Anda di halaman 1dari 3

Peningkatan penemuan kasus TB melalui rujukan tersangka TB oleh bidan desa di

Kabupaten Siak
Suyanto1 , Dwi Sri Rahayu2 , Winarto1 , Fifia Chandra1 , Doni Pahlevi1 , Sumanto Simon3 ,
Muhammad Noor Farid3 , Budiarti Setyaningsih4 , Eka Sulistiany4
1. Fakultas Kedokteran Universitas Riau
2. Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Riau
3. Team Operasional Research Group TB , Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
4. Subdit TB, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kontak person: Suyanto, 081275200615, suyantounri@gmail.com
LATAR BELAKANG:
Salah satu tantangan program TB di Kabupaten Siak adalah untuk meningkatkan cakupan
penemuan tersangka dan TB BTA positif. Studi pendahuluan menunjukkan bidan didistribusikan
cukup baik pada setiap desa dan memiliki potensi untuk terlibat dalam program TB.
TUJUAN :
Untuk meningkatkan penemuan kasus TB melalui rujukan tersangka oleh bidan desa.
METODE :
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pretest - posttest Group Design. Sebanyak
52 bidan kelompok intervensi dan 50 bidan kelompok kontrol dipilih dengan simple random
sampling. Pelatihan manajemen TB dilakukan pada kelompok intervensi. sedangkan pada
kelompok kontrol hanya sosialisasi kegiatan perujukan tersangka.
HASIL :
Formulir digunakan untuk mencatat jumlah tersangka yang dikumpulkan selama enam bulan
dan dirujuk oleh bidan desa ke puskesmas untuk pemeriksaan dahak. Uji Linear Regresi
digunakan untuk menganalisis data dengan mengendalikan beberapa variabel pengganggu.
Ditemukan terdapat perbedaan dalam jumlah dan rerata tersangka yang dirujuk pada kelompok
intervensi terhadap kelompok kontrol (delta 2.8) sebelum dan sesudah penelitian. Bidan
kelompok intervensi lebih selektive dalam merujuk tersangka (ratio proporsi tersangka yang
dirujuk bidan 0.44; Ratio Proporsi tersangka yang memeriksakan dahak 1.83). Walaupun tidak
ada perbedaan secara proporsi BTA + yang ditemukan (ratio 1.1), namun didapatkan lebih
banyak jumlah BTA + pada kelompok intervensi (ratio 2.5). Rata-rata tingkat pengetahuan
bidan setelah pelatihan lebih tinggi dibandingkan sebelum pelatihan (p<0.01).
KESIMPULAN :
Rujukan tersangka TB oleh bidan desa ke puskesmas adalah cara yang efektif untuk
meningkatkan cakupan penemuan kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten Siak diharapkan dapat
membuat kebijakan untuk melibatkan bidan dalam program TB
Kata Kunci: Keterlibatan Bidan, Penemuan kasus Tb, rujukan Tersangka Tb

Table 1. Characteristics of intervention and control midwives (n=102)


Characteristics

Interventi
on Group

Control
Group

P value

Age,years-mean (SD)

31.1
(+4.9)

31.6(+5.4)

<0.05

Length of working experience, year-mean(SD)

7,5 (+ 4,3)

7,1 (+ 5,46)

<0.05

Distance from village to Puskesmas,kilometermean(SD)

9,1 (+
10,3)

12,4 (+
11,7)

>0.05

Proportion of Midwive Diploma,%

96.4%

96.4%

<0.05

Proportion of Previous TB Training Experience,


%

1.75%

3.64%

<0.05

The knowledge scores pre training,pointmean(SD)

72,3 (+
14,7)

67,9 (+
11,0)

>0.05

80,4 (+ 7,3)

<0.05

The knowledge scores post training,pointmean(SD)

P-values were calculated using Pearson's chi-squared test or Fisher's exact test for categorical
variables and t-test or MannWhitney U-test for continuous variables.

Characteristics

Interventi
on Group

Control
Group

p
value

Age,years-mean (SD)

31.1
(+4.9)

31.6(+5.
4)

<0.0
5

Length of working experience, year-mean(SD)

7,5 (+ 4,3)

7,1 (+
5,46)

<0.0
5

Distance from village to Puskesmas,kilometermean(SD)

9,1 (+
10,3)

12,4 (+
11,7)

>0.0
5

Proportion of Midwive Diploma,%

96.4%

96.4%

<0.0
5

Proportion of Previous TB Training Experience,


%

1.75%

3.64%

<0.0
5

The knowledge scores pre training,pointmean(SD)

72,3 (+
14,7)

67,9 (+
11,0)

>0.0
5

80,4 (+
7,3)

<0.0
5

The knowledge scores post training,pointmean(SD)

Anda mungkin juga menyukai