1
2
DEGRADASI LAHAN
penurunan produktivitas
TANAH KRITIS
DI TEMPAT KEJADIAN :
1. Penurunan produktivitas lahan
2. Kehilangan top soil dan unsur hara tanaman
3. Penurunan resapan air tanah karena bahan organik
banyak yang hilang
4. Perubahan tekstur tanah karena erosi bersifat selektif,
debu dan liat banyak tererosi
DI LUAR TEMPAT KEJADIAN :
1. Pendangkalan sungai dan waduk
2. Pencemaran air minum oelh pestisida, insektisida, dll
3. Peningkatan biaya pembersihan lumpur sungai
4. Banjir dan cadangan air di musim kemarau menurun
C = iklim
E = f (C, T, V, S,H)
Tanah
T = Topografi
Manusia
V = Vegetasi Erosi
S =
H=
Erodibiltas
Erosivitas
Karakter
sifat fisik
Hujan
Pengelolaan
Tanah
Panjang
lereng
Kemiringan
lereng
A = R. K. L. S. C. P
Tanaman
Praktek
pengawetan
EROSIVITAS (R) :
Hujan yang mempunyai energi kinetik yana akan
menyebabkan terjadinya erosi
m = massa V = kecepatan
EK = 1/2 m V
ERODIBILITAS (Nilai-K) :
Kepekaan tanah terhadap erosi. Jika Nilai-K tinggi
berarti tanahnya peka erosi
Salah satu cara menetapkan nilai K adalah
clay ratio (Bouyoucos, 1935).
% pasir + % debu
K =
-------------------------%
liat
2. METODE MEKANIS :
pengolahan tanah menurut kontur. Pembuatan
teras, Dam Penghambat, Rorak, Galengan
berpenghubung, dsb
3. METODE KIMIAWI :
Penggunaan bahan polimer baik sintesis atau alami
untuk memperbaiki kemantapan agregat tanah.
Disebut sbg bahan pemantap agregat tanah / soil
Conditioner
Contoh : Sifatnya Hydropilic ( suka air). polivinyl
alkohol (PVA), Polyacrylamide (PAM).
Hydrophobic (takut air) :Latex, Bitumen,Butadine ,
Rubber Emulsion, (Petroset ).
LEGENDA
PETA
Laporan Survai
PEKERJAAN SURVAI
PETA TANAH :
Alat bantu visual tentang tanah di suatu wilayah
SKALA PETA :
Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapang.
Skala Peta A = 1 : 100.000 artinya dipeta 1
cm, di apang 100.000 cm = 1 km
Skala Peta B = 1 : 10.000, artinya skala peta
B : Lebih besar dibanding skala peta A. Ini
menunjukkan Peta B lebih detail.
sklala
1 : 10.000
1 : 25.000
1 : 100.000
1 : 250.000
1 : 1.000.000
1 : 2.500.000
luas
625 m
0,39 ha
6,25 ha
39,06 ha
625,00 ha
3.906,25 ha
KETENTUAN PEMETAAN :
1. Skala peta bersifat tetap, artinya tidak dapat
peta Bagan (skala kecil) dirubah menjadi peta
Detail (skala besar ).
2. Nama Tempat, Sungai di dalam peta berguna
untuk menentukkan jarak dari titik tersebut ke
areal survai dengan menghitung jarak dikalikan
besarnya skala peta
3. Setiap titik dalam peta akan mempunyai
koordinat yang sangat berguna untuk mencari
suatu lokasi
Penampang
melintang tanah
(Profil
Tanah)