Model Keyakinan-Kesehatan
Model Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975)
menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan.
Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan
mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
Model Peningkatan-Kesehatan (Pender).
Dikemukakan oleh I (1982,1993,1996) yang dibuat untuk menjadi sebuah model yang
menyeimbangkan dengan model perlindungan kesehatan.
Fokus dari model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas kesehatan
(kognitif-persepsi dan faktor pengubah), mengembalikan kesehatan serta mencegah terjadinya
penyakit.
Variabel yang mempengaruhi keyakinan dan praktik kesehatan adalah sebagai berikut.
Variabel internal, meliputi:
Tahap perkembangan
Latar belakang intelektual
Persepsi tentang fungsi
Faktor emosional
Faktor spiritual
ini sering terlambat dilakukan terutama di negara-negara berkembang karena sering harus ada
keputusan secara nasional.
Pencegahan primer
Bertujuan mengurangi insiden dengan mengontrol penyebab dan faktor-faktor risiko. Misal :
penggunaan kondom dan jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi dan
lain-lain. Biasanya merupakan Population Strategy sehingga secara individual gunanya sangat
sedikit : penggunaan Seat-belt, program berhenti merokok dan lain-lain.
Pencegahan sekunder
Tujuannya untuk menyembuhkan dan mengurangi akibat yang lebih serius lewat diagnosis &
pengobatan yang dini. Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis &
usaha prevalensi. Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi dan
diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop, Perlu metode yang aman & tepat
untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium preklinik. Misal : Screening pada kanker
serviks, pengukuran tekanan darah secara rutin dan lain-lain.
Pencegahan tersier
Untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan & rehabilitasi, membuat penderita cocok
dengan situasi yang tak dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke,
kecelakaan dan lain-lain.
Lima tingkat pencegahan penyakit sebagai berikut.
Health Promotion
Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan,
melalui :
Penyuluhan/pendidikan kesehatan
Rekreasi sehat
Olahraga teratur\
Perhatian terhadp perkembangan kepribadian
Specific Protection
Mencegah para pejamu dengan menaikkan daya tahan tubuh, melalui :
Imunisasi
Pelindung khusus : Helm, tutup telinga
Perbaikan lingkungan
Mengurangi penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan, seperti pengawet, pewarna
dan lain-lain.
Early Diagnosis and Prompt Treatment
Dilakukan bila pejamu sakit,setidak tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan).
Mencegah orang lain tertular. Misal : Case finding, skrining survei penyakit asymtomatis, deteksi
dini pencemaran, dan lain-lain.
Disability Limitation(Pembatasan kecacata /kelemahan)
Dilakukan pada waktu pejamu sakit/sakit berat dengan tujuan mencegah cacat lebih lanjut, fisik,
sosial maupun mental. Misal : Amputasi pada ganggren karena DM, pada penyakit-penyakit
menahun diatasi gangguan mental maupun sosialnya.
Rehabilitation
Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi dirinya sendiri, mencegah
cacat total setelah terjadi perubahan anatomi/fisiologi. Misal : Fisioterapi pada kelumpuhan
supaya tidak timbul kontraktur/atropi, psikoterapi pada gangguan mental, latihan keterampilan
tertentu pada penderita cacat, prothesa post amputasi, penyediaan fasilitas khusus pada
penderita.
Konsep sehat sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan
pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.
Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk
sehat.
Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan
dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, here and now.
Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui
manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan
dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
Faktor pengaruh status kesehatan, antara lain :
Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena
akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam
perilaku kesehatan.
Pengalaman Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman
kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak
besar dalam status kesehatan selanjutya.
Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.
Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi
perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi
status kesehatan
Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit yaitu :
Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan
tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan
akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.
Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.