Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 4
PENAWARAN, PERMINTAAN, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kaum ekonom memiliki dua peranan: sebagai ilmuwan, mereka mengembangkan dan menguji
teori teori untuk menjelaskan dunia di sekitar mereka; sebagai pemberi saran dalam proses
pembuatan kebijakan, mereka menggunakan teori teori mereka untuk mengubah dunia menjadi
lebih baik. Fokus pada dua bab sebelumnya bersifat ilmiah. Telah kita lihat bagaimana
penawaran dan permintaan menentukan harga suatu barang dan jumlah yang dijual. Kita juga
telah melihat bagaimana beragam kejadian dapat menggeser penawaran dan permintaan yang
kemudian mengubah harga serta jumlah keseimbangan. Bab ini memberikan gambaran mengenai
kebijakan pemerintah hanyadengan memanfaatkan penawaran dan permintaan. Kita mulai
dengan melihatkebijakan kebijakan yang secara langsung mengendalikan harga. Sebagai
contoh, hukum pengendalian sewa yang mengatur besar sewa maksimum yang boleh diberikan
oleh pemilik tanah kepada penyewanya. Pengendalian harga biasanya dilakukan ketika
pembuat kebijakan merasa yakin bahwa harga suatu barang atau jasa di pasar dianggap tidak adil
bagi pembeli atau penjual. Kebijakan upah minimum mengatur upah terendah yang harus
dibayarkan perusahaan kepada pekerja. Pembuat kebijakan menggunakan pajak untuk
mempengaruhi hasil hasil di suatu pasar, juga untuk meningkatkan pendapatan demi
kepentingan kepentingan publik.
4.1 Pengendalian Harga
Untuk melihat bagaimana pengendalian harga mempengaruhi hasil pasar, mari sekali lagi kita
tinjau pasar es krim. Seperti dibahas pada bab 2, bila es krim dijual pada pasar kompetitif yang
bebas dari peraturan pemerintah, harga es krim akan bergerak terus hingga mampu
menyeimbangkan penawaran dan permintaan: pada harga keseimbangan, jumlah es krim yang
ingin dibeli sama dengan jumlah yang ingin dijual. Untuk lebih jelasnya, anggaplah harga
keseimbangannya adalah $3 per es krim. Tidak semua orang senang dengan hasil dari proses
pasar bebas ini.
Masing masing kelompok melobi pemerintah untuk meloloskan undang undang yang akan
mengubah hasil pasar dengan mengendalikan harga secara langsung. Tentu saja, karena pembeli
segala jenis barang selalu menginginkan harga yang lebih murah sementara para penjual

menginginkan harga yang lebih tinggi, kepentingan kedua kelompok tersebut bertentangan. Jika
konsumen eskrim berhasil dalam lobinya pemerintah menetapkan suatu harga maksimum untuk
es krim, karena harganya tidak boleh melebihi tingkat ini, harga maksimum yang disahkan ini
disebut batas harga tertinggi (price ceiling). Sebaliknya, jika produsen es krim berhasil dalam
lobinya, pemerintah akan menetapkan suatu harga minimum untuk es krim. Karena harga tidak
boleh berada di bawah tingkat ini, harga minimum yang disahkan ini disebut harga dasar (price
floor).
4.1.1 Bagaimana batas harga tertinggi mempengaruhi hasil akhir pasar
Ketika pemerintah digerakkan oleh protes dari konsumen es krim sehingga menerapkan batas
harga tertinggi untuk pasar es krim, terdapat dua hasil yang mungkin terjadi. Pada gambar 4.1.1
pemerintah menetapkan batas harga tertinggi $4. Karena batas harga tertinggi terletak diatas
harga keseimbangan $3, batas harga tertinggi tidak berpengaruh, dan pasar dapat mencapai
keseimbangan penawaran dan pemintaan. Pada titik keseimbangan ini, jumlah yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang diminta, 100 corong. Gambar 4.1.1 Batas Harga Tertinggi yang tidak
mengikat Pada gambar 4.1.2 menunjukkan kemungkinan lain yang menarik, pemerintah
menetapkan batas harga tertinggi sebesar $2. Pada harga tersebut, jumlah permintaan 125
sedangkan jumlah penawaran hanya 75, sehingga terjadi kekurangan sebesar 50 corong. Gambar
4.1.2 Batas harga tertinggi yang mengikat Contoh dalam pasar es krim ini menunjukkan suatu
hasil yang umum: ketika pemerintah menetapkan batas harga tertinggi yang mengikat dalam
pasar kompetitif, akan terjadi kekurangan barang, dan para penjual harus melakukan penjatahan
terhadap sejumlah besar calon pembeli. Mekanisme penjatahan yang berkembang karena batas
harga tertinggi jarang ada yang sesuai harapan. Antrean panjang tidak efisien karena membuang
waktu pembeli. Diskriminasi menurut pilihan si penjual juga tidak efisien (karena barang tidak
dibeli oleh pembeli yang paling menghargainya) dan dapat mengarah pada ketidakadilan.
Sebaliknya, mekanisme penjatahan dalam pasar kompetitif yang bebas berlangsung efisien dan
tidak bersifat pribadi, pasar bebas menjatahkan barang dengan bantuan harga.
4.1.2 Bagaimana harga dasar mempengaruhi hasil hasil pasar
Seperti halnya batas harga tertinggi, harga dasar merupakan usaha pemerintah untuk menjaga
harga yang berbeda dengan tingkat keseimbangannya. Berbeda dengan batas harga tertinggi yang

menetapkan suatu harga maksimum yang sah, harga dasar menetapkan harga minimum yang sah.
Ketika pemerintah menetapkan harga dasar pada pasar es krim, terdapat dua hasil yang mungkin
terjadi. Jika pemerintah menetapkan harga dasar $2 per corong ketika harga keseimbangan
sebesar $3, maka hasil akhirnya adalah gambar 4.1.3, disini karena harga yang menyeimbangkan
penawaran dan permintaan ($3) lebih tinggi dari harga dasar, maka batas harga dasar tersebut
tidak mengikat. Kekuatan pasar secara alami akan menggerakkan perekonomian menuju
keseimbangan,dan harga dasar tidak memberikan pengaruh apapun terhadap harga maupun
jumlah yang terjual. Gambar 4.1.3 Harga dasar yang tidak mengikat. Gambar 4.1.4,
menunjukkan kemungkinan lain yang lebih menarik. Dalamhal ini, pemerintah menetapkan
harga dasar sebesar $4, dia atas harga keseimbangan $3, sehingga harga pasar menjadi $4.
Karena 120 corong yang ditawarkan pada harga ini dan hanya 80 yang diminta, maka terdapat
surplus sebanyak 40 corong. Oleh karena itu harga dasar menyebabkan terjadinya surplus. Pada
kasus harga dasar, sebagian penjual tidak dapat menjual semua yang diinginkannya pada harga
pasar. Para penjual memiliki hubungan pribadi dengan pembeli, yang mungkin didasarkan pada
pilihan etnis atau ikatan kekeluargaan, lebih mudah menjual barang mereka dibandingkan
mereka yang tidak. Sebaliknya, dalam suatu pasar bebas, harga hargalah yang berperan sebagai
mekanisme penjatahan, dan penjual dapat menjual berapa saja yang mereka inginkan pada harga
keseimbangan. Gambar 4.1.4 Harga dasar yang mengikat.
4.2 Upah minimum
Satu contoh penting dari harga dasar adalah upah minimum. Untuk menelaah pengaruh upah
minimum, kita harus memerhatikan pasar tenaga kerja. Pada gambar 4.2.1. menunjukkan pasar
tenaga kerja, yang sebagaimana pasar lainnya, tunduk pada kekuatan penawaran dan permintaan.
Para pekerjalah yang menentukan penawaran tenaga kerja, dan sebaliknya perusahaanlah yang
menentukan jumlah permintaannya. Jika pemerintah tidak campur tangan, maka upah biasanya
akan menyesuaikan hingga terjadi keseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Gambar 4.2.1 Pasar bebas tenaga kerja. pada gambar 4.2.2 menunjukkan pasar tenaga kerja
dengan adanya upah minimum. Jika upah minimum berada di atas tingkat keseimbangan,
sebagaimana adanya disini, jumlah penawaran tenaga kerja akan melebihi jumlah
permintaannya. Hasilnya: pengangguran. Maka dari itu, upah minimum meningkatkan

pendapatan mereka yang memiliki pekerjaan, namun menurunkan pendapatan mereka yang tidak
memiliki pekerjaan.
Gambar 4.2.2 Pasar Tenaga Kerja dengan Upah Minimum yang Mengikat
4.3 Pajak
Para ekonom menggunakan istilah pembagian beban pajak (tax incidence) untuk mengacu
pada pada distribusi suatu beban pajak.
4.3.1 Bagaimana pajak pada pembeli mempengaruhi hasil hasil pasar
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat melakukan tiga langkah dalam menganalisis
penawaran dan permintaan: (1) Kita tentukan apakah undang undang tersebut mempengaruhi
kurva penawaran atau kurva permintaan. (2) Kita menentukan ke arah mana kurva tersebut
bergeser. (3) Kita telaah bagaimana pergeseran tersebut mempengaruhi keseimbangan. Langkah
pertama Dampak awal dari pajak adalah permintaan es krim. Kurva penawaran tidak
berpengaruh karena, berapa pun harga es krim, penjual mendapat insentif yang sama dalam
menyediakan es krim bagi pasar. Sebaliknya, pembeli harus membayar pajak kepada pemerintah
(dan juga harga es krim dari penjual) setiap kali mereka membeli es krim. Jadi, pajak tersebut
menggeser kurva permintaan es krim. Langkah kedua Arah pergeseran kurva ini tentunya mudah
ditentukan. Karena pajak terhadap pembeli membuat es krim menjadi kurang menarik untuk
dibeli, permintaan es krim pada tingkat berapa pun jadi menurun. Hasilnya, kurva permintaan
bergeser ke kiri (atau sama dengan menurun), seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3 Gambar
4.3 Pajak pada Pembeli Langkah ketiga Untuk melihat pengaruh dari pajak, kita bandingkan
keseimbangan lama dan keseimbangan baru. Anda dapat melihat bahwa dalam gambar 4.3
tersebut harga keseimbangan es krim turun dari $3,00 ke $2,80 dan jumlah keseimbangan
turundari 100 ke 90. Karena jumlah penjualan berkurang dan jumlah pembelian juga berkurang
pada keseimbangan baru ini, pajak pada es krim mengurangi besarnya pasar es krim.
Penerapan
Sekarang kita kembali pada pertanyaan awal mengenai pembagian beban pajak: Siapa yang
membayar pajak? Meskipun pembeli membayar pajak tersebut sepenuhnya kepada pemerintah,
pembeli dan penjual sama sama berbagi beban pajak tersebut. Karena harga pasar turun dari
$3,00 ke $2,80 saat pajak diterapkan, pendapatan penjual berkurang sebesar $0,20 untuk setiap

es krim daripada sebelumnya tanpa pajak. Jadi, pajak ini mengurangi pendapatan penjual.
Pembeli membayar penjual suatu harga yang lebih rendah ($2,80), tetapi harga efektif termasuk
pajak meningkat dari $3,00 sebelum pajak menjadi $3,30 termasuk pajak ($2,80 + $0,50 =
$3,30). Maka pajak juga menambah pembelanjaan pembeli. Kesimpulan analisis diatas
memberikan dua pelajaran: (1) Pajak mengurangi kegiatan di pasar, ketika suatu barang
dikenakan pajak, jumlah barang dijual lebih kecil pada keseimbangan baru. (2) Baik pembeli
maupun penjual sama sama berbagi beban pajak. Dalam keseimbangan baru, pembeli
membayar lebih mahal, dan penjual mendapat lebih sedikit.
4.3.2 Bagaimana pajak pada penjual mempengaruhi hasil hasil pasar
Langkah pertama
Dalam hal ini, dampak awal dari pajak terjadi pada penawaran es krim. Karena pajak tidak
dipungut dari pembeli, jumlah permintaan es krim pada setiap harga adalah sama, sehingga kurva
permintaan tidak berubah. Namun, pajak yang harus dibayar penjual membuat penjualan es krim
kurang menguntungkan pada semua tingkat harga, sehingga kurva penawarannya bergeser.
Langkah Kedua
Karena pajak yang harus dibayar penjual meningkatkan biaya penjualan es krim, jumlah
penawaran es krim pada semua tingkat harga jadi berkurang. Kurva penawaran bergeser ke kiri
(atau sama dengan naik). Kurva penawaran bergeser ke atas dari S1 ke S2, tepat sebesar nilai
pajak tersebut
($0,50).
Langkah Ketiga
Setelah mengetahui ke arah mana kurva penawaran bergeser, sekarang kita dapat
membandingkan keseimbangan lama dengan yang baru. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa harga
keseimbangan es krim meningkat dari $3,00 menjadi $3,30, dan jumlah keseimbangan turun dari
100 ke 90. Sekali lagi, pajak mengurangi besarnya pasar es krim. Dan sekali lagi, baik pembeli
maupun penjual sama sama harus menanggung beban pajak. Karena harga pasar naik, pembeli
membayar $0,30 lebih tinggi untuk setiap es krim dibandingkan sebelum dikenakan pajak.
Penjual menerima suatu harga yang lebih tinggi disbanding sebelum saat, tanpa pajak, tetapi
harga efektif (setelah dipotong pajak) turun dari $3,00 ke $2,80. Gambar 4..4 Pajak pada Penjual

Penerapan
Membandingkan gambar 4.3 dan 4.4 membawa kita pada satu kesimpulan mengejutkan: pajak
bagi pembeli dan penjual adalah sama.

Anda mungkin juga menyukai