Agenda acara
1.
2.
3.
4.
Penebangan pohon
Pembuangan sampah
Buang kotoran
Penggunaan bahan kimia beracun
Di atas intek tidak dibenarkan sama sekali mengadakan perusakan
2. Sangsi (Faya)
a) Pelanggaran terhadap aturan pada point 1 sampai poin 5 akan dikenakan sangsi
(faya) hampole hangu atau 10 dulang, 1 lembar mbesa dan 1 ekor kerbau
b) Sangsi pada point satu hanya berlaku khusus untuk masyarakat desa namo
c) Pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang bukan dari desa namo maka sangsi
dikenakan minimal 2 (dua) kali lipat dari sangsi bagi masyarakat namo
d) Sebelum pelaksanaan proses secara adat yang bersangkutan wajib membayar
uang musyawarah sebesar rp. 50.000,Koordinasi Topolingku Ngata dengan lembaga lain seperti Pihak intansi terkait seperti
(BTNLL, dinas kehutanan dan lain-lain)
Ketua Lembaga Adat Ngata Toro (Ch Towaha)
Selamat pagi dan selamat datang dan salam sejahtera bagi kita sekalian
Puji syukur bagi Tuhan
Kami mengucapkan terima kasih kepada care
Balingkea, yakni bekas kebun yang usianya 6 bulan 1 tahun. Sering diolah untuk
tanaman palawija berupa jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, rica dan sayur-sayuran.
Pembahasan tentang Tondo Ngata
Asal kata dari Tondo Ngata adala tondo yang berarti dan Ngata yang
berarti
Tondo Ngata :
Tondo Ngata sejak sebelum Belanda datang struktur Tondo Ngata telah ada.
Tugas tondo ngata ;
Mengintai musuh
Melaporkan hal-hal yang berat kepada totua Ngata
Mengawasi perilaku masyarakt yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat
(menjaga keamanan Ngata)
Aturan PSDA (2 kali dalam setahun ; tondo ngata mengawasi huaka (apakah ada
musuh, apakah ada penebangan pohon secara liar, ada perburuan burung dan satwa
langka), menjaga kondisi air di wilayah hulu)
Toro artinya sisa.
Ketua Topolingku Ngata
Pembentukan Topolingku Ngata didasarkan pada kondisi kebutuhan desa akan
pengelolaan Sumber Daya Alam demi kelestarian lingkungan hidup desa namo. Persoalan
Topolingku Ngata sekarang adalah belum ada aturan yang dapat dijadikan acuan kerja
dalam melaksanakan pengawasan PSDA.
Ketua BPD Namo
Acara hari ini sebenarnya adalah penetapan Rancangan Peraturan desa tentang Retribusi
dan Rancangan Peraturan desa tentang PSDA. Yang masih perlu dibahas adalah tentang
Perlindungan SDA dan persoalan Topolingku Ngata, ketentuan Pencemaran dan
perusakan SDA.
Pembahasan Pasal 14 yang berbunyi,
1.
2.
3.
4.
Dalam pasal ini berbicara tentang pelanggaran maka harus ada sangsi :
Ada 2 lembaga yang mengawasi adalah Pemerintahan desa dan Lembaga Adat :
Versi Topolingku Ngata tentang pencemaran dan perusakan serta sangsi adalah :
1. Bentuk Pencemaran/perusakan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Penebangan pohon
Perambahan
Pembuangan sampah
Buang kotoran
Penggunaan bahan kimia beracun
Di atas intek tidak dibenarkan sama sekali mengadakan perusakan
2. Sangsi (Faya)
a) Pelanggaran terhadap aturan pada point 1 sampai poin 5 akan dikenakan sangsi
(faya) hampole hangu atau 10 dulang, 1 lembar mbesa dan 1 ekor kerbau
b) Sangsi pada point satu hanya berlaku khusus untuk masyarakat desa namo
c) Pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang bukan dari desa namo maka sangsi
dikenakan minimal 2 (dua) kali lipat dari sangsi bagi masyarakat namo
d) Sebelum pelaksanaan proses secara adat yang bersangkutan wajib membayar
uang musyawarah sebesar rp. 50.000,Kepala desa menawarkan tambahan kewajiban kepada masyarakat yakni : Bagi
pasangan baru menikah membuat pernyataan untuk tidak merusak hutan
Ketua adat Ngata Toro : hal yang penting adalah penggunaan system zonasi
berdasarkan adat kulawi (wana ngkiki, wana, pangale, pahawa pongko, oma), kita
perlu mengetahui bagaimana kita memandang hidup ini, hubungan manusia dengan
Tuhan (pekahowia), hubungan manusia dengan Manusia (hintuwu) dan hubungan
manusia dengan alam (Katuwua).
No Name 1: Sehubungan dengan tawaran pak kepala desa tentang surat pernyataan
itu. Harus diperhatikan keberlanjutannya, karena pemerintah desa selalu bergantiganti.
Ketua BPD : pada dasarnya pemerintah desa akan melaksanakan keytentuanketentuan dalam perdes PSDA.
No name 2: kami mohon penjelasan tentang masalah rotan.
1. Rotan
a)
Pengelolaan rotan dilakukan secara kolektif dengan mengutamakan warga
desa yang miskin. Penjelasan dari ketua BPD ; maksudnya adalah perkelompok,
ada ketua dan anak buah. Atau ada yang bertanggung jawab dalam kelompok
tersebut. Tambahan dari kepala desa : satu yang perlu kita pahami adalah
kelompok bukan berarti serempak. ........ diperlukan sistem rotasi agar rotan dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Karena pada dasarkan rotan bila tidak diolah
maka anakannya akan merusak intinya.
b)
Masyarakat Namo
Masyarakat Luar
3. Retribusi Pengairan
1 kali panen blek atau Rp. 9.000,-/ lokasi
4. Retribusi ijin Pesta
Pesta perkawinan Rp. 60.000,- / pasangan
5. Retribusi ijin keramaian lain
Rp. 25.000,- / acara
6. Retribusi Pangkalan Ikan (TPI)
Rp.500/motor/hari
7. Retribusi Administrasi Penertiban Hewan
8. Retribusi Tata Rias Pengantin
Rp. 25.000,-/ acara
: Rp. 1.000,-/orang
: Rp. 500,-/orang
7. Retribusi Bangunan
Bangunan Permanen
Bangunan Semi Permanen
Bangunan Darurat
: Rp. 2.000,-/unit/tahun
: Rp. 1.000,-/unit/tahun
: Rp. 500,-/unit/tahun
C. Perdes PSDA
1. Retribusi pengambilan kayu
2. Retribusi pengambilan kebutuhan kayu local tanpa ijin
(Dikondisikan)
2. PENAGIH
Di SK kan : 1. hak
2. Kewajiban
3. PENGGUNAAN RETRIBUSI
4. SANKSI ADMINISTRATIF
5. PENGAWASAN SPK, dilakukan dengan cara :
masyarakat dan Lembaga yang ada dalam Masyarakat (LMD)
Daftar penerima SPK diumumkan di kantor desa Namo
:6
:::::::1
:::::1
:
:
: Sunaryo
: M. Zakir
Dengan komposisi ini sebenarnya dua calon terbesar telah mengambil kesepakatan
tentang posisi. Pak Iwan ingin pak suaib sebagai ketua. Namun hal tersebut dibantah oleh
kepala desa dengan alasan bagaimana dengan hati nurani anggota yang ingin pemilihan
langsung.
Pemilihan kedua
1.
2.
Iwan : 6
Suaib : 7
Ketua
Wakil Ketua 1
Wakil Ketua 2
Sekretaris
: Suaib
: Iwan
: Sunaryo
: M. Zakir