Anda di halaman 1dari 30

SISTEM PENCERNAAN

Ns. Bambang Suryana, S.Kep

KMB.A 12 Sept 2012

Mulut/Oris
Terdiri atas dua bagian
yaitu :
Bagian luar yang sempit
atau vestibula yaitu ruang
diantara gusi, gigi, bibir
dan pipi.
Bagian dalam yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya
oleh tulang maksilaris,
palatum dan mandibularis,
di sebelah belakang
bersambung dengan faring

Mulut/Oris
Bibir

Tersusun dari otot rangka


(Orbikularis mulut) dan jaringan ikat.
Organ ini berfungsi untuk menerima
makanan dan produksi wicara.
Pipi
bagian dlm dilapisi oleh mukosa yg
mengandung papila dan terdpt otot
buksinator

Mulut/Oris
Lidah
Lidah terdiri dari otot serat
lintang dan dilapisi oleh
selaput lendir, mempunyai
fungsi :
Mengatur letak makanan
saat dikunyah.
Membantu menelan
makanan.
Mengecap rasa makanan

Mulut/Oris
Gigi berfungsi dalam
proses mastikasi
(pengunyahan).
Makanan yang masuk
dalam mulut dipotong
menjadi bagian-bagian
kecil dan bercampur
dengan saliva untuk
membentuk bolus
makanan yang dapat

Mulut/Oris
Gigi seri (insisivus) untuk memotong
makanan.
Gigi taring (kaninus) untuk
memutuskan makanan yang keras
dan liat
Gigi geraham (premolare dan
molare) berfungsi untuk mengunyah
makanan yang sudah dipotongpotong.

Faring
Terdiri dari :
Nasofaring (bagian superior),
mempunyai tinggi yang sama
dengan hidung. bermuara tuba
yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga.
Orofaring (bagian media), bagian
yang sama dengan mulut. Bagian
ini berbatas ke depan sampai di
akar lidah.
Laringofaring (bagian inferior),
bagian yang sama tinggi dengan
laring. Bagian ini menghubungkan
orofaring dengan laring.

Faring
Aksi menelan dalam faring meliputi tiga fase :

Fase volunter ; Lidah menekan palatum keras saat rahang


menutup dan mengarahkan bolus ke arah orofaring.
Fase faring ; Bolus makanan dalam faring merangsang
reseptor orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan
dalam medula dan batang otak bagian bawah. Refleks yang
terjadi adalah penutupan semua lubang kecuali esofagus
sehingga makanan bisa masuk.
Fase esofagus ; Sfingter esofagus bawah, suatu area sempit
otot polos pada ujung bawah esofagus dalam kontraksi tonus
yang konstan, berelaksasi setelah melakukan gelombang
peristaltik dan memungkinkan makanan terdorong ke dalam
lambung. Sfingter kemudian berkontriksi untuk mencegah
regurgitasi (refluks) isi lambung ke dalam esofagus.

Esofagus
Esofagus merupakan saluran yang
menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya kurang lebih 25 cm, mulai dari
faring sampai pintu masuk kardiak di bawah
lambung. Esofagus terletak di belakang trakea
dan di depan tulang punggung, setelah melalui
toraks menembus diafragma masuk ke dalam
abdomen menyambung dengan lambung.
Berfungsi menghantarkan bahan yang
dimakan dari faring ke lambung.

Gaster (Lambung)
Lambung terletak oblig
dari kiri ke kanan yang
menyilang di abdomen
atas tepat di bawah
diafragma. Dalam keadaan
kosong lambung
berbentuk tabung seperti
huruf J dan bila penuh
berbentuk seperti alpukat
raksasa. Kapasitas normal
lambung satu sampai dua
liter

Bagian dan lapisan


lambung
Bagian

1.
2.
3.
4.
5.
6.

lambung terdiri dari :


Fundus ventrikuli
Korpus ventrikuli
Antrum pilorus
Kurvatura minor
Kurvatura mayor
Osteum kardiakum

Lapisan lambung
1. selaput lendir
2. muskulus aurikularis
3. muskulus obliqus
4. muskulus longitudinal
5. jaringan ikat/serosa

Fungsi lambung
1. Fungsi motorik yang terdiri dari :
Fungsi reservoir. Menyimpan makanan sampai
makanan tersebut sedikit demi sedikit dicerna dan
bergerak pada saluran cerna.
Fungsi mencampur. Memecah makanan menjadi
partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan
getah lambung melalui kontraksi otot yang
meliputinya.
Fungsi pengosongan lambung. Diatur oleh pembukaan
sfingter pilorus, yang diatur oleh viskositas, volume,
keasaman, aktivitas osmosis, keadaan fisik, serta oleh
emosi, obat-obatan dan kerja. Pengosongan lambung
diatur oleh factor syaraf dan hormonal.

Fungsi lambung
2. Fungsi pencernaan dan sekresi
mencernakan protein oleh pepsin dan HCl,
pati oleh amilase dan lemak oleh lipase.
Sintesis dan pelepasan gastrin
Sekresi factor intrinsic memungkinkan
absorpsi vitamin B12 dari usus halus
bagian distal
Sekresi mucus., sebagai pelindung
lambung dan pelumasan makanan agar
mudah ditranspor.

Usus Halus/Intestinum
minor
berbentuk berlipat-lipat,
dan membentang dari pilorus
hingga katup ileosekal
(sekum), merupakan saluran
paling panjang tempat
proses pencernaan dan
absorpsi hasil pencernaan.
Memiliki panjang 6-8 meter,
terbagi menjadi 3 bagian yi:
1. Duodenum ( 25 cm)
2. Jejunum ( 2,5m)
3. Ileum (3,6m)

Proses pencernaan didalam


usus halus
Proses pencernaan makanan secara kimiawi pada
usus halus terjadi pada suasana basa.
1. Makanan yang berasal dari lambung dan dalam
keadaan asam akan dinetralkan oleh bikarbonat
dari pancreas.
2. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian
dicerna sesuai kandungan zatnya.
Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna
oleh amilase pancreas menjadi disakarida.
Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase
menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

Proses pencernaan didalam


usus halus
3.

4.

Makanan dari kelompok protein setelah dilambung


dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin
menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap
usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran
darah.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan
dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang
dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak
(droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan
oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan
diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Fungsi usus halus


Menerima

zat-zat makanan yang


sudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluransaluran limfe.
Menyerap protein dalam bentuk
asam amino,
Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.

Usus besar/Intestinum
mayor
Memiliki panjang 1,5 meter,
Lebar 5-6 cm. dibagi mjd 3
Bagian yt :
Kolon asenden (13 cm)
terletak dibwh abdomen sebelah
kanan membjr keatas dari ileum
kebwh hati.
Kolon tranversum ( 38 cm)
membjr dari kolon asenden
sampai ke kolon desenden berada
dibwh abdomen
Kolon desenden ( 25 cm )

terletak dibwh abdomen bagian


kiri membujur dari atas kebwh.

Usus besar/Intestinum
mayor
Lapisan usus besar dari dlm ke luar adlh
selaput lendir, lapisan Otot melingkar,
lapisan otot memanjang dan jaringan
ikat.
Fungsi :

Menyerap air selama proses pencernaan.


Tempat tinggal bakteri koli
Membentuk massa feses
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)
keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh
didefekasi.

Rektum dan Anus


Rektum
Terletak dlm rongga
Pelvis didepan os
Sakrum dan koksigis.
Panjang berkisar 10-15
cm.Terdiri dari 4 lpsan
yt : mukosa,
submukosa,
muskularis dan serosa.

Anus
Terletak didasar pelvis, dindingnya
diperkuat oleh 3 sfingter yt :
Sfingter ani internus
Sfingter levator ani
Sfingter ani eksternus

Pemeriksaan Fisik dan Diagnostik


Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan
dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan.
Beberapa gangguan dan kelainan pada sistem
pencernaan antara lain :
Esofagitis, gastritis, ulkus peptiku,karsinoma
lambung, thypus abdominalis, obstruksi usus,
diare, konstipasi, hepatitis, radang usus
buntu, dan sirosis hati.

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kontur

dan simetrisitas dari abdomen


Feses ; konsistensi, warna, frekuensi dan volume.
Area parineal
hemoroid
Muntah ; waktu terjadinya muntah, volume dan
konsistensi muntah seperti ;
- darah segar ; petunjuk perdarahan pada GI atas.
- kuning/hijau ; menunjukkan adanya obstruksi
kandung empedu dan usus halus.
- fukulen ; tanda lanjut pada obstruksi usus halus
penyebab ; Obstruksi usus ; adhesi, intususepsi usus
Proses inflamasi ; GE, peritonitis

Pemeriksaan fisik
Auskultasi
Bising

usus
hipoperistaltik dan hiperperistaltik
Friction rub
tumor, peritonitis
Perkusi
Timpani ; suara yg keras diatas lambung dan
intensitasnya
Dullness ; terdengar diatas hati, limfa dan kandung kemih
yg distensi
Hiperesonan ; lbh keras dari timpani dan terdengar pada
intestine yang distensi
Flat ; suara halus, pendek terdengar pada masa tumor.

Pemeriksaan fisik
Palpasi

Area nyeri
gastritis ; nyeri tekan ringan di
epigastrik.
karsinoma lambung ; nyeri perut
bagian bawah.
Carsinoma hati dan hepatitis ; nyeri
tekan pada kuadran kanan atas
Adanya massa

Pemeriksaan Diagnostik
Rontgen
Foto polos perut.
digunakan untuk menunjukkan : suatu penyumbatan,
kelumpuhan saluran pencernaan, pola udara abnormal
di dalam rongga perut dan pembesaran organ
(misalnya hati, ginjal, limpa).
Pemeriksaan barium Setelah penderita menelan
barium, maka barium akan tampak putih pada foto
rontgen dan membatasi saluran pencernaan,
menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan,
lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal
menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises
kerongkongan.

Pemeriksaan Diagnostik
Parasentesis

memasukkan jarum ke dalam rongga


perut dan mengambil cairannya. seperti
perforasi lambung atau usus, penyakit
hati, kanker atau pecahnya limpa.
USG abdomen
menunjukkan ukuran dan bentuk
berbagai organ (misalnya hati dan
pankreas) dan juga dapat menunjukkan
adanya cairan dalam rongga abdomen

Pemeriksaan Diagnostik
Endoskopi

Endoskop yang dimasukkan melalui mulut


bisa digunakan untuk memeriksa:
kerongkongan (esofagoskopi) lambung
(gastroskopi) , usus halus (endoskopi saluran
pencernaan atas).
Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop
bisa digunakan untuk memeriksa: rektum dan
usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi) dan
keseluruhan usus besar (kolonoskopi).

Laparoskopi
- mencari tumor atau kelainan lainnya
- mengamati organ-organ di dalam
rongga perut
- memperoleh contoh jaringan

Pemeriksaan
laboratorium
Darah
Leukosit 10,000-18.000/mm ; apendiksitis.
SGPT & SGOT meningkat ; hepatitis
HBsAg ; hepatitis B.
TSHs, FT4 ; Mendiagnosis gangguan fungsi tiroid.
AFP, Darah Samar (Hb Spesifik), Anti-EBV VCA
IgA, Anti-EBV EA ; mendeteksi kemungkinan
adanya kanker hati, usus besar dan anus
(kolorektal).
CEA ; Mendeteksi kemungkinan adanya penyakit
kanker lambung

Anda mungkin juga menyukai