Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI TK PERTIWI III PERUMDA TEMBALANG SEMARANG


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Komunitas
Koordinator :Ns.Moh. Muin, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Disusun oleh :
1. Pipit Aprillia R
2. Nurwahidatullah
3. Faturrahman
4. Aniestia Yuliana
5. Yudea Atalia
6. Padri Setiawan
7. Pusfita Nurhidayah
8. SiskaNovtalia
9. Farida Maera Rosita
10.Anita N. Fauziyah
11.Nike Novita Halim

22020110110002
22020110110008
22020110110013
22020110110067
22020110110077
22020110120004
22020110120015
22020110120025
22020110120028
22020110120031
G2B008056

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Anak usia prasekolah atau prakelompok menurut E.B Hurlock dalam Ibid
yaitu anak yang berumur 2-6 tahun, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian anak prasekolah adalah anak-anak dibawah usia sekolah
atau anak-anak yang belum memasuki usia sekolah.
Pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai konsepsi sampai dewasa
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Peristiwa pertumbuhan
ditandai dengan perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam
tingkat sel, organ maupun individu. Sedangkan peristiwa perkembangan pada
anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ
mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual (Hidayat, 2005). Aspekaspek perkembangan yang dapat dipantau antara lain motorik kasar, motorik
halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009).
Pendidikan pada anak usia dini tidak akan berjalan dengan optimal, jika
asupan gizi tidak tercukupi. Hal ini dikarenakan, gizi merupakan salah satu
penentu perkembangan dan pertumbuhan otak dan fisik anak.Pertumbuhan
dan perkembangan secara biologis, kognitif, dan psikososial mencapai pacu
tumbuh yang pesat pada fase ini, meskipun dalam waktu yang terbatas
(Departemen Gizi dan kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2009).
Akan tetapi, diketahui bahwa asupan gizi pada anak usia sekolah masih
belum diperhatikan dengan seksama. Berdasarkan survey yang sudah
dilakukan selama 2 minggu di TK Pertiwi III terhadap 51 anak dengan usia 6-7
tahun, didapatkan hasil 19,61% anak mengalami gizi kurang, dan 5,88% anak
mengalami gizi buruk. Sedangkan 20% anak dikategorikan kurus dan 2%
dikatakan sangat kurus. Berdasarkan studi dokumentasi didapatkan data
dalam satu bulan yang lalu, siswa yang tidak masuk sekolah akibat sakit
sebesar 28 siswa. Sebanyak 27 anak suka jajan di sekolah.14 anak memilih
jajanan mie, yang merupakan salah satu jajanan tidak sehat.Sedangkan 32
anak tidak mengetahui contoh jajanan yang tidak sehat.Sehingga dari data
tersebut menunjukkan bahwa pentingnya asupan gizi seimbang untuk
perkembangan kognitif dan motorik anak usia pre school.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum

Mendeskripsikan

asuhan

Tembalang, Semarang.
b. Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan

keperawatan

pengkajian

komunitas

masalah

di

kesehatan

TK

Petiwi

yang

III

ada di

komunitas kelas B TK Petiwi III Tembalang, Semarang.


b) Mendeskripsikan diagnosa terhadap masalah dan etiologi yang ada
di komunitas kelas B TK Petiwi III Tembalang, Semarang.
c) Mendeskripsikan intervensi untuk mengatasi permasalahan yang
ada di komunitas kelas B TK Petiwi III Tembalang, Semarang.
d) Mendeskripsikan implementasi untuk mengatasi permasalahan yang
ada di komunitas kelas B TK Petiwi III Tembalang, Semarang.
e) Mendeskripsikan
evaluasi
yang
telah
dilakukan
terhadap
permasalahan yang ada di komunitas kelas B TK Petiwi III
Tembalang, Semarang.
f) Mendeskripsikan rencana tindak lanjut yang telah disepakati dalam
musyawarah warga di komunitas kelas B TK Petiwi III Tembalang,
Semarang.

3. PENGKAJIAN
a. PENGKAJIAN SOSIAL
1) Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Usia
Diagram 1.

Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Usia pada


Bulan Maret 2014 (n=51)

Usia
24%

5 tahun
6 tahun

76%

Diagram 1 menunjukkan proporsi usia siswa kelas B

di TK Pertiwi 3

Perumda Tembalang bahwa sebanyak 39 siswa (76,47%) berusia 6 tahun


dan 12 siswa (23,53%) berusia 5 tahun.
2) Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Jenis Kelamin
Anak
Diagram 2.
Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Jenis Kelamin
Laki-laki
45%

55%

Perempuan

Diagram 2 menunjukkan proporsi jenis kelamin siswa kelas B TK Pertiwi 3


Perumda Tembalang bahwa sebanyak 28 siswa (54,90%)

berjenis

kelamin laki-laki dan 23 siswa (45,10%) berjenis kelamin perempuan.


3) Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Uang Saku

Diagram 3
Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Uang Saku
pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Uang Saku

10%2%6% 2%
tidak bawa

<1000

4%
6%
1000

2000

4%
3000

4000

5000

>5000

67%

Diagram 3 menunjukkan proporsi uang saku di Kelas B TK Pertiwi 3


Perumda Tembalang bahwa sebanyak 34 siswa (66,67%)

membawa

uang saku Rp. 2.000,00, 5 siswa (9,80%) membawa uang saku


Rp.5.000,00,

masing-masing

sebanyak Rp.3.000,00 dan

siswa

(5,88%)

membawa

uang

siswa yang tidak membawa uang saku,

masing-masing 2 siswa (3,92%) membawa uang saku Rp.4.000,00 dan


Rp.1.000,00,
membawa

dan masing-masing 1 siswa (1,96%) siswa yang

uang

Rp.5.000,00.

saku

kurang

dari

Rp.1.000,00

dan

lebih

dari

4) Gambaran Kualitas Hidup Siswa Kelas B

TK Pertiwi 3 Perumda

Tembalang
a) Siswa
Tabel 1.
Gambaran Kualitas Hidup Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Tembalang Pada Bulan Maret 2014 (n=51)
Skor
0
2
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
29
30
32
34
36
38
44
50
56

Responden
I
I
I
I
IIIII I
I
I
IIII
IIII
III
II
III
II
II
I
III
II
IIII
III
II
I
II
I
Rata-rata

Jumlah
1
1
1
1
6
1
1
4
4
3
2
3
2
2
1
3
2
4
3
2
1
2
1
24,5

Tabel 1 menunjukkan gambaran kulitas hidup siswa kelas B di TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang yang diukur dengan kuesioner PedSQL.
Kualitas hidup siswa berbanding terbalik dengan jumlah skor. Semakin
rendah skor, maka semakin baik kualitas hidupnya. Skor Kualitas hidup

siswa tertinggi adalah 56 sebanyak 1 siswa dan skor terendah adalah


0 sebanyak 1 siswa.
b) Orang Tua
Tabel 2.
Gambaran Kualitas Hidup Siswa Berdasarkan Penilaian Orang Tua
Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang Pada Bulan Maret 2014
(n=51)
Skor
29
30
31
32
36
37
38
39
40
41
42
44
45
46
47
48
49
50
51
53
54

Responden
VI
II
III
IV
II
II
II
II
III
II
III
III
I
III
II
II
II
I
III
II
I

Jumlah
6
2
3
4
2
2
2
2
3
2
3
3
1
3
2
2
2
1
3
2
1

Rata-rata = 39,8
Tabel 2 menunjukkan kualitas hidup siswa kelas B berdasarkan
kuesioner PedsQL untuk orang tua siswa dengan skor tertinggi adalah
92 dan skor terendah adalah 0. Kualitas hidup berbanding terbalik
dengan skor. Semakin rendah skor maka kualitas hidup semakin baik
kualitas hidupnya. Rata-rata kualitas hidup siswa berdasarkan penilaian
orang tua adalah 39,8 (baik). Skor tertinggi adalah 54 sebanyak 1
siswa, dan terendah adalah 29 sebanyak 6 orang.
5) Proporsi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Status Gizi
a) Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Berat Badan Menurut Umur

Diagram 4.
Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Berat Badan Menurut Umur Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Status Gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur


Gizi Lebih
20% 6% 6%
69%

Gizi Normal
Gizi Kurang
Gizi Buruk

Diagram 4 menunjukkan status gizi siswa kelas B TK Perumda 3


Tembalang menggunakan z-score melalui perbandingan umur dan
berat badan . kategorinya adalah skor

standar deviasi < -3

disebut gizi buruk, SD -3 s/d -2 disebut gizi kurang, SD -2 s/d 2


disebut gizi baik, dan SD > 2 disebut gizi lebih. Sebanyak 3 siswa
(5,88%) berstatus gizi lebih, 10 siswa (19,61%) berstatus gizi
kurang, dan 3 siswa (5,88%) berstatus gizi buruk.
b) Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur
Diagram 5
Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur Pada Bulan Maret 2014

(n=51)

Status Gizi Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umu

Jangkung
2% 2%
10%

86%

Normal
Pendek
Sangat Pendek

Diagram 5 menunjukkan status gizi siswa kelas B TK Perumda 3


Tembalang menggunakan z-score melalui perbandingan umur dan
tinggi badan. Kategorinya antara lain : SD < -3 disebut sangat
pendek, SD -3 s/d <-2 disebut pendek, SD -2 s/d +2 disebut
normal, dan SD > +2 disebut jangkung. Sebanyak 1 siswa (1,96%)
memiliki tinggi badan jangkung, 5 siswa (9,805) mempunyai tinggi
badan pendek, dan 1 siswa (1,96%)
sangat pendek.

mempunyai tinggi badan

c) Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda


Berdasarkan Berat Badan Menurut Tinggi Badan
Diagram 6
Proporsi Status Gizi Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Berdasarkan Berat Badan Menurut Tinggi Badan Pada Bulan Maret
2014 (n=51)

Status Gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut Tinggi B

Gemuk
20% 2%

Normal
8%
71%

Kurus
Sangat Kurus

Diagram 6 menunjukkan status gizi siswa kelas B TK Perumda 3


Tembalang menggunakan z-score melalui perbandingan berat
badan dan tinggi badan . kategorinya antara lain : SD <-3 disebut
sangat kurus, SD -3 s/d <-2 disebut kurus, SD -2 s/d +2 disebut
normal, dan SD > +2 disebut gemuk. Sebanyak 4 siswa (8%)
mempunyai tubuh gemuk,

10 siswa (20%) mempunyai tubuh

kurus, dan 1 siswa mempunyai tubuh sangat kurus.

6) Proporsi Status Perkembangan Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda


Diagram 7
Proporsi Status Perkembangan Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Status Perkembangan Siswa


10%

Baik

8%

Meragukan
82%

Diagram

membutuhkan
stimulus

7 menunjukkan status perkembangan siswa yang diukur

dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Perkembangan


siswa disebut baik jika skor 9-10, meragukan jika skor 7-8, dan
membutuhkan stimulus bila skor < 7.

Sebanyak 5 siswa (9,80%)

termasuk dalam kategori meragukan, dan 4 siswa (7,84%) termasuk


kategori membutuhkan stimulus.
7) Proporsi Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
a) Ayah
Diagram 8
Proporsi Pekerjaan Ayah Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Pada
Bulan Maret 2014 (n=51)

Pekerjaan Ayah
karyawan swasta
PNS

28%

45%

wiraswasta

9%

lain-lain

18%

Diagram 8 menunjukkan proporsi pekerjaan ayah siswa kelas B TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang, bahwa sebanyak 24 ayah siswa (47,06
%) berprofesi buruh, kuli bangunan, dan petani, 15 ayah siswa
(29,41%) bekerja sebagai karyawan swasta, 8 ayah siswa (18,18%)
bekerja sebagai wiraswasta, dan 4 ayah siswa (9,09 %) bekerja sebagai
PNS.
b) Ibu
Diagram 9.
Proporsi Pekerjaan Ibu Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Pada Bulan
Maret 2014 (n=51)

Pekerjaan Ibu
24%
4%

59%

IRT

karyawan
swasta

wiraswasta

lain-lain

14%

Diagram 9 menunjukkan proporsi pekerjaan ibu siswa kelas B di TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang, bahwa sebanyak 30 ibu siswa (58,82
%) berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT), 12 ibu siswa (23,53 %)
berprofesi sebagai PNS, petani, dan buruh, 7 ibu siswa (13,73%)
berprofesi sebagai karyawan swasta, dan 2 ibu siswa (3, 92%)
berprofesi sebagai wiraswasta.

8) Proporsi Pendapatan Orang Tua Siswa Kelas B

TK Pertiwi 3 Perumda

Tembalang
a) Ayah
Diagram 10.
Proporsi Pendapatan Ayah Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Tembalang Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Pendapatan Ayah
22%

12%

67%

< Rp. 1.000.000,00


Rp. 1.000.000 - Rp.
2.000.000
> Rp. 2.000.000

Diagram 10 menunjukkan proporsi pendapatan ayah siswa kelas B di


TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang, sebanyak 34 ayah siswa (66,67%)
berpenghasilan antara Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00, 11 ayah
siswa (21,57%) berpenghasilan lebih dari Rp.2.000.000,00, dan 6 ayah
siswa (11,76%) berpenghasilan dibawah Rp.1.000.000,00.
b) Ibu
Diagram 11.
Proporsi Pendapatan Ibu Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Tembalang Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Pendapatan ibu
Rp0,00

20%
Rp1,00-Rp999.999,00
22%

Rp1.000.000,00-Rp2.000.000,00
59%

Diagram 11 menunjukkan pendapatan ibu siswa kelas B TK Pertiwi 3


PerumdaTembalang, sebanyak 30 ibu siswa (59%) tidak memiliki
penghasilan, 11 ibu siswa (21,57%) berpenghasilan antara Rp.1,00
sampai Rp.999.999,00, dan 10 ibu siswa (19,61%) berpenghasilan
antara Rp.1.000.000,00 sampai Rp. 2.000.000,00.

9) Proporsi Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda


Tembalang
a) Ayah
Diagram 12.
Proporsi Pendidikan Ayah Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Tembalang Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Pendidikan Ayah
SD
4% 8%

16%

SMP
SMA

37%

D3

35%

S1

Diagram 12 menunjukkan proporsi pendidikan ayah siswa kelas B TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang, bahwa sebanyak 18 ayah siswa (41%)
berpendidikan terakhir SMA, 17 ayah siswa (33,33%) berpendidikan
terakhir SMP, 8 ayah siswa (15,69%) berpendidikan terakhir SD, 4
ayah

siswa

(7,84%)

berpendidikan

S1,

dan

ayah

siswa

berpendidikan terakhir D3.


b) Ibu
Diagram13.
Proporsi Pendidikan Ibu Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Pada
Bulan Maret 2014 (n=51)

Pendidikan Ibu
SD
4% 6%
41%

24%
25%

SMP
SMA
D3
S1

Diagram 13 menunjukan bahwa proporsi pendidikan ibu siswa kelas


B TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang, bahwa sebanyak 21 ibu siswa
(41,18%) berpendidikan terakhir SMA, 13 ibu siswa (25,49%)
berpendidikan SMP, 12 ibu siswa (23,53) berpendidikan terakhir SD,
3 ibu siswa (5,88%) berpendidikan terakhir S1, dan 2 ibu siswa
(3,92%) berpendidikan terakhir D3.
b. PENGKAJIAN EPIDEMIOLOGI
1) Proporsi Riwayat Kesehatan Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Diagram 14.
Proporsi Riwayat Kesehatan Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Pada
Bulan Maret 2014 (n=28)

Riwayat Masalah Kesehatan

11%

ISPA
Diare

18%

sakit gigi
71%

Diagram 14 menunjukkan riwayat masalah kesehatan yang pernah


diderita siswa kelas B selama bulan Februari di TK Pertiwi 3 Perumda
antara lain : siswa yang tidak masuk sekolah akibat sakit sebesar 28
siswa dengan sakit ISPA sebanyak 20 siswa (71,43 %), 5 siswa (17,86%)
mengalami diare, dan 3 siswa (10,71 %) mengalami sakit gigi.

2) Proporsi Kejadian Sakit Perut Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda


a) Siswa
Diagram 15.
Proporsi Kejadian Sakit Perut Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Berdasarkan Wawancara Siswa Bulan Mei 2014 (n=51)

Insiden Sakit Perut


14%

Ya
Tidak

86%

Diagram 15 menunjukkan bahwa kejadian sakit perut selama bulan


maret pada siswa kelas B TK Perumda 3 Tembalang sebanyak 7 siswa
(14%) mengalami sakit perut dalam 7 hari terakhir.
b) Orang Tua
Diagram 16.
Proporsi Kejadian Sakit Perut Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Berdasarkan Kuesioner Orang Tua (n=51)

Kejadian Sakit Perut


4%
96%

Ya
Tidak

Diagram 16 menunjukkan angka kejadian sakit perut siswa kelas B


TK Pertiwi 3 Perumda berdasarkan kuesioner orang tua didapatkan
data bahwa 2 orang tua (4%) mengatakan anaknya sakit perut dan
39 orang tua (92%) mengatakan anaknya tidak pernah sakit perut.
3) Proporsi Kejadian ISPA Siswa B TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang
Diagram 17
Proporsi Kejadian ISPA Siswa B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
ISPA Bulan Maret 2014 (n=51)

Insiden ISPA

57%

Ya

43%

tidak

Diagram 17 menunjukkan kejadian ISPA siswa B TK Pertiwi 3 Perumda


Tembalang selama 7 hari terakhir melalui observasi didapatkan data
bahwa sebanyak 22 siswa(43,14 %) mengalami ISPA.
4) Proporsi Keluhan Sakit Perut Siswa B TK Pertiwi 3 Perumda
Diagram 18
Proporsi Keluhan Sakit Perut Siswa B TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang
Pada Bulan Maret 2014 (n=7)

Keluhan Sakit Perut


29%

Mual
Mulas

71%

Diagram 18 menunjukkan keluhan sakit perut siswa B TK Pertiwi 3


Perumda Tembalang yang dialami adalah sebanyak

5 siswa

(71,43%) mengatakan sakit yang dirasakan mulas seperti mau BAB


sedangkan 2 siswa (28,57%) mengatakan mual.

5) Proporsi Durasi Sakit Perut dan Keluhan Terakhir Sakit Perut Siswa
Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
a) Siswa
Diagram 19
Proporsi Durasi Sakit Perut Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Pada Bulan Maret 2014 (n=7)

Durasi Sakit Perut


1 hari
57%

43%

2 hari

Diagram 19 menunjukkan durasi sakit perut siswa kelas B TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang bahwa sebanyak 4 siswa (57 %)
mengalami sakit perut selama 2 hari, sedangkan 3 siswa (43 %)
mengatakan sakit perut baru 1 hari.
b) Orang Tua
Diagram 20
Proporsi Keluhan Terakhir Sakit Perut Siswa Kelas B TK Pertiwi 3
Perumda Berdasarkan Kuesioner Orang Tua Pada Bulan Maret
2014 (n = 51)

Keluhan Terakhir Sakit Perut


hari ini
6%
42%

1-7 hari yang lalu


6%
18%

2-3 minggu
1 bulan yang lalu
1 bulan yang lalu

28%

Diagram 20 menunjukkan bahwa keluhan terakhir sakit perut pada


siswa kelas B TK Pertiwi 3 Perumda berdasarkan kuesioner orang
tua siswa adalah 3 orang tua (6%) mengatakan hari ini anaknya
mengeluh sakit perut, 3 orang tua siswa (6%) kelhuan 1-7 hari yang

lalu, 9 orang tua siswa (18%) keluhan 2-3 minggu yang lalu, 14
orang tua siswa (27%) keluhan sebulan yang lalu dan 22 orang tua
siawa (43%) keluhan dari 1 bulan yang lalu.
6) Proporsi Keluhan ISPA Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda
Diagram 21
Proporsi Keluhan ISPA Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Pada Bulan
Maret 2014
(n=22)

Keluhan ISPA

23%

23%

Batuk
Pilek
Demam

5%

Batuk dan Pilek

50%

Diagram 21 menunjukkan keluhan siswa Kelas B TK Pertiwi 3


Perumda ketika ISPA antara lain : 11siwa (50%) mengalami pilek, 5
siswa (22,73%) mengalami batuk, 5 siswa (22,2,73%) mengalami
batuk dan pilek.

7) Proporsi Frekuensi Masalah Kesehatan Yang Dialami SIswa Kelas B TK


TK Pertiwi 3 Perumda
Diagram 22

Proporsi Frekuensi Masalah Kesehatan Yang Dialami SIswa Kelas B TK


TK Pertiwi 3 Perumda Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Frekuensi Masalah Kesehatan Yang Dialami

5%

3-6 bulan

20%
50%
25%

6 bulan -1 tahun
tidak pernah
setiap inggu

Diagram 22 menunjukkan frekuensi masalah kesehatan yang dialami


oleh siswa kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Tembalang berdasarkan
kuesioner yang diisi orang tua didapatkan data bahwa 22 anak (43%)
mengalami masalah kesetan setiap 3-6 bulan sekali, 11 siswa
(21,57%) sakit setiap 6 bulan 1 tahun, 9 siswa (17,65%) tidak
pernah sakit, 7 siswa (13,73%) sakit setiap bulan, dan 2 siswa (3,92)
sakit setiap minggu

PENGKAJIAN EDUKASI DAN ORGANISASI


1) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Hukuman akibat jajan sembarangan
Diagram 56
Proporsi Siswa TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Hukuman akibat
jajan sembarangan Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Hukuman akibat jajan sembarangan


25%

Ya
Tidak
75%

Diagram 56 menunjukkan orang tua siswa kelas B TK Pertiwi 3


Perumda Tembalang berdasarkan perilaku menghukum bila jajan
sembarangan berdasarkan kuesioner didapatkan data 38 orang tua
(75%) memberikan hukuman akibat jajan sembarangan dan 13 orang
tua (25%) tidak memberikan hukuman akibat jajan sembarangan.
2) Proporsi Orang TuaSiswa TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Jenis
Hukuman yang Diberikan Akibat Jajan Sembarangan
Diagram 57
Proporsi Orang Tua Siswa TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan Jenis
Hukuman yang diberikan akibat jajan sembarangan
(n=38)

Jenis Hukuman
5%
5%
menegur

memarahi

11%
menghukum

menghentikan uang jajan


79%

Diagram 57 menunjukkan proporsi orang tua dalam memberikan


jenis hukuman karena siswa jajan sembarangan berdasar kuesioner

didapatkan 30 orang tua (78%) memberikan hukuman berupa


menegur anak, 2 orang tua (6%) memberikan hukuman berupa
memarahi amak, 2 orang tua (6%) memberikan hukuman berupa
menghukum anak dan 4 orang tua (10%) memberikan hukuman
berupa menghentikan uang jajan.
3) Proporsi Orang Tua Siswa TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan
Diagram 58
Proporsi Orang Tua Siswa TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan Pada Bulan Maret 2014 (n=51)

Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan


Ya

39%

Tidak

61%

Diagram 58 menunjukkan proporsi orang tua siswakelas B TK Pertiwi


3 Perumda Tembalang dalam memberikan hukuman bila siswa tidak
mencuci

tangan

berdasarkan

kuesioner

orang

tua

siswa

di

didapatkan 31 orang tua (61%) memberikan hukuman kepada anak


jika tidak mencuci tangan dan 20 orang tua (39%) tidak hukuman
kepada anak jika tidak mencuci tangan
4) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Jenis Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan
Diagram 59
5) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Jenis Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan Pada Bulan Maret 2014 (n
= 31)

Jenis Hukuman Jika Tidak Mencuci Tangan


Mendiamkan anak

3%

Menegur anak
23%

74%
Tidak boleh mengambil makanan sebelum cuci tangan

Diagram 59 menunjukkan proporsi orang tua siswa kelas B TK


Pertiwi 3 Perumda Tembalang dalam memberikan jenis hukuan siswa
berdasarkan kuesioner orang tua siswa, didapatkan 7 orang tua
(23,58 %) memberikan hukuman berupa mendiamkan anak, 23
orang tua (74,19%) memberikan hukuman berupa menegur anak
dan 1 orang tua (3,23%) memberikan hukuman berupa tidak boleh
mengambil makanan sebelum mencuci tangan.
6) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Penghargaan Yang Diterima Siswa Jika Tidak Jajan Sembarangan
Diagram 60
Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Penghargaan Yang Diterima Siswa Jika Tidak Jajan Sembarangan Pada
Bulan Maret 2014 (n=51)

Penghargaan Jika Tidak Jajan Sembarangan

51%

49%

Ya
Tidak

Diagram 60 menunjukkan proporsi orang tua siswa kelas B

TK

Pertiwi 3 Perumda Tembalang dalam memberikan penghargaan jika


anak tidak jajan sembarangan berdasarkan kuesioner orang tua
siswa didapatkan 25 orang tua (49%) memberikan penghargaan jika
tidak jajan sembarangan dan 26 orang tua (51%) tidak penghargaan
jika tidak jajan sembarangan

7) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan


Jenis Penghargaan Yang Diberikan Jika Tidak Jajan Sembarangan
Diagram 61
Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Jenis Penghargaan Yang Diberikan Jika Tidak Jajan Sembarangan Pada
Bulan Maret 2014 (n = 25)

Jenis Penghargaan Jika Tidak Jajan Sembarangan


Menambah uang saku

12%

4%

Memuji Memberikan hadiah

16%
68%
Mengganti makanan yang lebih sehat dan enak

Diagram 61 meunjukkan proporsi orang tua siswa kelas B TK Pertiwi


3 Perumda Tembalang dalam memberikan jenis penghargaan kepada
anak jika tidak jajan sembarangan berdasarkan kuesioner orang tua
siswa didapatkan 17 orang tua siswa (68%) memuji anaknya jika
tidak jajan sembarangan, 4 orang tua siswa (16%) memberikan
hadiah, 3 orang tua siswa (12%) mengganti makanan yang lebih
enak dan sehat, dan 1 orang tua siswa (4%) enabah uang saku.

8) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan


Pemberian Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan
Diagram 62
Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Pemberian Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan Pada Bulan Maret
2014 (n=51)

Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan


41%

Ya
Tidak

59%

Diagram 62 menunjukkan proporsi orang tua siswa kelas B TK Pertiwi


3 Perumda Tembalang dalam peberian penghargaan jika anak
mencuci tangan berdasarkan kuesioner didapatkan 30 orang tua
(59%) menyebutkan memberikan hadiah jika anak mencuci tangan
dan 21 orang tua (41%) tidak memberikan hadiah jika anak mencuci
tangan.
9) Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Jenis Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan
Diagram 63
Proporsi Orang Tua Siswa Kelas B TK Pertiwi 3 Perumda Berdasarkan
Jenis

Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan

Pada Bulan Maret

2014 (n=30)

Jenis Penghargaan Jika Anak Mencuci Tangan


10% 3% 13%

Menambah uang saku


Memuji
Memberikan hadiah

73%

Mengajak rekreasi

Diagram 63 menunjukkan proporsi orang tua siswa kelas B TK Pertiwi


3 Perumda Tembalang dalam memberikan jenis penghargaan jika
anak mencuci tangan berdasarkan kuesioner orang tua siswa di
komunitas, didapatkan 22 orang tua siswa ( 73,33%) memuji
anaknya bila anak mencuci tangan, 4 orang tua siswa (13,33%)

menambah uang saku, 3 orang tua siswa (10%)memberikan hadiah,


dan 1 orang tua (3,53%) mengajak rekreasi.

4. Analisa Data
Diagnosa
No
1

Data Fokus
DO
1. Sebanyak
anak

32

(63%)

tidak
mengetahui
definisi tentang
makanan tidak
sehat.
2. Sebanyak
(57%)

39
anak

mengetahui
tentang contoh
yang

tidak sehat
3. Sebanyak
23
anak(45%)
tidak
mengetahui
tentang akibat
jajan

Tujuan

an
Defisiensi

Jangka

pengetahua

pendek

Setelah

berhubunga

dilakukan

tindakan

dengan

kurangnya

keperawatan

informasi.

selama

minggu
diharapkan
pengetahuan

tidak

jajanan

Keperawat

anak

dapat

meningkat
dengan
kriteria hasil :
1. 16 dari 32
Anak dapat
menjelaska
n arti dari
makanan
sehat
2. Sebanyak

Periorits

Rencana

Implement

Evaluasi

Masalah

Tindakan

asi

Sumatif

sembarangan
4. sebanyak
27
dari

51

anak

(53%)

anak dapat
menyebutk
an

menyukai jajan
karena

contoh

makanan
yang tidak

pengaruh

sehat
3. Sebanyak

teman.
5. Sebanyak
dari

19 dari 39

51

22
anak

(46%)

12 dari dari
23

anak

dapat

mengalami
ISPA
6. Sebanyak

menyebutk
7

dari 51 anak ()

an

akibat

jajan
sembarang

emnagalami

an

sakit perut.
DS
1. 10

dari

51

Jangka
menengah :

siswa
mengatakan
contoh jajanan
sehat

adalah

mie,

bakso,

sosis bakar dan

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
minggu

es krim.

diharapkan :
1. Sebanyak
10 dari 32
anak
mampu
mengingat
kan
temannya
tentang
jajanan
tidak sehat
Jangka
panjang

setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
minggu
diharapkan:
1. Angka
kejadian
ISPA

24

berkurang
dari

25

menjadi 10
siswa
2. Angka
kejadian
sakit perut
berkurang
dari

siswa
menjadi
2

DO:
1. Sebanyak
anak

27

(53%)

dari 51 anak
suka

jajan

disekolah
2. Sebanyak
anak

23

(47%)

dari 51 anak
suka

jajan

jajanan mie di
sekolah.
3. Sebanyak
anak

29

(57%)

Resiko

siswa
Tujuan jangka

gangguan

pendek:

perilaku

setelah

sehat

dilakukan

berhubunga

tindakan

keperawatan

dengan

pemahama

selama

minggu

yang

tidak
adekuat

diharapkan :
1. 20 dari
51
siswa
dapat

dari 51 anak

menjela

tidak

skan

biasa

membawa

bahaya

bekal

ke

sekolah.
4. Sebanyak

19

anak

dari
jajan

(37%)

sehat
2.

dari 51 anak
membawa

Jangka

bekal berupa

menengah :

nasi

Setelah

ke

sekolah
5. Sebanyak
anak

dilakukan
18

(35%)

dari 51 anak
tidak mencuci
tangan

minggu

dari 51 anak

DS :

mempunyai
29

dari 51 anak
mengatakan
tidak

selama

1. Sebanyak 22

makan

orang

keperawatan

diharapkan :

setelah

1. Sebanyak

tindakan

tua

kebiasaan
membawa
bekal

sehat

ke sekolah.
2. Sebanyak 32

menyiapkan
bekal mereka.
2. Sebanyak 10
anak dari 51
anak

dari 51 anak
membawa
bekal berupa
nasi

(bekal

sehat)

mengatakan

ke

sekolah

tidak
membawa

Jangka

bekal berupa
nasi

karena

orang

tua

tidak

ada

waktu

untuk

menyiapkan
bekal berupa
nasi
3. Sebanyak

23

anak dari 51
mengatakan
jajanan

mie

merupakan
jajanan

yang
untuk

dimakan.

setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama

24

minggu
diharapkan:
1. Sebanyak
11

anak

enak

panjang

dari

anak
51

anak
mengalami
perbaikan
gizi normal.

5. IMPLEMENTASI
No.

Tanggal

Masalah

Implementasi

Respon

1 April 2013 (B1)


2 April 2013 (B2)

ISPA

1. Permainan Ular Tangga


2. Sehat Ceria

3 April 2013 (B3)

S:

32 siswa mengatakan

mengerti
makanan

tentang
yang

contoh

sehat

dan

tidak sehat
31

siswa

mengatakan

mengerti tentang akibat jajan


sembarangan
O: siswa terlihat aktif dan
antusias
4 April 2013 (B2)
7 April 2013 (B3)

1. Permainan Ular Tangga


2. Sehat Ceria

8 April 2013 (B1)

dalam

mengikuti

permainan
S:
38 siswa mengatakan
mengerti
makanan

tentang
yang

contoh

sehat

dan

tidak sehat
37

siswa

mengatakan

mengerti tentang akibat jajan


sembarangan
O: siswa terlihat aktif dan
antusias

dalam

mengikuti

permainan
9 April 2013 (B3)
10 April 2013 (B1)
11 April 2013 (B2)

1. Permainan Ular Tangga


2. Sehat Ceria

S:

45 siswa mengatakan

mengerti
makanan
tidak sehat

tentang
yang

contoh

sehat

dan

43

siswa

mengatakan

mengerti tentang akibat jajan


sembarangan
O: siswa terlihat aktif dan
antusias
2

1-11 April

Sakit Perut

1. Kampanye bekal sehat


2. Konsultasi gizi

dalam

mengikuti

permainan
S : 44 orang tua mengatakan
mengetahui bahan makanan
yang tidak sehat
35

orang

bahwa

tua

mengatakan

mengetahui

makanan

sehat

contoh

dan

tidak

sehat
51

orang

tua

mengatakan

paham mengenai akibat jajan


sembarangan bagi anak
O: 36 anak membawa bekal
sehat

6. EVALUASI SUMATIF
NO
1.

TANGGAL
1-3 April 2014

MASALAH
ISPA

EVALUASI SUMATIF
a. Sebanyak 20 siswa mampu menyebutkan contoh
makanan-makanan sehat (nasi, sayuran, buahbuahan, lauk pauk dan susu.
b. Sebanyak 16 siswa mampu menyebutkan akibat

4-8 April 2014

ISPA

jajan sembarangan
a. Sebanyak 28 siswa mampu menyebutkan contoh
makanan-makanan sehat (nasi, sayuran, buahbuahan, lauk pauk dan susu.
b. Sebanyak 30 siswa mampu menyebutkan akibat

9-11 April 2014

ISPA

jajan sembarangan
a. Sebanyak 45 siswa mampu menyebutkan contoh
makanan-makanan sehat (nasi, sayuran, buahbuahan, lauk pauk dan susu
b. Sebanyak 43 siswa mampu menyebutkan akibat

2.

11 April 2014

Sakit perut

jajan sembarangan
a. Evaluasi hari terakhir sebanyak 26 siswa selalu
menghabiskan bekal yang dibawakan ke sekolah
b. Evaluasi hari terakhir sebanyak 21 siswa
membawa bekal nasi
c. Evaluasi hari terakhir sebanyak 43 siswa mampu
menyebutkan akibat jajan sembarangan.

NAMA/TTD

BAB II
ALASAN PENGGUNAAN TERAPI KEPERAWATAN DALAM INTERVENSI KELOMPOK
1. Sehat Ceria
Sehat ceria dipilih dikarenakan dapat juga digunakan sebagai media
belajar sambil bermain tetapi sehat ceria lebih memfokuskan pada tugas
individu. Sehat ceria lebih ke arah mengenalkan kepada anak-anak TK III
Pertiwi makanan sehat dan makanan tidak sehat yaitu dengan cara pertama
mewarnai jenis gambar makanan, kedua menggunting gambar yang telah di
warnai dan ketiga mengelompokkan dan menempelkan gambar yang telah di
gunting ke dalam kelompok jenis makanan sehat dan makanan tidak sehat.
Berdasarkan hasil observasi kelompok kami di TK Pertiwi 3 Perumda
Tembalang, didapatkan data bahwa anak yang mengalami kejadian sakt perut
sebanyak 5 siswa dan sebanyak 23 anak mengatakan tidak tahu dampak dari
jajan sembarangan. Sehingga dari data tersebut kami memberikan program
sehat ceria yaitu suatu intervensi yang diberikan kepada siswa dengan lomba
mewarnai gambar yang sehat dan tidak sehat seperti es krim, buah, sayur,
permen

dll.

Setalah

mewarnai

gambar

yang

diberikan,

siswalomba

menempelkan kembali gambar yang telah mewarnai sesuai kertas yang di


kelompokan yaitu kolom makanan sehat dan tidak sehat. Berdasarkan jurnal
yang di dapatkan yang berjudul evaluation of a pilot school programme
aimed at the prevention of obecity in children

bahwa intervensi

pengelompokan makanan sehat dan tidak sehat yang dilakukan oleh individu
sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku anak.
2. Ular Tangga
Ular tangga dipilih dikarenakan dapat digunakan sebagai media belajar
sambil bermain. Selain itu, sifat ular tangga yang dimainkan secara
berkelompok,

setidaknya

dua

orang,

akan

mengajarkan

siswa

untuk

bersosialisasi dengan teman dan fairplay. Materi yang dicantumkann dalam


permainan ular tangga adalah pengetahuan umum tentang gizi dan
kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat. Diharapkan dengan
menggunakan media yang menyenangkan, anak akan mudah memahami
sesuatu.

Menurut

Hendriyantini

(2009

diacu

dalam

Yuwanisa

2010),

permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berfikir, berbahasa,


serta bergaul denganoranglain. Selain itu anak dapat menguatkan anggota

badan, menjadi lebih terampil dan menumbuhkan serta mengembangkan


kepribadiannya.
3. Konsultasi Gizi
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan selama 2 minggu di TK Pertiwi III
terhadap 51 anak dengan usia 6-7 tahun, didapatkan hasil 19,61% anak
mengalami gizi kurang, dan 5,88% anak mengalami gizi buruk. Sedangkan
20% anak dikategorikan kurus dan 2% dikatakan sangat kurus. Berdasarkan
studi dokumentasi didapatkan data dalam satu bulan yang lalu, siswa yang
tidak masuk sekolah akibat sakit sebesar 28 siswa. Sebanyak 27 anak suka
jajan di sekolah. 14 anak memilih jajanan mie, yang merupakan salah satu
jajanan tidak sehat. Sedangkan 32 anak tidak mengetahui contoh jajanan
yang tidak sehat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah
kurang informasi tentang kesehatan pada siswa TK Pertiwi III sehingga
dibutuhkan solusi atau intervensi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sehingga intervensi yang dapat diberikan untuk permasalahan ini yaitu
dengan memberikan konsultasi gizi kepada orang tua murid TK Pertiwi 3
Perumda

Tembalang.

Berdasarkan

jurnal

yang

berjudul

Relationships

between the home environment and physical activity and dietary patterns of
preschool children: a cross sectional study, di jelaskan bahwa kebiasaan orang
tua di rumah sangat berpengaruh dalam kebiasaan anak, bagaimana orang
tua mengasuh dan mengajarkan anak tentang pola makanan sehat akan
mempengaruhi kebiasaan makan makanan sehat bagi anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai