Buletin Tr
nesia
VECO Indo
#8
2014
K a yu M a n i s ,
Kekayaan Tersem bu n yi
d i Peg u n u n g an Keri n ci
Muhajir
LONTARFoto:
- #8Anton
- 2014
Dari Redaksi
Daftar Isi
Banyak Saluran
Many Channels
LONTAR - #8 - 2014
2
3
4
Dari Redaksi
Editorial
Reportase
Kayu Manis, Kekayaan
Rersembunyi di Pegunungan Kerinci
11
12
14
16
18
19
20
Organisasi Petani
Kabar VECO Indonesia
Kabar Mitra
Kabar Internasional
Profil
Resensi
Poster
Tim Redaksi
Penanggung jawab : Rogier Eijkens
Redaksi : Imam Suharto, Anton Muhajir
Kontributor : Staf dan Mitra VECO
Indonesia
Layout : Syamsul "Isul" Arifin
Alamat Redaksi
VECO Indonesia
Jl Kerta Dalem No 7 Sidakarya Denpasar
Telp: 0361 - 7808264, 727378,
Fax: 0361 - 723217
Email: admin@veco-indonesia.net,
anton@veco-indonesia.net
Website www.vecoindonesia.org
Twitter @vecoindonesia
Redaksi menerima berita kegiatan, profil, maupun tips terkait praktik pertanian
berkelanjutan terutama yang terkait dengan mitra VECO Indonesia di berbagai
daerah. Tulisan bisa dikirim lewat email
ataupun pos ke alamat di atas.
Materi publikasi ini dicetak
menggunakan kertas daur
ulang 50 persen sebagai
komitmen VECO Indonesia
pada ekologi
Editorial
Jika tak dikelola dengan baik, kekayaan bisa jadi malah berubah menjadi kutukan.
hat's what I often think when I'm out visiting remote areas
in Indonesia. And that's what crossed my mind when I
visited Kerinci, Jambi, at the end of February.
This region is rich thanks to nature. At a height of 500
3,800 metres above sea level, with the longest expanse of
highland on Sumatra Island, Kerinci is very rich. This region
produces even more cinnamon than the world needs.
According to several sources, cinnamon from Kerinci accounts
for around 70
percent of the
world's supply.
From the
cinnamon that covers
the hilly slopes, local
farmers can earn tens of
millions every harvest. But
unfortunately, the harvest only
happens once every 1015
years. The rest of the time,
the farmers just leave
the ground in the
shade of the
cinnamon trees
unused.
The same is
true in many places
in Indonesia.
LONTAR - #8 - 2014
K a yu M a n i s ,
Kekayaan Tersem bu n yi
d i Peg u n u n g an Keri n ci
S u m b e r ke ka ya a n i tu te rs e m b u n yi d i l e re n g -l e re n g b u ki t m a u p u n g u n u n g d i Ke ri n c i ,
J a m b i . L e b a t n ya p o h o n - p o h o n d i h u t a n t r a d i s i o n a l i t u m e n y u m b a n g b e s a r b a g i
p e n d a p a ta n p e ta n i s e te m p a t.
LONTAR - #8 - 2014
Reportase
Mewah
Untuk mendapatkan kayu manis siap
jual, petani biasa menjemur hingga ka
dar air hanya 30 persen. Menurut Munir,
perbandingan antara kayu manis basah
dengan yang sudah dijemur kirakira 60
70 persen. Artinya, 1 kg kayu manis ba
sah bisa jadi 0,60,7 kg. Harga kulit ma
nis kering ini variatif, antara Rp 12.000
hingga Rp 14.500. Tergantung siapa
pembelinya, kata Munir.
Mari gunakan hitunghitungan kasar
untuk mendapatkan berapa rupiah yang
diperoleh Munir sebagai petani sekaligus
pedagang kayu manis. Dia membeli ke
bun kayu manis secara tebasan, mem
beli pohon di kebun meskipun belum tiba
waktu panen. Untuk membeli sekitar 4
hektar kayu manis tersebut, dia meng
habiskan Rp 350 juta. Menurut petani di
sana, harga tersebut termasuk murah.
Hasil akhir untuk semua lahan terse
but, Munir mengaku memperoleh sekitar
150 ton kulit manis kering. Dengan per
kiraan harga ratarata kulit manis Rp
13.000 saja, berarti Munir bisa menda
patkan sekitar Rp 1,95 miliar dari total
lahan yang dipanen selama satu tahun
tersebut.
Jumlah ini belum dikurangi biaya
Ci n n am on , a Sou rce of
This source of wealth is hidden away on the slopes of hills and mountains in Kerinci, Jambi. The
dense trees in the traditional forests there are a hidden source of wealth for local farmers.
LONTAR - #8 - 2014
Reportase
pun terkesan mewah meskipun berada
di pedalaman Kerinci.
Lavish
To produce cinnamon ready for sale,
the farmers usually dry it until the water
content is just 30 percent. According to
Munir, the ratio of wet to dry cinnamon is
around 6070 percent. In other words, 1
kg of wet cinnamon produces 0.60.7 kg
of dry. The price the dry cinnamon
fetches varies from IDR 12,000 to IDR
14,500. "It depends who's buying it," said
Munir.
Let's do a rough calculation of how
much Munir gets as a cinnamon farmer
and trader. He buys the cinnamon
wholesale by the hectare, before it is
harvested. Around 4 hectares of
cinnamon costs him IDR 350 million.
According to local farmers, that's quite a
low price.
From that area of land, Munir says he
gets around 150 tons of dry cinnamon.
LONTAR - #8 - 2014
Two Thirds
Kerinci lies at a height of 5003,800
metres above sea level. The cool
temperatures range from 18 to 26
Dua Pertiga
Kerinci berada di ketinggian antara
500 3.800 meter di atas permukaan air
laut (mdpl). Udaranya sejuk berkisar an
tara 18 26 derajat Celcius. Topografi
daerah ini berbukitbukit dan beriklim
tropis lembab. Kabupaten ini berada di
semacam lembah yang terbentuk alami
oleh Bukit Barisan, bukit terpanjang di
Pulau Sumatera.
Dengan kondisi alam tersebut, kabu
paten di Jambi yang berbatasan dengan
Sumatera Barat dan Bengkulu ini menja
di rumah bagi aneka kekayaan alam. Tak
hanya komoditas perkebunan tapi juga
lukisanlukisan alam, seperti lembah,
bukit, danau, gunung, dan semacamnya.
Dua ikon terkenal di tempat ini adalah
Gunung Kerinci, setinggi 3.805 meter
dan Danau Kerinci seluas 4.200 hektar.
Di lereng gunung dan bukitbukit ini
lah kekayaan bernama kayu manis itu
berada. Komoditas ini menjadi hasil
perkebunan utama kabupaten seluas
380.850 hektar ini. Menurut data Peme
rintah Kabupaten Kerinci, produksi kayu
manis Kerinci hingga 2012 lalu seba
nyak 53.623 ton berupa kulit kayu yang
sudah kering. Adapun luas lahan kayu
manus di kabupaten ini seluas 40.962
degrees Celsius. The topography of this
area is hilly, and the climate is wet
tropical. This district lies in a valley
naturally formed by the Barisan Hills, the
longest hill range on Sumatera Island.
With these natural conditions, this
district in Jambi, which is bordered by
West Sumatera and Bengkulu, is home
to a store of natural riches. Not only
estate commodities, but also the scenery
the valleys, hills, lakes and mountains.
The area's two most famous landmarks
are Mount Kerinci, at 3,805 metres, and
4,200hectare Kerinci Lake.
It is on the slopes of these mountains
and hills that the riches called cinnamon
grow. This commodity is this 380,850
hectare district's main estate product.
According to Kerinci district government
data, in 2012 Kerinci's 40,962 hectares
of cinnamon estate produced 53,623
tons of dried cinnamon.
Of the estate commodities produced
in Kerinci district, cinnamon accounts for
the largest area of estate and the highest
Foto-foto: Anton Muhajir
Reportase
hektar.
Di antara komoditas perkebunan lain
di Kabupaten Kerinci, kayu manis men
jadi komoditas dengan areal kebun terlu
as dan jumlah produksi tertinggi. Di
bawah komoditas kayu manis baru ada
kopi robusta dengan lahan seluas 6.600
hektar dan jumlah produksi 3.919 ton
serta teh seluas 2.625 hektar dan pro
duksi 28.121 ton selama tahun 2012.
Menurut pengalaman beberapa peta
ni, mereka bisa mendapatkan sekitar 10
ton kayu manis kering dari tiap hektar la
han. Karena itu, kayu manis tetap men
jadi sumber pendapatan bagi petani.
Apalagi komoditas ini menyumbang se
kitar 70 persen pasokan kayu manis di
dunia.
Dukungan
Sejak awal 2013, VECO Indonesia
melaksanakan program dukungan bagi
petani kayu manis di Kerinci. Program
yang dilaksanakan bersama mitra lokal
di Jambi, Mitra Aksi, ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas maupun kuantitas
produksi petani setempat. Tak hanya un
tuk komoditas kayu manis tapi juga ko
moditas lain seperti cabai, tomat, sayur,
dan lainlain.
Menurut Firman Supratman, Koordi
nator Lapangan VECO Indonesia di Ke
rinci, peningkatan kualitas dan kuantitas
production volume. After cinnamon
comes Robusta coffee, at 6,600 hectares
and total production of 3,919 tons,
followed by tea, at 2,625 hectares and
total production of 28,121 tons, in 2012.
According to several farmers, they
can get around 10 tons of dry cinnamon
from each hectare of land. That makes
cinnamon their main source of income.
And this commodity contributes around
70 percent of the world's supply of
cinnamon.
Support
Since early 2013, VECO Indonesia
has been running a support program for
cinnamon farmers in Kerinci. The
program, which is implemented with
local partner in Jambi, Mitra Aksi, aims to
improve the quality and increase the
volume of commodities the local farmers
produce. Not only cinnamon, but also
other commodities like chillies, tomatoes
and vegetables.
According to Firman Supratman,
LONTAR - #8 - 2014
Reportase
Bersama empat petani lain, Madral membuat pupuk organik di kebun. Petani di Desa Talang Kemuning, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci itu menggunakan bahan-bahan dari sekitar kebunnya.
LONTAR - #8 - 2014
Reportase
lingkungan. Sebelumnya, petani di dua
kecamatan ini, Bukit Kerman dan Gu
nung Raya, lebih sering menggunakan
asupan kimia.
Basril, petani lain di Kerinci menutur
kan cerita serupa. Pada tahun 1995, dia
memulai budi daya cabai di lahannya
seluas 1.000 meter persegi. Dia pakai
pupuk kimia seperti NPK dan urea. Mo
dal untuk membeli pupuk, pestisida, dan
bahan kimia lain itu sampai Rp 15 juta.
Namun, hasil panennya ternyata rusak
karena curah hujan yang terlalu tinggi.
Sejak itu, Basril kapok tak mau lagi
bercocok tanam cabai. Modalnya besar
tapi hasilnya tidak ada sama sekali,
ujarnya.
Namun, kini Basril mulai berani men
coba. Sejak 2013 lalu, dia bergabung
dengan kelompok Tani Sakti Alam Kerin
ci (Taktik), kelompok petani di Kerinci.
Anggota Taktik berada di lima desa yaitu
Talang Kemuning, Bintang Marak, Tan
jung Syam, Selampaung, Sungai Ha
ngat, dan Talang Kemuning. Lima desa
ini tersebar di dua kecamatan, Gunung
Raya dan Bukit Kerman.
Bersama ratusan anggota Taktik lain
nya, Basril belajar cara membuat pupuk
Multi-cropping
to Boost Incomes
Along with four other farmers, Madral is making organic fertiliser in the garden. These
farmers, in Talang Kemuning village, Bukit Kerman subdistrict, Kerinci, are making the
compost using materials from their gardens.
LONTAR - #8 - 2014
Reportase
an umur panjang. Pohon ini baru bisa di
panen jika sudah berumur 1015 tahun.
Selama kurun waktu itu, petani tak pu
nya pendapatan pasti. Pilihannya kemu
dian mereka akan merantau ke luar desa
atau bahkan luar negeri, seperti Malay
sia. Jika pohon kayu manis sudah wak
tunya dipanen, mereka baru kembali ke
desa.
Karena itu, kita berusaha agar peta
ni memanfaatkan lahan tersebut melalui
tanaman selingan, kata Firman Suprat
man, Koordinator Lapangan VECO Indo
nesia di Kerinci.
VECO Indonesia mendorong petani
agar mengolah lahan kebun kayu manis
secara organik agar mereka mendapat
10
LONTAR - #8 - 2014
Organisasi Petani
Masagena merupakan koperasi tani (Koptan) di Desa Pongo, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara,
Sulawesi Selatan. Sejak 1 0 Oktober 2007 Koptan Masagena telah memiliki badan hukum tetap.
LONTAR - #8 - 2014
11
12
LONTAR - #8 - 2014
LONTAR - #8 - 2014
13
Kabar Mitra
14
LONTAR - #8 - 2014
Kabar Mitra
Selama pelatihan,
para peserta belajar
antara lain tentang pemahamaman dan penyiapan pelatihan FBS untuk di tingkat petani dan mampu menyampaikan
materi pelatihan sesuai dengan silabus pelatihan yang disiapkan VECO Indonesia. Selain itu, peserta juga
menyempurnakan silabus sesuai dengan kebutuhan petani dampingan masingmasing.
LONTAR - #8 - 2014
15
Kabar Internasional
Bangkitnya Kembali
16
LONTAR - #8 - 2014
Kabar Internasional
Pada 1 2-1 3 Februari, sekitar 60 perusahaan, LSM, akademisi, dan ahli dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam
sebuah lokakarya di Amsterdam, Belanda. Mereka mendiskusikan bagaimana
mewujudkan keterlibatan petani kecil
alam jangka panjang dalam bisnis, pemasaran modern.
Foto: Vredeseilanden
Pengalaman Kolaborasi
Petani dan Pihak Swasta
LONTAR - #8 - 2014
17
Profil
Meskipun baru setahun bergabung dengan Perhimpunan Petani Watu Ata (Permata),
Marselina Walu Wajamala sudah dipercaya mendapatkan posisi penting dalam organisasi
petani tersebut. Saat ini, petani di Desa Radabata, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada,
Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut menjadi Koordinator Divisi Pemasaran Permata.
18
LONTAR - #8 - 2014
Foto- Foto: VE CO
Ind on es ia
Resensi
Judul
Judul
Penulis
Penerbit
Tebal
ISBN
LONTAR - #8 - 2014
19
Tu m pang Sari
di Kebu n Kayu
M an is
20
LONTAR - #8 - 2014