KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat
campur tangan dan penyertaanNya sehingga Makalah
Makalah ini memuat tentang Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Osteoarthritis.
Meskipun masih banyak kekurangan baik dari isi dan penyajiannya. Semoga makalah ini
dapat memberikan sedikit atau lebihnya tambahan pengetahuan pembaca tentang
penyakit osteoarthritis Semoga bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf jika terdapat
kesalahan penulisan. Penyusun menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca yang
berkaitan dengan makalah ini. Terimakasih.
BAB I
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit Sendi Degeneratif ( osteoartritis) adalah penyakit kerusakan tulang rawan
sendi
yang
berkembang
lambat
dan
penyebabnya
belum
diketahui
(Kalim,
Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoarthritis
(sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan
dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa keperawatan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan sistem pencernaan akibat sirosis hepatis secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual dengan pendekatan proses
Keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi,
evaluasi).
Agar mahsiswa keperawatan bisa menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi dalam
masalah keperawatan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Tujuan Khusus
Untuk menjelaskan pengertian dari Osteoartritis.
Untuk menjelaskan Etiologi dari Osteoartritis.
Untuk menjelaskan patofisiologi Osteoartritis.
Untuk menjelaskan manifestasi klinis Osteoartritis
Untuk menjelaskan penatalaksanaan dari Osteartritis.
Untuk menjelaskan asuhan keperawatan gangguan muskuloskletal dengan
Osteoartritis.
BAB II
Pembahasan
1. Defenisi
Osteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia lanjut.
Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada usia diatas
60 tahun. Osteoartritis juga dikenal dengan nama osteoartrosis, yaitu melemahnya tulang
rawan pada engsel yang dapat terjadi di engsel manapun di sekujur tubuh. Tapi
umumnya, penyakit ini terjadi pada siku tangan, lutut, pinggang dan pinggul.
Osteoartritis juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun
terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali
menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).
(Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Sum
4. Manifestasi klinis
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu
bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian
timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan
sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.
Gambaran klinis Askep Osteoarthritis lainnya
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan
berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit
yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada
sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat
dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada
waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam
ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
5. Penatalaksanaan
1. Tindakan preventif
a.
b. Pencegahan cedera
c.
Operasi, perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang
nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi
7.
8. Dukungan psikososial, diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang menahun
dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya.
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan
pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang
berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.
Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
3. Pola Eliminasi
Nyeri/kenyamanan
o
Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada
sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari).
Keamanan
Pemeriksaan Diagnostik
RO: menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis pada tulang
yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.
Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian kemerahan
pada jari sebelum warna kembali normal.
Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya ketergantungan
pada orang lain.
Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran: isolasi.
Adakah gangguan penyesuaian diri klien terhadap lingkungan dan situasi yang baru
berhubungan dengan penyakit.
11. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
Apa yang menjadi tujuan hidup klien agar dapat menjadi motivasi dalam melawan rasa
dan penyakit yang di derita klien.
mempertahankan kekuatan.
mungkin.
Meningkatkan
fungsi
sendi,
Menghindari
cedera
akibat
1.
2.
kontraktor
kompensasi bagian tubuh
3.
aktivitas.
INTERVENSI
Kendalikan
lingkungan
dengan
RASIONAL
: Lingkungan yang bebas bahaya akan
tidur
misalnya
keluaraga
dari
Izinkan
kemandirian
dan
restrain,
ketika
pasien mengegetkan
agitasi,
pasien
akan
RASIONAL
Mandiri
Mengidentifikasi intervensi yang
Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan tepat.
Hasil/kriteria evaluasi
RASIONAL
Mengidentifikasi
identifikasi
Identifikasi
untuk
Mendukung
kemandirian
untuk fisik/emosional.
Menyiapkan untuk meningkatkan
modifikasi lingkungan.
yang
diperlukan.
tingkat
perawatan
yang kemandirian
yang
akan
Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten pada kemampuan
klien.
5. Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan
6.
diri.
Mengidentifikasikan
sumber-sumber
pribadi/komunitas
yang
dapat
memenuhi
kebutuhan.
Beri
RASIONAL
kesempatan
untuk
konsep
dan
bagaimana
persepsi
orang
pasien
terdekat
Akui
dan
intervensi
atau
keterbatasan.
bagaimana
hidup
Diskusikan
gaya
Mengidentfikasi
terima
perasaan
bermusuhan, ketergantungan.
dapat
mempunyai
umum terjadi.
Membantu
pasien
untuk
mempertahankan
kontrol
yang
meningkatkan
dapat
diri
Meningkatkan
perasaan
kompetensi/harga
diri,
mendorong
dan
kemandirian,
dengan
proses
jangka
panjang/ketidakmampuan.
Mungkin dibutuhkan pada saat
munculnya depresi hebat sampai
pasien
mengembangkan
8. Implementasi
9. Evaluasi
Melakukan pengkajian kembali untuk mengetahui apakah semua tindakan yang telah
dilakukan dapat memberikan perbaikan status kesehatan terhadap klien. Hasil yang di
harapkan :
Mengalami peredaan nyeri
Tampak tenang dan bebas dari ansietas
Memperhatikan aktifitas perawatan diri secara efektif
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Osteoartritis (AO) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan
tulang dan sendi berupa disentegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti dengan
pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit,
dan fibrosis dan kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal proses
penuaan, trauma atau kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi.
Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik atau infeksi.
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut: Usia/Umur,
Jenis Kelamin, Ras, Faktor Keturunan, Faktor Metabolik/Endokrin, Faktor Mekanik,
Diet.
2. Saran
- Mahasiswa
-
Daftar Pustaka
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.,
Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa
Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001),
Jakarta, EGC.
Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes.
Diposkan oleh Reny Yatnasari di 23.49
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Osteoarthritis
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
2013 (12)
o
Desember (1)
September (1)
Juli (1)
Mei (9)
Mengenai Saya
Reny Yatnasari
Wanita yang selalu ingin menyelesaikan ceritanya secara sempurna, bersamaan
dengan penggapaian cita dan cinta yang akan abadi selamanya . R.Y.S
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh
Blogger.