Anda di halaman 1dari 69

REGULASI PASAR

MODAL SYARIAH

DIREKTORAT PASAR MODAL SYARIAH


Bandung, 29 Juni 2019
Regulasi Pasar Modal Syariah

REGULASI PASAR MODAL SYARIAH

UU Pasar Modal UU OJK UU SBSN


FATWA DSN-
MUI TERKAIT
Peraturan OJK: • Peraturan Pemerintah PASAR MODAL

(PP)
SYARIAH • 14 Fatwa Umum (Akad &
2 Pengaturan Umum Peraturan Menteri
Keuangan (PMK)
transaksi)
• 4 Fatwa terkait SBSN
2 Pengaturan DES • Keputusan Menteri
• 4 Fatwa terkait Sukuk
Keuangan (KMK)
2 Pengaturan Sukuk • 2 Fatwa terkait Saham
1 Pengaturan Ahli Syariah • 1 Fatwa terkait
Reksadana Syariah
1 Pengaturan Reksadana Syariah
• 1 Fatwa KIK EBA Syariah
1 Pengaturan DIRE Syariah
1 Pengaturan EBA Syariah
1 Pengaturan MIS & UPIS
POJK terkait lainnya
Peraturan Terkait Pasar Modal Syariah

No Peraturan Hal

1 POJK Nomor 15/POJK.04/2015 Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal

2 POJK Nomor 16/POJK.04/2015 Ahli Syariah Pasar Modal


Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah Berupa Saham
3 POJK Nomor 17/POJK.04/2015
oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah
4 POJK Nomor 18/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Sukuk

5 POJK Nomor 19/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah

6 POJK Nomor 20/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah
Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah Di
7 POJK Nomor 53 /POJK.04/2015
Pasar Modal
8 POJK Nomor 30/POJK.04/2016 DIRE syariah berbentuk KIK
Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer
9 POJK Nomor 61/POJK.04/2016
Investasi Syariah
10 POJK Nomor 35/POJK.04/2017 Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
11 POJK Nomor 3/POJK.04/2018 18/POJK.04/2015 Tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Sukuk
3
PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL
Kegiatan dan Jenis Usaha Bertentangan dengan
Prinsip Syariah di Pasar Modal

1. Perjudian

2. Jasa Keuangan Ribawi

3. Jual beli risiko mengandung unsur gharar dan/ atau maisir

4. Produksi, Distribusi, Perdagangan, dan atau Menyediakan


Barang dan jasa:

a. Haram Zatnya

b. Haram bukan karena Zat

c. Merusak moral dan mudarat


Transaksi Bertentangan dengan
Prinsip Syariah di Pasar Modal

Transaksi dengan Penawaran Semu

Perdagangan tanpa penyerahan barang / jasa

Perdagangan barang yang belum dimiliki

Jual Beli Efek dengan Informasi orang dalam

Transaksi marjin mengandung riba

Transaksi dengan tujuan penimbunan

Transaksi mengandung unsur suap

Transaksi lain mengandung spekulasi, penipuan,


menyembunyikan kecacatan, dan mempengaruhi dengan
kebohongan
Pihak dalam Pasar Modal Syariah dan
Pengawas Syariah

Pengawas
Pihak Rincian Pihak Penunjukan Izin DPS
Syariah
Menyatakan kegiatan RUPS/mekanisme
-
sesuai syariah DPS lain/ ditunjuk ASPM
a. MI pengelola investasi syariah direksi
b. Memiliki UUS
c. Kustodian Investasi Syariah
Tidak Menyatakan DPS/Direktur/
d. Sebagian aktivitas operasional n.a. n.a.
Penanggung Jawab
berdasarkan prinsip syariah
d. Jasa syariah lainnya
a. Menerbitkan efek syariah
Tidak Menyatakan n.a. n.a. n.a.
b. membantu penerbitan efek syariah

*n.a. = tidak diatur dalam POJK 15


AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH
DI PASAR MODAL 8
Jenis-jenis Akad
Ijarah
adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi sewa atau pemberi jasa (mu’jir) dan pihak penyewa atau
pengguna jasa (musta’jir) untuk memindahkan hak guna (manfaat) atas suatu objek Ijarah yang dapat
berupa manfaat barang dan/atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa dan/atau upah
(ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan objek Ijarah itu sendiri.
Istishna
adalah perjanjian (akad) antara pihak pemesan atau pembeli (mustashni’) dan pihak pembuat
atau penjual (shani’) untuk membuat objek Istishna yang dibeli oleh pihak pemesan atau pembeli
(mustashni’) dengan kriteria, persyaratan, dan spesifikasi yang telah disepakati kedua belah pihak.
Kafalah
adalah perjanjian (akad) antara pihak penjamin (kafiil/guarantor) dan pihak yang dijamin (makfuul
‘anhu/ashiil/orang yang berutang) untuk menjamin kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak
lain (makfuul lahu/orang yang berpiutang).
Mudharabah
adalah perjanjian (akad) kerjasama antara pihak pemilik modal (shahib al-mal) dan pihak pengelola
usaha (mudharib) dengan cara pemilik modal (shahib al-mal) menyerahkan modal dan pengelola usaha
(mudharib) mengelola modal tersebut dalam suatu usaha.

Musyarakah
adalah perjanjian (akad) kerjasama antara dua pihak atau lebih (syarik) dengan cara menyertakan modal baik
dalam bentuk uang maupun bentuk aset lainnya untuk melakukan suatu usaha

Wakalah
adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi kuasa (muwakkil) dan pihak penerima kuasa (wakil) dengan cara
pihak pemberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada pihak penerima kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan
atau perbuatan tertentu.
9
AHLI SYARIAH PASAR MODAL (ASPM)
DEFINISI AHLI SYARIAH PASAR MODAL

Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM)


• Orang perseorangan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang
syariah; atau
• Badan usaha yang pengurus dan pegawainya memiliki pengetahuan dan
pengalaman di bidang syariah,
yang memberikan nasihat dan/atau mengawasi pelaksanaan penerapan Prinsip
Syariah di Pasar Modal dalam kegiatan usaha perusahaan dan/atau memberikan
pernyataan kesesuaian syariah atas produk atau jasa syariah di Pasar Modal

Dewan Pengawas Syariah


Dewan yang bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran serta
mengawasi pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal terhadap Pihak yang
melakukan Kegiatan Syariah di Pasar Modal.

Tim Ahli Syariah


Tim Ahli Syariah adalah tim yang bertanggung jawab terhadap kesesuaian
syariah atas produk atau jasa syariah di Pasar Modal yang diterbitkan atau
dikeluarkan perusahaan.
11
PERSYARATAN PERIZINAN ASPM

I. Integritas;

II.Kompetensi:
1) Pendidikan Minimal S1/Sederajat;
2) Memiliki pengetahuan bidang Pasar Modal:
a) berdasarkan sertifikat dari lembaga rekomendasi KSK;
Perorangan
b) Berizin sbg WPPE, WPEE, WMI; atau
c) Berpengalaman kerja di bidang PM.
3) Memiliki pengetahuan syariah muamalah; dan
4) Memiliki rekomendasi dari DSN-MUI.

I. Integritas;

II.Kompetensi:
1) Memiliki minimal 1 (satu) orang pengurus dan 1 (satu)
orang pegawai berizin ASPM; dan
2) Memiliki sarana yang menunjang kegiatan pemberian
Badan Usaha nasihat dan pengawasan pelaksanaan penerapan prinsip
syariah di Pasar Modal.
12
RANGKAP JABATAN ASPM

Ahli Syariah Pasar Modal

Dewan Pengawas Syariah Direksi Komisaris

*Catatan:
ASPM dapat merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota DPS pada 4 (empat) perusahaan lain yang melakukan kegiatan di Pasar Modal;
2. Direksi pada 2 (dua) perusahaan lain yang melakukan kegiatan di Pasar Modal; dan/atau
3. Komisaris pada 2 (dua) perusahaan lain yang melakukan kegiatan di Pasar Modal. 13
DAFTAR EFEK SYARIAH
KETENTUAN UMUM

Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek Syariah, yang ditetapkan


oleh Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah.

Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah adalah Pihak yang


telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk
menerbitkan Daftar Efek Syariah.

15
Daftar Efek Syariah
yang Ditetapkan oleh

16
Daftar Efek Syariah yang Ditetapkan oleh OJK

Daftar Efek Syariah yang ditetapkan OJK


memuat Efek yang diterbitkan Emiten
melalui Penawaran Umum atau
Perusahaan Publik di Indonesia

Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh


OJK diumumkan oleh OJK melalui situs
web OJK dan/atau media massa lainnya

DES ditetapkan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu:

Paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum Periode I


berakhirnya bulan Mei dan berlaku efektif
pada tanggal 1 Juni

Paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum Periode II


berakhirnya bulan November dan berlaku
efektif pada tanggal 1 Desember

17
Kewenangan OJK atas DES

Dalam hal terdapat Penawaran Umum, aksi


korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau
Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan
terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek
Syariah, OJK dapat:

Mengumumkan penambahan Efek yang memenuhi


kriteria Efek Syariah dalam DES

Mengumumkan bahwa Efek Syariah tertentu dalam


DES tidak lagi memenuhi kriteria Efek Syariah

18
Pengguna DES yang Ditetapkan oleh OJK

Penerbit Indeks
Efek Syariah Manajer Investasi

DES yang ditetapkan


oleh OJK wajib
digunakan sebagai
acuan bagi: PE pemilik SOTS Pihak Lainnya

19
Daftar Efek Syariah
yang Ditetapkan oleh
Pihak Penerbit DES

20
DES yang Diterbitkan Pihak Penerbit DES

Efek Syariah yang


Definisi
dimuat

Saham yang memenuhi Prinsip Syariah


Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
di Pasar Modal yang diperdagangkan di
Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah hanya
bursa efek luar negeri.
dapat memuat Efek Syariah yang
diperdagangkan di luar negeri.
Sukuk yang dicatatkan di bursa efek
luar negeri.

Surat berharga komersial syariah yang


jatuh temponya 1 (satu) tahun atau
lebih.

Efek Syariah luar negeri lainnya.

21
Larangan bagi PP DES

Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah


dilarang memuat Efek Syariah yang telah
dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

22
DES yang Diterbitkan oleh PP DES

Pengumuman dilakukan paling


Diumumkan sedikit melalui surat kabar
kepada publik harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional
atau media elektronik yang
dapat diakses oleh publik

Digunakan
Contoh Pihak Tertentu adalah
secara terbatas
MI yang menerbitkan reksa
untuk
dana syariah berbasis efek
kepentingan
syariah luar negeri
pihak tertentu

23
Kriteria Saham Syariah Pihak Penerbit DES

1) Kegiatan Usaha; dan


Saham syariah luar negeri yang
ditetapkan oleh regulator negara
lain, penyedia indeks, dan/atau
pihak lain yang melakukan 2) Rasio Keuangan:
seleksi berdasarkan: • Rasio utang/utang berbasis
bunga
• Rasio pendapatan tidak halal

ATAU

Diseleksi dengan menggunakan


kriteria yang ditetapkan oleh
OJK

24
Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Kewajiban
memiliki DPS Pihak Penerbit DES wajib memiliki DPS
yang mempunyai izin ASPM
DPS

Tugas DPS
DPS wajib memastikan pemenuhan
terhadap Prinsip Syariah di Pasar
Modal atas Efek Syariah yang dimuat
dalam DES yang diterbitkan oleh Pihak
Penerbit DES

25
Persetujuan dan Persyaratan Pihak Penerbit DES

(1) Mendapatkan persetujuan dari OJK

PP
DES

2) Memenuhi persyaratan :
a. berbentuk badan hukum yang
berkedudukan di Indonesia;
b. memiliki DPS yang mempunyai izin
ASPM
c. memiliki SOP penyusunan DES

26
TIPE SAHAM SYARIAH

Saham Syariah

Emiten/PP Aktif Emiten/PP Pasif

Ditelaah sesuai
Ditelaah sesuai POJK Nomor
17/POJK.04/2015 POJK Nomor 35/POJK.04/2017

Saham Emiten/PP akan dimasukkan ke dalam


Daftar Efek Syariah (DES)

27
PROSES SCREENING PENYUSUNAN DAFTAR EFEK
SYARIAH YANG DITERBITKAN OLEH OJK
Melakukan kegiatan yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
Hutang berbasis bunga dibanding total
Rasio aset tidak lebih dari 45%
Pendapatan
Rasio
Keuangan
Total pendapatan non halal dibanding
total pendapatan tidak lebih dari 10%
Kegiatan
Usaha
Tidak melakukan transaksi yang bertentangan
dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal

Kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah:


- Perjudian dan permainan yang tergolong judi
- Jasa keuangan ribawi
- jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir)
- memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan barang
atau jasa haram, merusak moral, bertentangan dengan prinsip syariah
Catatan:
1. DES Periodik: diterbitkan 2 (dua) kali setiap tahun pada akhir bulan
Mei (efektif 1 Juni) dan akhir bulan November (efektif 1 Desember).
2. DES Insidentil: setiap ada IPO Saham baru. 28
SUKUK
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK SUKUK

Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai
sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi
(syuyu’/undivided share), atas aset yang mendasarinya.

KARAKTERISTIK
Sukuk memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
 Memerlukan underlying asset dalam penerbitan
 Merupakan bukti kepemilikan atas underlying asset
 Imbal hasil (return) yang diberikan berupa upah/sewa (ujrah), selisih harga lebih
(margin), dan bagi hasil, sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan
 Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir
 Penggunaan dana harus sesuai dengan prinsip syariah 30
ASET YANG MENJADI DASAR SUKUK (Underlying Asset)

Aset yang menjadi dasar Sukuk wajib tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah di Pasar Modal

Nilai manfaat atas aset


Aset berwujud tertentu berwujud

Jasa yang sudah maupun yang Kegiatan investasi yang telah


akan ada ditentukan

Aset proyek tertentu

31
PENILAIAN UNDERLYING ASSET

Penilaian aset dapat berdasarkan


nilai laporan keuangan atau hasil
penilaian dari Penilai
STRUKTUR SUKUK

1. Investor menyerahkan dana

2. Sukuk sebagai sertifikat kepemilikan INVEST


PT ABC atas underlying asset
OR

Underlying Asset:
• Proyek
pembangunan
• Sewa menyewa 3. Secara periodik Emiten memberikan imbal hasil
• Jual beli dari underlying asset
4. Saat jatuh tempo Emiten membayarkan dana

33
STRUKTUR SUKUK IJARAH

4. Membayarkan hasil sewa kepada investor secara berkala

2. Menyerahkan dana
INVESTOR
1. Menerbitkan Sukuk sebagai sertifikat
kepemilikan atas underlying asset

6. Saat jatuh tempo, membayar sisa sewa


EMITEN 3. Pihak
2. Kepemilikan ketiga
aset/manfaat membayar
5. Kepemilikan aset/manfaat aset
aset berpindah sewa
berpindah ke investor
ke investor

UNDERLYING ASSET

3. Pihak ketiga menyewa aset


PIHAK KETIGA

34
STRUKTUR SUKUK MUDHARABAH

INVESTOR 2. Menyerahkan dana

1. Menerbitkan Sukuk sebagai sertifikat


kepemilikan atas underlying asset
5. Mengembalikan dana investor EMITEN

3. Dana digunakan untuk modal


kegiatan usaha
KEGIATAN USAHA
4. Sebagaian hasil usaha
didistribusikan kepada 4. Sebagian hasil usaha
investor untuk emiten
KEUNTUNGAN USAHA

35
SKEMA SUKUK WAKALAH
PP 11 Tahun 2014
Biaya Pendaftaran Sukuk:
• 0,05% dari nilai emisi
• paling banyak Rp150.000.000,00

Biaya Pendaftaran Obligasi:


• 0,05% dari nilai emisi
• paling banyak Rp750.000.000,00

37
SUKUK DEFAULT

 Sukuk tidak lagi menjadi Efek Syariah jika:


 tidak lagi memiliki aset yang menjadi dasar
Sukuk; dan/atau
 terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad
Syariah, dan/atau aset yang menjadi dasar Sukuk,
yang menyebabkan bertentangan dengan Prinsip
Syariah di Pasar Modal.
 Jika terjadi demikian, Sukuk berubah menjadi utang
piutang dan Emiten wajib menyelesaikan
kewajibannya kepada pemegang Sukuk.

38
PUB Sukuk

POJK Nomor 3/POJK.04/2018 tentang Perubahan atas POJK No.


18/POJK.04/2015 tentang Sukuk

SYARAT :
PUB Sukuk dapat 1. PUB Sukuk tidak dilakukan bersamaan
dengan PUB Obligasi
dilakukan oleh pihak
yang telah menjadi 2. Tidak pernah mengalami gagal bayar
Emiten/PP minimal selama 2 tahun terakhir
1 tahun
Jika PUB Sukuk dilakukan bersamaan dengan PUB
Obligasi, dapat dilakukan oleh pihak yang telah
menjadi Emiten/PP minimal 2 tahun dan tidak
pernah mengalami gagal bayar selama 2 tahun
terakhir

DIREKTORAT PASAR MODAL SYARIAH – OTORITAS JASA KEUANGAN


PUB Sukuk

POJK Nomor 3/POJK.04/2018 tentang Perubahan atas POJK No.


18/POJK.04/2015 tentang Sukuk

Syarat
PUB Sukuk dapat 1. PUB Sukuk tidak dilakukan bersamaan
dilaksanakan dalam dengan PUB Obligasi
periode 3 tahun 2. Pemberitahuan pelaksanaan PUB terakhir
disampaikan ke OJK paling lambat pada
(Lebih lama dari tahun ketiga sejak efektifnya Pernyataan
Obligasi) Pendaftaran

Jika PUB Sukuk dilakukan bersamaan dengan


PUB Obligasi, PUB dapat dilaksanakan dalam
periode 2 tahun

DIREKTORAT PASAR MODAL SYARIAH – OTORITAS JASA KEUANGAN


PUB Sukuk

POJK Nomor 3/POJK.04/2018 tentang Perubahan atas POJK No.


18/POJK.04/2015 tentang Sukuk

Syarat
a. Total Halaman luar kulit muka
PUB Sukuk dilakukan prospektus harus mencantumkan:
bersamaan dengan • jumlah dana yang akan dihimpun,
PUB Obligasi • Indikasi total jumlah dana yang akan
dihimpun dari masing-masing jenis
efek
b. Emiten dapat menentukan nilai emisi
masing-masing sukuk dan obligasi pada
setiap periode tahapan PUB

DIREKTORAT PASAR MODAL SYARIAH – OTORITAS JASA KEUANGAN


REKSA DANA SYARIAH
DEFINISI REKSA DANA SYARIAH
(Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif)

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana


dari masyarakat pemodal yang diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh
Manajer Investasi

Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam


Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal

43
STRUKTUR
REKSA DANA SYARIAH (RDS)

INVESTOR Saham Syariah

Sukuk Korporasi

Investasi Sukuk Negara


KIK Manajer (SBSN)
Menguasakan/
Mewakilkan Investasi & Instrumen Pasar Uang
Bank Syariah dan Efek
kepada Manajer
Kustodian Syariah Lainnya
Investasi (akad
Wakalah)
Fee/Ujrah

44
KETENTUAN UMUM

Pengaturan RDS berdasarkan jenisnya:

RDS
RDS Pasar RDS
Pendapatan RDS Saham
Uang Campuran
Tetap

RDS yang UPnya RDS


RDS Terproteksi RDS Indeks diperdagangkan Penyertaan
di bursa Terbatas

RDS Berbasis
RDS Berbasis
Efek Syariah
Sukuk
Luar Negeri

Efek Syariah Luar Negeri meliputi:


 Saham Syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang dimuat dalam Daftar Efek
Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; dan
 Sukuk yang ditawarkan melalui penawaran umum di luar negeri yang termasuk dalam Daftar
Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah.
45
MEKANISME Cleansing efek non SYARIAH
PADA reksa dana syariah

Mekanisme Cleansing
Efek Syariah Non Syariah

Disebabkan Tindakan MI & BK Bukan disebabkan tindakan MI


& BK

OJK berwenang melakukan tindakan-tindakan tertentu, antara MI Wajib menjual dalam waktu maksimal 10 hari.
lain:
1. Melarang MI & BK mengalihkan kekayaan RDS, kecuali dalam
(selisih lebih harga jual dari NPW pada saat masih
rangka pembersihan. tercantum dalam DES, dapat diperhitungkan dalam
NAB RDS)
2. Mewajibkan MI & BK tanggung renteng.

46
BATASAN INVESTASI RDS pasar uang, RDS
pendapatan tetap, RDS saham &
RDS campuran
MI mengelola RDS MI mengelola RDS MI mengelola RDS MI mengelola RDS
Pendapatan Tetap Pasar Uang Saham Campuran
wajib investasi minimal wajib investasi pada: wajib investasi paling wajib investasi pada:
80% dari NAB dalam sedikit 80% (delapan  salah satu instrumen
instrumen pasar
bentuk Efek Syariah puluh persen) dari investasi pada Efek
uang syariah dalam
Berpendapatan Tetap. Nilai Aktiva Bersih Syariah
negeri,
dalam bentuk Efek Berpendapatan
Efek Syariah Syariah bersifat Tetap, Efek Syariah
Berpendapatan Tetap, ekuitas. Bersifat Ekuitas
yang: dan/atau instrumen
 diterbitkan pasar uang dalam
dengan jangka negeri, maks. 79%
waktu tidak lebih dari NAB.
dari 1 thn  portofolio RDS
dan/atau tersebut wajib berisi
Efek Syariah bersifat
 sisa jatuh
ekuitas dan Efek
temponya tidak
Syariah
lebih dari 1 thn.
Berpendapatan
Tetap.
47
BATASAN INVESTASI RDS terproteksi &
rds indeks

MI mengelola RDS Terproteksi MI mengelola RDS Indeks

Portofolio Efek RDS Terproteksi wajib memiliki komposisi: Portofolio Efek RDS Indeks wajib memiliki
Min. 70% dari NAB RDS wajib diinvestasikan pada: komposisi:

 Efek Syariah Berpendapatan Tetap yang diperdagangkan di


Indonesia;  Min. 80% dari NAB RDS Indeks wajib
 Efek Syariah Berpendapatan Tetap yang diperdagangkan di luar diinvestasikan pada Efek Syariah yang
negeri, namun: merupakan bagian dari kumpulan Efek
Syariah yang ada dalam indeks tersebut;
a. diterbitkan oleh Pemerintah RI;
 investasi pada Efek Syariah yang ada dalam
b. badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau indeks sebagaimana di atas Min. 80% dari
Perusahaan Publik; keseluruhan Efek Syariah yang ada dalam
c. badan hukum asing yang sebagian besar/seluruh sahamnya indeks tersebut;
secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Emiten  pembobotan atas masing-masing Efek
atau Perusahaan Publik; Syariah dalam RDS Indeks tersebut Min.
d. badan hukum asing yang sebagian besar/seluruh sahamnya 80% dan Maks. 120% dari pembobotan atas
secara langsung maupun tidak langsung dimiliki Badan Usaha masing-masing Efek Syariah dalam indeks
Milik Negara. yang menjadi acuan; dan
 Maks. 30% dari NAB RDS diinvestasikan pada:
 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri;
dan/atau
 Sukuk yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau
diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri.
48
Reksa dana syariah berbasis
efek syariah luar negeri

• Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri wajib menentukan
komposisi portofolio dengan ketentuan:
 Minimal 51% dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri diinvestasikan
pada Efek Syariah Luar Negeri; dan
 Minimal 49% dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri diinvestasikan
pada Efek Syariah Dalam Negeri.

 Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri hanya dapat melakukan investasi pada Efek Syariah
Luar Negeri yang diterbitkan oleh penerbit yang negaranya telah menjadi anggota International
Organization of Securities Commissions (IOSCO) serta telah menandatangani secara penuh (full signatory)
Multilateral Memorandum of Understanding Concerning Consultation and Coorperation and the Exchange
of Information (IOSCO MMOU).

 Nilai investasi awal atas pembelian Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri paling sedikit
sebesar US$10.000 (sepuluh ribu dolar Amerika Serikat) atau nilai yang setara.

49
Reksa dana syariah BERBASIS SUKUK

• Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk wajib menentukan komposisi portofolio dengan
ketentuan paling sedikit 85% dari NAB RDS diinvestasikan pada:
 Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum;
 Surat Berharga Syariah Negara; dan/atau
 surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih dan masuk dalam kategori layak
investasi (investment grade) serta dimasukkan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
oleh penerbit surat berharga komersial syariah.

 Surat berharga komersial syariah yang berupa surat berharga yang diterbitkan oleh:
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN);
 badan hukum Indonesia yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki secara langsung oleh BUMN;
 badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik;
 badan hukum Indonesia yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki secara langsung oleh Emiten dan/atau
Perusahaan Publik; atau
 badan hukum Indonesia yang menjadi induk dan pembina dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau Baitul Maal Wa
Tamwil dengan ketentuan sebagai berikut:
 berpengalaman dan dapat dibuktikan telah melakukan pembinaan;
 memiliki infrastruktur yang memadai dalam melakukan pembinaan; dan
 memiliki Dewan Pengawas Syariah yang anggotanya mempunyai izin ASPM dari OJK.

50
EFEK BERAGUN ASET SYARIAH
51 51
KETENTUAN UMUM
EBA Syariah Berbentuk KIK EBA Syariah Berbentuk Surat Partisipasi

Adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan Kontrak adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan oleh
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek Penerbit yang akad dan portofolionya berupa Kumpulan
Beragun Aset yang (a) portofolionya terdiri dari aset Piutang atau pembiayaan pemilikan rumah yang tidak
keuangan berupa piutang, pembiayaan atau aset keuangan bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta
lainnya; (b) akad; dan (c) cara pengelolaannya, tidak merupakan bukti kepemilikan secara proporsional yang
bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.

Wajib mendapat pernyataan kesesuaian syariah yang wajib mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah yang
diterbitkan oleh DPS dan MI atau TAS yang mempunyai izin diterbitkan oleh:
ASPM a. DPS, jika Penerbit memiliki DPS; atau Wajib
memiliki
b. TAS jika Penerbit tidak memiliki DPS. ASPM

(jika Penerbit tidak memiliki DPS, maka pihak yang memiliki


pengetahuan yang memadai dan/atau pengalaman di
bidang keuangan syariah yang diberi mandat oleh Direksi
bertanggung jawab terhadap pemenuhan Prinsip Syariah di
Pasar Modal atas EBAS-SP yang diterbitkan)

52
SKEMA SEKURITISASI EBA
BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Bank
Manajer Investasi
Kustodian

(1)

(5) Note Proceeds


(2) Sales of Assets
Kreditur Asal (Originator) KIK-EBA Investor
(4) Cash Proceeds (3) Cash

Penyedia Jasa (Servicer) (8) Cash Proceeds


(7) Cash Proceeds

(6) Cash Payment Credit Enhancements

Obligor/ Debitur
Keterangan:
: Sebelum Transaksi
: Transaksi
: Paska Transaksi

53
SKEMA SEKURITISASI EBA-SP

OJK

3a

Penerbit

3c

3b 3c
Kreditur Asal EBA – SP Investor
Penyedia Jasa

5 2 1
4 4
Bank Umum yang
memiliki fungsi
Debitur KPR perwaliamanatan
dan kustodian
6 7
Keterangan:
: Sebelum Transaksi
: Transaksi
: Paska Transaksi

54
Perbedaan Underlying EBA Syariah
dengan EBA Konvensional

EBA SYARIAH EBA KONVENSIONAL


Portofolionya terdiri dari: Portofolionya terdiri dari:
1. aset keuangan berupa piutang, 1. aset keuangan berupa tagihan yang timbul
2. pembiayaan atau aset keuangan lainnya, dari surat berharga komersial,
Yang tidak bertentangan dengan prinsip- 2. tagihan kartu kredit,
prinsip syariah di Pasar Modal. 3. tagihan yang timbul di kemudian hari
(future receivables),
4. pemberian kredit termasuk kredit pemilikan
rumah atau apartemen,
5. Efek bersifat hutang yang dijamin oleh
Pemerintah,
6. Sarana Peningkatan Kredit (Credit
Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta
7. aset keuangan setara dan aset keuangan
lain yang berkaitan dengan aset Keuangan
tersebut.

55
DANA INVESTASI REAL ESTAT SYARIAH
BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF 56
KETENTUAN UMUM DIRE SYARIAH
BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

DIRE Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana


dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada:

a. Aset Real Estat


b. Aset yang berkaitan dengan tidak bertentangan dengan
Real Estat Prinsip Syariah di Pasar Modal.

c. Kas dan setara kas

*)Aset Real Estat wajib telah menghasilkan pendapatan.

DIRE Syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif memenuhi Prinsip


Syariah di Pasar Modal jika:

a. Akad
tidak bertentangan dengan
b. Cara pengelolaan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
c. Aset Real Estat, Aset yang
berkaitan dengan Real Estat,
dan/atau kas dan setara kas
57
PENGELOLAAN DIRE SYARIAH BERBENTUK
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

a. Pendapatan non halal yang berasal


dari aset Real Estat >10%
dibandingkan total pendapatan DIRE
Syariah; dan/atau
b. Luas area yang digunakan yang
bertentangan dengan Prinsip Syariah DIRE Syariah
Quality
di Pasar Modal >10% dari luas area dilarang
aset Real Estat. Assurance
memiliki

Quality
a. Jasa layanan keuangan yang DIRE Syariah
Assure wajib
diberikan oleh lembaga menggunakan jasa layanan
keuangan syariah, atau keuangan yang tidak
bertentangan dengan
a. Lembaga keuangan prinsip syariah, dengan
konvensional sepanjang jasa ketentuan:
layanan keuangannya tidak
bertentangan dengan prinsip
syariah. 58
MEKANISME CLEANSING DIRE SYARIAH BERBENTUK
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

BUKAN DISEBABKAN OLEH TINDAKAN MANAJER


INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN

Aset yang Berkaitan Dengan Real


Aset Real Estat
Estat /Kas & Setara Kas :

• MI wajib menjual, paling lambat 10 hari kerja sejak


a. MI wajib melakukan penyesuaian saham tidak lagi tercantum dalam DES; atau Efek selain
pendapatan non halal >10% dari total saham dan/atau instrumen pasar uang tidak memenuhi
OJK berwenang:
Prinsip Syariah di Pasar Modal.
pendapatan DIRE Syariah melarang MI dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan DIRE Syariah
• dalam
selain Selisih lebih
rangka hargakekayaan
pembersihan jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat
DIRE Syariah.
b. Jangka waktu cleansing paling lambat saham
mewajibkan masih
MI atas tercantum
nama DIRE dalam
Syariah menjual DES atau
atau mengalihkan unsurefek selain
kekayaan DIRE Syariah.
1 tahun sejak pendapatan non halal saham
mewajibkan MI dan dan/atau
Bank Kustodian instrumen pasaruntuk
secara tanggung renteng uang saat masih
membeli
tersebut muncul. memenuhi Prinsip Syariah di Pasar Modal, dapat
portofolio DIRE Syariah dengan harga perolehan.

diperhitungkan dalam NAB DIRE Syariah.

59
MEKANISME CLEANSING DIRE SYARIAH BERBENTUK
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

DISEBABKAN OLEH TINDAKAN MANAJER INVESTASI


DAN BANK KUSTODIAN

Aset yang Berkaitan Dengan Real


Aset Real Estat
Estat /Kas & Setara Kas :

OJK berwenang:
OJK berwenang: a. melarang MI dan Bank Kustodian untuk mengalihkan
a. mewajibkan MI melakukan penyesuaian atas kekayaan DIRE Syariah selain dalam rangka
OJK berwenang:
komposisi pendapatan yang bertentangan melarangpembersihan kekayaan
MI dan Bank Kustodian DIRE Syariah.
untuk mengalihkan kekayaan DIRE Syariah
dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, yang selain
b. mewajibkan MI atas namaSyariah.
dalam rangka pembersihan kekayaan DIRE DIRE Syariah menjual atau
>10% dari total pendapatan DIRE Syariah paling mewajibkan MI atas nama DIRE Syariah menjual atau mengalihkan unsur
kekayaanmengalihkan
DIRE Syariah. unsur kekayaan DIRE Syariah.
lambat 90 hari sejak pendapatan yang c. mewajibkan
mewajibkan MI dan
MI dan Bank Kustodian secaraBank Kustodian
tanggung renteng untuksecara
membeli tanggung
bertentangan tersebut muncul. portofolio DIRE Syariah dengan harga perolehan.
renteng untuk membeli portofolio DIRE Syariah
b. mewajibkan MI dan Bank Kustodian tanggung dengan harga perolehan.
renteng mengganti selisih harga jual.

Pendapatan dari Aset Real Estat, Aset Yang Berkaitan Dengan Real Estat / Kas & Setara Kas tidak dapat
diperhitungkan dalam NAB DIRE Syariah dan diperlakukan sebagai dana sosial.

60
PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL
PADA MANAJER INVESTASI 61 61
Definisi MIS dan UPIS

Manajer Investasi Syariah (MIS):


Manajer Investasi (MI) yang dalam anggaran dasarnya
menyatakan bahwa:
a. kegiatan dan jenis usaha;
b. cara pengelolaan; dan/atau
c. jasa yang diberikan,
dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
MIS

Unit Pengelolaan Investasi Syariah (UPIS):


Bagian dari MI yang memiliki tugas dan tanggung jawab
mengelola Portofolio Efek atau portofolio investasi
kolektif yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
di Pasar Modal, mengembangkan dan memasarkan jasa
atau produk pengelolaan investasi syariah.
UPIS
Penerapan Prinsip Syariah Pada
Manajer Investasi
 Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer Investasi wajib dilakukan
dengan cara:

1. pembentukan Manajer Investasi Syariah (MIS); atau

2. pembentukan Unit Pengelolaan Investasi Syariah (UPIS) pada


Manajer Investasi (MI)

 MIS atau MI yang membentuk UPIS wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
yang memiliki izin Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM).

 Pihak yang melakukan penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal wajib mengikuti
peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai
Manajer Investasi*, kecuali diatur khusus dalam POJK No.61/POJK.04/2016.
*Peraturan terkait Manajer Investasi, antara lain:
 Peraturan No.V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Sebagai
Manajer Investasi;
 POJK No.24/POJK.04/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajer Investasi.

63
Manajer Investasi Syariah (MIS)

Persyaratan & Perizinan:

 MIS wajib memperoleh izin usaha dari OJK.


 MIS wajib menyatakan dalam anggaran dasar bahwa:
a. kegiatan dan jenis usaha;
b. cara pengelolaan; dan/atau
c. jasa yang diberikannya,
dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

64
Manajer Investasi Syariah (MIS)...lanjutan
Persyaratan Direksi MIS:
Memenuhi ketentuan persyaratan anggota direksi dan dewan komisaris Manajer
Investasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No.V.A.3 tentang Perizinan
Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi, kecuali:

Bagi anggota direksi yang membawahi selain fungsi investasi:


Memiliki pengalaman dan keahlian bidang PM dan/ atau keuangan lain (minimal 1
tahun pada jabatan manajerial).

Bagi Direksi yang membawahi fungsi investasi pada MI:


Memiliki pengalaman dan keahlian bidang Pasar Modal dan/atau keuangan lain,
minimal 1 tahun pada jabatan manajerial yang memiliki tugas pengelolaan dana
nasabah atau perusahaan yang diinvestasikan pada Portofolio Efek atau portofolio
investasi kolektif

memiliki minimal 1 orang anggota direksi yang mempunyai:

1. pengetahuan di bidang keuangan syariah; dan/atau


2. pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun di bidang keuangan syariah
65
Manajer Investasi Syariah (MIS)...lanjutan
Kegiatan Usaha bagi MIS
MIS dapat melakukan kegiatan usaha berupa:
1. Pengelolaan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD)

2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif

3. Penerbitan Daftar Efek Syariah

4. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan


Prinsip Syariah di Pasar Modal
*MIS wajib menggunakan jasa layanan keuangan yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah di Pasar Modal.

Permodalan:
MIS wajib mempunyai modal disetor paling sedikit Rp 10 Miliar
66
Manajer Investasi Syariah (MIS)...lanjutan

Fungsi yang wajib dimiliki dan dilaksanakan oleh MIS:

01 02 03 04

INVESTASI PERDAGANGAN PENYELESAIAN MANAJEMEN RISIKO,


DAN RISET TRANSAKSI EFEK KEPATUHAN, DAN
AUDIT INTERNAL

05 06 07 08

PEMASARAN DAN TEKNOLOGI AKUNTANSI DAN PENGEMBANGAN


PENANGANAN INFORMASI KEUANGAN SUMBER DAYA
PENGADUAN MANUSIA
NASABAH

67
Unit Pengelolaan Investasi Syariah (UPIS)

KETENTUAN PERSYARATAN KEPALA UNIT

• Wajib memiliki min.1 orang • Kepala UPIS wajib memiliki


sebagai kepala UPIS dan 1 orang pengetahuan dan/atau
sebagai pelaksana. pengalaman di bidang
• Kepala unit dan pelaksana dapat keuangan syariah.
dirangkap. • Kepala UPIS ditetapkan dan
• Rangkap jabatan Kepala UPIS diangkat oleh direksi.
hanya dapat dilakukan oleh
anggota direksi atau pejabat 1
tingkat dibawah direksi.
• UPIS dapat menggunakan fungsi-
fungsi yang terdapat pada
Manajer Investasi.

68
Publikasi Digital Pasar Modal Syariah

Anda mungkin juga menyukai