Anda di halaman 1dari 2

NAMA: INTAN BARUNA

NIM

: 132410079

DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI ANTIMIKROBA


Ada banyak Senyawa Metabolit sekunder yang memiliki kemampuan sebagai
antimikroba diantaranya yaitu flavonoid, tannin, saponin, steroid, triterpenoid, dll.
kali ini kita akan membahas mengenai Daun Jambu Biji sebagai Antimikroba. Daun
jambu biji merupakan tumbuhan yang memiliki metabolit sekunder salah satunya ialah
tannin yang memiliki fungsi sebagai antimikroba.
Penyakit yang disebabkan oleh mikroba salah satunya ialah diare, penyebab diare
adalah bakteri Escherichia Coli. Escherichia Coli adalah spesies bakteri yang ditemukan
dalam usus manusia dan hewan sehat dan diperlukan untuk membantu dalam pemecahan
selulosa dan penyerapan vitamin K (yang membantu pembekuan darah). Namun dalam
jumlah yang banyak bakteri ini menjadi pathogen dan dapat menyebabkan diare mungkin
karena pengaruh racun lipopolisakarida dinding sel.
E coli merupakan suatu bakteri yang digunakan sebagai indicator adanya polusi
kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, minuman, dll. Koliform sebagai
suatu kelompok yang dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak
membentuk spora, yang dapat menfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas
dalam waktu 48 jam. Adanya bakteri koliform di dalam minuman menunjukan kemungkinan
adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi
kesehatan.
E-Coli dapat dikembangbiakan menggunakan media MCB( mac concey broth) dan
BGLB (briliiant green lactose broth).
Adapun proses pembuatan ekstrak dari daun jambu biji adalah sebagai berikut
Serbuk daun jambu
biji

Ditambahkan etanol 80%


Dikeringkan dengan rotary epavorator

Ekstrak Etanol C2H5OH

Untuk melihat perbandingan Ekstrak maka terlebih dahulu dilakukan pengenceran.


Konsentrasi Ekstrak daun jambu biji sebanyak 500 mg/ml yang diencerkan dengan 1 ml
DMSO (dimetil sulfoxide)

500 mg/mlekstrak
=500 mg
1ml DMSO

Pengenceran 500mg/ml :

400 mg/mlesktrak
=0,8 ml
500 mg

Pengenceran 400mg/ml:

lalu di add kan dengan

DMSO sampai 1ml yaitu 0,2ml


300 mg /mlekstrak
=0,6 ml
Pengenceran 300mg/ml:
lalu di add kan dengan DMSO
500 mg
samapai 1ml yaitu 0,4ml

200 mg /mlekstrak
=0,4 ml
lalu di add kan dengan DMSO
500mg

Pengenceran 200mg/ml:
sampai 1ml yaitu 0,6 ml

100 mg/mlekstrak
=0,2ml
500 mg

Pengenceran 100mg/ml:
sampai 1 ml yaitu 0,8 ml
Pengenceran 50mg/ml:

50 mg/mlekstrak
=0,1ml
500 mg

lalu di add kan dengan DMSO

lalu di add kan dengan DMSO

sampai 1ml yaitu 0,9 ml

25 mg/mlekstrak
=0,25
Pengenceran 25mg/ml:
ml lalu di add kan dengan DMSO
500mg
sampai 1ml yaitu 0,75 ml
Untuk mencari pelarut yang baik maka dilakukakn cara fraksinasi. Adapun caranya adalah
sebagai berikut:
Ekstrak Metanol

Di tambahkan-heksan
Larutan

Fraksi N-heksan

ditambahkan etil asetat


Fraksi etil aseta

Sisa fraksi air

Anda mungkin juga menyukai