Anda di halaman 1dari 6

SOAL SOAL UJIAN KOGNITIF BTKV AGUSTUS 2020

Pilih salah satu jawaban yang paling benar.

1. Seorang laki laki 58 tahun, sering merasakan ujung jari kaki kiri
kesemutan bila duduk bersila terlalu lama, pasien tidak mengeluh
nyeri pada betis walaupun berjalan jauh. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien post CABG 1 tahun yang lalu, stroke ringan 6
bulan yang lalu, DM sejak 10 tahun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis masih teraba kuat, tidak ada
atropi kulit maupun otot, ABI > 0,9. Pernyataan paling benar untuk
pasien ini adalah :
a. Penyakit arteri perifir (PAD) dapat disingkirkan
b. Tidak perlu melakukan pemeriksaan diagnostic vascular lebih
lanjut
c. Kemungkinan adalah neuritis perifir
d. Keluhan pasien menyokong suatu kesatuan penyakit arteri
multivesel
e. Test treadmill tidak memberikan makna klinis
2. Seorang laki laki 62 tahun, sering merasakan ujung jari kaki kiri
kesemutan bila duduk bersila terlalu lama, pasien juga mengeluh nyeri
pada betis (klaudikasio) ketika berjalan jauh. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien post stroke ringan 6 bulan yang lalu, DM sejak 10
tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis
teraba lemah, tidak ada atropi kulit maupun otot, ABI < 0,9. Keluhan
klaudikasio pada pasien dapat menerangkan hal hal berikut ini
a. Pasti terdapat PAD
b. Lokasi lesi arteri biasanya tunggal
c. Keluhan manifes pada sekelompok otot di distal lesi arteri yang
bermakna secara anatomi
d. Keluhan manifes pada sekelompok otot di distal lesi arteri yang
bermakna secara hemodinamik
e. Lesi arteri pada ektremitas tidak berkaitan dengan riwayat stroke
3. Seorang laki laki 62 tahun, sering merasakan ujung jari kaki kiri
kesemutan bila duduk bersila terlalu lama, pasien juga mengeluh
nyeri pada betis (klaudikasio) ketika berjalan jauh. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien post stroke ringan 1 tahun yang lalu, DM sejak
10 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis
pedis teraba lemah, tidak ada atropi kulit maupun otot, ABI < 0,9.
Penanganan pasien ini adalah
a. Melakukan DSA
b. Melakukan CTA
c. Melakukan pemeriksaan TcPO2
d. Melakukan treadmill tes
e. Melakukan USG doppler vaskular
4. Seorang laki laki 62 tahun, sering merasakan ujung jari kaki kiri
kesemutan bila duduk bersila terlalu lama, pasien juga mengeluh
nyeri pada betis (klaudikasio) ketika berjalan jauh. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien post stroke ringan 1 tahun yang lalu, DM sejak
10 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis
pedis teraba lemah, tidak ada atropi kulit maupun otot, ABI < 0,9.
Tujuan pemeriksaan DSA pada pasien ini adalah :
a. Karena merupakan golden standar
b. Untuk skrining
c. Untuk menggantikan pemeriksaan vascular noninvasive bila
hasilnya konklusif
d. Untuk mengetahui lesi arteri secara anatomi maupun
hemodinamik
e. Bila direncanakan tindakan intervensi bedah maupun
endovaskular
5. Seorang laki laki 65 tahun, sering merasakan ujung jari kaki kiri
kesemutan bila duduk bersila terlalu lama, pasien juga mengeluh
nyeri pada betis (klaudikasio) ketika berjalan jauh. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien post stroke ringan 1 tahun yang lalu, post
angioplasty coroner 10 tahun yang lalu, DM sejak 10 tahun. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis teraba
lemah, tidak ada atropi kulit maupun otot, ABI < 0,9. Pada
pemeriksaan CTA ditemukan oklusi total aortoiliac juxta renal.
Penanganan pasien ini adalah :
a. Terapi medikamentosa
b. Endovascular stenting aortoiliak
c. Bypass aortofemoral
d. Repair aortoiliac dengan vascular prostetik graft
e. Extra anatomi bypass
6. Seorang wanita 60 tahun mengeluh bengkak pada betis sampai paha kiri
sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya post mastectomy
karena ca. mamma dan sekarang sedang menjalani kemoterapi, aktivitas
fisik masih cukup sebagai ibu rumahtangga. Pada pemeriksaan fisik kaki
kiri teraba hangat, pitting edema, diameter lingkar betis dan paha lebih
besar 5 cm dari kaki kanan, pulsasi arteri dorsalis pedis masih teraba.
Secara klinis pasien didiagnosis sebagai DVT. Pemeriksaan untuk
menunjang diagnostic DVT pasien ini adalah
:
a. D-Dimer
b. Melengkapi Kriteria / Skor Wells
c. Venografi
d. Pletismografi
e. USG Doppler
7. Seorang wanita 60 tahun mengeluh bengkak pada betis sampai paha kiri
sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya post mastectomy
karena ca. mamma dan sekarang sedang menjalani kemoterapi, aktivitas
fisik masih cukup sebagai ibu rumahtangga. Pada pemeriksaan fisik kaki
kiri teraba hangat, pitting edema, diameter lingkar betis dan paha lebih
besar 5 cm dari kaki kanan, pulsasi arteri dorsalis pedis masih teraba.
Secara klinis pasien didiagnosis sebagai
DVT. Bagian dari hasil pemeriksaan USG Doppler paling obyektif
untuk menunjang diagnostic DVT adalah :
a. Peningkatan echogenisitas intralumen
b. Peningkatan diameter vena
c. Ketidakmampuan vena kolaps dengan tekanan tranduser
d. Tidak ada aliran darah spontan
e. Tidak ada aliran augmentasi dengan kompresi distal
8. Seorang wanita 60 tahun mengeluh bengkak pada betis sampai paha
kiri sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya post
mastectomy karena ca. mamma dan sekarang sedang menjalani
kemoterapi, aktivitas fisik masih cukup sebagai ibu rumahtangga.
Pada pemeriksaan fisik kaki kiri teraba hangat, pitting edema,
diameter lingkar betis dan paha lebih besar 5 cm dari kaki kanan,
pulsasi arteri dorsalis pedis masih teraba. Secara klinis pasien
didiagnosis sebagai DVT. Penanganan awal pasien ini adalah :
a. Antikoagulan diberikan menunggu hasil imaging
b. Antikoagulan diberikan tanpa menunggu hasil imaging
c. Antikoagulan diberikan bila kecurigaan klinis sangat
mendukung sampai diagnosis pasti ditegakkan
d. Antikoagulan secara subkutan
e. Antikoagulan dapat dimulai dengan heparin atau LMWH
dan Vit. K antagonis secara bersamaan overlap selama 5-
10 hari, dan heparin dihentikan jika INR 2-3 telah
tercapai selama 2 hari berturut turut

9. Seorang wanita 60 tahun mengeluh bengkak pada betis sampai paha kiri
sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya post mastectomy
karena ca. mamma dan sekarang sedang menjalani kemoterapi, aktivitas
fisik masih cukup aktif sebagai ibu rumahtangga. Pada pemeriksaan
fisik kaki kiri teraba hangat, pitting edema, diameter lingkar betis dan
paha lebih besar 5 cm dari kaki kanan, pulsasi arteri
dorsalis pedis masih teraba. Secara klinis pasien didiagnosis sebagai
DVT iliofemoral. Indikasi trombektomi pada pasien ini adalah :
a. Aktivitas fisik masih aktif
b. DVT iliofemoral
c. Menunggu sampai menunjukkan tanda phlegmasia cerulean
dollen
d. Trombektomi secara bedah adalah pilihan pertama
e. Trombolisis berbasis kateter adalah pilihan pertama bila
tidak ada kontraindikasi terapi trombolitik

10. Seorang wanita 60 tahun mengeluh bengkak pada betis sampai


paha kiri sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya post
mastectomy karena ca. mamma dan sekarang sedang menjalani
kemoterapi, aktivitas fisik masih cukup sebagai ibu rumahtangga.
Pada status present pemeriksaan fisik: pasien tampak
dyspnea,hipotensi, takikardia, hipoksia, kaki kiri pitting edema,
diameter lingkar betis dan paha lebih besar 5 cm dari kaki kanan.
Secara klinis pasien didiagnosis sebagai iliofemoral DVT dengan
emboli paru massif pada CT scan angiografi. Strategi penanganan
pasien ini adalah :
a. Dipasang vena cava filter bila terdapat free floating thrombus
b. Dipasang vena cava filter bila emboli paru berulang
c. Trombektomi berbasis kateter sebagai pilihan pertama
d. Surgical pulmonary embolectomy emergency untuk
menurunkan mortalitas dan risiko komplikasi hipertensi
paru
e. Melanjutkan terapi antikoagulan sampai menunjukkan hasil
terapi
11. Seorang laki laki usia 45 tahun, pasien dikonsulkan oleh
sejawat nefrologi dengan diagnosis CKD stage V, DM tipe2, untuk
dilakukan pemasangan akses arteriovenous hemodialis (AV shunt)
elektif. Untuk memprediksi outcome suatu AV Fistula hal hal berikut
diperhatikan preoperative adalah
a. Usia pasien
b. Obesitas
c. Pilihan pasien
d. Komorbid seperti DM, dll
e. Karakteristik arteri dan vena

Anda mungkin juga menyukai