Terapi Pada Ikterus Neonatorum: Ikhsan Ali 110.2003.127
Terapi Pada Ikterus Neonatorum: Ikhsan Ali 110.2003.127
neonatorum
Ikhsan Ali
110.2003.127
kadar
Terapi
1. Terapi Sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya
sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke
ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin
dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi
mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh
organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar
bilirubin agar tak terus meningkat sehingga
menimbulkan risiko yang lebih fatal. Sinar yang
digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu
neon dengan panjang gelombang tertentu. Lampu
yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun secara
paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca
yang disebut flexy glass yang berfungsi meningkatkan
energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif.
2. Terapi Transfusi
Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan
dan kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai
20 mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapi
transfusi darah. Dikhawatirkan kelebihan bilirubin
dapat menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern
ikterus). Efek inilah yang harus diwaspadai karena
anak
bisa
mengalami
beberapa
gangguan
perkembangan. Misalnya keterbelakangan mental,
cerebral palsy, gangguan motorik dan bicara, serta
gangguan penglihatan dan pendengaran. Untuk itu,
darah bayi yang sudah teracuni akan dibuang dan
ditukar dengan darah lain.
3. Terapi Obat-obatan
Terapi lainnya adalah dengan obat-obatan. Misalnya,
obat phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan
pengikatan bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin
yang sifatnya indirect berubah menjadi direct. Ada juga
obat-obatan yang mengandung plasma atau albumin
yang berguna untuk mengurangi timbunan bilirubin dan
mengangkut bilirubin bebas ke organ hati. Biasanya
terapi ini dilakukan bersamaan dengan terapi lain,
seperti fototerapi. Jika sudah tampak perbaikan maka
terapi obat-obatan ini dikurangi bahkan dihentikan. Efek
sampingnya adalah mengantuk. Akibatnya, bayi jadi
banyak tidur dan kurang minum ASI sehingga
dikhawatirkan terjadi kekurangan kadar gula dalam
darah yang justru memicu peningkatan bilirubin.