Anda di halaman 1dari 30

III.

PATOGEN
A. Biotik
B. Abiotik

PATOGEN BIOTIK

A.1. Jamur
Jamur adalah organisme yang mempunyai sifat-sifat berinti,
berspora, tidak berkhlorofil, berupa filamen atau benang
bercabang yang dikelilingi dinding sel dari selulose atau
kitin atau dari keduanya bersama-sama dengan molekul
organik komplek lainnya dan pada umumnya berkembang
biak secara aseksual dan seksual.
Sifat jamur:
1. Bag. vegetatif jamur (hifa), kel hifa (miselium)
2. Hifa ada 2 (koenositis dan seluler)
3. Reproduksi aseksual (fragmentasi, fission, budding, spora
aseksual) dan seksual (plasmogami, kariogami, dan
meiosis)

JAMUR

Klasifikasi
1. Jamur tingkat rendah
Jamur tidak berseptum

Kelas Chytridiomycetes

Jamur menghasilkan zoospora dengan flagellum tipe


whiplash posterior
Reproduksi seksual dengan kopulasi planogamet atau
kopulasi gametangium dalam sporangium istirahat.
Struktur reproduksi aseksual adalah sporangium
Contoh:
Synchytrium endobioticum (penyebab penyakit
kutil/wart pada kentang)
Olpidium (Pleotrachealus) brassicae (penyebab penyakit
olpidium pada akar Cruciferae)

KUDIS
KENTANG

Olpidium

Kelas Plasmodiophoromycetes

Endoparasit obligat (biotrof)


Reproduksi secara seksual dengan isogamet.
Contoh:
Plasmodiophora brassicae (penyebab penyakit akar
bengkak pada kubis).
Spongospora subteranea (penyebab penyakit kudis
pupur/powdery scab pada kentang).

Kelas Zygomycetes

Reproduksi aseksual dengan non-motile aplanospora


dan reproduksi secara seksual dengan kopulasi
gametangium yang menghasilkan zygospora.
Contoh:
Rhizopus stolonifer

Plasmodiophora
brassicae

Spongospora
subteranea

Kelas Oomycetes

zoospora biflagellum dengan flagellum tipe tinsel dan


whiplash
Reproduksi seksual biasanya heterogamet dengan
kontak gametangium yang menghasilkan oospora
Famili Pythiaceae
Spesies saprofit, sebagian besar menyebabkan penyakit
foot rot dan damping-of (rebah semai)
Contoh:
Pythium aphanidermatum (damping-of tembakau)
Phytophthora infestans (penyebab penyakit busuk
daun kentang)
P. nicotianae (penyebab penyakit lanas tembakau)
P. palmivora (penyebab penyakit "bud rot" kelapa,
dan "brown rot" dan kanker pada kakao).
P. faberi (penyebab penyakit kanker pada karet).

Rebah semai

Bud rot (busuk


umbut)

Famili Peronosporaceae

Parasit obligat, penyebab penyakit downy mildew


Miselium koenositis: antar-sel; mempunyai haustorium
yang berkembang baik
Sporangium timbul pada dentisel (sterigmata) yang
berakhir pada percabangan sporangiofor
Contoh:
Peronosclerospora maydis (penyebab penyakit bulai
jagung)
Plasmopara viticola (penyebab penyakit downy mildew
anggur)

Famili Albuginaceae

Parasit obligat dan menyebabkan penyakit white rust"


(karat putih) pada Cruciferae
Contoh:
Albugo candida (penyebab penyakit tanaman golongan
Cruciferae)

Peronosclerospora
maydis

Albugo candida

Klasifikasi
2. Jamur tingkat tinggi

Kelas Ascomycetes

Miselium bersepta/bersekat dan berpori sederhana


Adanya askus yang mengandung askospora (umumnya
berjumlah 8)
Askus terkandung dalam struktur/badan buah komplek
disebut askokarp.
Askokarp dari Ascomycetes terdiri atas 4 tipe, yaitu
peritesium, kleistotesium, apotesium, dan askostroma.
Contoh:
Taphrina deformans (penyebab penyakit peach leaf
curl)
Sphaerotheca pannosa (penyebab penyakit powdery
mildew bunga matahari)
Monilia fructicola (penyebab penyakit brown rot buahbuah batu)

Taphrina deformis

Monilia fructicola

Kelas Basidiomycetes

Miselium bersepta/bersekat
Kelompok jamur dengan badan buah nyata dan
kompleks
Clamp connection (hubungan ketam)
Struktur pembawa spora (basidiospora) Basidiomycetes
adalah basidium;
Mempunyai badan buah
Contoh:
Hemileia vastatrix (penyebab penyakit karat kopi)
Uromyces phaseoli (Penyebab penyakit karat buncis)
Ustilago maydis (penyebab penyakit gosong jagung)
Auricularia auricula (jamur kuping)
Corticium salmonicolor (jamur upas, penyebab
penyakit tanaman hias, bebuahan, dan perkebunan)
Fomes lignosus (Leptoporus lignosus, penyebab
penyakit akar putih karet)

CLAMP
CONNECTION

Basidium - basidiospora

Hemileia vastatrix

Ustilago maydis

Form-kelas Deuteromycetes

Miselium bersepta/bersekat
kelompok jamur yang tidak diketahui tingkat
sempurna-nya
Klasifikasi form-klas Deuteromycetes didasarkan pada
ada atau tidak adanya konidium, warna, bentuk, dan
pembentukan septa dari konidium; Mempunyai badan
buah
Contoh:
Fusarium solani (penyebab penyakit kentang)
Alternaria solani (penyebab penyakit early blight
kentang)
Cercosporidium personatum dan C. arachidicola
(penyebab penyakit tikka/leaf spot kacang tanah)
Sclerotium rolfsii (penyebab penyakit yang bersifat
polifag/banyak tanaman)
Diplodia natalensis (penyebab penyakit blendok jeruk)

Cercosporidium
personatum

Sclerotium rolfsii

A.2. Bakteri
Bakteri tidak berinti, membran inti, nukleolus, dan
tidak mengalami mitosis
Bentuk bakteri ada 3 yaitu: kokus, batang, dan spiral
Sebagian besar bakteri bersel tunggal, membentuk
koloni dalam pasangan, rantaian, atau kelompok
tidak beraturan
Bakteri ada yang berflagelum atau tidak
Bakteri membelah dengan "binary fission"
Klasifikasi bakteri (Goto, 1992): struktur kimianya =
Kingdom: Prokaryotae
Divisi 1: Gracilicutes
Kelas: Proteobacteria
Atribut: Tidak berfotosintesis
Famili: Enterobacteriaceae
Genus: Erwinia

Famili: Pseudomonadaceae
Genus: Acidovorax
Pseudomonas
Rhizobacter
Ahizomonas
Xanthomonas
Xylophilus
Famili: Rhizobiaceae
Genus: Agrobacterium
Tidak diketahui: Xylella
Atribut: Fotosintesis tanpa oksigen
Kelas: Oxyphotobacteria
Atribut: Fotosintesis dengan oksigen

Divisi 2: Firmicutes
Kelas: Firmibacteria
Atribut: Bakteri Gram positif sederhana
Genus: Bacillus
Clostridium
Kelas: Thallobacteria
Atribut: Bakteri Gram positif bercabang
Genus: Streptomyces
Arthrobacter
Clavibacter
Curtobacterium
Rhodococcus
Divisi 3: Tenericutes
Kelas: Molicutes
Atribut: Prokariot tidak berdinding
Famili: Spiroplasmataceae
Genus: Spiroplasma
Famili: tidak tentu
Genus: Organisme menyerupai mikoplsma

Divisi 4: Mendosicutes
Kelas: Archaeobacteria
Atribut: Dinding tidak umum, membran lipid
Contoh bakteri patogen tanaman:
Erwinia carotovora -- soft rot pada sayuran
Xanthomonas phaseoli -- leaf spot pada kacang-kacangan
Erwinia amylovora --blight pada apel
Ralstonia solanacearum --layu pada tomat, kentang,
terung, lombok
Xanthomonan oryzae pv. oryzae hawar daun bakteri
pada padi

A.3. Virus
Virus: parasit yang dapat dipindahkan, memiliki
genom asam nukleat dan memerlukan ribosom dan
komponen lain sel inang untuk perbanyakan.
Komponen protein tidak disebutkan karena suatu tipe
virus baru disebut viroid, tanpa suatu lapisan protein
Virus: satu atau lebih asam nukleat dalam lapisan
pelindung atau selubung protein atau lipoprotein dan
untuk replikasinya hanya dalam sel inang yang
sesuai.
Parasit obligat; Individu partikel virus disebut virion
Contoh:
Potato virus X, Citrus Tristeza Virus
Cucumber mosaic virus, Turnip yellow mosaic virus
Tobacco ringspot virus

Citrus Tristeza Virus

Tobacco ringspot virus

B. Abiotik
1. Kondisi Tanah
a. Kelembaban tanah: kekurangan, kelebihan ,
fluktuasi
b. Struktur fisik: memengaruhi penetrasi akar,
kapasitas memegang air, aerasi
c. Suplai oksigen
d. Komposisi senyawa kimia: kekurangan, kelebihan,
atau keadaan yang tidak seimbang antara makrounsur dan mikro-unsur, garam-garam yang
merusakkan, reaksi tanah.

2. Kondisi Meteorologi
a. Cahaya: kekurangan, panjang hari.
b. Suhu: penyimpangan plus dan minus dari
optimum; panas dan dingin yang ekstrim; fluktuasi.
c. Kelembapan relatif: kekeringan; kelebihan
berkala.
d. Angin: kerusakan mekanik; pengaruh kekeringan.
e. Hujan lebat, salju dan hujan bercampur es dan
salju: kerusakan mekanik, terutama jika bersamaan
dengan angin.
f. Hujan es: kerusakan mekanik.
g. Petir.

3. Praktik Bercocok Tanam


Kerusakan mekanik, kerusakan kimiawi oleh pupuk,
hormon, fungisida, insektisida dan herbisida.
4. Hasil Samping Industri
Hasil peleburan dan uap; smog (campuran kabut dan
asap); asap; gas; debu dari pabrik semen.
5. Hasi Dari Metabolisme Tanaman
Terutama dalam pengiriman dan penyimpanan,
misalnya adanya gas etilen.

TO BE CONTINUED ...

Anda mungkin juga menyukai