Anda di halaman 1dari 8

Keefektifan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter

Kebijakan fiskal murni apabila kebijakan fiskal tersebut tidak


disertai oleh berubahnya jumlah uang yang beredar. Sebaliknya, yang
dimaksud dengan kebijakan moneter murni adalah kebijakan moneter
yang tidak disertai oleh perubahan nilai G, nilai Tx maupun T. Sekalipun
dalam dunia nyata yang banyak kita jumpai adalah campuran antara
perubahan G, Tx, T dan M, namun dari segi teori pembahasan pengaruh
kebijakan fiskal dan pengaruh kebijakan moneter secara terpisah besar
sekali manfaatnya.
Kiranya tidak sulit dipahami kalau bentuk kurva IS dan kurva LM
besar pengaruhnya terhadap keefektifan kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal. Semakin datar bentuk kurva IS, semakin efektif kebijakan
moneter. Di lain pihak, semakin datar kurva LM, kebijakan fisklallah
yang semakin efektif.
Mengenai bentuk kurva LM biasanya dihubungkan dengan
bentuk kurva permintaan uang untuk spekulasi, sekalipun bentuk kurva
permintaan akan uang untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga
mempunyai pengaruh juga terhadap bentuk kurva LM. Dengan bentuk
standar kurva permintaan akan uang untuk spekulasi L2, yang tergambar
dalam kuadran 1 gambar dihasilkan kurva LM seperti yang terlihat pada
kuadran 2, yang selanjutnya dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yang

masing-masing dengan sebutan:


1.

Daerah Klasik atau Classical Range, yaitu bagian pada kurva LM


yang sejajar dengan sumbu tingkat bunga. Dalam gambar, bagian
yang disebut daerah klasik ialah bagian pada kurva LM dari titik C
ke atas. Ini merupakan akibat dari bentuk kurva L2 yang mulai dari
titik C ke atas berhimpit dengan sumbu tingkat bunga. Daerah ini
disebut sebagai daerah klasik, disebabkan daerah inilah yang
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan teoritik seperti yang dihasilkan
oleh para pemikir ekonomi klasik.

2.

Daerah Jerat Likuiditas atau Liquidity Trap Range, yaitu bagian


dari kurva LM yang sejajar dengan sumbu pendapatan nasional nyata.
Sejajarnya kurva LM tersebut dengn sumbu pendapatan merupakan
akibat dari sejajarnya kurva L2 dengan sumbu L2. Pada tingkat bunga
yang demikian rendahnya harga surat obligasi menjadi demikian
tinggi, sehingga semua orang meramalkan akan terjadinya penurunan
harga surat-surat obligasi. Dengan ramalan tersebut maka tambahan
uang yang tersedia untuk spekulasi tidak lagi dibelikan surat berharga
melainkan akan mereka simpan dalam bentuk uang.

3.

Daerah Tengah atau Intermidieate Range, yaitu bagian pada


kurva LM yang berada di antara daerah klasik dan daerah jerat
likuiditas. Pada daerah tengah elastisitas tingkat bunga kurva LM
lebih besar dari nol, akan tetapi lebih kecil dari tidak terhingga.
Dalam gambar daerah jerat likuiditas meliputi bagian kurva LM

dimulai dari titik A sampai titik B, daerah tengah meliputi bagian kurva

LM dari titik B sampai titik C dan daerah klasik adalah titik C ke atas.
Dengan menggunakan sistematika ini, masalah tentang efektifitas
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dapat diuraikan dengan lebih
mudah. Secara singkat dapat diterangkan dengan menggunakan gambar
sebagai berikut.
Kuadran 2
r

Daerah
Klasik

Daerah
Tengah

Daerah Jerat
Likuiditas
A

Kuadran 1

L2

0
Kuadran 3

L1

L2
Kuadran 4

L2

M
0

Gambar 11.1. Bentuk standar kurva L2 dan kurva LM


A.

KEBIJAKAN FISKAL
1.

Di Daerah Jerat Likuiditas kebijakan fiskal


paling efektif. Dengan menggeserkan kurva IS ke kanan sejauh
ab, pendapatan nasional keseimbangan meningkat sebesar ab
juga, yaitu semula sebesar OYa, sekarang menjadi OYb.

2.

Di Daerah Tengah, kebijakan fiskal juga dapat


menaikkan tingkat pendapatan nasional keseimbangan, akan
tetapi tidak seefektif di daerah jerat likuiditas. Kebijakan fiskal
yang berhasil menggeser kurva IS ke kanan sejauh cd, yang
jaraknya sama dengan ab, menghasilkan peningkatan tingkat
pendapatan nasional kurang dari cd, yaitu hanya meningkat dari
semula OYc menjadi OYm.

3.

Di Daerah Klasik, kebijakan fiskal sama sekali


tidak efektif. Kebijakan fiskal yang berhasil menggeser kurva IS
sejauh ef, eg ataupun lebih besar lagi, pendapatan nasional
keseimbangan sama sekali tidak meningkat, yaitu tetap sebesar
OYe.

B.

KEBIJAKAN MONETER
Dengan kebijakan moneter yang berhasil menggeser kurva
LM dari LM0 ke LM1 dengan titik keseimbangan IS LM yang
berada:
1. Di Daerah Jerat Likuiditas, kebijakan moneter sama sekali tidak

efektif. Sama sekali tidak bisa menaikkan tingkat pendapatan


nasional keseimbangan. Dengan bergesernya kurva LM ke kanan,
dengan kurva ISa, titik keseimbangan IS LM tidak pindah
tempatnya yang semula,
2. Di Daerah Tengah, kebijakan
mampu menaikkan tingkat
A. Kebijakanmoneter
Fiskal
r

LM tetapi tidak seefektif di


pendapatan nasional keseimbangan, akan
IS

daerah klasik.
IS

IS

IS

IS
IS

IS

c
a

Ya

Yb

Yc

Ym

Ye

B. Kebijakan Moneter

IS

LM0

LM1

IS

IS

ra
b

a
0

Ya

Yb

Yf Yc

Yg

Gambar 11.2. Keefektifan kebijakan fiskal lawan kebijakan moneter


3. Di Daerah Klasik, kebijakan moneter adalah paling efektif.
Dengan peningkatan jumlah uang yang beredar yang sama, kalau
titik keseimbangan IS LM berada di daerah tengah, bertambah
besarnya pendapatan nasional keseimbangan akan sebesar Yc Yg.
Dari gambar kita lihat bahwa Yc Yg lebih besar daripada YbYf.

Dengan menggunakan asumsi kurva permintaan investasi


mempunyai bentuk dengan bagian yang sangat inelastik pada tingkat
bunga yang rendah, seperti yang digambarkan pada tingkat bunga
yang rendah, seperti yang digambarkan oleh kurva II pada kuadran
barat daya, dihasilakan kurva IS yang juga mempunyai bagian yang
inelastik pada tingkat-tingkat bunga yang rendah . Kurva IS yang kita
hasilkan tersebut ialah kurva IS pada kuadaran tenggara. Bagian
kurva IS yang sejajar dengan sumbu tingkat bunga elastisitasnya
sebesar nol, yang karenanya dapat dikatakan inelastik sempurna.
Kalau misalnya dalam keadaan semula kurva LM yang terjadi
adalah LM , maka titik ekuilibrium IS-LM tercapai pada tingkat

pendapatan sebesar OY. Apabila tingkat pendapatan nasional


ekuilibrium ini ternyata masih berada di bawah full-employment
income dan pemerintah menghendaki untuk menguragi tingkat
pengangguran dengan melalui kebijaksanaan ekspansi moneter ,
maka dapat diramalkan bahwa kebijaksanaan tersebut tidak akan
berhasil.

Anda mungkin juga menyukai