Anda di halaman 1dari 9

Komponen Tubuh Tanah

Komponen penyusun tubuh tanah: Tanah kering # Lahan sawah


Bahan-bahan penyusun tubuh tanah terdiri dari: bahan mineral (padat: 45%), bahan organik 5%,
Gas (udara) 25%, bahan cair 25%.
Fungsi air tanah:
1. sebagai unsur hara bagi tanaman H dan O
2. pelarut unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah (medium reaksi kimia)
3. bagian dari sel-sel tanaman.
Jumlah air yang ada di dalam tanah tergantung dari:
-

jumlah curah hujan atau air irigasi

kemampuan tanah menahan air

besarnya Evapotranspirasi (ET)

tingginya muka air tanah

SIKLUS AIR
1. Presipitasi : sering juga disebut sebagai hujan. Presitipasi merupakan proses jatuhnya
butiran-butiran air dari awan ke permukaan bumi
2. Penyimpanan : air dari presitipasi disimpan dibumi dalam bentuk cair dan padat
3. Aliran permukaan (Run off) : run off sering juga disebut sebagai aliran permukaan. run
off merupakan aliran air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi, misalnya melalui
sungai, selokan, irigasi, dsb ke tempat yang lebih rendah hingga sampai ke laut.
4. Evaporasi : evaporasi merupakan penguapan yang bersumber dari badan air atau perairan,
misalnya penguapan air laut, air sungai, air danau, dan air kolam.
5. Kondensasi : kondensasi merupakan perubahan wujud dai uap air menjadi awan yang
terjadi di atmosfer bumi.
Mengapa sejumlah air tersebut dapat diserap/ditahan oleh tanah ?

Karena adanya gaya-gaya sbb:


1. Adhesi = gaya ikat /adhesi antara butir-butir air dengan partikel tanah, dimana air
yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman Air
Higroskopik
2. Gravitasi = gaya tarik bumi yang mempengaruhi butir-butir air bergerak ke arah
bawah Air Gravitasi
3. Kohesi = gaya tarik menarik antar butir-butir air dengan partikel tanah Air Kapiler
Akibat gaya Kohesi dan Adhesi yang lebih kuat daripada gaya Gravitasi, air dapat bergerak ke
samping atau ke atas, sehingga merupakan air yang tersedia bagi tanaman
Penentuan jumlah air tersedia ini dibedakan dalam beberapa istilah:
Kapasitas Lapangan (KL) : keadaan tanah cukup lembab yang menunjukkan jumlah air
maksimum yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi.
Air tersedia = selisih antara kadar air pada KL dan TLP, yang dinyatakan dalam satuan
tegangan air (bar atau atm), tinggi kolom air kapiler (cm) atau pF (log, cm tinggi air). Air
tersedia bagi tanaman terdapat pada tegangan antara 1/3 bar 15 bar
DINAMIKA REAKSI-REAKSI KESETIMBANGAN DALAM TANAH
- Larutan tanah sebagai medium bagi akar tanaman untuk menyerap unsur hara dalam
bentuk ion.
- Perakaran tanaman melepaskan exudate ke dalam tanah.
- Ion-ion dalam larutan tanah dijerap oleh komponen organik atau an-organik.
- Pelepasan kembali ion-ion tsb. ke dalam larutan tanah.
- Bila larutan tanah telah jenuh oleh mineral-mineral, maka mineral tsb. dapat dilepaskan
kembali sampai dicapai keadaan kesetimbangan.

- Bila larutan tanah belum jenuh oleh mineral-mineral, maka mineral akan terlarut
kembali di dalam larutan tanah sampai terjadi lagi kesetimbangan.
-

Ion-ion dalam larutan tanah akan ditransportasikan ke permukaan air tanah atau

dipindahkan melalui Run-off.


- Melalui Evaporasi dan kekeringan, maka terjadi pergerakanion-ion.
- Mikroorganisme juga berperan dalam proses pemindahan ion dari larutan tanah.
- ada saat mikroorganisme tsb. mati, maka terjadi proses dekomposisi, sehingga ion-ion
tsb. akan terlepas kembali ke dalam larutan tanah.
- Hasil reaksi larutan tanah dalam bentuk gas dapat dilepas kembali ke atmosfir
- Terlarut di dalam larutan tanah.
LARUTAN TANAH
1. Sifat Kimia Air Tanah
Air dalam keadaan murni bersifat: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, bisa berada
dalam bentuk uap, padat atau dalam kondisi ketiga bentuk tsb. (padat, cair, gas).
Ukuran molekul air: sangat kecil dengan diameter 3 A (= 0,3 nm atau 3 x 10-18 cm) . Jadi 1
mol air (18mL) terdiri atas : 6,02 x 10 - 23 molekul tunggal
Dipolar : 1 atom oksigen yang mengikat 2 atom hydrogen, muatan (+) pada satu sisi dan
muatan (-) pada sisi lain
Ikatan Hydrogen :

merupakan ikatan kimia yang terbentuk antar molekul-molekul yang

mengandung atom Hydrogen dan terikat kuat pada suatu atom yang mempunyai sifat
elektronegatif kuat (atom yang menarik elektron).
Jika terjadi pembekuan air di dalam tanah atau akar tanaman: perubahan volume
menyebabkan terjadinya perubahan struktur & merusak / memecah sel-sel tanaman.

Reaksi-reaksi penting yang timbul sebagai akibat sifat DIPOLAR air:


-

Kation-kation Na+, K+, Ca++ akan terhidrasi dan tertarik ke arah kutub (-) molekul air
Penguraian garam-garam, sebab komponen ion-ion garam memiliki
affinitas >

affinitas air
Bila air tertarik ke permukaan mineral liat akan terbentuk ikatan yang
mengelompok & memiliki energi bebas < air bebas, artinya kemampuan bergerak

lebih kecil.
Bila ion-ion mengalami HIDRASI energi dibebaskan dalam bentuk cair Pada
mineral liat yang mengalami Hidrasi energi yang dibebaskan disebut : Panas

pembasahan (Heat of Wetting)


Tekanan permukaan air mempengaruhi perilaku air di dalam tanah, karena

permukaannya seperti diselimuti selaput elastis


Tegangan permukaan air berperan penting dalam hubungannya dengan kapilaritas
(pergerakan air tanah)

2. Konsep Energi Air Tanah


Di dalam tanah, air mempunyai macam & jumlah energi yang berbeda:
-

Energi potensial = suatu bentuk energy yang dimiliki oleh benda karena

kedudukannya atau karena letaknya terdhadap bumi


Energi kinetik = suatu bentuk energy yang dimiliki oleh benda yang sedang bergerak
( energy kinetic penting dalam menentukan keadaan dan pergerakan air di dalam

tanah.
Energi listrik = energy yang dihasilkan oleh arus listrik

Perbedaan energi potensial air pada beberapa tempat di dalam tanah menyebabkan terjadinya
aliran air dengan arah menuju ke energi potensial yanglebih rendah. Kekuatan yang
menyebabkan aliran air tsb. disebut Perbedaan Potensial Air
a. POTENSIAL AIR () = POTENSIAL KAPILER
Menyatakan: Status energi air / kemampuan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya di dalam tanah. Energi yang berhubungan dengan pergerakan ini disebut Energi
Potensial yang dapat bernilai (+) atau (-), tergantung kekuatan yang bekerja pada air
tanah

w = m + p = s
Ket : w = potensial air m = potensial matrik p = potensial tekanan s = potensial
larutan air tanah
Berdasar prinsip Thermodinamika:
Potensial Air (w) = perbedaan antara potensial kimia air tanah pada keadaan imbang
yang tidak tetap dengan air tanah pada keadaan baku.
w = w = w - w
w = perbedaan potensial kimia air tanah ( = potensial kelembaban)
w
= potensial kimia air tanah dalam keadaan imbang yang dapat berubah
w = potensial kimia air tanah pada keadaan baku
b. POTENSIAL AIR TANAH TOTAL (t )
menyatakan: besarnya kekuatan yang diperlukan untuk mengangkut sejumlah air pulangpergi pada isothermal dari suatu tempat pada elevasi & tekanan udara tertentu ke suatu
titik yang ditetapkan.
Mencakup potensi-potensi lainnya dan dirumuskan :
t = w + g + z
w = potensial air
g = potensial gravitasi (penting sekali di dalam tanah)
z = potensial lain yang ditimbulkan oleh medan gaya luar
Jadi : t = w + g dapat bernilai positif atau negatif, karena dipengaruhi oleh
tenaga yang bekerja pada air tanah.
c. POTENSIAL MATRIK (m )
Merupakan: bagian dari potensial air yang dipengaruhi oleh kekuatan matrik tanah
(padatan tanah).
Kekuatan matrix dapat mengurangi energi bebas air yang diadsorpsi. Akibat
adanya partikel-partikel padatan, air yang terjerap tidak lagi sebagai air bebas.
Identik dengan potensial kapiler & ditetapkan dengan alat pengukur tegangan
(Tensiometer).
d. POTENSIAL TEKANAN ( p )

= timbul akibat adanya perbedaan tekanan di dalam tanah akibat tekanan udara di
atmosfir terhadap air tanah.
Mempunyai nilai (+) bila dalam tanah jenuh air, sebab tekanan hidrostatik >
tekanan atmosfir.
Mempunyai nilai = 0 bila keadaan tidak jenuh air & tekanan cairan diabaikan,
tekanan udara tanah = tekanan atmosfir.
Mempunyai nilai (-) bila tekanan air < tekanan atmosfir.
e. POTENSIAL OSMOTIK (o )
Merupakan: bagian dari potensial air yang dikaitkan dengan daya tarik bahan-bahan
terlarut (ion, molekul) terhadap air oleh gaya osmotik. Terjadi bila terdapat selaput
permeable, sebagai penghambat geraknya bahan-bahan terlarut, tetapi tidak bagi air.
f. POTENSIAL GRAVITASI ( g )
Merupakan: bagian total potensial air yang dikaitkan dengan pergerakan air ke bawah
akibat gaya gravitasi. Bekerja ke arah yang berlawanan dengan gerakan air. Tidak
berpengaruh terhadap letak vertikal dan kerapatan air tanah.
3. Satuan Potensial Air Tanah dan Nilai Setara
satuan energi per mol, atau disebut potensial molal air, satuan energi tiap volume air
(erg/cm3) = potensial air secara volumetrik setara dengan satuan tekanan (dyne/cm2)
4. Hubungan Energi antara Air Tanah dengan Tanaman.
Sel tanaman terdiri atas:
a. dinding sel, mampu mengembang secara elastis
b. protoplasma, berperan sebagai selaput yang semipermeable, sehingga air dapat
melaluinya & bahan-bahan terlarut atau koloidal tertahan
c. vakuola, berisi cairan sel & beberapa bahan koloid.
Kepekatan bahan-bahan terlarut & bahan koloidal dapat mengurangi aktivitas air di
dalam sel: makin tinggi kepekatan bahan-bahan tsb. air semakin kuat ditarik air yang
berada di luar selaput akan memasuki sel tanaman lebih cepat daripada bahan- bahan
terlarut yang bergerak ke luar (diffusi).

A. Energi Potensial yang berperan a.l.:


a. Potensial Bahan Terlarut (s) = penarikan air oleh sel akibat konsentrasi bahan terlarut
di dalam vakuola
b. Potensial Matrik (m) = penarikan tsb. disebabkan jerapan (adsorpsi) air oleh bahan
koloidal di dalam sel tanaman atau oleh koloid-koloid
protoplasma
c. Potensial Osmotik (o) = gabungan antara potensial bahan terlarut dengan potensial
matrik
d. Potensial Tekanan (p) atau Turgor = tekanan turgor tanaman yang terjadi bersamaan
dengan jerapan air oleh sel tanaman. Merupakan
tenaga yang mengeluarkan air dari sel tanaman
akibat membesarnya sel & protoplasma terdorong
ke arah dinding sel.
Bila tekanan turgor = potensial osmotik, pergerakan air ke dalam & ke luar sel akan
berhenti.
Dalam keadaan tekanan yang seimbang, jumlah potensial p + s + m = 0
e. Potensial Air (w) = Jumlah potensial bahan terlarut, matrik dan tekanan turgor
w = s + m + p
5. Hukum Aksi Massa dan Konstanta Kesetimbangannya
Semua reaksi kimia & biokimia berlangsung di dalam larutan yang bersifat encer
dan mengikuti Hk. Aksi Massa (Guldberg & Waage, 1865 ; Hoff, 1877):
Dalam setiap reaksi kimia bila dicapai kesetimbangan, maka hasil bagi
antara kepekatan hasil reaksi dengan kepekatan bahan-bahan yang bereaksi
adalah tetap.
Contoh: A + B -----> C + D
A dan B = reaktan (bahan-bahan yang direaksikan)
C dan D = hasil reaksi
Kecepatan reaksi dari kiri ke kanan (R1) = kepekatan A dan B
jadi: R1 = k1 CA x CB
Kecepatan reaksi dari kanan ke kiri (R2) = kepekatan C dan D
jadi: R2 = k2 CC x CD
k1 dan k2 = konstanta yang sebanding
Jika konstanta kesetimbangan (K imb ) dicapai: R1 = R2
k1 CA x CB = k2 CC x CD
k1 = Kimb = CC x CD
k2
CA x CB
Dalam persamaan ini kepekatan diganti oleh: Aktivitas atau Konsentrasi(mol/liter)
Semakin besar Kimb, semakin besar pula kecenderungan reaksi yang berlangsung ke arah
kanan (hasil-hasil reaksi).
Konstanta kesetimbangan (Kimb) tergantung kepada:

- temperatur larutan
- tekanan udara
- komposisi udara
6. Hasil Kelarutan
Merupakan kepekatan ion di dalam larutan dari suatu garam terlarut.
Dissosiasi yang terjadi adalah : B A -----> B+ + A-

Berdasar Hk. Aksi Massa : Kimb = Ksp = (B+) (A-)


Kimb disebut: Konstanta Hasil Kelarutan (Solubility Product Constante) dengan
lambang: Ksp
pKsp = - Log Ksp
Makin kecil nilai pKsp suatu zat maka akan semakin mudah larut.
- Dalam 2 larutan yang tercampur, salah satu merupakan garam sukar larut, maka
tidak akan terjadi pengendapan, kecuali bila: kepekatan ion dalam campuran tsb. menjadi
lebih tinggi.
- Dalam larutan yang jenuh, kepekatan ion-ion B+ = ion-ion AKarena garam tsb. melarut sempurna, maka: hasil kelarutan (S) dapat dinyatakan oleh
kepekatan individu ion tsb.: S = (B+) = (A-)
Ksp = (B+) (B+) = (B+)+2 atau Ksp = (A-) (A-) = (A-)2
Jadi: (B+) = (A-) = Ksp atau S = Ksp
Contoh-contoh Hasil Kelarutan yang terjadi di dalam tanah:
Penguraian mineral-mineral primer
Pembentukan & penguraian mineral liat,
dekomposisi Kaolinit membentuk Gibsit
Pengapuran & pemupukaN
7. Penguraian Air, Elektrolit Kuat dan Elektolit Lemah
Dari 10 7 molekul air, 1 molekul air cenderung untuk mengurai (dissosiasi)
menjadi ion H+ dan ion OH - :
H2O ------> H+ + OH Berdasar Hk. Aksi Massa : Kimb = CH+ x COH - = 1,8 x 10-16
CH2O
Kimb disebut: Konstanta Dissosiasi Air
Kepekatan air murni = 55,5 mol/l
Dengan adanya substitusi maka: CH+ x COH = 1,8 x 10-16 x 55,5
Kw = 1,01 x 10-14 (pada temperatur 25C adalah 298 K)
Kw = Hasil ionisasi air, dipakai untuk rumus pH
* Garam NaCl bentuk padat dalam air akan terurai menjadi Na+ dan Cl-,
demikian juga basa-basa kuat akan mengurai sempurna menjadi ion-ionnya
* Asam khlorida dalam air akan terdissosiasi sempurna menjadi:

HCl + H2O------> H3O + Cl H3O = disebut ion hidronium


Asam atau basa lemah akan berdissosiasi secara lemah.

Anda mungkin juga menyukai