di sekum atau apendiks


(midgut) mengaktifkan saraf aferen
yang menyertai arteri mesenterika superior
menyebabkan rasa nyeri di periumbilikalis.
midgut

hindgut
serabut

Penyakit kolon distal menginduksi

saraf
aferen
sekitar
arteri
mesenterika
inferior
menyebabkan
nyeri
suprapubik.
INDEKS

LANJUTAN>>
>

Saraf frenikus dan serabut saraf aferen setinggi C3, C4, dan
C5 sesuai dermatom bersama-sama dengan arteri prenikus
mempersarafi otot-otot diafragma dan peritoneum sekitar
diafragma.
Spinal cord dari T6 sampai T9 menerima serabut nyeri dari
bagian diafragma perifer, kantong empedu, pankreas, dan
usus halus.
Kolon sigmoid, rektum, pelvis renalis beserta kapsulnya,
ureter dan testis memasuki sistem saraf pusat pada T10 dan
L1.
Kandung kemih dan kolon rektosigmoid dipersarafi saraf
aferen dari S2 samapai S4. (Snell, 2006)

GAMBAR 1

INDEKS

LANJUTAN>>>
Peritoneum parietalis, dinding abdomen, dan jaringan lunak
retroperitoneal menerima persarafan somatik sesuai dengan
segmen nerve roots. (Salder, 2009)
Banyak peritoneal signs yang berguna dalam diagnosis klinis
dari acute abdominal pain mengingat peritoneum parietalis
kaya akan inervasi saraf sehingga sensitif terhadap
rangsangan . Contohnya : nyeri pada apendisitis akut akan
muncul pada area periumbilikalis dan nyeri akan semakin jelas
terlokalisir ke kuadran kanan bawah saat peradangan
melibatkan peritoneum parietal. (Snell, 2006)

INDEKS

Patofisiologi
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tibatiba atau sudah berlangsung lama. Nyeri abdomen ini dapat
berupa nyeri viseral maupun nyeri somatik dan dapat berasal
dari berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau
di luar rongga perut, misalnya di rongga dada. (Grace et all,
2006)
Nyeri Viseral
Nyeri
viseral
terjadi
bila
terdapat
rangsangan
pada
organ atau struktur dalam
rongga perut, misalnya karena
cedera atau radang.
Pasien yang merasakan nyeri
viseral biasanya tak dapat
menunjukkan
secara
tepat
letak nyeri sehingga biasanya
ia
menggunakan
seluruh
telapak
tangannya
untuk
menunjuk daerah yang nyeri.

Nyeri Somatik
Nyeri somatik terjadi karena
rangsangan pada bagian yang
dipersarafi oleh saraf tepi,
misalnya
regangan
pada
peritoneum parietalis, dan luka
pada dinding perut.
Nyeri dirasakan seperti ditusuk
atau disayat, dan pasien dapat
menunjukkan
secara
tepat
letaknya dengan jari.
INDEKS

LANJUTAN>>>
Nyeri Viseral
Peritoneum
viseral
yang
menyelimuti
organ
perut
dipersarafi oleh sistem saraf
otonom
dan
tidak
peka
terhadap
rabaan,
atau
Bila
terdapat
tarikan
atau
pemotongan.
regangan organ, atau terjadi
kontraksi yang berlebihan pada
otot yang menyebabkan iskemia,
misalnya kolik atau radang,
seperti apendisitis, akan timbul
nyeri.
Karena tidak disertai rangsang
peritoneum,
nyeri
ini
tidak
dipengaruhi
oleh
gerakan
sehingga
penderita
biasanya
dapat
aktif
bergerak.
(Sjamsuhidayat, 2004).

INDEKS

Nyeri Somatik
Rangsang yang menimbulkan
nyeri ini dapat berupa rabaan,
tekanan, rangsang kimiawi,
atau proses radang.
Gesekan antara visera yang
meradang akan menimbulkan
rangsangan
peritoneum
dan
menyebabkan
nyeri.
Tingkat
Peradangan maupun gesekan
antara kedua peritoneum dapat
menyebabkan
perubahan
intensitas nyeri.
Setiap gerakan penderita, baik
berupa gerak tubuh maupun
gerak napas yang dalam atau
batuk, akan menambah rasa
nyeri mengingat nyeri somatik
disertai rangsangan peritoneum.

KEMBALI KE
ANATOMI

Tabel 1 : Penyebab Akut Abdomen


Sering
Appendisitis
Kolik bilier
Kolisistitis
Divertikulitis
Obstruksi
usus
Perforasi
viskus
Pancreatitis

Peritonitis

Kurang sering
Kolangitis

Jarang
Nekrosis
hepatoma
Infark mesenterika
Infark lien
Pielonefritis
Pneumonia
Torsi kista ovarium, testis, Infark miokard
omentum
Rupture kista ovarium
Ketoasidosis
diabetikum
Kehamilan ektopik
Inflamasi
aneurisma
Aneurisma aorta
Volvulus
sigmoid,
caecum,
lambung
Prolaps diskus
Herpes zoster
INDEKS

Tabel

: Penyebab Akut Abdomen Berdasarkan Sistem


Organ

Sistem Organ
Gastrointestinal

Penyakit
Apendisitis, ulkus peptikum perforasi,
obstruksi usus, perforasi usus, iskemia
usus, divertikulitis kolon, divertikulitis
Meckel, inflammatory bowel disease
Hepatobilier, pankreas dan Pankreatitis
akut,
kolesistitis
akut,
lien
kolangitis akut, hepatitis akut, abses hati,
ruptur atau hemoragik tumor hepar, ruptur
lien
Urologi
Batu ureter, pielonefritis
Retroperitoneal
Anuerisma
aorta,
perdarahan
retroperitoneal
Ginekologi
Ruptur kista ovarium, torsi ovarium,
kehamilan ektopik terganggu, salpingitis
akut, piosalfing, endometritis, rupture
uterus
PREVIOUS

INDEKS

Anda mungkin juga menyukai