Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan merupakan satu


kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung pelayanan PAUD. Standar
sarana dan prasarana meliputi jenis, kelengkapan, dan kualitas fasilitas yang
digunakan dalam menyelanggarakan proses penyelenggaraan PAUD. Standar
pengelolaan merupakan kegiatan manajemen satuan lembaga PAUD yang berkaitan
dengan
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
penyelenggaraan
PAUD.Standar pembiayaan meliputi jenis dan sumber pembiayaan diperlukan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD.
Didalam suatu pembelajaran pasti terdapat kurikulum sebagai panduannya. Pada
pembelajaran ini akan mempelajari tentang kurikulum TK yang membahas delapan
standar yang salah satunya yaitu standar sarana dan prasarana, peneglolaan dan
pembiayaan. Aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dalam mendukung pelayanan PAUD. Agar pelayanan terhadap peserta
didik PAUD dapat terselenggara dengan baik maka diperlukanya sarana dan
prasarana agar peserta didik merasa nyaman dan aman dalam kegiatan
pembelajaran serta pengelolaan yang dimaksudkan unutk memenuhi kebutuhan
anak, dan pembiayaan yang dikelola secara transparan akan lebih terlihat baik
dalam proses biaya untuk investasi, operasional dan tanggung jawab terhadap
biaya lainnya. Tanpa adanya komponen-komponen tersebut kegiatan belajar
mengajar akan terhambat dan tidak berjalan dengan lancar.

TUJUAN
Tujuan dari Standar dan Prasarana, Pengelolaan dan Pembiayaan adalah sebagai
berikut:

Untuk memudahkan guru dan anak didik dalam melakukan proses belajar
mengajar;

Untuk mendukung
perlindungan;

penyelenggaraan

kegiatan

belajar

pendidikan,

dan

Untuk memberikan rasa nyaman, aman terhadap guru dan peserta didik
selama berada dalam lingkungan sekolah;

Untuk menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak;


Untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan;

Untuk mengetahui hak dan kewajiban antara perserta didik dan pendidik.

BAB II
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
A. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana adalah perlengkapan unutk mendukung penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, dan perlindungan.Pengadaan sarana dan prasarana perlu
disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.
1.

Prinsip

a.

Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak.

b.

Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

c.
Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar,
termasuk barang limbah/bekas layak pakai.
a)

PAUD Jalur Pendidikan Formal

a.

Luas lahan minimal 300 m2.

b. Meliki ruangan anak dengan rasio minimal 3 m 2 perserta didik, ruang guru,
ruang kepala sekolah, tempat UKS, jamban dengan air bersih, dan ruang lainya
yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak.
c.

Memiliki alat permainan edukatif, baik buatan guru, anak dan pabrik.

d. Memiliki fasilitas permainan baik didalam maupun diluar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
e.

Memiliki peralatan pendukung keaksaraan.

b)

PAUD Jalur Pendidikan Nonformal

a.
Kebutuhan jumlah ruangan dan luas disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah
anak dan kelompok usia yang dilayani, dengan luas minimal 3 m 2 per peserta didik.
b. Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas
anak yang terdiri dari ruangan dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban
yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan iar
bersih yang cukup.

c.
Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan
kelompok usia yang dilayani.
d. Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
e.
Khusus TPA, harus tersedia fasilitas untuk tidur, mandi, makan, dan istirahat
siang.
SARANA PRASARANA YANG TERDAPAT DI TK
1.

Halaman TK

Memiliki halaman yang cukup luas untuk ruang guru dan bermain peserta didik.
2.

Ruang

Memiliki sekurang-kurangnya
a.

Dua ruang kelas;

b.

Satu ruang kantor kepala TK;

c.

Satu ruang kegiatan bermain bebas ;

d.

Satu ruang UKS;

e.

Satu ruang perpustakaan;

f.

Satu gudang;

g.

Satu dapur;

h.

Satu ruang kamar mandi/WC guru;

i.

Satu ruang kamar mandi/WC anak.

3.

Perabot

Setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan kebutuhan
anak.
4. Buku dan alat bermain/peraga pendidikan TK dilengkapi dengan perabot sesuai
dengan:
a.

Buku perpustakaan untuk guru;

b.
Buku perpustakaan untuk anak seperti buku-buku cerita bergambar, buku
gambarseri, dan lain-lain;

c.
Alat peraga dan alat bermain dikelas seperti puzzel, balok bangunan, pohon
hitung, kotak merjan, papan geometris dan lain-lain;
d. Alat peraga pendidikan dan alat-alat bermain di luar kelas seperti bak air, bak
pasir, ayunan, papan titian, papan luncur dan sebagainya.
ORGANISASI
1.

Struktur organisasi

a.

Kepala TK;

b.

Guru;

c.

Tenaga Tata Usaha;

d.

Penjaga TK;

e.

Pembantu TK;

STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, tempat berkreasi,
dan berrekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar
sarana dan prasarana dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri, yang dalam garis besarnya adalah sebagai berikut.
a.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjangproses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan;
b. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
c. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium, ilmu pengetahuan alam (IPA),
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain pada
satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan
yang harus tersedia;

d.
Standar jumlah peralatan diatas, dinyatakan dalam rasio minimal jumlah
peralatan perpeserta didik;
e. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan;
f.
Standar buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal
jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan
satuan pendidikan untuk setiap peserta didik;
g. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
h. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap dinyatakan dalam rasio jumlah
sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan
karakteristik satuan pendidikan;
i.
Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan perpeserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
j.
Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah kelas B, sedangkan pada satuan pendidikan tinggi adalah kelas A;
k.
Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa;
l.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjangproses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan;
m. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
n. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium, ilmu pengetahuan alam (IPA),
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain pada
satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan
yang harus tersedia;
o.
Standar jumlah peralatan diatas, dinyatakan dalam rasio minimal jumlah
peralatan perpeserta didik;
p. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan;

q. Standar buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal


jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan
satuan pendidikan untuk setiap peserta didik;
r. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh
BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
s.
Standar sumber belajar lainnya untuk setiap dinyatakan dalam rasio jumlah
sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan
karakteristik satuan pendidikan;
t.
Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan perpeserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
u.
Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah kelas B, sedangkan pada satuan pendidikan tinggi adalah kelas A;
v.
Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa;
w. Standar kualitas bangunan satuan pendidikan mengacu pada ketetapan menteri
yang menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum;
x. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi tanggungjawab satuan
pendidikan
yang
bersangkutan,
serta
dilakukan
secara
berkala
dan
berkesinambungan dengan memperhatikan masa pakai yang ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.
y.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjangproses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan;
z.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.

B.

STANDAR PENGELOLAAN

Pengelolaan dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak,


serta kesinambungan pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini. Standar pengelolaan
adalah standar nasional pendidikan yang brkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,

kabupaten/kota, profinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas


penyelenggaraan pendidikan. Secara garis besar standar pengelolaan yang perlu
diketahui adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.
b.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan
otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku memberikan kelolaan akademik, operasional,
personalia, keuangan, oleh masing-masing perguruan tinggi.
c.

Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur dengan:

1.

Kurikulum tiap satuan pendidikan dan silabus;

2.
Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukan seluruh kategori aktivitas
satuan pendidikan selama satu tahun, dan dirinci secara semesteran, bulanan dan
mingguan;
3.

Struktur organisasi satuan pendidikan;

4.

Pembagian tugas diantara pendidik;

5.

Pembagian tugas diantara tenaga kependidikan;

6.

Peraturan akademik;

7. Tata tertib satuan pendidikan yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana;
8.
Kode etik hubungan antara sesama warga didalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat;
9.

Biaya operasional satuan pendidikan.

d.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci ari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 tahun.
e. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, rencana kerja tahunan harus
disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah/madrasah, sedangkan untuk pendidikan tinggi harus disetujui oleh lembaga
berwewenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

f.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,
dan akuntebel.
g.
Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantawan supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tingkat lanjut hasil pengawasan.
h. Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah
atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secra
teratur dan dan berkesinambungan
untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas satuan pendidik.
i.
Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidik dan
kepala satuan pendidik.
j.
Pelaporan hasil pengawasan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.
k.
Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan wajib menindaklanjuti
laporan tersebut untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk
memberikan sangsi atas pelanggaran yang ditemukannya.
l.
Pemerintah Daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan
dengan memperioritaskan program:
1.

Wajib belajar;

2.
Meningkatkan
menengah;
3.

angka

partisipasi

pendidikan

untuk

jenjang

pendidikan

Penuntasan pemberantasan buta aksara;

4.
Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah maupun masyarakat;
5.

Peningkatan status guru sebagai profesi;

6.

Akreditas pendidikan;

7.

Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat;

8.

Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan.

m. Pemerintah menysun rencana kerja tahunan bidang pendidikan.


1.

Wajib belajar;

2.
Meningkatkan
menengah;

angka

partisipasi

pendidikan

untuk

jenjang

pendidikan

3.

Penuntasan pemberantasan buta aksara;

4.
Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah maupun masyarakat;
5.

Peningkatan status guru sebagai profesi;

6.

Peningkatan mutu dosen;

7.

Standarisasi pendidikan;

8.

Akreditas pendidikan;

9.
Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal, nasional, dan
global;
10. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan;
11. Penjamin mutu pendidikan nasional.
n. Pemeritah bersama-sama Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Menteri menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf
internasional.

1. Prinsip Pengelolaan :
Program dikelola secara partisipatoris
PAUD jalur pendidikan formal menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukan dengan kemandiriran, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan
akuntabilitas.
PAUD jalur pendidikan non formal menerapkan manajemen berbasis masyarakat.
2. Bentuk Layanan :

PAUD jalur pendidikan formal untuk anak usia 4 - 6 tahun, terdiri atas

a.

Taman kanak-kanak/Raudhatul Athfal

b.

Bentuk lain yang sederajat

PAUD jalur pendidikan nonformal terdiri atas :

a.

Taman Penitipan Anak unutk usia 0 - 6 tahun

b.

Kelompok berrmain untuk anak usia 2 - 6 tahun

c.

Bentuk lain yang sederajat untuk anak usia 0 - 6 tahun

3. Perencanaan Pengelolaan :
Setiap lembaga PAUD perlu menetapkan kanvisi, misi dan tujuan lembaga, serta
mengembangkannya menjadi kegiatan nyata dalam rangka pengelolaan dan
peningkatan kualitas lembaga.
Visi, misi, dan tujuan lembaga dijadikan cita-cita dan upaya bersama agar
mampu memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada semua pihak yang
berkepentingan.
Visi, misi, dan tujuan lembaga dirumuskan
bermasyarakat, pendidikan tenaga kependidikan.

oleh

pemimpin

lembaga

Untuk PAUD formal, visi, misi, dan tujuan juga dirumuskan bersama dengan
komite sekolah.
Program harus memiliki izin sesuai dengan jenis penyelenggara program
4. Pelaksanaan pengelolaan
1.

Pengelolaan Administrasi kegiatan meliputi :

Data anak dan perkembanganya


Data lembaga
Administrasi keungan dan program
2.
Pengelolaan sumber belajar/media meliputi pengadaan, pemanfaatan dan
perawatan :
Alat bermain
Media pembelajaran
Sumber belajar lainnya
5. Pengawasan dan Evaluasi
Lembaga memiliki mekanisme unutk melakukan pengawasan dan evaluasi program
minimal satu kali dalam satu semester.
C.

STANDAR PEMBIAYAAN

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara
teratur dan berkelanjutan.
Dalam garis besarnya standar pembiayaan ini mencakup hal-hal sebagai
berkut:
a. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
b.
Biaya investasi meliputi biaya pembelian sarana
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

dan

prasarana,

c.
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
d.

Biaya operasi setahun pendidikan meliputi :

1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji;
2)

Bahan atau peralatan habis pakai;

3) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transfortasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan sebagainya.
e. Standar biaya operasi satuhan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP.

1)

Tanggung Jawab dan Sumber Pembiayaan

a) Pemerintah atau yayasan badan penyelenggaraan TK bertanggung jawab atas


pembiayaan yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan di TK yang
bersangkutan;
b)
Pemerintah dapat memberi
bantuan kepada TK yang diselenggarakan
masyarakat dalam bentuk dana, sarana dan prasarana pendidikan, tenaga
pendidikan yang berkedudukan sebagai pegawai pemerintah DKI, dan bantuan lain
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah;

c)
Pemerintah dapat menghimbau kesadaran masyarakat/orang tua dalam
mengupayakan sumber dana/sumber lain untuk kegiatan peningkatan mutu dan
perbaikan program pendidikan TK.
2)

Komponen Pembiayaan

Komponen yang dibayari meliputi:


a.

Gaji dan kesejahteraan guru serta tenaga kependidikan lainnya;

b. Penyelenggaraan teknis edukatif termasuk kegiatan belajar mengajar, evaluasi,


dan kegiatan bimbingan;
c.

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;

d. Kegiatan penunjang antara lain kegiatan kemasyarakatan, kegiatan lomba, dan


lain-lain;
e.

Biaya daya dan jasa (listrik, telepon, PAM dll);

f.

Biaya Perjalanan Dinas (Kepala TK, Guru, Tenaga TU dan Penjaga TK);

g.

Program khusus yang mengacu pada peningkatan mutu TK.

3)

Satuan pembiayaan

Satuan biaya dapat dihitung berdasarkan satuan biaya setiap peserta didik
pertahun.
4)

Penentuan pembiayaan

Penentuan besarnya dana yang dapat dihimpun dari masyarakat untuk membantu
penyelenggaraan TK ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara sekolah
dengan Badan Peran serta Masyarakat/Komite TK.
5)

Pengelolaan Pembiayaan

Jumlah dan alokasi dana TK dicatat dalam buku kas, digunakan sesuai dengan
program dan dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dan
pihak-pihak yang berkepentingan, serta dipertanggungjawabkan setiap tahun
anggaran/tahun pelajaran kepada masyarakat/Komite TK/pemerintah dan
penyelenggara.
6)

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja TK (RAPBTK)

Setiap TK wajib menyusun RAPBTK. Dalam penyusunan RAPBTK melibatkan


stakeholders ( Badan Peranserta Masyarakat/Komite TK, tokoh masyarakat dan
pihak yang berkepentingan terhadap sekolah). Sumber-sumber pembiayaan
sifatnya transparan dan akuantabel.

7)

Auditing

Setiap pemasukan dan pengeluaran agar diaudit secara tertib dan teratur.
8)

Pelaporan

Setiap pelaporan dilaksanakan secara tertib dan teratur.

Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan


pertanggung jawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD
yang dikelola secara baik dan transparan.
1.

Jenis dan pemanfaatanya :

Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana,


pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.
Biaya operasional, digunakan untuk gaji dan tenaga kependidikan serta
tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya
operasoinal pendidikan tak langsung.
Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2.

Sumber pembiayaan

Baiya investasi, operasional, dan personal dapat diperoleh dari pemerintah,


pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat/atau pihak lain yang tidak
meningkat.
3.

Pengawasan pertanggung jawaban

Lembaga memiliki meknaisme unutk melakukan pengawasan dan pertanggunng


jawaban keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Manajemen TK
1.
Setiap TK melaksanakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS)
2.

Dalam hubungannya dengan manajemen TK setiap TK perlu:

a. Mempunyai visi dan misi sendiri yang mengacu pada visi pemda DKI yaitu
terwujudnya Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia yang manusiawi, efisien
dan berdaya saing global, dihuni masyarakat yang partisipatif, sejahtera dan
berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang aman dan berkelanjutan.
MisiMemberikan pelayanan pendidikan TK bagi warga DKI Jakarta.

b.

Merencanakan program TK;

c.

Melaksanakan program TK yang ditetapkan;

d.

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program;

e.

Menyusun laporan dan mengevaluasi keberhasilan program;

f.
Merumuskan program baru sebagai kelanjutan dari program yang telah
dilaksanakan;
g. Melaporkan kemajuan yang dicapai oleh TK kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah (stakeholders pendidikan) dan penyelenggaraan.
Peranserta Masyarakat
1. Dalam rangka meningkatkan layanan dan mutu pendidikan disetiap TK dapat
dibentuk Badan Peranserta Masyarakat/Komite TK yang bertujuan untuk membantu
kelancaran penyelenggaraan pendidikan di TK, memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan TK, memantau, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan
pendidikan di TK.
2. Keanggotaan Badan Peserta Masyarakat/Komite TK terdiri atas unsur dari orang
tua, guru atau tenaga kependidikan lainnya dan tokoh masyarakat yang mempunyai
perhatian dalam bidang pendidikan TK.
3.
Anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu dapat membantu
guru TK dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan bermain.

Adapun ukuran-ukuran perabot yang direkomendasi-kan (Astrini, 2005: 4, 9-10)


yaitu:
1. Meja anak berukuran p = 120 cm, l = 75 cm, dan t = 47-50 cm.
2. Kursi anak berukuran p = 32-35 cm, l = 27-30 cm, dan t = 30 cm.
3. Rak untuk alat pendidikan berukuran p = 150 cm, l = 40 cm, dan t = 65 cm.
4. Rak simpan barang milik anak didik (loker) merupakan rak besar yang berkotakkotak. Adapun ukuran tiap-tiap kotak tersebut, yaitu p = 30 cm, l = 30 cm, d = 35
cm, dan t = 100 cm (tiga tingkat).
5. Ketinggian meja/rak untuk kegiatan yang di-lakukan sambil berdiri adalah sekitar
60 cm.

6. Tinggi jangkauan anak terhadap perabot rata-rata 121 cm, maksimal 133 cm.
Ukuran perabot yang salah akan menimbulkan ketidaknyamanan. Selain itu,
sebaiknya perabot yang akan dipakai menggunakan material yang aman dan tidak
mempunyai bentuk ujung yang runcing dan lancip karena hal ini berbahaya untuk
anak-anak. Perabot juga harus memiliki daya tarik, dalam perancangan ini harus
mempunyai ciri khas tersendiri bagi anak (Roth, 1966: 50).
Gambar 1 dan 2 menunjukkan ukuran standar meja dan kursi pada Taman KanakKanak menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sumber: Depdikbud

STUDI BANDING

TK Kristen Kalam Kudus Surakarta

Anda mungkin juga menyukai