Anda di halaman 1dari 41

Urinalisis

Adalah pemeriksaan sample urin


secara fisik, kimia dan mikroskopik

Tujuan urinalisis
(NCCLS: National Committee for Clinical
Laboratory Standards):

Menunjang diagnosis penyakit.


Memantau perjalanan penyakit.
Memantau efektifitas pengobatan serta
komplikasi penyakit.
Skrining
&
pemantauan
penyakit
asimptomatik kongenital/herediter.

Indikasi urinalisis:

Riwayat penyakit ginjal & / saluran


kemih.
Gangguan endokrin: DM.
Ikterik.
Terapi yg mempengaruhi ginjal.
Kehamilan.
Toksikologi / over dosis obat.
Abnormalitas genetik gangguan
metab
asam
amino:
sisteinuria,
alkaptonuria, fenilketonuria.

Macam urin
Urin sewaktu : urin yang keluar pada
suatu waktu tidak di tentukan secara
khusus, baik untuk pemeriksaan rutin
Urin pagi : urin yang keluar pada
pagi hari stlh bangun tidur, baik
untuk pemeriksaan sedimen, berat
jenis, protein, tes kehamilan

Urin 24 jam : urin yang di kumpulkan


selama 24 jam, baik untuk px. Kimia
kuantitatif sprt kalsium,protein,fosfat
Urin 2 jam pp : urin yang dikeluarkan
2 jam stlh makan, baik untuk px
glukosa dlm urin

Pemerikasaan ini harus di lakukan


paling lambat 4 jam
Untuk urin 24 jam dapat di gunakan
bbrp pengawet :
Toluena : baik untuk mengawetkan
glukosa, aseton dan as aseto asetat
Thymol : sama sprt toluena
Formaldehid : baik untuk pengamatan
sedimen

Pemeriksaan makroskopik
urin

Kejernihan : jernih sedikit berkabut


Warna : kuning
Ph : 5-8
Volume : 750-2000ml/hr
Berat jenis : 1,003-1,030
Bau : amoniak

Volume
Poliuri: lebih dari 2000 ml / 24 jam.

Terdapat keadaan fisiologis pada


polidipsi, obat diuretik, nervous,
kedinginan
Patologis pada penyakit Diabetes
mellitus, Diabetes insipidus, Gagal
ginjal, kerusakan tubulus ginjal.

<500ml/hr disebut oligouri


Tdk keluar urin disebut anuria

Warna
Merah :
Penyebab patologik : hemoglobin, myoglobin,
porfobilinogen porfin

Hijau :
Penyebab patologis : biliverdin, bakteri (t.u
pseudomonas)
Non patologik : preparat vitamin, obat
psikoaktif, diuretik

Biru :
Non patologik : diuretik, nitrofuran

kuning tua-coklat-kehitaman seperti


teh : disebabkan oleh urin yang
pekat, pigmen bilirubin
Kuning pekat : dehidrasi, konsum vit
c

Kekeruhan
Abnormal pada lipiduria, chyluri,
kuman bakteri pada infeksi saluran
kemih, bisa juga oleh karena unsurunsur sedimen dalam jumlah besar

Bau
Bau abnormal menusuk terdapat
pada urin yang disimpan lama,efek
makanan, obat2an dan penyakit
kongenital asam amino.
Bau buah buahan pada ketosis
Diabetes Melitus.
Bau busuk pada infeksi saluran
kemih

Berat jenis
Menetap 1,010 disebut "isosthenuri
Rendah kurang dari 1,007, disebut
"hiposthenuri".
Merupakan tanda gangguan fungsi
ginjal, terutama fungsi tubulus.

Pemeriksaan mikroskopik urin (sedimen)


Tujuan : mengidentifikasi jenis sedimen
untuk mendeteksi kelainan ginjal dan
saluran kemih.
Penyiapan sampel :
12 mL urin di tabung sentrifuge, tutup
parafilm, sentrifuge 1500 rpm 5
supernatan dibuang vol.sedimen 0.5 mL

MICROSCOPIC EXAMINATION OF URINE

NEW URINE < 1 HOURS


CENTRIFUGE AT 1500 RPM / 5 MINUTES

SEDIMENT

MICROSCOPE

OBJECTIVE 40 X
EYEPIECE
10 X
CONDENSOR

Cara pelaporan unsur sedimen menurut


JCCLS

Sel darah dan epitel :


1+ : < 4 sel / LPB
2+ : 5 9 sel / LPB
3+ : 10 29 sel / LPB
4+ : > 30 sel LPB
5+ : > LPB

Kristal
: 0/LPB
+ : 1 4/LPB
++ : 5 9/LPB
+++ : > 10/LPB

Silinder
: 0/LPK
+
: 1/ 100 LPK
++ : 1 10/LPK
+++ : 10 100/LPK
++++ : > 100/LPK

Cara pelaporan unsur sedimen menurut


JCCLS
Bakteri & jamur

+
+
++
+++

:
:
:
:
:

0 /LPK
jarang
sedikit /LPK
banyak /LPK
penuh /LPK

Protozoa

+
++
+++

:
:
:
:

0/LPB
1 4/LPB
5 9/LPB
> 10/LPB

Eritrosit
Hamaturia bisa karena : kerusakan
gromerular, tumor sal kemih,trauma
ginjal, batu sal kemih, infeksi,
inflamasi ginjal dll
Eritroasit dismorfik
glomerulonefritis

Leukosit
Leukosit pada urin umumnya pmn
Meningkat pada infeksi sal kemih,
sistitis, glomerulonefritis akut,
leukimia

Sel epitel tubulus : bulat/oval


biasanya di urin dalam jumlah kecil,
lebih besar dari leukosit, peningkatan
jumlah menandakan adanya peny
ginjal aktif/ luka pada tubulus.
Sel tubulus dapat terisi lemak
disfungsi glomerulus, sindrom
nefrotik, dm lanjut

RBC CAST
Patologis:
glomerulonefritis,
infeksi ginjal, severe
pyelonefritis.
WBC CAST
- Didapatkan pd
infeksi ginjal.

GRANULAR CAST
- Indikator penyakit
ginjal yg serius.

EPITELIAL CAST
- Hasi deskuamasi
epitel tubulus ginjal.
- Muncul pd agen yg
nefrotoksik
WAXY CAST
- degenerasi granular
cast

- ditemukan pd gagal
ginjal kronik, hipertensi
maligna, nefropati DM

FATTY CAST
- hasil degenerasi
epitel tubular.
- ditemukan pd nefrotik
sindrom, Diabetik
glomerulosklerosis.

SILINDER (CAST)
Red cell cast

Silinder granula kasar

Klinis: Glomerulonefritis
akut

Klinis: Akut Tubular


Nekrosis

SILINDER (CAST)
Hyalin e cast

Epitelial cast

Waxy cast

Mikroorganisme
Bakteri:
gram negatif basilus (Escherichia coli,
Pseudomonas, Proteus).
gram positif kokus (Streptokokus piogen).
Nilai rujukan: <2/LPB /< 1000/ml.
Sel Yeast & Kandida.
Parasit:
Trichomonas vaginalis
Schistosoma haematobium
Enterobius vermicularis.

Kristal
Elemen anorganik:
1. Kristal:
Normal urin asam:
kristal asam urat, natrium urat, kalsium sulfat.
Normal urin asam, netral/sedikit alkali:
kristal kalsium oksalat, asam hipurat.
Normal urin netral & alkali:
kristal tripel fosfat (amonium magnesium fosfat) &
dikalsium fosfat.
Normal urin alkali:
kristal kalsium karbonat, amonium biurat & kalsium fosfat.
Abnormal urin asam: kristal sistin, leusin, tirosin &
kolesterol.
Kristal obat: sulfonamida pd urin asam tes lignin

Faktor berpengaruh terbentuknya


kristal
Konsentrasi dalam urine
pH urin
Aliran urin melalui tubulus gijal

URIN ASAM
A. KRISTAL ASAM URAT
Interprestasi:
a. Fisiologis : dpt
ditemukan pd kondisi
normal
b. Patologis: gout,
peningkatan
metabolisme purin.
B. KALSIUM OKSALAT
Interprestasi:
a. Diet tinggi oksalat
(tomat, bayam, jeruk,
bawang).
b. Jika ditemukan pd
fresh voidded
urin
indikasi batu oksalat.
c. Diet tinggi Vit C

C. AMORF URAT
Tidak bermakna klinis
Muncul pd penundaan
px urin
D. SODIUM URAT
Tidak bermakna klinis

URIN ASAM

E. TYROSINE
ditemukan pd
tyrosinosis
F. KOLESTEROL KRISTAL
- ditemukan pd
obstruksi saluran limfe
(bersama phyluria)
- nefritis

Urin basa

A. TRIPLE FOSFAT
a. Fisiologis tdk
bermakna klinis.
b. Patologis chronic
systitis, batu saluran
kemih.
B. AMORF FOSFAT
- Tidak bermakna klinis

URIN BASA

C. KALSIUM KARBONAT
- tidak bermakna klinis
D. KALSIUM FOSFAT
- dpt ditemukan pd
kondisi normal, namun
dpt membentuk batu.

URIN BASA

E. AMMONIUM
BIURAT

- bermakna
klinis hanya jika
ditemukan pd
urin segar.

Kristal Sistin

Kristal Asam Urat

Fosfat Amorf

Kalsium Karbonat

Kalsium Oksalat

Urat Amorf

Kristal Struvite

Kristal Brushite

Kimia
Dengan reagen lansung
Dengan carik celup

COLOUR CHART STANDARD

Glukosa : < 130mg/24jam normal,


lebih bisa tanda penurunan reabsobsi
ginjal dan dm
Protein : 150 mg/24jam atau
10mg/sedimen lebih menandakan
adanya proteinuria
Bilirubin : yg di jumpai di urin adalah
bilirubin direk , bilirubinuria di jumpai
pada hepatitis, toksik hepar,kanker
hati

Urobilinogen : 1% di sekresikan ke
urin, meningkat pada gangguan
fungsi hepar, peny jantung dengan
bendungan kronik dll
Ph : bervariasi 5-8, di pengaruhi
makanan, obat2 tertentu
pemeriksaan urin harus segar karena
kalo terlalu lama di simpan ph bisa
berubah jadi basa (-) albuminuria
dan unsur mikros sedimen dapat

Basa : setelah makan, vegetarian,


alkalosis sitemik, infeksi sal kemih
Asam : ketosis
(kelaparan,diabetes,demam pada anak),
asidosis sistemik

Badan keton : ketonuria di sebabkan


kurangnya intake, ganguan
metabolisme dan ganguan absorb
dari karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai