Anda di halaman 1dari 19

PERBANDINGAN PERANCANGAN PRESTRESSED

CONCRETE DENGAN REINFORCED CONCRETE PADA


RANGKA PORTAL STATIS TAK TENTU

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil

OLEH :

HADI HIDAYAT
06 0404 085

SUBJURUSAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi turut berpengaruh pada


dunia konstruksi yang mengalami kemajuan dan peningkatan yang cukup pesat
menuju kearah yang lebih baik. Seperti halnya pemakaian kayu yang selama ini
digunakan penuh pada setiap pembangunan gedung kini sudah digantikan perannya
dengan menggunakan material baja, begitu juga halnya dengan beton bertulang
biasa. Setelah diciptakannya struktur prestress, pemakaian beton prestress telah
menjadi alternatf pengganti yang cukup efektif untuk digunakan pada suatu
konstruksi. Dengan diciptakannya sistem prestress ini, struktur dengan bentangbentang panjang bukan lagi menjadi suatu masalah yang harus dihadapi, bahkan
pemakaian struktur prestress ini sudah menjamur di berbagai penjuru dibelahan
dunia.
Pada tugas akhir ini direncanakan rangka portal dengan panjang bentang
16 meter yang didesain menggunakan prestressed concrete yang mengacu pada
ketentuan yang tertera pada ACI 318-08, dan kemudian dibandingkan dengan desain
menggunakan reinforced concrete yang mengacu pada ketentuan yang tertera pada
SNI 03-2847-2002.
Didalam metode perencanaan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara perencanaan prestressed concrete dengan perencanaan reinforced concrete
yaitu pada perencanaan prestress concrete, gaya prategang pada penampang turut
berpengaruh terhadap struktur sehingga menjadi beban tambahan yang perlu
diperhitungkan, sedangkan hal tersebut tidak terjadi pada perencanaan reinforced
concrete.
Dari hasil perencanaan dapat disimpulkan bahwa portal dengan bentang
yang terlalu panjang lebih ekonomis didesain menggunakan Prestressed Concrete
dibandingkan dengan Reinforced Concrete bila dilihat dari segi volume beton yang
digunakan, serta lebih menghemat ruang yang digunakan karena desain yang
menggunakan beton prestress memiliki dimensi beton yang lebih langsing daripada
beton biasa.

Kata Kunci : Portal Statis Tak Tentu, Prestressed Concrete, Reinforced Concrete

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah, serta innayah-Nya hingga terselesaikannya
tugas akhir ini dengan judul Perbandingan Perancangan Prestressed Concrete
dengan Reinforced Concrete pada Suatu Rangka Portal Statis Tak Tentu.
Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana
teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Universitas Sumatera Utara
(USU) Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak
kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibu
dosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang dalam
keadaan sulit telah memperjuangkan hingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada :
1.

Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT. selaku pembimbing, yang telah banyak
memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

2.

Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

3.

Bapak Ir. Syahrizal, M.Sc. Selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil


Universitas Sumatera Utara.

4.

Bapak Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc ; Bapak Ir. Besman Surbakti, MT dan
Bapak Ir. Sanci Barus, MT selaku pembanding yang telah banyak meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.

5.

Bapak/Ibu staf pengajar jurusan teknik sipil Universitas Sumatera Utara.

6.

Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan kemudahan


dalam penyelesaian administrasi

7.

Kedua orang tua penulis Bapak Asnawi dan Ibu Sri Karsita tersayang yang
selalu mendoakan dan terus memperjuangkan penulis untuk bisa menyelesaikan
tugas akhir ini, juga kakak penulis Iva Hayuni yang telah memnbantu penulis
dan memberi motivasi kepada penulis.

8.

Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi jurusan teknik sipil terutama untuk


teman-teman stambuk 2006 diantaranya (MUSTEKER yaitu Efni Fauzi,
Muntashir Aidil, Fadhly Sasbuhky, Muhadri S, Nuriaman, Ichram, Nasrul amin,
royhan , Dicky, Fadli Munawar, husni, sai, zainal, hery sanukri, septian,
wahyudi, haikal, khoir, syawal, ulil), muhajir, Hardiansyah/tosek, alfi,
zulkarnain, Anggi, Andi, Fauzi, didik, tami, yusuf, Fahim, rivan, agung, hary
hadist, Avril, TM. Haikal, M. Atharudin, Joki, sammy, nasib, eka, sintong,
santong, ricky, sinar, yosef, Malvin, Vega, Hotmasterman, Afdol serta stambuk
2006 lain yang tak tersebutkan penulis minta maaf kalian merupakan sahabatsahabat terbaikku yang memberi motivasi tersendiri bagi penulis.. Adik-adik
stambuk 2007, Didi santoso, Aulia rahman, Daniel, dan lain-lain. Serta adik-adik

Universitas Sumatera Utara

stambuk 2008, 2009, 2010. Abang/kakak saya stambuk 2002, 2003, 2004, 2005,
terima kasih atas masukannya selama ini.
9.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada bang Sigit, bang woyo, dan wak udin
karena dengan bantuan mereka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Medan,

Agustus 2011

Hadi Hidayat
06 0404 085

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................

Abstrak ...................................................................................................................

iii

Daftar Isi ................................................................................................................

iv

Daftar Tabel ........................................................................................................... viii


Daftar Gambar ........................................................................................................

Daftar Notasi ........................................................................................................... xiii


BAB

I PENDAHULUAN .................................................................................

I.1.

Umum ..........................................................................................

I.2.

Permasalahan ...............................................................................

I.3.

Tujuan dan Manfaat .....................................................................

I.4.

Pembatasan Masalah .....................................................................

I.5.

Metode Penulisan .........................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................

II.1. Prinsip Dasar Prategang ...............................................................

II.2. Material Beton Prategang ............................................................. 11


II.2.1. Beton .. . 11
II.2.2. Baja Prategang .................................................................... 14
II.3. Penampang Penampang Beton Prategang ..................................... 20
II.4. Sistem Prategang dan Pengangkeran ............................................... 23
II.4.1. Sistem Pratarik dan Pasca Tarik ........................................ 28
II.4.1.1. Sistem Pratarik (Pretensioning) ............................... 28
II.4.1.2. Sistem Pasca Tarik (Postensioning)......................... 30

Universitas Sumatera Utara

II.5. Analisa Prategang ............................................................................. 32


II.5.1.a. Tendon Konsentris ........................................................... 33
II.5.1.b. Tendon Eksentris ............................................................. 34
II.6. Keuntungan Beton Prategang dibanding beton bertulang ................ 36
II.7.Keuntungan Beton Prategang Pada Sruktur Statis Tak Tentu ........... 38
II.8. Rangka Portal Beton Statis Tak Tentu .............................................. 39
II.9. Definisi Pembebanan ........................................................................ 41
II.9.1. Beban dan Aksi yang bekerja ............................................... 41
II.9.1.1. Beban Primer ................................................................. 41
II.9.1.1.a. Beban Mati Primer ............................................. 42
II.9.1.1.b. Beban Mati Tambahan ...................................... 42
II.9.1.1.c. Beban Hidup ...................................................... 42
II.9.1.2. Beban Sekunder ............................................................. 42
II.9.1.3. Metode Deformasi Konsisten .. 42
II.9.1.4. Beban Tersier ................................................................ 45
II.9.1.5. pengaruh Deformasi Aksial
dan Momen Tersier ....................................................... 45
II.10. Desain Penampang Beton Prategang Terhadap Lentur .................. 47
II.10.1. Modulus Penampang Minimum .......................................... 48
II.10.2. Analisa Tegangan pada Peanmpang
Beton Prategang .................................................................. 50
II.10.2..a. Analisa Tegangan pada
penampang T ganda ................................................... 50
II.10.2..b. Analisa Tegangan pada Rangka Tumpuan ................. 52

Universitas Sumatera Utara

II.11.Desain Tendon ................................................................................. 55


II.12. Selubung Eksentrisitas yang membatasi ......................................... 55
BAB III ANALISA PERMODELAN ................................................................. 59
III.1. Permodelan struktur ........................................................................ 59
III.2. Tahap Perencanaan .......................................................................... 59
III.3. Building Code .................................................................................. 60
III.4. Syarat-syarat Batas pada beton prategang ......60
III.5. Penyajian Data Dimensi Portal ........................................................63
III.6. Penyajian Data Balok Prestress Precast T ganda ............................64
III.6.1. Data Bahan ............................................................................64
III.6.2. Data Pembebanan ..................................................................65
III.6.2.1. Beban Mati Rencana ..65
III.6.2.2. Beban Hidup Rencana 66
III.6.2.3. Beban Mati Tambahan 67
III.7. Kombinasi Pembebanan ...67
III.8. Permodelan Perletakan ..68
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 69
IV.1. Perencanaan Balok Prestress T ganda ............................................. 69
IV.1.1.Pembebanan pada Balok Prestress T ganda ........72

69

IV.1.1.1. Beban Mati Rencana ......... 72 69


IV.1.1.2. Beban Hidup Rencana 70
IV.1.1.3. Beban Mati Tambahan ...

74 70

IV.1.2. Pemilihan Penampang .......................................................... 71


IV.1.3. Analisis Penampang ............................................................. 72

Universitas Sumatera Utara

IV.1.3.1. Analisis Penampang Pada Saat Transfer ............... 72


IV.1.3.2. Analisis Penampang Pada Saat Final ................... 74
IV.1.4. Kehilangan Prategang (Losses) ........................................ 77
IV.1.5. Kehilangan Prategang Total ............................................. 77
IV.1.5.a. Kehilangan Prategang akibat deformasi elastis ...... 77
IV.1.5.b. Kehilangan Prategang Akibat Rangkak .................. 77
IV.1.5.c. Kehilangan Prategang Akibat Susut ....................... 77
IV.1.5.d. Kehilangan Akibat Relaksasi Tegangan ................. 77
IV.1.6. Penentuan Daerah Aman Kabel ....................................... 77
IV.1.7. Penempatan Kabel Tendon pada Profil ............................ 86
IV.2. Perencanaan Rangka Tumpuan Presressed Concrete ..................... 90
IV.2.1. Momen Primer .................................................. 93
IV.2.1.1. Analisa Perhitungan Momen .......................... 94
IV.2.1.2. Karakteristik Beban ........................................ 94
IV.2.2. Momen Sekunder ........................................................... 101
IV.2.3. Momen Tersier ............................................................... 103
IV.2.4. Analisis Tegangan ......................................................... 106
IV.2.5. Perencanaan Kabel Tendon Pada
Penampang ..................................................................... 108
IV.2.6. Penambahan Tulangan Non Prategang ......................... 111
IV.3. Rangka Tumpuan Reinforced Concrete ........................................ 114
IV.3.1. Analisa Perhitungan Momen .......................................... 114
IV.3.2. Karakteristik Beban ........................................................ 115
IV.3.3. Perencanaan Balok Beton Bertulang .............................. 121

Universitas Sumatera Utara

IV.3.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok ................................ 126


IV.3.5. Perencanaan Kolom Beton Bertulang ........................... 130
IV.4. Rangkuman Hasil Perancangan beton Prestress
dengan Beton Bertulang .............................................................. 133
IV.5. Perbandingan Tinggi balok terhadap panjang bentang ................. 134
IV.5. 1. Prestressed Concrete ...................................................... 134
IV.5. 2. Reinforced Concrete ....................................................... 135
IV.6. Perbandingan Desain Struktur ....................................................... 135
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 137
V.1. Kesimpulan ................................................................................... 137
V.2. Saran ............................................................................................. 138
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel.II.1

: Strand Standar Tujuh Kawat Untuk Beton Prategang ................ 19

Tabel.II.2

: Besaran dan kuat desain strands prategang ................................ 20

Tabel.II.3

: Tipikal Baja Prategang ............................................................... 20

Tabel.II.4

: Produk Integral Untuk Koefisien Pengaruh Fleksibilitas ........... 44

Tabel III.1

Data bahan yang digunakan dalam perencanaan balok T ganda 64

Tabel.III.2

Beban Hidup rencana yang akan digunakan ...... . 66

Tabel. III.3

Jenis-jenis beban Mati di Atap .... ...67

Tabel.IV.1

Jenis-jenis kehilangan prategang ............................................... 77

Tabel.IV.2

Koefisien Nilai C ....................................................................... 81

Tabel.IV.3

koefisien nilai    ........................................................... 82

Tabel.IV.4

Perhitungan Batas-batas daerah aman kabel ............................. 86

Tabel.IV.5

Perhitungan Momen maksimum pada portal prestreesed


concrete ....................................................................................... 101

Tabel.IV.6

Distribusi Momen pada pehitungan momen tersier ................... 104

Tabel.IV.7

: Tipikal Baja Prategang yang digunakan pada portal .................. 108

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar.I.1

: Konstruksi Bangunan yang menggunakan beton prestress ......

Gambar I.2

: Konstruksi Bangunan yang menggunakan beton prestress ......

Gambar.II.1

: Prinsip-prinsip prategang linier dan melingkar ......................... 10

Gambar.II.2

: Diagram tegangan dan regangan pada beton .............................. 14

Gambar.II.3

: Jenis-jenis baja yang dipakai untuk beton prestress ................... 16

Gambar.II.4

: Diagram Tegangan dan reangan pada kawat tunggal ................ 17

Gambar.II.5

: Diagram Tegangan dan reangan pada untaian kawat ................. 17

Gambar.II.6

: Diagram Tegangan dan reangan pada baja tulangan ................. 18

Gambar.II.7

: Strand 7 kawat standar yang dipadatkan ................................... 18

Gambar II.8

: Berbagai jenis penampang beton prategang ............................... 21

Gambar II.9

: Berbagai jenis penampang beton prategang berikut bentuk


penampang tumpuannya ............................................................. 22

Gambar II.10 : Penggunaan beton prategang penampang T ganda pada


konstruksi.................................................................................... 23
Gambar II.11 : Bangunan gudang yang menggunakan beton prestress .............. 23
Gambar II.12 : Sistem pengangkeran pratarik .................................................... 24
Gambar II.13 : Sistem perakitan kabel prategang ............................................... 24
Gambar II.14 : Kabel tendon sesaat sebelum diberi gaya prategang .................. 25
Gambar II.15 : Sistem pengangkeran pasca tarik ................................................ 26
Gambar II.16 : Pengerjaan pemberian tegangan pada tendon ............................. 26
Gambar II.17 : Jenis-jenis pengangkeran ............................................................ 27
Gambar II.18 : Penampatan angker pada beton prategang.................................. 28

Universitas Sumatera Utara

Gambar. II.19 : Proses prategang beton pratarik .................................................. 29


Gambar. II.20 : Proses prategang beton pasca tarik ............................................. 30
Gambar. II.21 : Proses prategang termo listrik .................................................... 31
Gambar. II.22 : Prategang konsentris ................................................................... 33
Gambar. II.23 : Distribusi tegangan tendon konsentris ........................................ 33
Gambar. II.24:

Distribusi tegangan tendon eksentris .......................................... 34

Gambar. II.25 : gaya-gaya penyeimbang beban pada tendon parabola ............... 35


Gambar. II.26 : Pembangunan Konstruksi mengguanakan beton prategang ....... 38
Gambar. II.27 : Rangka struktur tipikal ............................................................... 40
Gambar. II.28 : Pengaruh perpendekan aksial ..................................................... 46
Gambar. II.29 : Perletakan batas-batas pada penampang..................................... 62
Gambar. II.30 : Penentuan selubung cgs .............................................................. 73
Gambar. II.31 : selubung yang memungkinkan terjadinya tarik diserat beton
ekstrim ........................................................................................ 62
Gambar.III.1 : Sketsa portal yang akan direncanakan ........................................ 59
Gambar.III.2 : Permodelan perletakan pada struktur balok T ganda dan pada
portal berikut sistem pembebanannya ........................................... 68
Gambar.IV.1 : Penampang balok prategang Pretopped Double Tee .................. 69
Gambar.IV.2 : Profil penampang PCI 12LDT34 ................................................ 71
Gambar.IV.3 : Grafik daerah aman kabel ........................................................... 71
Gambar.IV.4 : Penempatan kabel pada penampang ditumpuan ......................... 71
Gambar.IV.5 : Penempatan kabel pada penampang ditengah bentang............... 71
Gambar.IV.6 : Potongan penampang ditumpuan................................................ 88
Gambar.IV.7 : Potongan penampang ditengah bentang ..................................... 89

Universitas Sumatera Utara

Gambar.IV.8 : Potongan Portal tampak depan ................................................... 89


Gambar.IV.9 : Diagram produk integral pada portal .......................................... 89
Gambar.IV.10 : Momen Sekunder ........................................................................ 89
Gambar.IV.11 : Momen Tersier ........................................................................... 89
Gambar.IV.12 : Desain tendon prategang dibalok dan kolom ............................. 89
Gambar.IV.13:

Penampang balok prategang ditumpuan dan ditengah lapangan

89

Gambar.IV.14 : Penampang kolom prategang ..................................................... 89


Gambar.IV.15:

Penampang balok beton bertulang ............................................. 89

Gambar.IV.16:

Penampang kolom beton bertulang ............................................ 89

Gambar.IV.17:

Desain struktur dengan rangka portal beton prategang .............. 89

Gambar.IV.18:

Desain struktur dengan rangka portal beton bertulang ............... 89

Gambar.IV.19:

Desain struktur dengan rangka portal beton prategang .............. 89

Gambar.IV.20 : Desain struktur dengan rangka portal beton bertulang ............... 89

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR NOTASI

Luas potongan melintang batang beton

Agr

Luas penampang bruto kolom (mm2)

Ast

luas tulangan (mm2)

Ar

Luas penampang tulangan longitudinal (mm2)

Ast total =

Luas tulangan total

Luas tuangan prategang di daerah tarik

Av

Luas tulangan geser

Lebar penampang

cb

jarak dari pusat berat penampang (garis cgc) ke serat bawah

ct

jarak dari pusat berat penampang (garis cgc) ke serat atas

Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik

= Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan

ds

unsur panjang dari suatu bidang

eksentrisitas tendon dari pusat berat penampang beton, cgc

Ec

Modulus elastisitas beton (MPa)

EI

ketegaran lentur dari penampang

= Tegangan di serat atas

= Tegangan di serat bawah



Kuat tekan beton



Kuat tekan beton pada saat prategang awal



Tegangan tekan izin maksimum dibeton pada saat prategang awal

Universitas Sumatera Utara



Tegangan tekan izin maksimum di beton pada kondisi beban kerja



Tegangan tarik izin maksimum di beton segera sesudah transfer dan


sebelum terjadi kehilangan



Tegangan tarik izin maksimum dibeton sesudah semua kehilangan


pada taraf beban kerja



Tegangan awal pada tendon



Prategang efektif pada tendon

Tegangan awal pada tendon

= Kuat tarik tendon yang ditetapkan



koefisien pengaruh fleksibilitas yang memberikan perubahan


kedudukan yang terjadi dititik i, akibat suatu reaksi satuan dititik j.

fy

Tegangan leleh penampang (Mpa)

fc

Kuat tekan karakteristik beton (Mpa)

f atas

Prategang pada beton yang ditimbulkan pada serat paling atas dan

f bawah

Prategang pada beton yang ditimbulkan pada serat paling bawah

Tinggi penampang

Jari-jari girasi

Inersia profil



= Jarak antara sumbu netral penampang (c.g.c) ke serat bawah


penampang yang berbatasan dengan pusat kern



Jarak antara sumbu netral penampang (c.g.c) ke serat atas penampang


yang berbatasan dengan pusat kern



jarak antara sumbu netral penampang (c.g.c) ke batas maksimum kern



jarak antara sumbu netral penampang (c.g.c) ke batas minimum kern

Universitas Sumatera Utara

Panjang bentang



momen akibat suatu reaksi satuan dititik i



momen akibat suatu reaksi satuan dititik j



momen akibat beban luar pada struktur

Momen luar

MT

momen total (MD + MSD + ML)

MD

momen akibat berat sendiri

MSD

momen akibat beban mati tambahan, seperti lantai

ML

momen akibat beban hidup

Mu

Momen lentur perlu


  = Momen yang terjadi di lapangan (tengah bentang)


 

Momen yang terjadi di tumpuan

Beban putus pada tendon prategang

Nu

Kuat tekan perlu

Gaya Prategang ( positif apabila menghasilkan tekanan langsung)

!

Gaya Prategang dibalok

!"

Gaya Prategang dikolom

Pi

Prategang awal

Pe

Prategang efektif sesudah kehilangan

Kapasitas geser untuk penghubung geser (N)

Jari-jari kelengkungan

rmin

Jari-jari girasi terkecil

r2

kuadrat dari jari-jari girasi

Smaks

Jarak sengkang maksimum

Universitas Sumatera Utara

Smin

Jarak sengkang minimum

Sb

modulus penampang bawah beton

St

modulus penampang atas beton

#

Perubahan kedudukan dititik I yang disebabkan oleh beban luar

Gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur

Vc

Kuat geser nominal pada beton

Vs

Kuat geser nominal tulangan geser

Vu

Gaya geser perlu

Momen lembam

yt

Jarak antara serat paling atas terhadap titik berat panampang

yb

Jarak antara serat paling bawah terhadap titik berat panampang

Zt

Momen penampang serat paling atas

Zt

Momen penampang serat paling bawah

Rasio prategang residual

&

Rasio penulangan tarik

&

Rasio penulangan tekan

&



Rasio penulangan minimum

&

"

Rasio penulangan maksimum

'

Factor reduksi kekuatan

Perpindahan

(

Tegangan pada sumbu netral penampang pada saat Prategang efektif

(

Tegangan pada sumbu netral penampang pada saat Prategang awal

()

Tegangan tekan izin maksimum pada sat prategang efektif (pada saat
beban kerja)

Universitas Sumatera Utara

()

Tegangan tekan izin maksimum pada sat prategang awal

(

Tegangan tarik izin maksimum pada sat prategang awal

(

Tegangan tarik izin maksimum pada sat prategang efektif (pada saat
beban kerja)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai