Anda di halaman 1dari 4

GLOBALISASI DAN DAMPAK TERHADAP PERUBAHAN SIKAP

MASYARAKAT INDONESIA
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kataglobal, yang maknanya
ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi
yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing,
namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan
keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki
status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internetmenunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan
kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan

multinasional,

dan

dominasi

organisasi

semacam

World

Trade

Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat

mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional,inflasi regional dan lain-lain.
Dampak positif globalisasi antara lain:

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan


Mudah melakukan komunikasi
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi antara lain:

Informasi yang tidak tersaring


Perilaku konsumtif
Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara

Beberapa indikator dampak globalisasi yang melanda Bangsa Indonesia diantaranya sebagai
berikut :
1. Dalam Bidang Politik
Penyebaran nilai-nilai politik Barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam
bentuk demonstrasi yang semakin berani dan semakin bebas tak terkendali dengan kontak
fisik sampai terjadinya kerusuhan yang anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
musyawarah untuk mencapai mufakat dan gotong royong.
Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok,
oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
Semakin masyarakat memberikan perhatian akan transparansi, akuntabilitas dan
profesionalitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Semakin banyak lahirnya partai politik, organisasi-organisasi di luar pemerintah
seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki kepentingan-kepentingan
tertentu.
2. Dalam Bidang Ekonomi
Berlakunya konsep kepemilikan modal besar akan semakin kuat dan yang kecil
semakin tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang
mekanismenya ditentukan oleh pasar. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi
semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja
dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan. Kompetisi produk dan harga
semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin selektif.

3. Dalam Bidang Sosial dan Budaya


Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
Semakin mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui berbagai media cetak dan elektronik
yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat. Semakin memudarnya apresiasi
terhadap nilai-nilai budaya lokal. Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas,
kepedulian, kesetiakawanan sosial dan juga kebersamaan dalam menghadapi kesulitan
tertentu. Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Dalam Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan
peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan
hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel. Menguatnya supremasi sipil
dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan
ketertiban negara yang profesional. Semakin berkurangnya peran masyarakat dalam
menjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara karena hal tersebut sudah menjadi
tanggung jawab tentara dan polisi.

Tugas PKN

GLOBALISASI DAN DAMPAK TERHADAP


PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT
INDONESIA

Disusun oleh :
Nama

: Septian Dwi Cahyani KaI

Kelas

: IX 4

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN GORONTALO
SMP NEGERI 2 LIMBOTO
2015

Anda mungkin juga menyukai