Anda di halaman 1dari 21

KONSERVASI TANAH :

Penggunaan tanah sesuai dengan kelas


kemampuan tanah dan memperlakukan tanah
tersebut agar tidak mengalami kerusakkan.
Berarti :
1. menjaga tanah agar tdk rusak, misalnya
dengan membuat teras
2. ada usaha mempertahankan bahan organik
KONSERVASI AIR :
Penggunaan air hujan seefisien mungkin,
mengatur agar alirannya tdk menyebabkan banjir,
dan ada cadangan air di musim kemarau

Konservasi tanah dan air mempunyai


hubungan yang erat, karena merubah tanah
berarti akan merubah tata airnya.
FUNGSI TANAH :
1. Sumber hara tanaman
2. berjangkarnya akar tanaman dan
penyimpan air tanah
Fungsi

1
2

dpt diperbaiki dg cepat dg


pemupukan
perbaikannya perlu waktu lama

PENYEBAB KERUSAKAN TANAH :


1. Kehilangan hara dari daerah perakaran
2. Terakumulasinya senyawa beracun
3. Erosi dan water logging
akibatnya

DEGRADASI LAHAN
penurunan produktivitas

Degradasi jika dibiarkan

TANAH KRITIS

Konservasi Tanah & Air bukan berarti :


1. Penundaan penggunaan tanah, tetapi gunakan tanah
sesuai dg kelas kemampuannya
2. Ada usaha pengawetan tanahnya

Peristiwa pindahnya tanah/lapisan tanah dari satu


tempat ke tempat lain oleh media alami
( air
dan angin).
PROSES / MEKANISME EROSI :
pemecahan agregat
1. Detachment
pelepasan butir tanah
2. Transportation
3. Sedimentation
Erosi akan terjadi jika ada aliran permukaan
( run off )

Erosi normal /alami (normal erosion) :


Proses pengikisan kulit bumi yang terjadi secara alami
Masih ada keseimbangan antara laju kehilangan tanah
dengan kehilangan tanah laju kehilangan tanahnya lebih
kecil dari proses pembentukan tanah. Belum ada
campur tangan manusia dlm merubah ekosistem

Erosi dipercepat (accelerated erosion) :


proses erosi kecepatannya kehilangan tanah melebihi
kecepatan proses pembentukan tanah, akibat manusia
merubah ekosistem lahan.
Laju kehilangan tanah > laju pembentukan tanah
Perubahan Hutan lahan pertanian

a. Erosi lembar ( sheet erosion) :


tanah hilang lembar demi lembar shg tidak kelihatan
gejalanya, tetapi nampak dari perbedan pertumbuhan
tanaman di lereng atas dengan lereng bawah.
b. Erosi alur ( rill erison) :
terjadi akibat air terkonsentris , mengalir ke bawah
menimbulkan alur pengolahan tanah searah
lereng.
c. Erosi parit (gully erosion) :
akibat erosi alur jika tidak dikendalikan/ dibiarkan
U terjadi pada tanah yg mudah tererosi (pasir)
V pada tanah yg sukar tererosi (tanah liat)

d. Erosi tebing sungai Istreambank erosion) :

karena sungai berbelok-belok menyebabkan


terjadinya erosi tebing sungai
e. Erosi bawah tanah (subsurface erosion) :
adanya lapisan kedap air di lapisan bawah,
diatasnya adalapisan pasir maka akan terjadi
sungai di bawah tanah
f. Longsor (landslide) :
lereng sangat curam
lapisan kedap air
curah hujan tinggi

perpindahan tanah secara


tiba-tiba

DI TEMPAT KEJADIAN :
1. Penurunan produktivitas lahan
2. Kehilangan top soil dan unsur hara tanaman
3. Penurunan resapan air tanah karena bahan organik
banyak yang hilang
4. Perubahan tekstur tanah karena erosi bersifat selektif,
debu dan liat banyak tererosi
DI LUAR TEMPAT KEJADIAN :
1. Pendangkalan sungai dan waduk
2. Pencemaran air minum oelh pestisida, insektisida, dll
3. Peningkatan biaya pembersihan lumpur sungai
4. Banjir dan cadangan air di musim kemarau menurun

C = iklim
E = f (C, T, V, S,H)
Tanah
T = Topografi
Manusia
V = Vegetasi Erosi

S =
H=

Erodibiltas

Erosivitas
Karakter
sifat fisik
Hujan

Pengelolaan
Tanah

Panjang
lereng

Kemiringan
lereng

A = R. K. L. S. C. P

Tanaman
Praktek
pengawetan

EROSIVITAS (R) :
Hujan yang mempunyai energi kinetik yana akan
menyebabkan terjadinya erosi
m = massa V = kecepatan
EK = 1/2 m V
ERODIBILITAS (Nilai-K) :
Kepekaan tanah terhadap erosi. Jika Nilai-K tinggi
berarti tanahnya peka erosi
Salah satu cara menetapkan nilai K adalah
clay ratio (Bouyoucos, 1935).
% pasir + % debu
K =
-------------------------%
liat

METODE PENGAWETAN TANAH DAN AIR


Ada 3 cara pendekatan :
1. Menutup tanah dengan tanaman/sisa tanaman agar
terlindung pukulan langsung air hujan
Vegatatif
2. Mengatur aliran permukaan (run off) dengan ke-kuatan
yangtidak merusak tanah
Mekanis
3. Memperbaiki agregat tanah agar tahan terhadap
penghancuran oleh pukulan air hujan
Kimiawi
I. METODE VEGETATIF :
Penghijauan, Reboisasi, Strip Cropping, Contour Farming,
Mulching, Alley Crooping (tan.pagar), Cover Crop,
Tumpangsari, agroforestry, Pergiliran Tanaman

2. METODE MEKANIS :
pengolahan tanah menurut kontur. Pembuatan
teras, Dam Penghambat, Rorak, Galengan
berpenghubung, dsb
3. METODE KIMIAWI :
Penggunaan bahan polimer baik sintesis atau alami
untuk memperbaiki kemantapan agregat tanah.
Disebut sbg bahan pemantap agregat tanah / soil
Conditioner
Contoh : Sifatnya Hydropilic ( suka air). polivinyl
alkohol (PVA), Polyacrylamide (PAM).
Hydrophobic (takut air) :Latex, Bitumen,Butadine ,
Rubber Emulsion, (Petroset ).

Usaha mempelajari tanah dan lingkungannya di


lapang
TUJUAN SURVEI TANAH :
Menganalisis, mengklasifikasi, memetakan tanah
yang mempunyai kesamaan sifat tanah ke
dalam Satuan Peta Tanah (SPT)
Uraian masing-masing SPT
Uraian detail tiap SPT

LEGENDA
PETA
Laporan Survai

PEKERJAAN SURVAI

1. Mempelajari sifat tanah dan penyebarannya,


dengan membuat profil tanah, boring dan
mengambil sampel tanah pewakil
2. Mengklasifikasikan tanah
3. Membuat peta tanah yang berisi gambaran
SPT
4. Prediksi dan Interpretasi :
Meramalkan suatu SPT jika digunakan akan
menghasilkan hasil optimal dengan persyaratan tertentu
IDENTIFIKASI TANAH

PETA TANAH :
Alat bantu visual tentang tanah di suatu wilayah
SKALA PETA :
Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapang.
Skala Peta A = 1 : 100.000 artinya dipeta 1
cm, di apang 100.000 cm = 1 km
Skala Peta B = 1 : 10.000, artinya skala peta
B : Lebih besar dibanding skala peta A. Ini
menunjukkan Peta B lebih detail.

LUAS SATUAN PETA :


0,25 cm
0,25 cm

0,25 cm x 0,25 cm = 0,0625 cm

Tabel 1: luas satuan peta minimum yang dipetakan


Nama peta
Detail
Semi Detail
Tinjau Mendalam
Tinjau
Eksplorasi
Bagan

sklala
1 : 10.000
1 : 25.000
1 : 100.000
1 : 250.000
1 : 1.000.000
1 : 2.500.000

luas
625 m
0,39 ha
6,25 ha
39,06 ha
625,00 ha
3.906,25 ha

KETENTUAN PEMETAAN :
1. Skala peta bersifat tetap, artinya tidak dapat
peta Bagan (skala kecil) dirubah menjadi peta
Detail (skala besar ).
2. Nama Tempat, Sungai di dalam peta berguna
untuk menentukkan jarak dari titik tersebut ke
areal survai dengan menghitung jarak dikalikan
besarnya skala peta
3. Setiap titik dalam peta akan mempunyai
koordinat yang sangat berguna untuk mencari
suatu lokasi

Penampang
melintang tanah
(Profil
Tanah)

Lembar Isian Profil Tanah

Gambar: MED (Model Elevasi Digital) Cigudeg Bogor

Anda mungkin juga menyukai