Anda di halaman 1dari 37

Notulensi Ujian Digestif

Ruang POS 1 Lt. 3 (hepatobilier)


Penguji :
Dr. Dr. Toar J M Lalisang, SpBKBD.
dr. Erawan R. Wiradisurya, SpBKBD.

Dr. Agung
1. Apa yang sedang dilakukan pada video?
Jawaban:
Identifikasi duktus biliaris, kemungkinan CBD karena terlihat
Dekat duodenum
Fissura hepar
2. Dasar CBD?
Jawaban:
Terlihat infudibulum, Hartmann Port
Ada fissura hepatica kanan
3. Apa menurut
Jawaban:
Injury pada hepaticus kanan
Klasifikasi?
4. Apa yang harus dilakukan tindakan anda
Jawaban:
Diputuskan untuk dilakukan konversi open dilanjutkan bypass
Kantung empedu dibebaskan dari kole
5. Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu?
Diketahui struktur tree ductus

Kasus 2

Dr. Ismu Nugroho


Kasus 1
1. Apa yang dilakukan untuk laparoskopi? kolesistektomi
2. Open? Eksplorasi, whipple
3. Apa yang dilakukan bila pankreatitis? Internal drainage
4. Indikasi whipple? Ca caput pankreas, ampula vateri
5. Apa komentar video?
a. Diakukan posterior window safety
b. Masih belum bisa identifikasi asteri sistika
c. Bile duct belym terlihat CBD
d. Ada bleeding yang belum terkontrol
6. Sebaiknya apa yang dilakukan? Kontrol bleeding
7. Kesalahan? Belum ditentukan posterior window, blind
8. Pencegahan? Pertama dilihat landrak, tentukan posterior window, kemudian identifikasi dan
anatomi
9. Diagnosis? Kolesistitis, bile injury
10. Bile duct injury? Saat tindakan penyebabnya dengan identifikasi anatomi
11. Tindakan anda? Melakukan konversi open  identifikasi lagi klasifikasi starsburg, selanjutnya
jika CBD dipasang drainage
12. Apakah harus dilakukan penyambungan?
13. Apak tindakan selanjutnya? Hepar  jika
Kasus 2
1. Diagnosis? Sirosis, hipertensi portal
2. Permintaan? CT scan multi slice dengan kontras abdomen
3. 3 fase? Fase arteri
4. Rencana apa yang akan dilakukan
Kasus 2
Muntah darah, BAB hitam
1. Perkiraan penyakit?
Karena benjolan, hipertensi, hepatitis, kemungkinan sirosis
2. Apa yang diminta pemeriksaan selanjutnya?
Ada kecurigaan ada tumor primer pada hepar
Meminta CT scan 3 fase
3. Apa yang diminta?
Fase arteri
Delay venous
4. Bagaimana tatalaksana pasien ini?
Dilihat dari CT scan dan hasil lab
Trombus segmen 6
5. Algoritma? Bagaimana tatacara melakukan dekompresi?
Membuat shunting
6. Apakah bisa melakukan shunting pada hepatitis?
7. Imaging apa yang dilakukan untuk vena porta?
MRI
Kasus 3
1. Apa diagnosisnya?
Pankreatitis akut
2. Apa stepnya?
a. Cari etiologinya
b. Dilihat bilirubin
c. Gold stone
d. imaging

dr. Erwin
Kasus 1
1. Diagnosis? Ikterus obstruksi
2. Pemeriksaan? CT scan abdomen 5 fase
3. Mulai apa?
a. Fase arterial  kontras sudah
b. Fase plain  kontras belum terus
c. Fase venous  membedakan enhancement pada dase arterial dan vena
d. Fase delay 
4. Diagnosis? Ikterus obstruksi ec chilangiocarcinoma intrahepatik
5. Dasar? Fase artery enhancement pada perifer, fase venous tidak ada pada fase venous tidak
ada wash out pada cholangiocarcinoma
6. Penanganannya? Bilirubin tinggi  bilier drainage caranya dengan perkutaneous drainage
berdasarkan dari dilatasi PTBD
7. Jika sudah cholangiocarcinoma, apa yang akan dilakukan?
a. Pertama: tentukan staging
b. Kedua: apakah resectable/tidak
c. Ketiga: drainage
Kasus 2
Pasien obes datang dengan nyeri perut kiri, menjalar, nyeri tekan (+)
Diagnosis  gallstone pancreatitis acute
Penanganannya  imaging  untuk mengetahui
Gallstone pemeriksaan penunjang minta? USG  CT scan  MRI

Kasus 3
Diagnosis? Pancreatitis abses
Untuk apa mengetahui lokasi batu? Untuk membuang gallstone
Tindakan? ERCP  remove galstone untuk merelease obstruksi

Dr. Edi Ahmad


Kasus 1 (video)
1. Insersi trochar
2. Traksi  dibebaskan ductus sistikus dan pembuluh darah
3. Tindakan memotong CBD alasannya?
4. Cliping CBD? Terlihat 2 badan, terlihat duktus tentif
5. Terjadi cedera CBD/ bile duct injury karena rusak anatomi dan ada konten yang keluar
6. Klasifikasi? Starsberg EI  alasannya?
7. Langkah selanjutnya? Hepatojejunostomi open
8. Bagaimana membuat row n Y jika dari hepatica kanan?
Kasus 2
1. Lalu? 36 tahun benjolan perut kanan membesar 1 tahun, nyeri tekan (+)
2. USG (+), MRI dengan kontras primorfis
3. Diagnosis? Hepatocellular carcinoma segmen posterior
4. Menilai risektabilitasnya? Segmen 2, 3, 4 cukup
5. Yang tidak dinilai? Satelit nodul dalam sel hati
6. Apakah operable? Masih operable

Dr. Debby
Kasus 1
1. Pasien usia 51 tahun, sesak memberat, terdapat tumor, ca cervic
2. USG untuk menspesifikasi? Kostik, hipoekoik, hanggar
3. Diagnosis? Metastatic liver, cholangitis
4. Apa yang anda lakukan sebagai ahli bedah? Cholangiografi
5. Apakah ada kemungkinan karena ikterik bukan dari obstruktif?
6. Sebagai konsultan apa yang dilakukan? Judgementnya dilakukan suportif
Kasus 2
1. Teraba benjolan di ulu hari
2. Metastase Ca Mamma setelah kemoterapi
3. Pemeriksaan yang diminta? CT scan abdomen dan fungsi ginjal
4. Diagnosis? Tumor metastasis
5. Apa manfaat CT scan? Menentukan segmen hepar
6. Apa kepentingan mengetahui invasi arteri
7. Tindakan selanjutnya? CT thorax, bone scan
8. Metastectomy
9. Kapan metastectomy kapan segmental? Jika
10. Jika segmen 2,3 dibuang bisakah berpengaruh
a. Hemihepatectomy 1,2,3,4
b. Left hepatectomy 2,3,4

Colorectal

Dr. Erwin SpB Penguji : dr. Wifanto SpB-KBD


Dr. Agus SpB-KBD

Usia : 54 Tahun

Bab Darah Q : Apakah BAB berdarah ? Muntah ?

Hemorrhoidectomy tahun 2016 A : Hematoschezia

Q : Peserta A : Penguji Q : Ada Nyeri ? A : Ada

12 bulan : Bab darah (+), Colon in Loop : Tidak sampai Maksimal

3 bulan : Bab darah (+) , Colonoscopy : Tumor Recti , Hemorrhoid


2 bulan : Diare , Bab darah , pada CT-Scan : Mioma Uteri multiple , tipe sub serosa rectum

konsul Ginekologi

Q : Berat Badan turun ? A : ada

Q : Komorbid lain? A : Tidak ada

Q : Tinggal dimana ? A : Kota kecil

Pemeriksaan Fisik : Anemis , RT : Tidak Teraba massa tumor

Colonoscopy : Massa tumor 9 cm


Hemorrhoid

 Untuk tahu jenis


 Untuk Biopsi
 Kecurigaan kalo tumor menutupi

A : Filling Defect vs additional defect ?

Q : dari Colon in loop akan melihat ada infiltrasi

Q : Colon in loop sulit menilai staging

Q : setelah ini diminta Ct-Scan , untuk melihat Komplikasi : Obstruksi, perforasi , perdarahan

A : Apa beda Ct-Scan dengan USG?


Q : USG tidak bias mengetahui penyebaran ,Ct-Scan lebih sensitive

P : Modalitas masalah Sensitivitas , Spesifisitas , Viabilitas

Pst : (tdk tahu)


P : Tumor Anal , kemungkinan dimana ? simoid/rectosigmoid

Ps : Sigmoid

Bila ada liver metastasis ? resectable tumor

Neoadjuvan Kemoterapi = Unresectable tumor


Resectable tumor

Neoadjuvan = Capecitabine

RAS jika diperiksa = targeting therapy yang dipilih

Wild Type dan mutated Type = apakah bisa double ? (tidak boleh jika efek terapi sama )

Clinical Staging vs Surgical staging

Lebih bagus yang mana ? surgical staging , yang masuk Clinical staging : pemeriksaan penunjang ,klinis

Kriteria Reseksi (penguji) : Jika kena vascular


Jika multiple
Pasien Sirosis

Syarat : yang mutlak dengan bilirubin tinggi > 3x bisa reseksi tapi tidak bisa kemo
Dr.Eddy SpB PS: Peserta PU: Penguji

Ny. FS 59 Tahun

Anamnesis (-)

PU : Pemeriksaan Abdomen ? ada tambahan ?

PS : Teraba massa?

PU : Tidak ada ….?

PS : Tidak Asites

CEA : 1,79

PU : Beda gejala kolon kanan/kiri ? kiri : obstruktif , kanan : apa ?

PS : Tidak Anemis ?

PU : kanan :kenapa lebih cair ?

PS : XXX

PU : Karena cair maka tidak obstruktif (penguji menjelaskan), colon kiri lavage flow

PS : Tekanan akan dialirkan ke diameter yang lebih besar


PU : Tindakan bisa salah ,missal : Perforasi di sekum dianggap Appendisitis perforasi padahal masalah
di kolon

PU : Kenapa ?

PS : Dinding lebih tebal

PS : Closed Loop obstruksi karena ada tahanan sehingga udara tertahan disitu

PU : Pemeriksaan tambahan?

PS : Colonoscopy

PU : Kelemahan Colonoscopy?

PS : Visualisasi , sampai ke proximal

PU : Memang tidak bisa colon in loop ?

PS : Tidak bisa Nodul < 2cm dengan Colon in loop ,kelebihan pasang stent

PS : Bisa Biopsi juga

PU : Obstruksi boleh Colonoscopy ?

PS : Tidak bisa kontraindikasi

PU : Apa pertimbangan pasang Stent ?

PS : Persiapan untuk Neoadjuvan pasase ke bawah

PU : Pada semua lokasi bisa dipasang ?


PS : Tidak,yang mobile sulit dipasang

Colonoscopy : masa 19 cm

PS : Apakah Scope bisa lewat

PU : Kenapa kalau bisa atau tidak ?

PS : Jika bisa lewat kita lihat syncronus tumor sampai caecum

PU : metacronus ?

PS : Nanti bisa terlihat

PU : Berapa kejadiaannya ? 5%

PU : Esofagus ?

PS : Squamous cell ca didapatkan ditengah

PU : Mungkinkah terjadi di colon?squamous cell ca

PU : Kenapa ?

PS : Regurgitasi

PU : Jauh sekali

PU : Terdapat sejak lahir

PU : Apakah perlu pemeriksaan lain?

PU : Kenapa?
PS : Ct-Scan,lebih sensitive
PU : Beda makroskopik GIST dan Adenocarcinoma

PS : Adenocarcinoma tumbuh kedalam, GIST tumbuh keluar

PS : GIST mukosa utuh ,Adenocarcinoma mudah berdarah

PU: sel ... kejal untuk apa


PS: reseptor peristaltik
KGB : oval,
Bila ada metastasis liver: neoadjuvan dan reseksi tumor primer
PU: Symul neoadjuvan
PS: potensial resectable T3, T4, lesi pikirkan bisa diangkat

Dokter : Eddy SpB (3b)


Penguji (A) : Data resektibel?
Peserta (B) : imperfektur, gambaran scan
Penguji (A) : Bisa lihat ..... dengan CT Scan ?
Peserta (B) : melihat organ sekitarnya
A : Apa yang jadi perkiraan setelah kemo bisa resektable?
B : belum infiltrasi ke tulang, vaskular, pada wanita ke vagina, dan kulit.
A : blm ada obstruksi dan suhu response rute .......nya apa?
B : darah tumor, tumor marker.
A : pasien kondisinya stadium IV diferensiasi ?, wild type. Prinsip untuk reseksi hati?
B : kondisi pasien, posisi, klinis, jumlah, diameter
A : kriteria resectable?
B : tumor tidak bisa diangkat.
A : diagnosa apa?
B : Tumor rectosigmoid TxNxMx.
A : limfa nodus membesar 3 apa maknanya
B : T4N1b M0
A : Kan adeno ca recti
B : Adenoca recti T4N1bM1
A : kapan reseksi tumor?
B:-
A : secondary dan primary?
B : mayor >2 segmen, minor < 2 segmen.
A : Kapan anastomosis dan kapan stoma?
B : bila batas bekal, kondisi status gizi, neoadjuvant sebelumnya. Radiasi tumor.
A : Kapan tidak bisa keo
B : Bila bilirubin total > 3 tidak dapat kemo

Dokter : dr. Debby


Kasus : Perempuan 41 tahun BAB darah sejak 6 minggu yang lalu, nafsu makan turun, nyeri perut
kanan atas.
A : data yang dibutuhkan apalagi
B : Riwayat tumor usus ?
A : Tidak ada
B : Diet harian?
A : fast food
B : Riwayat seperti keluarga sebelumnya?
A : Tidak ada
B : Sesak napas?
A : Tidak ada. Komorbidnya apa saja?
B : DM, HT, tanda-tanda keganasan.
A : Hasil PF abdomen : massa pada kuadran kanan atas 12x10x8 cm, iregular, batas tidak jelas,
terfiksasi. Anal : Rectal touche massa 6 cm diameternya, mobile. Tidak ada tanda asites. Lab CEA
Plan: colonoscopy  untuk melihat massa di rektum sekaligus supaya bisa dibiopsi
PU: rsxt?
PS: colon in loop karena scope tidak bisa masuk
PU: apa risiko?
PS: perforasi, bisa total obstruksi, bisa dehidrasi
Nama lain? Hasum enema
PU: pasien bisa .... total
PS: ... jadi op emergensi
PU: dari colonoscope bisa tentukan clinical staging?
PS: sulit, tidak
PU: kenapa?
PS: -
PU: clinical staging itu apa?
PS: menentukan staging T dari klinis – jika ohisuks  kemungkinan T4
PS: perdarahan : “+”  PU: hemoroid juga berdarah!!
PU: kalau bisa digoyang artinya apa?
PS: mobilitas
PU: artinya correctabel
PS: jadinya bisa (setelah dijelaskan penguji)
PS: tumor advance sudah ada gambaran postulasi
PU: gambarannya apa?
PU: ada tumor umum paling mobile  ketika perusta tidak akan berubah kontur letak yang dicurigai
tumor: jadi masih bisa dinilai resrefubel
PU: colon in loop bisa CT scan?
PS: -- CT scan karena: lesi invasif, bisa staging
PU: bila bisa dua-duanya, bisa dilakukan CT scan dan colon in loop?
Dua atau satu?
PS: satu  CT scan
PS: adanya CA rectum dan colon transversum
D/: syncronus tumor dalam ca colon transversum, ca rectum, diskel T4N1M1 hepar
Plan: operasi
Bila dalam kemo karena bukan target terapi jadi tidak mengganggu angiogenesis
PS: Karena ada simptomatik pembedahan
PU: apa persiapan?
PS: darah lengkap, fungsi hati, ginjal, kendovaskular
PU: apakah perlu support nutrisi?
BMI 24,2; BB turun 6,2 kg dalam 6 bulan  high risk
Apa pilihan operasi?
Tumor 60cm, kanul floera hepatitis – extended sight toricoliectomy, iliocolostomy withlap TMF
TME: poliplane
PU PS: denovivan
PU: pada laki-laki: pasien risiko bisa kena seminal vesicle
PU: saraf otonom
Komplikasi TME??
Arteri yang dipotong arteri mesenterika inferior
Laparoskopi: .... kolfox 6
Should PET scan
Inter...? kenapa? Karena parmor diangkat sudah sekarang fokus 4 metastasis
Inter.... 44? Reseksi yang gimana? Reseksi anatomical atau?
Kalau lynchrony dengan tumor colon
Pazmur dulu kalau ada symptom dari primer metastasis kolon perlu operasi mayor lebih baik

Dr. Agung
Wanita 41 tahun BAB berdarah 6 minggu dan nyeri perut kanan, BB turun 6 kg dalam 5 bulan, BAB
diare (+) BAK normal
PU: pertanyaan tambahan
PS: ada tumor colon di keluarga
PU: nyeri-nyeri sendi? Sesak? Nyeri tulang?
PS: tidak ada, tidak ada sesak
PU: Komorbid perlu ditanya? Apa yang perlu?
PS: Penyulit lain selain ini?
PU: Faktor resiko apa pada kolorektal?
Faktor resiko polip?
Polip apa?
Kolonoskopi kenapa? Kenapa bukan colon in loop?
PS: Bila ragu bisa dicombine dengan colon in loop?
PU: Spesifisitas dan sensitivitas colon in loop dan colonoscopy?
PU: Colonoskopi tidak bisa lewat rencana CTscan
PS: Tidak Kolon in loop
PU: Staging bisa apa bisa dinilai dengan colonoskopi?
PS: Tidak bisa, karena tidak tahu kedalaman

Diagnosa: Tumor rectus 1/3 dorsal dengan synchrony tumor colon

Beda KGB tumor dan infeksi?

Plan: Kemo neoadjuvan dulu.


Apa persiapan operasi? Perkembangan status, multi support?
Pasien BMI baik
Jika operasi, apa operasinya? Angkat dua-duanya atau satu?
PS:
Dioperasi ... evaluasi
Apa persiapan operasi?
Perkembangan status, nutrisi support
Pasien BMI baik, alhasil normal
Jika operasi? Operasi apa? Angkat dua? Angkat satu? ....
TME hemicolectomy anastomosis dua ...
Kapan disistoma? Jika tidak edema, vaskularisasi baik, obstruksi tidak total, pasien BB normal alhasil
normal
BB turun 6 kg dalam 3 bulan
PS: MSI belum dicek, KRRS belum  modalitas kurang
Menjalani MSI (+) untuk high risk atau tidak

Stase kolorektal
Dokter : dr. Ismu Sp.B
Kasus : Pasien perempuan 54 tahun datang dengan BAB darah sudah 10 bulan yang lalu. Dilakukan
kolon in loop oleh spesialis bedah dinyatakan normal. 5 bulan sebelum masuk rumah sakit dilakukan
kolonoskopi didapatkan tumor rekti dan hemoroid. Hasil PA menunjukkan adenokarsinoma rekti. 2
bulan SMRS pasien mengalami BAB darah, BAB tidak kecil-kecil. Pasien memililiki mioma uteri multibel
yang telah mendesak vesika urinaria dan rektum.
Pemeriksaan thoraks normal, abdomen tidak distensi. Didapatkan hasil lab anemia Hb 4,3 dan CEA
19,3.
Pemeriksaan tambahan : hanya kolonoskopi
Mengapa tidak colon in loop? Colon in loop (tidak ada obstruksi), kalau colonoscopy dapat terjadi
obstruksi total jadi harus operasi emergensi.
Colonoscopy untuk mengevaluasi mukosa.
Jika scope tidak bisa masuk maka dilakukan colon in loop.
Cairan kontras ada apa aja? (1) water soluble = kelemahannya cepat tereduksi dan (2) barium
Water soluble = harga mahal dan jumlah bisa kurang lebih 1 liter.
Tidak ada colon in loop dengan water soluble.
Ada CT Scan dan water in loop.
CT Scan dengan triple kontras = kontras diminum, IV, dan bawah.
CT scan vs colon in loop.
Colon in loop = kalau ..... flat tidak bisa terlihat.
Pemeriksaan radiologis = CT 3 fase.
CT Scan  soliter atau multibel.
Kalau ada nodul apa risikonya?
Terminal stage : tidak obstructive jaundice, bilirubinemua, multipel, dan respon.
Kemoterapi ada 4 : komplit, parsial, prograsif, dan unresponsif
Metastasis hepar bila kecil ukurannya harus direseksi 1x
Apa pertimbangan koagulan?
Jika multipel >1 segmen
Kapan unrelektabel:
Tidak bisa dikontrol
Multipel
Surgical rate? Hip 0/0?
40%  artinya apa?
Beda toB maligna dan inflamasi?
PS: tidak bisa dibedakan
PU: kenapa?
Misal satu KSB 0,5cm, satu 3cm

NOTULENSI
Ruang Onko
16/12/2018
Kandidat 1 08.10 dr.Baihaqi
Q: pola BAB; lancar atau tidak, nyeri atau tidak
A: tidak
Q: BAB cair berdarah
A: berdarah,tidak hitam
Penguji: apakah beda darah hitam atau merah
Kandidat: lokasi, upper hitam, bawah darah
P: apa yang ditanya? Sejak kapan operasi kenapa tidak ditanyakan
K: sejak kapan
P: 1 bulan
K: anda curiga apa: massa di rectum karena riwayat BAB berdarah sejak sebelum operasi
P: apa bedanya darah karena hemoroid dan tumor
K: -
P: coba digali curiga ganas bagaimana
Pembacaan anamnesa khusus
P: apa yang dilakukan
K: pemeriksaan fisik RT
P: tidak ada massa di rectum,apa yang akan dilakukan,apakah CEA tinggi selanjutnya apa?
K: kolonoskopi,melihat massa sepanjang recto sigmoid,massa di tempat lain
P: apa yang dilakukan setelah kolonoskopi
K: CT scan abdomen dan pelvis untuk melihat metastasis ke hepar,paraa aorta
P: kira-kira kasus apa
K: tumor
P: tolong spesifik
K: adeno ca recti
P: hal apa yang paling bagus
K: ERUS, untuk melihat tumor di mukosa
P: CT scan baik,mau minta apalagi
K: PET scan
P: tidak rutin dilakukan, kalau ews lihat depth,pencitraan
P: apa teknik ca rectum
K: Mills
P: yakin? TEM supaya RO

Kandidat 2 : dr Anangsyah
Penguji
Kandidat
P : pembacaan anamnesis
K : izin identitas, ke URJ atau IGD, penurunan BB berapa
P: laki-laki 47 thn, rawat jalan, 15 kg bb turun
K : apa hubungan steroid dengan kasus ini
P: penggunaan steroid perlu digali untuk mengetahui riwayat colitis ulseratif
K : apa ada riwayat op?
P : hernia kanan
K : pemeriksaan laboratorium
P : diagnostic kira kira apa
K : benjolan diperut, perdarahan intralumen, kecurigaan keganasan colon sebelah kanan
P:plannya?
K : Lab, CEA
K:usul pemeriksaan USG
P : apa Dd/ nya
K : selanjutnya CT scan
Benjolan dikanan abdomen kemungkinan cecum
P : kok tahu klo itu colon
K:ginjal sebelah kanan, KGB disekitarnya,darah para aorta

P: dimana caecum
K:pleksura hepatica dicurigai malignancy T3NxMo
P:selanjutnya bagaimana
K: colonoscopy sekaligus PA
P : arahnya pooling differentiated
P:jika dilakukan kolonoscopy, lalu ditemukan polip seperti itu diapakan?
K: ditemukan mucosa
P: polip apa yang dicurigai ganas
K:phylos
P :tubulus
K:cenderung tidak karena kecuali disekitarnya infiltrate
P:dengan data semua, kesimpulannya apa?
K:carcinoma pooling differentiated flexura hepatica T3NxM0 dengan polip sessile
P : tindakannya
K : kemungkinan operable extended hemicolectomy
P : badan kurus, apabisa operasi?
K:analisis bisa makan atau tidak
P:paling awal, status nutrisi
K:high ris nutritional SGA C
P:bedanya extended dengan tidak extended?
K:vascular
P: coba analisis KGB bagaimana
K: CME
P: hasil patologi anaomi post operasi well dift carcinoma, periksa apa lagi
K: all ras
P: adalah RAS RRA: wild tipe
P: selanjutnya bagaimana setelah operasi
K: neoadjuvant kemoterapi dengan 5N
P : berapa lama pemberian
K : 6 bulan
P: CT ini apa?CT scan setelah 4 siklus kemo,
K: lesi metastatic
P: unutk PET scan dih hati tidak terhadap pemeriksaan lain

P : pilihannya apa proesedurnya berdasarkan USG ?


K : eksisi local
P: apa syaratnya
K: T2 tidak boleh
P: jika ingin tetap eksisi lobul T2-T3 terapi neo adjuvant apaboleh?
K;-
P:alat apa yang bisa mendeteksi KGB di neonatum
K:pet scan
P:sekarang seluruh dunia pakai MRI petscan hanya jika ragu
P: staging
K : T3N
Darimana T3, kan submukosa
K: T1 N
P : apa perlu terapi neoadjuvan?
K : perlu
P:apa beda neoadjuvant kolon dan rectum
K: kolon kemo,rectum hemoradiasi
P: apa?
K : 5 FU, kemoterapi
P: berapa lamakenapa yang terpenting apakah jumlah
K: 6-8 bulan
P : apa perlu radiasi
P:apakah tahu CRM , PNI?rumus perut
P: bagaimanakah surveillance colorectal secara umum
P : kapan control?perlu apa saja?kapan colonoskopi dan CT lagi?
K: 4 bulan sekali, cek CEA, CT scan 2-3 bulan
P: ada berapa macam targeted terapi pada pasien ini?
K:-
P:berapa jenis radiasi?
K: short 25x, long 50x
P : bedanya
K: long menurunkan sekresi
P: perlu pasien ini diradiasi?
K:-
P: cek 3 bulan,CEA 15 harusnya turun
K:berarti tidak respon
P: kan sudah dioperasi, harusnya habis

Kandidat 3 dr. Rianto


Laki-laki 53 tahun datang ke poli dengan sulit BAB
P: pembacaan anamnesis
P: kecurigaannya apa
K: perubahan pola BAB, seperti kotoran kuning, perut kembung dari pemeriksaan fisik: curiga tumor
kolon kiri
P: apa beda kanan kiri
K: untuk colon cancer cenderung semetus, kiri anula
P: ada berapa macam bentuk pertumbuhan tumor
K: ...., anula, ulseratif
P: penunjang apa
K: kolonoskopi, rontgen thorax, CT scan
P: yang bagus lihat metastasis
K: CT scan
P: tujuan CT scan apa
K: staging
P: apa deskripsinya
K: tampak massa tumor yang hampir meliputi seluruh lumen di kolon kanan kolon asendens. Batas
masih jelas, permukaan tidak rata
P: apa yang ditunjuk itu
K: karena sama dengan densitas aorta: pembuluh darah
P: hasil PA belum ada, mau diapain.
Staging 1
K: tumor colon asendens curiga ganas
P: kenapa curiga ganas
K: belum ada Panya
P: kenapa begitu? Di kolon asendens apa ada yang jinak?
K: tumor jinak soft tissue, leiomyoma, lipoma
P: apa pernah waktu berapa lama jadi dokter nemu lipoma di kolon asendens?
K: tidak pernah
P: GIST bisa
K: tidak mungkin karena sifat GIST, permukaan rata, soft tissue, awalnya dari otot
P: GIST pertumbuhannya ekstralumen
P: sekarang sudah ada hasil biopsinya
K: rencanakan operasi
P: perlu tunggu IHC?
K: tidak, operasi hemicoloctomy kanan
P: ini ada riwayat operasi apendiktomi, kenapa tidak ditanyakan Panya dahulu bagaimana
K: -
P: apa itu NET
K: neuroendocrine tumor, ada manifestasi neuroendokrin bisa diberi somatostatin
P: adakah sistemik terapi untuk NET
K: -
P: saat kolonoscopy ada polip apa yang dilakukan
K: polipektomi
P: semua polip?
K: polip kemungkinan ganas
P: bagaimana ada?
K: curiga ganas kalau bentuknya ilum, serated
P: kalau polip punya bertangkai
Syarat trour anal lokal eksisi caranya bagaimana: apa yang penting
K: hingga full thickness
P: adenocarcinoma kemoterapi bagaimana
K: volvux
P: kenapa pilihnya volvux kenapa tidak foltri
K: foltri second line
P: apa yang ditakutkan dari pemberian foltox
K: -
P: efek sampingnya pernah dengar neuropati perifer
K: pernah

Kandidat IV – dr. Ridho


Perempuan 61 th
Nyeri tidak puas BAB sejak 2 bulan, harus mengejan, keluar sedikit-sedikit. Sering BAB keluar lender.
BB dirasa berkurang dalam 4 bulan.
P: Pembacaan anamnesis.
K: Riwayat keluarga dengan keluhan serupa; apakah ada keganasan.
P: Tidak ada.
P: Ibunya ca mamae generasi pertama.
K: Ada kemungkinan keganasan. Pasien ada faktor resiko.
P: Menurut kriteria apa.
K: FR generasi pertama.
P: Kasus ini tidak ada.
K: Dilanjutkan pemeriksaan fisik.
Status gizi? Status performance?
P: Baik.
P: Bisa tidak ini jinak?
K: Bisa, kemungkinan polip, dari RT berdingkul curiga ganas.
P: Apa pasti massa berdingkul ganas.
K: TBC, inflamasi kronik.
P: Selain itu apa? KGB bisa.
K: Bisa.
P: Selanjutnya.
K: Anuskopi.
P: Kenapa.
K: Dapat dilakukan di rawat jalan, dapat jika dilakukan biopsy.
P: Kenapa tidak colonoscopy.
K: Ada keuntungan dan kerugiannya, untuk efisiensi boleh colonoskopi.
P: Untuk staging?
K: MRI polos abdomen polos rectum.
P: Lihat metastasis? Hepar.
K: Lebih lihat bagus dengan CT Scan.
P: Metastasis di liver lebih bagus MRI dari pada CT Scan?
K: Benar apalagi dengan pimodi
P: Kalau begitu langsung saja MRI abdomen dan pelvis.
P: Pada pasien ini boleh endo us.
K: Bisa.
P: Lihat hasil CT Scan.
P: Kesimpulan CT Scan.
K: batas serosa di dalam, T2NxM1 paru hepar.
P: Pembacaan hasil lab. Abdomen 3 s.
P: Apakah cukup datanya, menentukan metastasis hanya segini?
K: Tambah rontgen thorax.
P: Rencananya bagaimana?
K: Karena 8 cm dilakukan reseksi TME.
Wedge excision 1 cm di batas.
P: Kenapa tidak wide anatomical?
K: Cukup dengan wedge.
P: Dilakukan operasi laparotomi ULAN.
P: Perlu apa lagi dari hasil PA
K: KUB harusnya 12, differensiasinya, dipost tenor, batas circumferenial, batas tenor LRM
P: PNI: aim parenteral invasion?
P: Perlu ga neoadjuvant
K: Tidak perlu hanya pada high risk, 2 dan 3
P: Apa ada beda pemberian 3 bulan dan 6 bulan dengan kemo neoadjuvant
K: Berbeda.
P: Kemoterapi ingat bahwa kemoterapi untuk quality of life, its effective
P: Perlu periksa semua Kror, Nror, Bra +
K: Cukup 3
P: Kalau sudah salah satu nuten kenapa diperiksa lagi
P: Apa beda sulkus prediktif acn prognostic
K: Prediktif: overall nukvq predictive value
Prognostic: menentukan kejadian di masa depan
P: Prognostic factor bra+ nuten?
K: Buruk
P: Setelah operasi apa selanjutnya
K: Kemoterapi
P: Setelah beberapa bulan CEA naik
K: Perlu dilakukan restaging
P: Apa bias naik tapi tidak mengeluh?
P: Apa bias CEA naik bukan karena keganasan?
K: Inflamasi kronik, kolitis, diare, gangguan GI tract
P: Bisakah normal
K: Tidak
P: Dilakukan apa
K: Staging ulang, CT scan kontras, kolonoskopi
CT scan whole abdomen kontras
Ro thorax normal
P: Perlu PET scan/PET CT
K: CT scan abdomen, sesuai algoritma perlu
P: Staging
K: T2N0M1b, stadium IVb
P: Lesi dengan primary di rectum, ada tempatnya neoadjuvant?
K: Ada, untuk di liver

Kandidat 5
Laki 34 th datang ke IRJ dengan BAB berdarah post operasi stapler.
P: Pembacaan anamnesis
P: Kalau lender apakah pasti tumor
K: Tidak, bias IBD
P: Kalau sudah 1 bulan post op keluar darah; tidak Tanya hasil PA
K: -
P: Lihat meta di paru
K: CT thorax; selanjutnya keluhan colonoscopy
P: Bagaimana penafsiran 2 buah massa sessile
K: Polip
P: Yakin
K: Massa, meminta hasil PA dan CT scan abdomen pelvis untuk melihat TNM
P: CT scan tidak ditemukan massa rectum
K: T1 atau tumor kecil tidak terlihat saran sesuai evidence based MRI
P: Ada berapa lapis, USG transrectal
K: 5 lapis, T1N0M0
Diagnosis
Adeno ca moderate diff T1N0M0
P: Tindakannya apa
K: Transanal local excision
P: Yakin bersih, syarat, grading?
K: Syarat < 30% kurang < 3 cm, letak dlm 8 cm, tidak ada M
T1a boleh local eksisi
P: Pasien sudah pernah stapler boleh local excision?
K: Dapat dilakukan
P: KEnapa tidak pilih radikal
K: Karena N0
P: Apa yang paling ditakutkan kalau local?
K: Residif
P: Dari PA apa yang paling utama dilihat
K: Klinis tumor, PNI, grading, diferensiasi, sprout tumor
P: Selanjutnya diberikan apa
K: Kemoterapi neoadjuvan dan radiasi
P: Kenapa kan N sudah diambil
K: Tidak bias memastikan mikrometastasis KUB dan menurunkan angka residif
P: Radiasinya apa
K: Long wave radiotherapy
P: Kenapa tidak short wave
K: Menurunkan angka residif
P: Indikasi nuler apa?
K: Letak tumor dan stadium
P: Selama dia tidak kena otot
P: Syarat anastomosis
K: Letak kuarng dari 6 cm
P: Sunuclenar bagaimana?
K: Kontrol 3-6 bulan dlm 2 tahun pertama
P: Butuh reseksi kolon
K: 5 cm

Notulensi Kandidat 6
P: Pembacaan anamnesis
P: Kenapa langsung pilih CT scan? Kenapa tidak yang non invasif
K: CT scan dan radioterapi
P: dari CT scan apa?
K: Kolonoskopi karena sulit dinilai
P: Apa hasil kolonoskopi
K: Ada massa, dilanjutkan dengan melihat metastasis ke paru
P: Dengan apa
K: CT scan thorax
P: Hasil PA sudah ada, kesimpulannya apa
K: Carcinoma poorly differentiated
P: Rencana?
K: Neoadjuvant chemo
P: Banyakkah data neoadjuvant pada colon?
K: Tidak berespon pada colon kanan, lebih baik 5FU, dengan oral bisa
P: Yang bilang itu siapa
K: -
P: Stadium 3 apakah diberi 5FU
K: MSI high dikasih
P: Apa bedanya MSI high dan low
K: Untuk respon kemoterapi
P: Oval nulanya dinilai untuk apa
K: Prognostik
P: Pada pasien ini operasi atau neoadjuvan?
K: Neoadjuvant
P: Apakah langsung operasi
K: Perhitungkan tumornya, observasi BB, karnoflisor,: fleksor, baik/perbaiki nutrisi
P: Caranya
K: Hitung dahulu kebutuhan kalorinya.
Low karbohidrat, perlu protein
P: Pasien tidak ada impending obstruction
P: Bagaimana strategi operasinya
K: Joint operasi dengan urologi
Karena ureternya kesan tertekan dengan ginjal
P: Pasang stent dulu baru operasi
Teknik supaya radikal bagaimana
K: Extended resection dan limpadectomy complete mesokolon resection
P: Apa bedanya dengan reseksi kolon biasa
K: Dilakukan limpadektomi sampai ke tempatnya masuk mesenteric setempat
P: Apa itu nuchonetumor
Bedanya dengan isolated sel tumor
K: Defisit tumor di neorektal
P: Apakah puas dengan hasil PA
K: Tidak, margin kurang
P: Apakah ada lagi seperti IHC
K: -
P: Sehabis operasi diberi apa
K: Kemoterapi
P: Apakah boleh stadium 3 pakai targeted
K: Boleh

Dr. Erwin SpB


Rotasi 2 perioperatif
Q: Apa kelainan yang terpikir?
A: Pasien dengan perut kembung dan nyeri
Q: Apakah kasus ini?
A: Peritonitis, hipotensi, nyeri seluruh perut
Q: Kok kembung? Ada diare?
A: PF ada defance abdomen
Q: Apa rencana tatalaksana?
A: Tatalaksana untuk hipotensi dulu. Qsofa sudah sepsis
Q: Sepsis? Tanpa perlu cek organ disfunction?
A: Qsofa untuk screening, perlu cek tambahan
Q: Lalu apa plannya?
A: Resusistasi, kultur darah, antibiotik, persiapan source control
Q: Sepsis apa sudah tegak? Di mana organ dysfunction?
A: Belum
Q: Beri Vasopresor? Kapan?
A: Iya, dengan resusitasi/ diberikan bersamaan.
Q: Kalau sudah cukup dengan cairan?
A: Target MAP 65 adekuat cairan saja
Q: Antibiotik sebelum atau sesudah OP?
A: 1 jam sebelum operasi
Q: Cephalosporin untuk pseudomonas apa?
A: ---
Q: imaging abdomen 3 posisi
A: Tumor direseksi, buat stoma kolostomi
Q: Usus asenden dan transeversum distended, dinding tipis dengan bercak nekrosis
A: Chron disease X ulcerative colitis X keganasan X infeksi
Q: Apa? Pasien di negara berkembang
A: Reseksi formal, non formal?
Q: Berapa lama operasi emergency?
A: 90 menit
Q: Apa jenis operasinya?
A: Double barrel
Q: Antibiotik apa?
A: 7 hari

Rotasi 3 perioperatif
Q: kasus apa ini?
A: peritonitis
Q: lainnya?
A: Sepsis, MAP rendah
Q: Pasien sepsis? Screening awal?
A: Qsofa 1. RR> 22x, penurunan GCS, Sistolik < 100
Q: Apa tatalaksana
A; IV line
Q: Apa namanya?
A: Source control
Q: Apa yang dinilai di SOFA?
A: -
Q: Source control bagaimana? Pemeriksaan apa?
A: Antibiotik, ---
Q: Gambaran pneumoperitoneum, operasi rencana apa?
A: Laparotomi (eprforasi ileum terminal)
Q: Perforasi ileum terminal operasi apa?
A: ----
Q: Antibiotik dengan apa?
A: Meropenem
Q: Yang lain?
A: ---
Q: Apa beda High risk dengan low risk?
A; Aerob, Anaerob
Q: Yang ditakutkan kuman apa?
A: pseudomonas
Q: Apa antibiotiknya?
A: Cefepime
Q: Penjelasan Nutrisi?
A: ERAS. 1 x 24 jam
Q: Pasien dipasang NGT
A: Pasang, untuk rehidrasi. Memastikan.
Q: Obat untuk menurunkan peristaltik?
A: ------

Rotasi 4
Q: Pasien apa ini?
A; Peritonitis curiga perforasi gaster dengan syok sepsis. Ada neri ulu hati.
Q: Perforasi kapan?
A: Sudah > 24 jam karena ada tanda peritonitis
Q: Penyebab peritonitis?
A: Iatrogenik, missed diagnosis
Q: QSOFA apa saja?
A: Sistolik > 120, RR, kesadaran
Q: Tindakan?
A: Resusitasi cairan
Q: Selanjutnya apa?
A: Masuk ke SOFA
Q: Mau cek apa?
A: Darah : laktat, kultur, DPL, OT/PT, bilirubin, Ur/Cr
Q: Abdomen compartment syndrome kapan?
A: Grade III-Grade IV > 15 mmHg
Q: Bila resusitasi gagal?
A: Target MAP >=70, vasopresor, Dekompresi turunkan IAP.
Q: Mengurangi tekanan intraabdomen?
A: buka Jahitan OP Setelahnya
Q: Terapi lain?
A: Antibiotik carbapenem dan metronidazole
Q: Spectrum dari high risk?
A: Cefepime
Q: Apa itu ERAS?
A: Untuk nutrisi terapi

Rotasi 5
Q: Peritonitisnya karena apa?
A: kemungkinan dari perforasi intestine yang terjerat
Q: perforasi tanda klinisnya apa?
A: Udara bebas pada perut  pekak hepar negatif
Q: Diagnosis septic shock dasarnya apa?
A: Faktor infeksi positif
Q: Sepsis definisinya?
A: Infeksi + disregulasi respon + organ dysfunction
Q: Untuk skrining sepsis?
A: Qsofa ( GCS, respirasi, tekanan darah)
Q: Tahunya ada organ dysfunction?
A: Untuk menegakkan sepsis perlu dua. Fungsi paru dinilai dari PaO2/FiO2, Fungsi hepar bilirubinn,
fungsi ginjal
Q: Kapan diambil labnya?
A: dalam satu jam. Selain untuk cek lab cek kultur darah (aerob/anerob, resistensi). Berikan antibiotik
sambil menunggu hasil
Q: Cek guideline antibiotik terbaru
A: 2010 Cefepime dan Ceftazidime
Q: Apakah perlu dikombinasikan?
A: Cefepime perlu dikombinasikan metronidazole, meropenem tidak perlu
Q: Septic shock definisi?
A: MAP< 65 dan laktat > 4
Q: Nanti diresusitasi cairan saja?
A; Iya, 20-30cc/kgBB dalam satu jam dan vasopresor
Q: apakah langsung diberikan vasopresornya?
A: Cairan dulu
Q: kapan masuk vasopresornya? Apakah alau respon dengan cairan saja disebut septic shock?
Q: Kompensasi tubuh yang dikorbankan organ vital apa non vital?
A: Organ non vital
Q: Bisakah yang dikorbankan vaskuler?
A: bisa
Q: Septic shock?
A: Shock yang tidak respon denga cairan saja hingga perlu vasopresor
Q: Kalau respon namanya apa?
A: Sepsis associated Hypotension
Q: Prinsip terapinya?
A: Source control
Q: Pada pasien ini?
A: laparotomi untuk eksplorasi sumber perforasi
Q: kira kira di mana?
A: di jepitannya
Q: Apakah usus yang di skrotum ditarik ke abdomen?
A: ya
Q: Cincinnya perlu dipotong?
A: Dipertimbangkan untuk tidak dipotong cincinnya
Q: Perlu primary anastomosis?
A: Tidak dilakukan anasomosis. Dilakukan pembuatan stoma double barrel atau end stoma
Q: Hernianya langsung direpair?
A: Tidak, karena ada tambahan trauma.
Q: Mengapa tidak langsung direpair?
A: ini adalah infectious surgery, jika dilakukan terapi definitif dengan mesh bisa menimbulkan abses di
kemudian hari. SSI. Pada pasien sepsis, terjadi disregulasi respon. Apabila dilakukan operasi maka
akan ada sumber inflamasi tambahan
Q: Post operasi pengelolaannya?
A: Nutrisi 30kkal/KgBB/hari, dicoba bisa masuk per oral 50% lebih atau tidak. Mulai diberikan bila
hemodinamik stabil. Vili vili perlu dirangsang agar tidak terjadi atrofi, karena bila terjadi atrofi akan
keluar toxin
Q:Sistem kekebalan tubuh paling besar di mana?
A: 60-70 persen di saluran pencernaan
Q: Kapan diberikan prokinetik?
A: Sebelum makan
Q; Kapan diberikan antibiotik profilaksis?
A: Satu jam pre operasi karena risiko tinggi infeksi

CT abdomen : polyp disentri colith symptomatic. Organ dalam dbn

Pro laparoskopik kolesistektomi


- safe laparoskopi kolesistektomi : critical vein of safety. Menilai apakah ad akuman dalam
kaput
 apa kekhususan melihat di gall blader dari penderita. Gall lengket di hati
 apa perbedaan GB yang menempel di hati atau tidak?yang nempel harus reseksi di liver. Ada
cystic plate
 jika cystic plate mengandung tumor : artinya ada infiltrasi ke hepar , harus dilakukan tindakan
reseksi hepar
 apa yang harus diperhatikan saat laparoskopi : N1 di cystic duct di peridoctil N2, N3 : para
aorta
 operasinya bagaiamana : apa yang harus dijelaskan. Kuratif intert jika bias didiagnosa
 apa perbedaan :
1. menyebar perkontinuantum—paling cepat
2. limfogen
3. hematogen

 bisa gak langsung di drainase? Tidak boleh


 jika pasien datang dengan Ca GB kering, apa syarat NCCN untuk operasi : jika sudah ke
hepar artinya : sudah end stage (sistemik)
 dari waktu 1-2 tahun
 yang harus dipertahankan pasca keganasan inin :1) local air tumor
2)locoregionalimaging haus
 single lesion/multiple lesion : jika ada cedera CBD, transeksi parsial / total
 lebih bagus saat percobaan 1 : total bypass hepaticojejunosty, parsial : t tube
 apakah ada opsi untuk end to end
 batas t3 x : pertimbangkan extended kolesistektomi

USG : polip GB : minta penunjang apa?


CT : abdomen polyp GB diserati cholith hepatikum
Rencana tindakan apa : cukup kolesistekomi
 Local : vascular cystic : lympadenopati hepatoductal
 Locoregional : untuk diagnosis anatomical : CT angio multiple
 Jika sudah sampai ke lobus kiri : non receptable

Pasien dengan Ca pancreas junction kantong empede


Apa penjelasan
 Cara CBD : cari ke spincter—> cairan masuk ke duodenum: masuk ke duodenum
locysticdiare
 Yang berubah pasca kolesistektomilama2x bertumpuk
 Batu yang jatuh kesitu, biliary pancreatic enyzm aktif empedu : refluks hepatic pasca ERCP
 Kenapa ductus pancreas mudah rusak ? karena batu. Angka pankreatitis ke batu : tinggi

Long common channel : variasi anatomi

Apa yang perlu diperhatikan saat melakukan colesistektomi : pastikan patensi ductus systicus
Tanyaan cara white bile : ductus cystus tidak berfungsi
Pasang T tube : cholesistitis meredaCITO
Jika ada tumor : whipple klasik
Choledocho duodenostomy : SUMP syndrome

KU : sakit perut kanan atas 42 th,pr


Anamnesa : sejak 1 bln, hilang timbul, tidak disertai mual muntah, riwayat berobat sebelumnya tidak
ada, BAB normal, riwayat DM
PF : rr 28x / menit suhu 37,1 td 120/80 nadi 80 , sclera ikterik-, abd : inspelsi : datar, auskultasi : BU
normal, palpasi : nyeri tekan-, tidak teraba h/l, perkusi : nyeri tekan-
Diagnose : usul periksa
13,5/40/9600/225000
gt/pt 107/110nAIP 101 albumin 4.3
pt 10.3 aptt 25,8 GDS 117 ur cr 19/0.7 r 144/3,8/108
ca 19-9 13 CEA-
usg : polip GB
pasien sepsis berdasarkan : sistol <100 suhu 39 N 120 X
lab : lekosit 18.100/ur 128/ cr 2,95 bil total 24,15 direk 22,8 alp/ggt 182/201 ot/pt 35/30
albumin 2,6/5,3mpt 13.1
pf td 95/80 sklera ikterik + n 120x/m, sh 39 tb 160 bb 58 moderately malnutrition
status lokalis abdomen : datar, lembut BI + normal, nt + NL – dn –

tx : USG hepatobilier pancreas + CT abdomen


kenapa tetap statis walaupun terpasang stent. Bisa pankreatitis, perbaiki nutrisi
macam rowx dan Y : 800 mg x murni, angkt row x mg
whipple : syarat row y : row x yang panjang idelanya 30-40 cm operasi dan pemasangan stent : ?bile
ternyata MRCP nya ada gambaran double duct, pancreatico jejunostomy

mirizzi syndrome ?darimana?segitiga


apakah sama pasca CBD?hartman pouch yang bikin sampai grade 4 karena ada dindingnya
demam pada mirizzi sindrom?demam akibat inflamasi gall bladder nya : cholecystitis
sedangkan cholangitis : inflamasi pada CBD
cholangitis dibagi berapa : mild moderate severe
konfirmasi USG : protokolnya severe : resusitasai, bile duct, AB, drainase, urin output , laktat. Laktat,
transportasi O2 terganggu cek : AGD . triple terapi : drainase eksterna : CITO : colesistostomi

BANG RIDHO lt 4 digest


Kuning seluruh tubuh hilang timbul sejak 2 th. BAK seperti the. Curiga sumbatan pada saluran cerna
Sepsis 1 how bundle : Tokyo guideline a: inflamasi sistemik & B, colesistitis demam 38
USG : parenkim hepar : baik, pelebran CBD proksimal: cholangitis dengan CBD
Perbaikan KU : rehidrasi, antibiotic, dekompresi
Dekompresi : 48-72 jam pertama
Mild moderat severe
MRCP untuk cholangitis
Kreatinin tinggi : cephalosporin gol 3 + sulbactam
SSC lactac >2,5 : resusitasi cairan MAP<65 dobel duct :sign 2 duktus melebar

Cholangiografi
Apa indikasi p 30? Disebut pancreas karena apa ? kekhawatiran stent bisa lepas. Apakah stent bisa
dipasang

Kuning seluruh tubuh


Sejak 10 hari SMRS,kuning seluruh tubuh. Semakin lama semakin bertambah kuning. Rasa gatal +.
Nyeri ulu hati + BAB pucat, demam – riwayat sebelumnya : - timbul nyeri perut kanan atas sejak 2 thn
SMRS. Disertai menggigil dan demam
Lab :
Dari bilirubin : post obstruktif jaundice
Ada berapa batu disaluran empedu : intra /estra hepatic
L primer atau sekunder

Icterus obstruktif ec batu CBD dengan severe cholestitis


Kapan dilakukan MRCP
Triple drug?
Jika tidak maka ERCP dan DT BD pilihannya : cholesistektomi
Hydrops : while bile apakah tetap dipasang
Kolesistektomi : syaratnya drainase saluran bilier utama
L syaratnya : patensi duktus sistikus
MRCP : dobel duct dilatation : sebagai pelengkap ebdoskopi
Pertimbangkan saat : distensi CBD > 2. Bypass
Staging CT scan untuk TNM : no recectable—operasi whipple

RPD 2005 : bypass empedu dan cystic empedu


2011 : keluhan-dianjurkan op, pasien menolak—pasang stent
2012 : op pasang stent tidak berhasil
2013 : nyeri, operasi pasang stent
2015 : operasi penggantian stent

apa yang dicurigai : os masuk karena apa?demam, nyeri, dgn riwayat pasang stent. Kira kira ada apa?
Ada ssumbatan bypass. Dyskinesia spincter

PF :
SGA : moderately malnourished
Murphy sign – couvoser sign –
Lab : PT/APTT /NR : 11,5 2,5 1,0
DPL 13,7 /40/6460/269.000/ot/pt 17/20 alb 3,9 /6,8
Na 13,7/3,5. Bil total 0,09 indirekt 0,46, alp 72nalfa /lipase 62/202

Anda mungkin juga menyukai