BAB IV
ANALIS A
3. Pengunjung Pusat
Perbelanjaan
Keterangan
- Sekelompok orang yang mengatur jalannya
kegiatan di dalam pusat perbelanjaan dan
pemeliharaan fasilitas di apartemen
- Orang-orang yang tinggal di unit-unit
apartemen dan menggunakan fasilitas yang
tersedia di apartemen
- Orang yang datang ke pusat perbelanjaan
untuk berbelanja, berekreasi, dan
memanfaatkan fasilitas yang ada di pusat
perbelanjaan
Analisa
dan tempat kerja merupakan kendala yang sulit dihindari, sehingga para
eksekutif tersebut banyak menghabiskan waktu di jalan.
Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka dari itu perancangan
apartemen di daerah benhil ini dimaksudkan untuk mewadahi para eksekutifeksekutif muda yang memiliki tempat tinggal jauh dari tempat kerja mereka
di daerah Sudirman dan sekitarnya. Dengan kehadiran pusat perbelanjaan
berupa
Shopping
M al
dimaksudkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
Aktivitas
M akan, dudukduduk,
bersantai,
nonton.
M asak, cuci
piring, makan
Jenis
Ruang
Ruang
Keluarga
Ruang
M akan
dan
Dapur
Persyaratan Ruang
-Cukup cahaya
-Ada ventilasi
-Aksebilitasnya tinggi
-Bersih
-Cukup cahaya
-Nyaman, ada ventilasi
Karakter
Ruang
Private
Private
K.M andi
R.Tidur
Servis
-Bersih dan Nyaman
Private
Analisa
Aktivitas
Jenis
Ruang
Berbelanja
-aksesibilitas tinggi
-bersih, menarik
Unit Retail -nyaman
-pencahayaan dan
pengudaraan buatan
-Bersih
Food
-Cukup cahaya
Court
-Nyaman, ada ventilasi
Toilet
-Bersih dan Nyaman
M akan dan
berkumpul
bersama teman
buang air
Persyaratan Ruang
Karakter
Ruang
Publik
Private
Servis
Aktivitas
Jenis Ruang
M engelola dan
mengatur
M elayani
Pembayaran
Promosi
buang air
M asak dan
minum
Persyaratan Ruang
Karakter
Ruang
-bersih
-nyaman
R. Kerja/Kantor
R. administrasi/
keuangan
R. M arketing
Toilet
Private
Private
Public
Servis
Servis
Aktivitas
M enyimpan
peralatan
M enjaga
Keamanan
M encuci
pakaian
Jenis Ruang
Gudang
R. Security
Laundry
Persyaratan
Ruang
-Bersih dan tidak
lembab
-Bersih dan
nyaman
-Bersih dan higienis
Karakter
Ruang
Servis
Private
Servis
Analisa
Berenang
Kolam Renang
Ganti Pakaian,
Bilas, Buang Air
R. Bilas dan Wc
Jogging
Jogging Track
-aksesibilitas tinggi
- bersih
-Bersih
-pengudaraan alami
baik
-rekreatif
Publik
Servis
Publik
Aktivitas
Jenis Ruang
Tempat
M enyimpan
AHU
M enyimpan
pipa-pipa
pembuangan
R. AHU
R. Plumbing
M enyimpan
Pompa
M engontrol dan
M emperbaiki
R. Pompa
R. M & E
M enyimpan
peralatan
Gudang
M engelola
limbah
R. STP
Persyaratan Ruang
-bersih
-ventilasi yang baik
-Efisiensi Tinggi
-Bersih
-Berada pada daerah
servis
-Bersih dan nyaman
-Akses rendah
-Bersih dan nyaman
- Berada pada daerah
servis
-Bersih dan nyaman
- Berada pada daerah
servis
-Bersih
-ventilasi yang baik
- Berada pada daerah
servis
Karakter
Ruang
Servis
Servis
Servis
Servis
Sevis
Servis
Apartemen/Tipe
Ruang tidur
Cosmo Terrace
Royal
M editerania
Garden 2
Season
City
Permata
Regency
Apartement
Rata-rata
Analisa
Studio
27,32 m2
27,25 m2
27,41 m2
1 Bedroom
36,04 m2
33,00 m2
34,52 m2
2 Bedroom
49,55/53,45 m2
42 /53,5 m2
41,50 m2
37/39 m2
42,51 m2
3 Bedroom
100/110 m
74,00 m2
75/81 m2
83 m2
Season
City
17 %
Royal
M editerania
Garden 2
-
10 %
Permata
Regency
Apartement
-
1 Bedroom
31 %
10 %
27 %
2 Bedroom
52 %
50 %
80 %
4%
33 %
3 Bedroom
40 %
10 %
96 %
7%
Apartemen/Tipe
Ruang tidur
Cosmo Terrace
Studio
Rata-rata
33 %
Kesimpulan :
Dari hasil studi banding di atas maka dapat dilihat ada 2-3 tipe unit yang disediakan
pada setiap apartemen, kemudian dari data-data di atas maka didapat rata-rata
luasan unit dan persentase jumlah unit, untuk menjadi acuan terhadap perancangan
apartemen di daerah Bendungan Hilir.
Analisa
No.
Kebutuhan Ruang
Furnitur
Luas
1.
Kamar tidur
12 m2
2.
Dapur
4,9 m2
3.
Kamar mandi
4 m2
4.
Balkon
3 m2
23,9 m2
No.
Kebutuhan Ruang
Furnitur
Luas
1.
Kamar tidur
12 m2
2.
Ruang tamu
Sofa, meja
7,7 m2
3.
Ruang makan
M eja, kursi
3 m2
3.
Dapur
4,5 m2
4.
Kamar mandi
4 m2
5.
Balkon
3 m2
34,2 m2
No.
1.
Kebutuhan Ruang
Kamar tidur 1
Furnitur
Tempat tidur, lemari, nakas, meja
Luas
12 m2
Analisa
2.
Kamar tidur 2
9 m2
2.
Ruang tamu
Sofa, meja
9 m2
3.
Ruang makan
M eja, kursi
7,1 m2
3.
Dapur
4,5 m2
4.
Kamar mandi
4 m2
5.
Balkon
3 m2
48,6 m2
Kebutuhan Ruang
Lobby apartemen
Resepsionis,
R. tunggu
Ruang fitnnes
Kolam Renang
Toilet
- Wastafel
-Shower
-Urinoir
Laundry
n
1
1
Standard
0,65 m2/org
1 m2/org
Sumber
NAD
NAD
Kapasitas
20 Orang
8 Orang
Luas
13 m2
8 m2
1
1
2
2,5 m2/org
SB
10 org
25 m2
300 m2
43,2 m2
2
10 m
16 m2
18 m2
12 m2
89,04 m2
534,24 m2
2
2,16 m /org
2
0,5 m /org
NAD
10 orang
2
0,8 m /org
2
0,9 m /org
1
SB
10
Sirkulasi 20% x 445,2
Total
Ket : NAD = Neufert Architecture Data
AS
= Asumsi
TSS = Times Saver Standard
SB
= Studi Banding
Kebutuhan Ruang
Ruang Pompa
Ruang STP
Ruang M &E
Ruang Panel
Dimensi (m x m)
4 x5
2
75 m /300 unit
4 x5
4 x 2,5
Sumber
SB
SB
SB
TSS
Luas
20 m2
75 m2
2
20 m
2
10 m
Analisa
1 x 1/lantai
3 x3
Ruang Sampah
Ruang Genset
AS
SB
1 m2
9 m2
27 m2
2
162 m
Kebutuhan Ruang
Lobby mal
Unit retail kecil
Unit retail sedang
Unit retail besar
ATM
Sitting area
Toilet Pria &
Wanita
1
23
55
15
1
4
8
Kapasitas
10 org
7 org
Standart
(m2)
15
54
130
Sumber
Luas
(m2)
62
345
2970
1950
20
24
282
SB
SB
SB
AS
NAD
SB
NAD
1130,6
6783,6
Dari analisa di atas maka dapat diperhitungkan kebutuhan tipe dan jumlah
persentasi unit apartemen :
1 lantai apartemen memuat = 11 unit apartemen
1 tower memiliki = 11 unit x 9 lantai = 99 unit apartemen
2 tower memiliki = 99 unit x 2 = 198 unit apartemen
3 tower memiliki = 270 unit
Terdiri dari :
Tabel 17. Luas Apartemen 1 Lantai
No.
1.
2.
3.
Tipe
Studio
1 Bedroom
2 Bedroom
Luas
Jumlah
2
23,9 / 25,2m
2
2
34,2 / 37,1m
6
48,6 / 53,6m2
3
Total luas apartemen 1 lantai
Persentase
16 %
38 %
46 %
Luas 1 Lantai
50,4 m2
222,6 m2
160,8 m2
401,4 m2
Analisa
Analisa
Fasilitas
Penunjang
Pengelola
Servis
Apartemen
Pusat
Perbelanjaan
Pengelola
Lobby
M ain
Entrance
Lobby
Servis
Side
Entrance
M ain
Entrance
Analisa
Fasilitas
Apartemen
Kantor
Pengelola
Servis
Unit
Apartemen
Lobby
Parkir
M ain
Entrance
Parkir
Entrance
Pusat Perbelanjaan
Gbr 32. Skema Hubungan Mikro Pusat Perbelanjaan
Kantor
Pengelola
Side
Entrance
Entrance
Pusat Perbelanjaan
(retail)
Toilet
Lobby
Service
M ain
Entrance
Parkir
Parkir
Entrance
Analisa
: - Belakang
:6m
- pinggir sungai
:3m
Analisa
Batas Tapak
: - Utara
: Kali Krukut
: Pertokoan
Analisa
Atmajaya(pendidikan),
Plaza Sentral(kantor),
Standart
Analisa
Analisa
Foto (57)
Jumat, 28 Agustus 2009
Pk. 05.35
Kemacetan tidak terjadi pada pagi hari di daerah tapak sehingga para
penghuni apartemen di daerah Bendungan Hilir tidak perlu khawatir dengan
kemacetan di pagi hari.
Foto (58)
Senin, 31 Agustus 2009
Pk. 17.45
Pada sore hari kemacetan tampak terjadi pada Jl. Jendral Sudirman menuju
Plaza Semanggi, dan juga pada Bendungan Hilir di depan Pasar, sedangkan
pada Jl. Jendral Sudirman menuju Bundaran HI lancar.
Analisa
Foto (59)
Senin, 31 Agustus 2009
Pk. 20:13
Sedangkan pada malam hari Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Bendungan Hilir
tampak ramai lancar.
Kesimpulan :
Pada lingkungan sekitar tapak terutama pada Jl. Jendral Sudirman menuju
bundaran HI jarang terjadi kemacetan, sehingga tidak masalah jika dibuat
entrance dan exit pada menuju daerah ini tapi kendalanya adalah daerah ini
termasuk jalan wajib 3in1. Pada jalan Bendungan Hilir sering terjadi
kemacetan pada sore hari terutama pada saat jam pulang kerja, kemacetan
terjadi dikarenakan para pengendara menghindari jalan protokol karena
wajib 3in1 dan sempitnya lebar jalan Bendungan Hilir.
Analisa
y Alternatif 1
Ket :
y Alternatif 2
Analisa
y Alternatif 4
Analisa
yAlternatif 3
Kelebihan :
- M ain Entrance menghadap jalan besar yaitu Jl. Jendral Sudirman,
sehingga memudahkan pengunjung yang ingin menuju ke tapak ini
karena mereka dapat melihat bangunan terlebih dahulu baru mencari
entrance yang terletak di sudut menjauhi arah datangnya kendaraan.
- Adanya jalan keluar menuju Jl. Bendungan Hilir sehingga, pengunjung
keluar tak harus melalui daerah 3in1 yaitu Jl. Jendral Sudirman.
Kekurangan :
- Fasade untuk menuju entrance tak seluas fasade di jl. Bendungan hilir.
- Tidak memiliki side entrance sehingga pengunjung harus melewati
daerah 3in1 yaitu jalan Jendral Sudirman.
yAlternatif 4
Kelebihan :
- M ain Entrance menghadap jalan besar yaitu Jl. Jendral Sudirman,
sehingga memudahkan pengunjung yang ingin menuju ke tapak ini
karena mereka dapat melihat bangunan terlebih dahulu baru mencari
entrance yang terletak di sudut menjauhi arah datangnya kendaraan.
- Pengunjung keluar tak harus melalui daerah 3in1 yaitu Jl. Jendral
Sudirman.
Kesimpulan :
Alternatif 4 dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang baik dan
memudahkan pengunjung dalam mencapai tapak . Pengunjung tetap dapat
Analisa
keluar masuk melalui jalan Bendungan Hilir mau pun jalan Jendral
Sudirman. M ain entrance diletakan pada daerah Bendungan Hilir untuk
menghindari 3in1 di jl. Jendral Sudirman.
Kesimpulan :
Sirkulasi kendaraan pada tapak berada pada sisi tepi tapak kemudian masuk
ke basement untuk parkir, sedangkan untuk sirkulasi pejalan kaki pada tapak
berada pada tepi bangunan yang dirancang untuk jalur pedestrian sehingga
pejalan kaki dapat berjalan dengan nyaman dan aman. Untuk menarik
pengunjung masuk ke dalam bangunan baru ini, pejalan kaki juga dapat
melalui dalam bangunan karena dirancanng side entrance pada jl. Benhil dan
pada Jl. Jend. Sudirman.
Analisa
daerah
yang
rawan
menimbulkan
Analisa
hari
maka
bangunan
ini
dapat
dijadikan
P
U
B
L
I
K
mengundang
P
R
I
V
A
T
PUBLIK
ruang
dan
publik,
menarik
dimaksudkan
pengunjung
untuk
pusat
hanya
kelompok
tertentu
yang
dapat
Analisa
Private
Publik
Servis
Servis
Kali Krukut
Analisa
2. Tata Ruang Luar Pasif, yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung
kegiatan manusia, dalam perancangannya dapat digunakan untuk area
hijau, tempat penyerapan air hujan, penyaring kebisingan kendaraan
dengan vegetasi, ruang penerima, dll.
Analisa
Tabel 18. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Massa Tunggal dan Majemuk
No. Aspek
1. Sifat bangunan
M assa Tunggal:
Terpusat
M assa M ajemuk:
menyebar dan memusat
pada satu titik kegiatan
2. Bentuk
condong
mengarah vertical
3. Kebutuhan lahan
4. Pencapaian sirkulasi
5. Pengawasan dan
pemeliharaan bangunan
sedikit
cepat dan efisien
mudah
lebih luas
Lama dan tidak efisien
sulit
Kesimpulan : massa yang cocok untuk lahan ini adalah massa Tunggal
karena memerlukan lahan yang sedikit dan pemeliharaan yang lebih mudah,
sehingga tapak dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien.
Analisa
No. Kategori
1. Keuntungan
2. Kerugian
Efisiensi kurang,
karena sulit
digabungkan
dengan bentuk lain
Layout ruang sulit
dikembangkan
Efisiensi tinggi,
karena mudah
digabungkan
dengan bentuk
lain
Layout ruang
mudah
dikembangkan
Orientasi ruang
Pada keempat
sisi
pembatasnya
Bentuk statis
Kesimpulan :
Dari ketiga bentuk diatas maka bentuk persegi panjang adalah bentuk yang
paling cocok terhadap
Analisa
Apartemen
Mal
Kesimpulan :
Bentuk massa bangunan pusat perbelanjaan memanjang mengikuti tapak
membentuk huruf U. Bentuk apartemen memanjang mengikuti bentuk pusat
perbelanjaan, sehingga unit-unit apartemen mendapat view ke segala arah dan
pencahayaan alami secara maksimal. Pemilihan massa tunggal pemilihan
paling cocok pada tapak benhil karena tidak memerlukan lahan yang luas.
Bangunan apartemen terdiri dari 3 tower terletak di atas pusat perbelanjaan
dan fasilitas penunjang seperti kolam renang dan jogging track berada diantara
pada tower2 apartemen. Bentuk pusat perbelanjaan pada lantai 1 yang
menjorok ke dalam dimaksudkan untuk mengundang orang-orang untuk
masuk ke dalam bangunan mal.
Binus University-Architecture Major 2010
Analisa
Linier
- berupa jalan lurus yang dapat menjadi sirkulasi utama dari suatu
deretan ruang dan jalan tersebut bisa melengkung, bercabang,
memotong
- digunakan pada podium apartemen, untuk menghubungkan antara
retail-retail serta fasilitas-fasilitas yang ada.
- memberikan orientasi yang baik (terarah) ke dalam bangunan.
- memberikan kemudahan pencapaian
- membentuk sirkulasi yang sederhana
b) Radial
- Berupa jalan yang berkembang pada satu titik pusat.
- Terbagi menjadi 2 yaitu, radial memusat dan menyebar
- Digunakan pada lantai-lantai hunian yang menghubungkan sirkulasi
antara core dan unit hunian, dengan pola ini penghuni Apartemen
akan lebih mudah untuk mencapai unit huniannya.
Binus University-Architecture Major 2010
Analisa
Analisa
Kesimpulan :
Retail
Koridor pengunjung
Retail
Gbr 50. Double Loaded Corridor
Sirkulasi Vertikal
Digunakan untuk menghubungkan ruang yang satu dengan ruang lainnya
yang berada pada lantai berbeda. Pada bangunan apartemen dan pusat
perbelanjaan sirkulasi vertikal sangat penting karena untuk mencapai
unit-unit hunian di atas. Bentuk sirkulasi vertikal dapat berupa lift,
escalator dan tangga.
Lift/Elevator
Lift merupakan sarana sirkulasi vertical untuk mencapai unit-unit
apartemen yang berada di atas., dengan daya angkut setiap lift = 10-20
Analisa
orang. Lift dibedakan menurut fungsinya, lift untuk penghuni dan lift
untuk servis.
s = 1 m/s
n = 9 lantai
m = 16 orang
Analisa
= 32.630,04
14.400
= 2.2~ 2 lift per tower apartemen
Tangga dan escalator
Sirkulasi vertikal selain lift adalah tangga dan escalator. Tangga biasanya
digunakan pada saat keadaan darurat maka dari itu letak tangga harus
mudah dijangkau dan jarak maksimum 30m, sedangkan dalam keadaan
biasa saja maka akan digunakan escalator agar pengunjung tidak
kelelahan dalam pencapaian tiap lantai pada apartemen maupun pusat
perbelanjaan.
Kesimpulan :
Pada 1 tower bangunan apartemen akan memiliki 2 lift penghuni dengan
kapasitas 16 orang/lift dan 1 lift barang. Untuk Pusat perbelanjaan juga
memiliki 2 lift pengunjung
Analisa
1. Sub-Structure
M erupakan bagian struktur yang berhubungan langsung dengan tanah dan
menyalurkan beban-beban yang bekerja diatasnya ke tanah. Faktor
pertimbangan : jenis tanah, kedalaman, daya dukung tanah, beban dari
atas yang harus disalurkan ke tanah secara merata, pertimbangan biaya
pelaksanaan, bahan bangunan yang digunakan dan tersedia.
Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan apartemen dan mal ini
adalah pondasi dengan tiang pancang mudah pengerjaannya, lebih efektif
dan efesien terhadap waktu.
2. Upper-structure
M erupakan bagian struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari atas
berupa beban hidup maupun beban mati ke bawah hingga ke pondasi.
Tabel 20. Kelebihan dan Kekurangan Pada Struktur
Beton Bertulang dan Baja
Struktur baja
Resiko karat pada bahan tinggi.
Waktu pelaksanaan relatif
cepat karena telah dicetak di
pabrik.
Bentuk dan ukuran sudah
dirancang dari pabrik sehingga
tidak fleksibel pada
pemasangan
Analisa
No. Aspek
1. Evakuasi
Keterangan
- Tangga darurat dilengkapi dengan Blower
- pintu, dinding tangga serta railing dibuat dari
bahan yang dapat menahan api dan panas
- lampu darurat otomatis menyala
- penunjuk arah exit/keluar otomatis menyala
- sistem komunikasi darurat, mematikan sarana
Analisa
2. Deteksi
3. Pemadam
kebakaran
Tangga
Akses
tangga
Analisa
Analisa
riol saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu
mempunyai bak control, Sedangkan limbah padat di salurkan melalui
proses penetralan di STP dan diurai oleh bakteri.
Bangunan
Jumlah Jumlah
unit
penghuni
Hunian tipe
54
1 org
studio
Hunian tipe
90
2 org
1 kamar
Hunian tipe
168
3org
2 kamar
Total
Volume
Total penghuni
(orang)
54
180
504
738
Analisa
Analisa
2. Pengudaraan alami
Koridor apartemen diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya
mengandalkan ventilasi alami. Pada ruang-ruang unit dirancang terdapat
bukaan untuk ventilasi alami, tetapi untuk daerah pusat perbelanjaan
tidak memakai ventilasi alami tapi AC Central.
Analisa
terhadap mekanis dan terhadap korosi. Salah satu sistem yang digunakan
adalah sistem faraday dengan menghubungkan kawat tembaga ke saluran
arde didalam tanah, sistem ini efisien namun memerlukan biaya yang
cukup mahal.
No. Kriteria
Nilai indeks
1. M acam/jenis bangunan apartemen dan mal dimana
2
merupakan bangunan yang berisi sangat banyak
orang.
2. Bahan konstruksi adalah beton bertulang, kerangka
2
besi dan atap bukan logam.
3. Tinggi bangunan (35-50 meter)
6
4. Situasi bangunan di tanah datar pada semua
0
ketinggian
5. Jumlah hari guruh (75-100/tahun)
6
Total
16
Nilai
<11
11
12
>12
Perkiraan bahaya
Diabaikan
Kecil
Sedang
Agak besar
Pengamanan
Tidak perlu
Tidak perlu
Agak perlu
perlu
Analisa
14 Besar
>14 Sangat besar
Sangat perlu
diharuskan
Dari analisa diatas maka bangunan apartemen dan pusat perbelanjaan ini
sangat memerlukan penangkal petir dengan perkiraan bahaya sangat besar.
mengarah pada
Analisa
menerima
panas
matahari
yang
signifikan.
Dengan
naiknya
suhu
buatan
yang
besar
untuk
gedung
dapat
beraktifitas
dengan
nyaman.
Penggunaan skylight pada bangunan M al untuk
penghematan energi listrik, sehingga mengurangi
pemakaian energi listrik(penerangan buatan) untuk
kenyamanan secara visual.
Foto 63. Puri Mal
penggunaan
energi listrik
untuk
penghawaan buatan.
Foto 64. Gedung S. Widjojo
Analisa