PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Tujuan dari Standar dan Prasarana, Pengelolaan dan Pembiayaan adalah sebagai
berikut:
Untuk memudahkan guru dan anak didik dalam melakukan proses belajar
mengajar;
Untuk mendukung
perlindungan;
penyelenggaraan
kegiatan
belajar
pendidikan,
dan
Untuk memberikan rasa nyaman, aman terhadap guru dan peserta didik
selama berada dalam lingkungan sekolah;
Untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan;
Untuk mengetahui hak dan kewajiban antara perserta didik dan pendidik.
BAB II
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
A. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana adalah perlengkapan unutk mendukung penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, dan perlindungan.Pengadaan sarana dan prasarana perlu
disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.
1.
Prinsip
a.
b.
c.
Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar,
termasuk barang limbah/bekas layak pakai.
a)
a.
b. Meliki ruangan anak dengan rasio minimal 3 m 2 perserta didik, ruang guru,
ruang kepala sekolah, tempat UKS, jamban dengan air bersih, dan ruang lainya
yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak.
c.
Memiliki alat permainan edukatif, baik buatan guru, anak dan pabrik.
d. Memiliki fasilitas permainan baik didalam maupun diluar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
e.
b)
a.
Kebutuhan jumlah ruangan dan luas disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah
anak dan kelompok usia yang dilayani, dengan luas minimal 3 m 2 per peserta didik.
b. Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas
anak yang terdiri dari ruangan dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban
yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan iar
bersih yang cukup.
c.
Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan
kelompok usia yang dilayani.
d. Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
e.
Khusus TPA, harus tersedia fasilitas untuk tidur, mandi, makan, dan istirahat
siang.
SARANA PRASARANA YANG TERDAPAT DI TK
1.
Halaman TK
Memiliki halaman yang cukup luas untuk ruang guru dan bermain peserta didik.
2.
Ruang
Memiliki sekurang-kurangnya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Satu gudang;
g.
Satu dapur;
h.
i.
3.
Perabot
Setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan kebutuhan
anak.
4. Buku dan alat bermain/peraga pendidikan TK dilengkapi dengan perabot sesuai
dengan:
a.
b.
Buku perpustakaan untuk anak seperti buku-buku cerita bergambar, buku
gambarseri, dan lain-lain;
c.
Alat peraga dan alat bermain dikelas seperti puzzel, balok bangunan, pohon
hitung, kotak merjan, papan geometris dan lain-lain;
d. Alat peraga pendidikan dan alat-alat bermain di luar kelas seperti bak air, bak
pasir, ayunan, papan titian, papan luncur dan sebagainya.
ORGANISASI
1.
Struktur organisasi
a.
Kepala TK;
b.
Guru;
c.
d.
Penjaga TK;
e.
Pembantu TK;
d.
Standar jumlah peralatan diatas, dinyatakan dalam rasio minimal jumlah
peralatan perpeserta didik;
e. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan;
f.
Standar buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal
jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan
satuan pendidikan untuk setiap peserta didik;
g. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
h. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap dinyatakan dalam rasio jumlah
sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan
karakteristik satuan pendidikan;
i.
Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan perpeserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
j.
Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah kelas B, sedangkan pada satuan pendidikan tinggi adalah kelas A;
k.
Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa;
l.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjangproses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan;
m. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
n. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium, ilmu pengetahuan alam (IPA),
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain pada
satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan
yang harus tersedia;
o.
Standar jumlah peralatan diatas, dinyatakan dalam rasio minimal jumlah
peralatan perpeserta didik;
p. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan;
B.
STANDAR PENGELOLAAN
1.
2.
Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukan seluruh kategori aktivitas
satuan pendidikan selama satu tahun, dan dirinci secara semesteran, bulanan dan
mingguan;
3.
4.
5.
6.
Peraturan akademik;
7. Tata tertib satuan pendidikan yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana;
8.
Kode etik hubungan antara sesama warga didalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat;
9.
d.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci ari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 tahun.
e. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, rencana kerja tahunan harus
disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah/madrasah, sedangkan untuk pendidikan tinggi harus disetujui oleh lembaga
berwewenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
f.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,
dan akuntebel.
g.
Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantawan supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tingkat lanjut hasil pengawasan.
h. Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah
atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secra
teratur dan dan berkesinambungan
untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas satuan pendidik.
i.
Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidik dan
kepala satuan pendidik.
j.
Pelaporan hasil pengawasan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.
k.
Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan wajib menindaklanjuti
laporan tersebut untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk
memberikan sangsi atas pelanggaran yang ditemukannya.
l.
Pemerintah Daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan
dengan memperioritaskan program:
1.
Wajib belajar;
2.
Meningkatkan
menengah;
3.
angka
partisipasi
pendidikan
untuk
jenjang
pendidikan
4.
Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah maupun masyarakat;
5.
6.
Akreditas pendidikan;
7.
8.
Wajib belajar;
2.
Meningkatkan
menengah;
angka
partisipasi
pendidikan
untuk
jenjang
pendidikan
3.
4.
Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah maupun masyarakat;
5.
6.
7.
Standarisasi pendidikan;
8.
Akreditas pendidikan;
9.
Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal, nasional, dan
global;
10. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan;
11. Penjamin mutu pendidikan nasional.
n. Pemeritah bersama-sama Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Menteri menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf
internasional.
1. Prinsip Pengelolaan :
Program dikelola secara partisipatoris
PAUD jalur pendidikan formal menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukan dengan kemandiriran, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan
akuntabilitas.
PAUD jalur pendidikan non formal menerapkan manajemen berbasis masyarakat.
2. Bentuk Layanan :
PAUD jalur pendidikan formal untuk anak usia 4 - 6 tahun, terdiri atas
a.
b.
a.
b.
c.
3. Perencanaan Pengelolaan :
Setiap lembaga PAUD perlu menetapkan kanvisi, misi dan tujuan lembaga, serta
mengembangkannya menjadi kegiatan nyata dalam rangka pengelolaan dan
peningkatan kualitas lembaga.
Visi, misi, dan tujuan lembaga dijadikan cita-cita dan upaya bersama agar
mampu memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada semua pihak yang
berkepentingan.
Visi, misi, dan tujuan lembaga dirumuskan
bermasyarakat, pendidikan tenaga kependidikan.
oleh
pemimpin
lembaga
Untuk PAUD formal, visi, misi, dan tujuan juga dirumuskan bersama dengan
komite sekolah.
Program harus memiliki izin sesuai dengan jenis penyelenggara program
4. Pelaksanaan pengelolaan
1.
STANDAR PEMBIAYAAN
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara
teratur dan berkelanjutan.
Dalam garis besarnya standar pembiayaan ini mencakup hal-hal sebagai
berkut:
a. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
b.
Biaya investasi meliputi biaya pembelian sarana
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
dan
prasarana,
c.
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
d.
1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji;
2)
3) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transfortasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan sebagainya.
e. Standar biaya operasi satuhan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP.
1)
c)
Pemerintah dapat menghimbau kesadaran masyarakat/orang tua dalam
mengupayakan sumber dana/sumber lain untuk kegiatan peningkatan mutu dan
perbaikan program pendidikan TK.
2)
Komponen Pembiayaan
f.
Biaya Perjalanan Dinas (Kepala TK, Guru, Tenaga TU dan Penjaga TK);
g.
3)
Satuan pembiayaan
Satuan biaya dapat dihitung berdasarkan satuan biaya setiap peserta didik
pertahun.
4)
Penentuan pembiayaan
Penentuan besarnya dana yang dapat dihimpun dari masyarakat untuk membantu
penyelenggaraan TK ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara sekolah
dengan Badan Peran serta Masyarakat/Komite TK.
5)
Pengelolaan Pembiayaan
Jumlah dan alokasi dana TK dicatat dalam buku kas, digunakan sesuai dengan
program dan dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dan
pihak-pihak yang berkepentingan, serta dipertanggungjawabkan setiap tahun
anggaran/tahun pelajaran kepada masyarakat/Komite TK/pemerintah dan
penyelenggara.
6)
7)
Auditing
Setiap pemasukan dan pengeluaran agar diaudit secara tertib dan teratur.
8)
Pelaporan
Sumber pembiayaan
a. Mempunyai visi dan misi sendiri yang mengacu pada visi pemda DKI yaitu
terwujudnya Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia yang manusiawi, efisien
dan berdaya saing global, dihuni masyarakat yang partisipatif, sejahtera dan
berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang aman dan berkelanjutan.
MisiMemberikan pelayanan pendidikan TK bagi warga DKI Jakarta.
b.
c.
d.
e.
f.
Merumuskan program baru sebagai kelanjutan dari program yang telah
dilaksanakan;
g. Melaporkan kemajuan yang dicapai oleh TK kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah (stakeholders pendidikan) dan penyelenggaraan.
Peranserta Masyarakat
1. Dalam rangka meningkatkan layanan dan mutu pendidikan disetiap TK dapat
dibentuk Badan Peranserta Masyarakat/Komite TK yang bertujuan untuk membantu
kelancaran penyelenggaraan pendidikan di TK, memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan TK, memantau, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan
pendidikan di TK.
2. Keanggotaan Badan Peserta Masyarakat/Komite TK terdiri atas unsur dari orang
tua, guru atau tenaga kependidikan lainnya dan tokoh masyarakat yang mempunyai
perhatian dalam bidang pendidikan TK.
3.
Anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu dapat membantu
guru TK dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan bermain.
6. Tinggi jangkauan anak terhadap perabot rata-rata 121 cm, maksimal 133 cm.
Ukuran perabot yang salah akan menimbulkan ketidaknyamanan. Selain itu,
sebaiknya perabot yang akan dipakai menggunakan material yang aman dan tidak
mempunyai bentuk ujung yang runcing dan lancip karena hal ini berbahaya untuk
anak-anak. Perabot juga harus memiliki daya tarik, dalam perancangan ini harus
mempunyai ciri khas tersendiri bagi anak (Roth, 1966: 50).
Gambar 1 dan 2 menunjukkan ukuran standar meja dan kursi pada Taman KanakKanak menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sumber: Depdikbud
STUDI BANDING