Dms146 Slide Penyakit Kusta
Dms146 Slide Penyakit Kusta
Penyakit
y
kusta
Defenisi: penyakit menular yg menahun yg
disebabkan oleh Mycobacterium leprae yg
menyerang saraf tepi
tepi,kulit
kulit dan jaringan tubuh
lainnya.
Jaringan tubuh yang diserang antara lain:
Mucosa mulut
Saluran nafas bgn atas
Sistem retikuloendotelial
mata
Otot-otot
Tulang
Testis
Kecuali: susunan saraf pusat
Sinonim: Morbus Hansen, Lepra
Etiologi:
Mycrobacterium
M
b
i
lleprae
Dijumpai pertama kali oleh G. H. Armauer
Hansen (1873)
Sifat: BTA,
BTA berbentuk batang,
batang gram (+),
(+)
spora (-), gerak (-).
panjang
j g 1-8,
lebar 0,2-0,5
Ukuran: p
Biasanya berkelompok dan ada yang
tersebar satu-satu. Hidup didalam sel
ter tama jaringan yg
terutama
g bersuhu
bers h dingin
bgn tubuh yg dingin merupakan tempat
predileksi mis: sal
sal. nafas
nafas, testis
testis, ruang
anterior mata, kulit terutama cuping telingga
dan jari-jari.
Tidak dapat di kultur dalam media buatan
Masa Tunas:
Masa tunas penyakit kusta rata-rata: 2-5 tahun (ini ok
masa belah kuman kusta memerlukan waktu yg
sangat lama dibandingkan dgn kuman
kuman-kuman
kuman yg lain
( 12-21 hari)
Cara Penularan :
Ditularkan dari penderita kusta tipe MB dengan cara
penularan langsung (kontak yg lama dan erat).
Cara masuk M
M.Leprae
Leprae ke dlm tubuh manusia belum
diketahui dengan pasti.
Bbrp penelitian
paling sering melalui kulit yg
lecet atau luka di kulit; dan melalui mucosa nasal (
saluran nafas).
PATOGENESIS
M. Leprae merupakan parasit obligat intra
seluler yg terutama tdpt pd sel makrofag
di kit pembuluh
disekitar
b l hd
darah
h superfisial
fi i l pd
d
dermis atau sel Schwann di jaringan saraf.
Bila kuman M.
M leprae masuk ke dlm tubuh
tubuh,
maka tubuh akan bereaksi mengeluarkan
makrofag yg berasal dari sel monosit darah,
sel mononuklear dan histiosit untuk
memfagositosisnya. Kemampuan unt
memfagositosis tergantung pd sistem
imunitas tubuh.
DIAGNOSIS KUSTA
Di
Diagnosis
i kusta
k t didasarkan
did
k pd
d penemuan
tanda-tanda kardinal (Cardinal sign), yaitu:
sekumpulan tanda-tanda utama utk
menegakkan diagnosis kusta:
(1) Adanya bercak kulit yang mati rasa, dimana
bercak tersebut bisa hipopigmentasi atau
bercak eritemtosa,plak infiltrat (penebalan
kulit) atau nodul-nodul. Mati rasa pada
bercak bisa total atau sebagian saja thd rasa
raba, rasa suhu (panas/dingin) dan rasa
sakit.
Utk menegakkan
g
diagnosis
g
harus
dijumpai salah satu dr tanda2 kardinal
tsb, dimana dignosis pasti adalah
di
ditemukan
k BTA ((+)) pada
d jjaringan
i
kkulit.
li
Bila ada kasus yg ragu-ragu, orang
t
tersebut
b t dianggap
di
sbg
b suspectt d
dan di
periksa ulang setiap tiga bulan sampai
diagnosa kusta dapat di tegakkan atau
disingkirkan
Saraf-saraf yg dikenai:
-N. Auricularis magnus
-N.
N. Facialis
-N. Trigeminus
-N.
N R
Radialis
di li
-N. Ulnaris
-N. Medianus
-N.
N. Peroneus communis
-N. Tibialis posterior
3. Bentuk granular/granulated
-kelihatan
k lih t sptt titik
titik-titik
titik ttersusun sptt
garis lurus atau berkelompok
4. Bentuk Globus
-bbrp
p btk utuh atau Fragmented
g
atau
granulated mgdkan ikatan atau
p
p
kelompok-kelompok
-klpk kecil 40-60 BTA
-klpk
klpk besar 200
200-300
300 BTA
5. Bentuk Clumps
-bbrp bentuk granular mbtk pulau2
tersendiri (lebih dari 500 BTA)
INDEKS BAKTERI (IB)
( )
-merupakan ukuran semi kwantitatif
p
BTA di dalam sediaan
kepadatan
hapus
-gunanya:
g
y 1. membantu menentukan tipe
p
lepra
KLASIFIKASI KUSTA
Tujuan:
1.Utk menentukan regimen pengobatan,
prognosis
p
g
dan komplikasi
p
2.Utk perencanaan operasional
3 Utk identifikasi pasien yg kemungkinan
3.Utk
besar akan menderita cacat
Jenis-jenis klassifikasi:
A Klassifikasi Madrid (1953)
A.
1. Indeterminate (I)
2. Tuberkuloid (T)
( )
3. Borderline (B)
4. Lepromatose (L)
B. Klassifikasi RIDLEY-JOPLING (1962)
1 Tuberkuloid Tuberkuloid (TT)
1.
2. Borderline Tuberkuloid (BT)
3. Borderline Borderline/= Mid Boderline (BB)
( )
4. Borderline Lepromatose (BL)
5. Lepromatose Lepromatose (LL)
Kusta type LL
LL, BL
BL, BB dgn sebagian BT
menurut klassifikasi Ridley-jopling dan
type B dan L menurut klassifikasi
Madrid dan semua type kusta dgn BTA
positif
Bercak atau
makula:
a. jumlah
b. ukuran
c. distribusi
d. kosistensi
e batas
e.
f. kehilangan
rasa pd bercak
g. Kehilangan
g
g
kemampuan
berkeringat, bulu
rontok pd bercak
PB
MB
1-5
Kecil dan besar
Unilateral atau bilateral
asimetris
Kering dan kasar
Tegas
Selalu ada dan Jelas
Banyak
Kecil-kecil
Bilateral simetris
Bilateral,
Halus, berkilat
Kurang tegas
Biasanya tdk jelas, jika
ada tjd pd yg sdh lanjut
Bercak tdk berkeringat,
berkeringat
Bercak masih
ada bulu rontok pd
berkeringat, bulu tdk
bercak
rontok
2. Infiltrat
a.Kulit
b.Membran mukosa
(hidung tersumbat,
perdarahan dihidung)
3. Ciri-ciri khusus
PB
MB
Tdk ada
Tdk pernah ada
Central healing,
penyembuhan ditengah
4. Nodulus
5. Penebalan saraf tepi
Tdk ada
Lebih srg tjd dini, asimetris
6 Deformitas (cacat)
6.
7. Apusan Kulit
2.Madarosis
3 Gi
3.Ginecomastia
ti
4.Hidung Pelana
5.Suara sengau
Kadang-kadang
Kadang
kadang ada
Tjd pd stad. Lanjut,
biasanya lbh dari satu dan
simetris
Tjd pd
d stad.
t d L
Lanjut
j t
BTA positip
Pengobatan
g
Kusta
-Tujuan utama:
1. memutuskan mata rantai penularan.
Untuk menurunkan insiden penyakit
2. mengobati dan menyembuhkan
penderita
3. mencegah timbulnya penyakit
-Utk
Utk mencapai tujuan tsb
tsb, srategi pokok yg
dilakukan didasarkan atas :
1. deteksi dini
2. pengobatan penderita
Regimen
g
p
pengobatan
g
kusta disesuaikan dgn
g yg
direkomendasikan oleh WHO/DEPKES RI (1981).
Untuk itu klasifikasi kusta disederhanakan menjadi:
1 P
1.
Pausii B
Basiler
il (PB)
2. Multi Basiler (MB)
Dgn memakai regimen pengobatan MDT/= multi drug
treatment
Ofloxacin
Minocyclin
Dewasa
(50-70 kg)
600 mg
400 mg
100 mg
Anak
(5-14 th)
300 mg
200 mg
50 mg
Anak-anak
(10 14 th)
(10-14
600 mg/bulan
Diminum di
depan petugas
kesehatan
450 mg/bulan
Diminum di
depan petugas
kesehatan
Dapson
100 mg/hr
diminum di
rumah
50 mg/hari
diminum di
rumah
Dapson
Lamprene
Dewasa
600 mg/bulan
diminum di
d
depan
petugas
t
kesehatan
100 mg/hari
diminum di
rumah
h
300 mg/bulan
diminum di
d
depan
petugas
t
kesehatan
dilanjutkan dgn
50 mg/hari
diminum di
rumah
Anak-anak
(10-14 th)
450 mg/bulsn
diminum di
depan petugas
50 mg/hari
diminum di
rumah
150 mg/bulan
diminum di
depan petugas
kesehatan
dilanjutkan dg
50 mg selang
sehari diminum
di rumah
Reaksi kusta
-Reaksi kusta adalah suatu episode akut dalam
perjalanan kronis penyakit kusta yg di
anggap sebagai suatu kelaziman atau
bagian
g
dari komplikasi
p
p
penyakit
y
kusta
-Penyebabnya blm diketahui, kemungkinan
merupakan
p
suatu reaksi hipersensitivitas
p
yg
menimbulkan gangguan keseimbangan
imunitas yg tlh ada
-Faktor
Faktor pencetus reaksi kusta
Berbagai faktor yg dianggap sering
mendahului atau mempermudah
terjadinya reaksi kusta:
1 stress
1.
t
2. kehamilan
3. saat saat setelah melahirkan
4 sesudah mdpt imunisasi
4.
5. sesudah mdpt pengobatan anti
kusta yg intensif
Gambar
Basil
SIS
TT
TTs
BT
BB
BL
LLs
LL
Down grading
Kompleks
p
antigen
g antibody
y ini akan
mengaktivasi komplemen sehingga terjadi
p
Eritema nodosum leprosum.
Gejala-gejala dapat dilihat:
- perubahan lesi kulit
- neuritis (nyeri tekan pd syaraf )
- gangguan fungsi saraf
- gangguan konstitusi ( keadaan umum )
- komplikasi pada organ tubuh
Reaksi
ea s ringan
ga
1. Istirahat di rumah, berobat jalan
2 Pemberian analgetik dan obat-obat
2.
obat obat
penenang bila perlu
3 Dapat diberikan Chloroquine 150 mg
3.
3x1 selama 3-5 hari
4 MDT (obat kusta) diteruskan dengan
4.
dosis yg tidak diubah
Pemberian Kortikosteroid :
- dimulai dengan dosis tinggi atau sedang.
gunakan Prednison atau Prednisolon.
-g
- gunakan sebagai dosis tunggal pada pagi
hari lebih baik walaupun dapat juga di
berikan dosis berbagi.
- dosis diturunkan perlahan-lahan (tapering
off) setelah terjadi respon maksimal.