Anda di halaman 1dari 37

By.

Amzal

Pengertian konsep surveilans epidemiologi sering dipahami


hanya sebagai kegiatan pengumpulan data dan penanggulangan
KLB.
Pengertian seperti itu menyembunyikan makna analisis dan
penyebaran informasi epidemiologi sebagai bagian yang
sangat penting dari proses kegiatan SE (Surveilans
Epidemiologi).

SE adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan


interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk
dapat mengambil tindakan.

KepMenKes 1116, 2003


SE adalah kegiatan analisis (Kajian Epidemiologi) secara
sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalahmasalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

TUJUAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI SEBAGAI DASAR MANAJEMEN
KESEHATAN

1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi (outbreak)


2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program
pencegahan dan pengendalian penyakit,
3. Memasok informasi utk penentuan prioritas, pengambilan
kebijakan, perencanaan, implementasi dan alokasi sumber
daya kesehatan.
4. Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit endemis dan
mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut.

FUNGSI SURVEILANS

1.
2.
3.
4.
5.

Deteksi dini
Pelaporan
Penyelidikan dan kompirmasi
Analisa data dan interpretasi
Tindakan/ respon

1.
2.
3.
4.
5.
6.

SE Epidemi
SE Penyakit Menular
SE Penyakit Tidak Menular
SE Pelayanan Kesehatan
SE Masalah kesehatan masyarakat
SE Kesehatan lingkungan dan prilaku

1.
2.
3.
4.

Menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung.


Melakukan monitoring kecendrungan penyakit endemis .
Mempelajari riwayat alamiah penyakit .
Memberikan informasi dan data dasar utk proyeksi yankes
dimasa datang.
5. Memantau pelaksanaan program pencegahan dan
pemberantasan yang sedang dilaksanakan.
6. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas
( frekuensi kejadian, kegawatan, biaya, dapat dicegah,
dapat dikomunikasikan, public intrest ).
7. Dapat mengidentifikasi kelompok risiko tinggi.

Komponen Sistem Surveilans (SE)


1. Tujuan yang jelas dan dapat diukur
2. Unit SE yang terdiri dari kelompok kerja surveilans epidemiologi
dengan dukungan tenaga profesional
3. Konsep SE sehingga terdapat kejelasan sumber dan cara-cara
memperoleh data, cara-cara mengolah data, cara-cara melakukan
analisis, sasaran penyebaran atau pemanfaatan data dan informasi
epidemiologi, serta mekanisme kerja SE
4. Dukungan advokasi, peraturan perundang-undangan, sarana dan
anggaran
5. Pelaksanaan mekanisme kerja SE
6. Jejaring SE yang dapat membangun kerjasama dalam pertukaran
data dan informasi epidemiologi, analisis, dan peningkatan
kemampuan surveilans epidemiologi.
7. Indikator kinerja

Mekanisme Kerja Surveilans (SE)


1. Identifikasi penyakit (kasus) atau masalah kesehatan serta
informasi terkait lainnya
2. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan data
3. Analisis dan interpretasi data
4. Studi epidemiologi
5. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
6. Membuat rekomendasi dan alternatif tindaklanjut
7. Umpan balik.

TUJUAN
Surveilans
di
KKP
?
UMUM
Terlaksananya kegiatan kekarantinaan kesehatan di pelabuhan
KHUSUS
1.Tersusunnya Pengorganisasian Karantina Kesehatan
2.Teridentifikasinya faktor risiko penyakit karantina di pelabuhan
3.Terlaksananya pengawasan & pemeriksaan kekarantinaan kapal dan
dokumen kesehatan kapal
4.Terlaksananya pengawasan & pemeriksaan kekarantinaan dokumen
kesehatan pesawat
5.Tersusunnya indikator kegiatan kekarantinaan
6.Terlaksananya investigasi KLB
7.Terlaksananya jejaring kerja dan kemitraan kekarantinaan
8.Teridentifikasinya kebutuhan sumber
9.Tersusunnya sistem pelaporan kekarantinaan
10.Terlaksananya pengawasan dokumen orang sakit
dan jenazah

Pokok Kegiatan Surveilans


1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisa dan Interpetasi data
4. Umpan Balik dan desiminasi informasi, serta
rekomendasi tindak lanjut

KEGIATAN RUTIN UNIT SURVEILANS :


a)

b)

Melaksanakan kegiatan surveilans


Pengumpulan data
Pengolahan dan penyajian
Analisis dan interpretasi
Penyebarluasan informasi dan rekomendasi
Penanggulangan KLB :
SKD KLB
Penyelidikan dan penanggulangan KLB
c) Pengembangan sistem surveilans termasuk pengembangan
jaringan informasi
d) Koordinasi kegiatan surveilans : lintas program dan lintas
sektoral

Proses Analisis Surveilans


Identifikasi Kasus
Rekam, kumpul,
olah
Data
Data
Data
Surveila
Surveila
Surveil
ns
ns
ans
DATA (tabel,
grafik, peta)

Referensi,
Data dan
Informasi lain
Keterampila
n dan
pengalaman
Metode
Analisis
Studi
Epidemiologi
INTERPRE
TASI

INFORM
ASI

Distribusi
Informasi &

Data yang dikumpulkan jelas, tepat dan ada hubungan nya


dengan penyakit ybs. Tujuan spesifik :
a.Menentukan kelompok risiko terbesar dari penyakit.
b.Menentukan jenis agen dan karakteristiknya.
c. Menentukan reservoir dari penyakit infeksi
d.Memastikan keadaan berlangsungnya transmisi
e.Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan.
Jenis data :
a. Data primer : Utk menjawab tujuan surveilans
b. Data sekunder : Harus akurat dan valid.

1. Data Mortalitas (Kematian)


2. Data Morbiditas (Kesakitan)
3. Data Pemeriksaan Laboratorium
4. Laporan Penyakit
5. Penyelidikan Peristiwa Penyakit
6. Laporan Wabah
7. Laporan Penyelidikan wabah
8. Survey Penyakit, Vektor dan Reservoir
9. Penggunaan Obat, Vaksin dan Serum
10.Demografi dan Lingkungan

Biasanya dilakukan secara manual atau dengan komputerisasi


sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.

Analisa data dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


1. Analisa Deskriptif
Analisis Deskriptif dilakukan berdasarkan variabel orang, tempat
dan waktu sehingga diperoleh gambaran yang sistematis tentang
penyakit yang sedang diamati. Dalam bentuk Grafik, Tabel,
Diagram yang disertai Uraian/Penjelasan.

2. Analisa Analitik
Analisis studi/kajian yang memungkinkan dibuatnya
perbandingan yang sah antara berbagai kelompok yang
berbeda.
Tujuan: Perbandingan dibuat untuk
Menjelaskan hubungan antara faktor resiko (penentu) dengan
penyakit (atau kasus-kasus kesehatan lainnya). Tujuan
akhirnya adalah untuk menentukan hubungan sebab-akibat
yang dapat digunakan untuk merancang strategi penanganan,
pengendalian dan pencegahan.

4) Interpretasi data

Merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil


analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu
untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian yang sedang
diperbaiki.

1. Sasarannya : Instansi terkait baik secara vertikal maupun


horisontal.
2. Tujuan : untuk memperoleh kesepahaman dan feedback
dalam perumusan kebijakan.
3. Manfaat : Mendapatkan respon dari instansi terkait sebagai
feed back, tindak lanjut dan kesepahaman.
4. Metode : Laporan Buletin, Jurnal, Seminar / simposium
Kongres, dll Isinya tergantung kepada siapa didisseminasi
dilakukan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Pencatatan kematian Laporan penyakit ( sumber terpenting )


Laporan KLB / Wabah
Pemeriksaan laboratorium
Penyelidikan peristiwa penyakit
Penyelidikan wabah
Survei penyakit
Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir
Penggunaan obat-obatan.
Keterangan tentang penduduk serta lingkungannya
Rumah Sakit
Praktek umum
Absen kerja
Sekolah
SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga)

1. Data demografi
2. Cakupan program
3. Data BMG ( suhu, curah hujan dan peta wilayah)
4. Hasil penelitian
5. Kepustakaan

1.

Surveilans Aktif :
Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk
mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat
( seminggu sekali atau 2 minggu sekali ) yang dilakukan oleh
petugas kesehatan untuk mencatat ada atau tidaknya kasus baru
penyakit tertentu.
Pencatatan meliputi Variabel Demografis seperti : Umur, jenis
kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi; Waktu timbulnya gejala ;
Pola Makanan ; Tempat Kejadian yang berkaitan dengan
penyakit tertentu dan Pencatatan ini tetap dilakukan walaupun
tidak ditemukan kasus baru.

Surveilans aktif dilakukan apabila :


a. Ada penyakit baru ditemukan.
b. Bentuk penularan yang sedang dalam pengamatan
c. Perkiraan peningkatan risiko krn perubahan musim.
d. Ada penyakit baru yang muncul pd populasi tertentu
e. Masa transisi penyakit yang baru dibasmi.
f. Penyakit yang baru dibasmi, memperlihatkan
insiden yang meningkat.

2. Surveilans Pasif

Pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan


sarana pelayanan kesehatan di daerah.

Dari data yang diperoleh, dapat diketahui distribusi


geografis tentang berbagai penyakit menular, dan
perubahan perubahan yang terjadi serta kebutuhan
tentang penelitian sebagai tindak lanjut.

Surveilans beralasan untuk dilakukan jika dilatari kondisi :


1. Beban Penyakit ( Burden of Disease ) tinggi, sehingga
merupakan masalah penting kesehatan masyarakat.
2. Terdapat tindakan masyarakat yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut
3. Data yang relevan mudah diperoleh
4. Hasil yang diperoleh sepadan dengan upaya yang dilakukan
( pertimbangan efisiensi ).

1.
2.
3.

Adanya kegiatan pengumpulan data yang sistematis, kontinu


dan rutin
Adanya kegiatan analisa dan interpretasi data
Adanya penyebarluasan informasi.

1. Individu
Pengamatan dilakukan terhadap individu yang terinfeksi dan
mempunyai potensi untuk menularkan penyakit. Pengamatan ini
dilakukan sampai individu tersebut tidak membahayakan dirinya
maupun lingkungannya. Dalam pengamatan individu ini dilakukan
pengelompokan / identifikasi mana yang merupakan Penderita,
Karier, dan Orang dengan resiko tinggi.
SE pada Individu dimaksudkan untuk mengetahui :
a. Contact Person
b. Terjadinya infeksi lebih lanjut
c. Pengobatan / Keteraturan Pengobatan yang dilakukan
d. Pengamatan lanjutan.

2. Populasi Lokal / Kelompok Individu


Populasi Lokal adalah kelompok penduduk yang terbatas pada
orang orang dengan resiko terkena suatu penyakit
( Population at Risk ).
Sasaran pengamatan Populasi Lokal dilakukan pada :
a. Individu yang kontak dengan penderita atau karier.
Misalnya :
Pada Epidemi H1N1; pengamatan dilakukan terhadap
penumpang /ABK yang datang dari daerah terjangkit.
Jemaah haji yang baru datang dari Arab Saudi.

b. Penjamu yang rentan.

Misalnya :
Bayi
Anak yang belum mendapat imunisasi atau belum pernah
menderita penyakit yang dapat menimbulkan kekebalan
seperti : Morbilli, Tetanus, Pertusis dan Varisela.
c. Kelompok individu yang mempunyai peluang untuk kontak
dengan penderita.
Misalnya : Dokter, Perawat dan Petugas laboratorium.

3. Populasi Nasional
Pengamatan Populasi Nasional adalah Pengamatan yang
dilakukan terhadap semua penduduk secara nasional.
Hal ini dilakukan setelah program pemberantasan
dilaksanakan, Misalnya Pengamatan penyakit malaria setelah
dilakukan pemberantasan penyakit secara nasional.

4. Populasi Internasional

Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap penyakit yang


dilakukan oleh berbagai negara secara bersama sama, yang
ditujukan pada penyakit penyakit yang mudah
menimbulkan epidemi atau pandemi, seperti ; pes, cacar,
kolera, dan influenza.
Tujuan : Untuk saling memberikan informasi tentang
epidemi yang timbul di suatu negara agar negara lain yang
tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan.
Untuk menjamin kelancaran upaya ini, dibuat undang
undang yang berlaku secara internasional yang dikenal
sebagai Undang Undang karantina.
Tujuan Undang undang Karantina adalah Untuk
mengadakan pengawasan terhadap segala sesuatu yang
datang dari negara yang terkena wabah agar tidak menjalar
ke negara lain.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai