Disusun oleh:
Bella Syahnarissa Aziza
1102010046
Pembimbing:
dr. Boediono Soehendro, Sp.B(K)BD
LAPORAN KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISA KASUS
IDENTITAS PASIEN
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia: 57 tahun
Agama: kristen Protestan
Tanggal Masuk : senin, 4 Mei 2015
ANAMNESIS
Keluhan utama: BAB disertai darah segar
2 tahun
SMRS
2015
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
GCS : 15 (E4 M6 V5)
Kesadaran : compos mentis
Vital sign:
Tekanan darah : 140/70 mmHg
Frekuensi nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36 oC
Rectal Touche :
Inspeksi : Anus hiperemis (-), hemoroid (-), fistel (-),
perdarahan(-).
Palpasi : TSA baik, mukosa licin, ampula rekti tidak kolaps,
prostat membesar simetri, kenyal, permukaan licin nyeri tekan (-)
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-).
Laboratorium
CEA (5 Maret 2015)
CEA
1
5 ng/mL
12,8
12-15 gr%
Leukosit
9380
5-10 ribu/mm3
Hematocrit
38
37-43%
Eritrosit
4.1
Trombosit
372.000
MCV
92
150.000-400.000
sel/mm3
80-96 Fl
MCH
MCHC
31
34
27-32 pg
32-36 g/dl
Koagulasi
Waktu Protombin
kontrol
pasien
APTT
kontrol
pasien
10,9
10,2
Detik
9,3-11,8 detik
31,5
38,8
Detik
31-47 detik
Kimia Klinik
Gula Darah Puasa
SGOT
SGPT
Bilirubin Total
Fosfatase Alkali
Albumin
Ureum
Kreatinin
98
20
19
0,41
91
4,4
25
0,9
70-100 mg/dl
<35 U/L
<40 U/L
<1,5 mg/dl
53-128 U/L mg/dl
3,5-5 g/dl
20-5- mg/dl
0,5-1,5 mg/dl
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
146
4
104
135-147 mEq/L
3,5-5 mEq/L
95-105 mEq/L
CT Scan Abdomen
Resume
Pasien datang ke poliklinik Digestif RSPAD dengan keluhan
utama yaitu BAB sering berdarah. Keluhan ini dirasakan pada
pasien sekitar kurang lebih 2 tahun dan memberat pada
Desember 2014. Pasien juga mengeluhkan perut bagian
bawah kiri terasa seperti ada massa yang mengganjal disertai
dengan penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan.
Dengan keluhan tersebut pasien dilakukan kolonoskopi
dengan hasil yaitu berupa Polip Kolon sigmoid dengan kolitis
susp. Kolitis Infektif dd chrone disease. Dengan hasil biopsi
Adenoma Tubulo Villosum Displasia Keras pada Kolitis kronik
non spesifik.
Diagnosis
Adenoma tubulo villosa displasia
keras colon Sigmoid
Tatalaksana
Pro operasi laparatomi eksplorasi
sigmoidektomi
Laporan Operasi
Ahli Bedah : dr. Arief, Sp.B.KBD
Uraian Pembedahan :
Pasien dalam GA, telentang
Dilakukan a dan aseptik
Insisi midline
Do:
Adhesi omentum pada colon sigmoid dan dinding abdomen anterior
Tumor teraba di lumen colon sigmoid di mukosa tidak menembus serosa
KGB .paraaorta (-) peri iliaca (-) paracolica (-)
Hepar licin tepi tajam
To:
Adhesiolisis secara tajam
Sigmoidectomi
Anastomosa colo-iliacal
Cuci cavum abdomen dengan NaCl 0,9% + drain + NGT 18 F
Tutup lapang operasi
Op selesai
Prognosis
Quo ad Vitam (hidup) : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam (kambuh) : Dubia ad Malam
Quo ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Follow up
JENIS
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
8 Mei 2015
(post op)
HEMATOLOGI
Hematologi
rutin
Hemoglobin
10,9
13 18 g/dL
Hematokrit
33
40 52 %
Eritrosit
3,5
Leukosit
13.130
Trombosit
315.000
Basophil
4.800 10.800 / L
150.000 400.000 /
L
0-1 %
Eosinophil
1-3%
Netrofil Batang
2-5%
Netrofil Segmen 75
50-70%
Limfosit
16
20-40%
Monosit
2-8%
149*
135-147 mmol/L
Kalium (K)
3,9
Chlorida (Cl)
110*
95-105 mmol/L
Natrium (Na)
5 Mei 2015
6 Mei 2015
7 Mei 2015
8 Mei 2015
Tinjauan Pustaka
Anatomi
http://www.aboutcancer.com/anatomy_colon.gif
Patologi Kolorektal
Faktor Risiko
Risiko
Kriteria
Tinggi
Sedang
Rendah
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologik : darah perifer lengkap, LED, hitung jenis.
Kimia darah
Tumor marker CEA
Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan foto toraks PA
CT scan/MRI
Ultrasonografi (USG) abdomen
Ultrasonografi (USG) endorektal (bila dapat dikerjakan)
PET scan (bila diperlukan/tidak rutin)
Colonoscopy
Screening
Metode deteksi dini pada masyarakat umum:
Uji darah samar feses
Sigmoidoskopi
Metode deteksi dini pada populasi resiko tinggi
kolonoskopi
Skrining
Staging
Tatalaksana
Terapi bedah
Kemoterapi
radiasi
Terapi bedah
Untuk kanker usus stage 0 dapat diobati dengan menghilangkan
sel-sel kanker. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
kolonoskopi. Kemudian, untuk stage I, II, III operasi lebih luas
diperlukan untuk mengambil bagian usus yang terkena kanker.
Prinsip dasar:
Reseksi tumor
Anastomosis jika memungkinkan
Batas reseksi jelas
Sampling dari pembuluh limfe
metode teknik pembedahan untuk karsinoma kolorektal, yang
mana pilihannya bergantung pada stadium dan lokasi karsinoma
tersebut.
Analisa Kasus
BIOPSI
Tatalaksana selanjutnya
Ca. Insitu
Daftar Pustaka
American Cancer Society. Colorectal Cancer.
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003096-pdf.pdf
Dominic OG, McGarrity T, Dignan M, Lengerich EJ. American College of
Gastroenterology Guidelines for Colorectal Cancer Screening 2008. Am J Gastroenterol.
2009 Oct;104(10):26262627; author reply 26282629.
http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/colon/Patient/page2
http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/type/bowelcancer/treatment/dukes-stages
-of-bowel-cancer
http://emedicine.medscape.com/article/277496-treatment
Levin B, Lieberman DA, McFarland B, Smith RA, Brooks D, Andrews KS, et al. Screening
and surveillance for the early detection of colorectal cancer and adenomatous polyps,
2008: a joint guideline from the American Cancer Society, the US Multi-Society Task
Force on Colorectal Cancer, and the American College of Radiology. CA Cancer J Clin.
2008 Jun;58(3):13060.
Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia. Panduan Klinis Nasional
Pengelolaan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia. Jakarta:2004
U.S. Preventive Services Task Force. Screening for colorectal cancer: U.S. Preventive
Services Task Force recommendation statement. Annals of Internal Medicine 2008;
149(9):627-637. [PubMed Abstract]
Terima Kasih