Kadar air tersedia= (0,11cm3 cm-3 - 0,07 cm3 cm-3) x 2,40 g cm-3 x 40 cm
100
3
-3
= 0,04 cm cm x 2,40 g cm-3 x 40 cm
100
= 3,84 = 0,038 cm m-1
100
Lapisan B
Kadar air tersedia = (0,38 cm3 cm-3 - 0,06 cm3 cm-3) x 2,42 g cm-3 x 60 cm
100
3
-3
= 0,32 cm cm x 2,42 g cm-3 x 60 cm
10
= 46,46 = 0,46 cm m-1
100
B. Praktek Irigasi
Tanah tersebut ditanami jagung yang memiliki kedalaman perakaran rata-rata 50 cm.
Pada suatu ketika, kadar air di kedua lapisan diukur dan ternyata di lapisan A 0,18 cm3cm3
dan di lapisan B 0,24 cm3cm-3.
1. Bagaimana status air tanah pada saat itu : apakah perlu dilakukan irigasi ? (status :
klasifikasi air tanah)
Jawaban :
Pada lapisan A status air tanah pada kondisi kapasitas lapang dengan kadar air
0,18 cm3cm-3.
Pada lapisan B status air tanah pada kondisi titik layu dengan kadar air 0,24
cm3cm-3.
Tanaman jagung memiliki kedalaman perakaran rata-rata 50cm atau pada lapisan
B. Pada lapisan B kondisi kadar air pada titik layu permanen, jadi tidak ada air
tersedia bagi tanaman jagung. Sehingga perlu dilakukan irigasi.
2. Apapun statusnya, tanaman jagung akan diairi supaya zone perakaran mencapai
kapasitas lapangan. Hitunglah berapa mm air yang perlu ditambahkan !
Jawaban :
Jadi jumlah air yang harus ditambahkan: kadar air kapasitas lapang kadar air
tersedia = 460 mm 240 mm = 220 mm.
3. Berapa dalam air yang ditambahkan itu membasahi profil tanah ?
Jawaban :
Kadar air kapasitas lapang= t/100
0,038 = t/100
T = 3,8 cm = 38 mm
lapisan B t= 460 mm, jadi total tinggi kadar air tanah pada kapasitas lapang= 38 mm +
460 mm =498 mm.
4. Diskusikan hal-hal apa saja yang perlu disederhanakan untuk melakukan perhitunganperhitungan tersebut ?
Jawaban :
Sebaiknya satuan dikonversi terlebih dahulu
C. Praktek Penanaman dalam Pot
Petani akan menanam sayuran dalam pot di rumah kaca. Disiapkan pot-pot plastik dengan
ukuran volume 10 liter dan diisi dengan tanah yang diambil dari lapisan tanah A. Tanah A
dikering-udarakan (kadar air = 0,20 cm3cm-3) dan kemudian diayak supaya diameter
agregat rata-rata < 0,5 cm. Agar kondisi tanah dalam pot ideal, maka porositas total tanah
dalam pot diusahakan sebesar 50% (volume).
1. Berapa kg tanah kering udara yang harus dimasukkan dalam setiap pot ? Berapa berat
kering mutlak tanah tersebut (tiap pot) ?
Jawaban :
V total = 10 liter
Va = 50% dari volume = 5 liter
Ma= BJ tanah x Va
= 2,40 x 5 = 12,5 kg
2. Jika kapasitas lapangan dan titik layu tanah ini sama dengan hasil analisis lab di atas,
berapa liter air yang harus ditambahkan setelah pot siap ditanami agar mencapai
kapasitas lapangan ?
Jawaban :
Jadi air yang perlu ditambahkan ke dalam pot agar mencapai kapasitas lapangan
adalah 5 liter. Karena volume air di dalam tanah sama dengan 5 liter.
3. Jika penanaman dalam pot ini akan diterapkan dilapangan maka volume air tersebut
harus dikonversi menjadi satuan mm tebal air. Apakah volume air ini bisa dikonversi
menjadi satuan mm air ? Bagaimana caranya dan informasi apa yang diperlukan ?
Jawaban :
Bisa, dengan cara mengganti satuannya kedalam satuan mm, menjadi 5 x 106 mm3