Chapter II Imd
Chapter II Imd
TINJAUAN PUSTAKA
menyusu
dini
dapat
memberikan
manfaat
(Indira, 2007,
beberapa lama (10-15 menit atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit
perineum).
e. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan
puting susu ibu ke mulut bayi.
f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery
room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan
vitamin K, dan kadang diberi tetes mata.
5. Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini Secara Umum
Langkah-langkah inisiasi menyusu dini (JNPK-KR, 2007) adalah:
a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan.
b. Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak menggunakan
obat kimiawi, diganti dengan cara non-kimiawi, seperti pijat, aroma terapi,
gerakan, dan hypnobirthing.
c. Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan.
d. Keringkan badan dan kepala bayi secepatnya, kecuali kedua tangannya tanpa
menghilangkan verniks yang menyamankan kulit bayi.
e. Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan
kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam
atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti. Jika perlu, gunakan
topi bayi.
f. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan
sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.
g. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku
bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu
jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu.
Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya
selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu
jam. Jika belum menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam,
biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil
menyusu pertama.
h. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit bayi dengan kulit ibu
yang melahirkan dengan tindakan, misalnya operasi sectio cesarea.
i. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam
atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya suntikan vitamin
K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.
j. Rawat gabung ibu dan bayi dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu-bayi tetap
tidak dipisahkan, dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman
pre-laktal (cairan yang diberikan sebelum air susu ibu keluar) dihindarkan.
k. Bila inisiasi dini belum terjadi dikamar operasi, bayi tetap diletakkan di dada
ibu waktu dipindahkan ke kamar, pemulihan atau perawatan usaha menyusu
dini dilanjutkan dikamar pemulihan atau perawatan ibu.
6. Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini pada Operasi Sectio Caesarea (Roesli,
2008) adalah:
Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi caesar. Namun, jika diberikan anastesi spinal
atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera memberi respon
pada bayi. Bayi dapat segera diposisikan sehingga kontak kulit ibu dan bayi
dapat terjadi. Usahakan menyusu pertama dilakukan di kamar operasi. Jika
keadaan ibu atau bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada kesempatan
yang tercepat.
Jika dilakukan anastesi umum, kontak dapat terjadi di ruang pulih saat ibu
sudah dapat merespon walaupun masih mengantuk atau dalam pengaruh obat
bius. Sementara menunggu ibu sadar, ayah dapat menggantikan ibu memberikan
kontak kulit dengan kulit sehingga bayi tetap hangat.
Untuk mendukung terjadinya inisiasi menyusu dini pada persalinan caesar,
berikut ini tatalaksananya:
a. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif.
b. Jika mungkin, diusahakan suhu ruangan 20-25 derajat celcius. Disediakan
selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu. Disiapkan juga topi
bayi untuk mengurangi hilangnya panas dari kepala bayi.
c. Tatalaksana selanjutnya sama dengan tatalaksana umum.
d. Jika inisiasi menyusu dini belum terjadi di kamar bersalin atau kamar
operasi, bayi harus dipindah sebelum satu jam, maka bayi tetap diletakkan di
dada ibu ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu
dini dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih.
7. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
Berikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya kontak dini
kulit ibu dengan kulit bayi (Roesli, 2008):
a. Bayi kedinginan
Bergman (2005, dalam Roesli, 2008, hlm 28) mengatakan bayi berada
dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu.
Menakjubkan!, suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat celcius dalam dua
menit jika bayi diletakkan di dada ibu
b. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya
Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah
lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu
dini membantu menenangkan ibu.
c. Tenaga kesehatan kurang tersedia
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya.
Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga
untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.
d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau
kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya
mencapai payudara dan menyusu dini.
e. Ibu harus dijahit
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara, bagian
yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu, tentunya inisiasi menyusu dini
tidak mengganggu proses penjahitan luka.
f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore
(gonorrhea) harus segera diberikan setelah lahir
g. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan
sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran
hormon oksitosin.
h. Bayi mendapatkan kolostrum air susu ibu yang pertama kali keluar. Cairan
emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan
inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak
diberi kesempatan. Kolostrum air susu ibu istimewa yang kaya akan daya
tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk
pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan
membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum
matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.
i. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk
pertama kali dalam kondisi seperti ini. Suatu pengalaman batin bagi
ketiganya yang sangat indah.
B. Perasaan
Perasaan itu dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang
(Sosiawan, E. A, 2008. http://www.edwias.com, diperoleh tanggal 5 Juni 2009).
Menurut
Zubair,
A.C
(2008.
bergantung kepada stimulus dari luar, sebab ada kalanya sesuatu keadaan tidak
menimbulkan perasaan sama sekali. Karena itu perasaan selain bergantung kepada
stimulus yang datang dari luar, juga bergantung kepada:
1. Keadaan jasmani individu. Kalau keadaan jasmani kurang sehat dapat
mempengaruhi soal perasaan yang ada pada individu. Pada umumnya orang
dalam keadaan sakit, sifatnya lebih perasa bila perasaan jasmani sehat.
2. Pembawaan (keadaan dasar individu). Hal ini erat hubungannya dengan struktur
pribadi individu, misalnya ada orang yang mudah marah, sebaliknya ada orang
yang sukar marah, sehingga dengan demikian struktur pribadi individu akan turut
menentukan mudah tidaknya seseorang mengalami suatu perasaan.
3. Keadaan individu pada suatu waktu, atau keadaan yang temporer seseorang,
misalnya orang yang pada suatu waktu kalut pikirannya akan mudah sekali
terkena perasaan bila dibandingkan dalam keadaan normal (Sosiawan, 2008).
Perbedaan emosi menurut pakar psikologis Tellegen, et al (1999, dalam Lahey,
2004, hlm 386) memiliki kesan beragam. Penelitian emosional timbul dari
perbedaan kombinasi emosi negatif sederhana dan emosi positif, Tellegen, et al
tertarik dengan banyak emosi pada peta emosi, yaitu perasaan sangat gembira pada
emosi positif tinggi, perasaan terkejut pada pertengahan emosi positif tinggi dan
emosi negatif tinggi, perasaan takut dan marah pada kombinasi antara emosi positif
tinggi dan emosi negatif tinggi, perasaan sedih dan melempem pada kombinasi
antara emosi negatif tinggi dan emosi positif rendah, dan perasaan tenang pada
kombinasi antara emosi positif tinggi dan emosi negatif rendah.